Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, November 17, 2013

Nulis Esai Inspiratif Yuk :) [IIDN Semarang]

Sunday, November 17, 2013 0 Comments

Nulis Esai Inspiratif Yuk :)

Alhamdulillah,

Sabtu kemarin menggembirakan. Rumahku ramai teman-teman IIDN Semarang ngumpul. Tak hanya yang dari Semarang, tapi juga teman-teman grup penulis Ambarawa, dari Amabarawa, Temanggung, wow! Terharu!

Jadi, dalam rangka menyukseskan program IIDN Pusat yaitu memberdayakan rumah sebagai tempat belajar. Biasanya, sih kami memang ngumpul di rumah anggota bila kopdar. Namun, rasanya ingin mengajak teman-teman perempuan di seputar Ungaran untuk belajar nulis bareng. Dakuw berhasil mengajak 2-3 orang teman di Ungaran untuk belajar. 

Tak disangka, teman-teman yang rumahnya jauh ikut gabung. Why not?

Dan..Sabtu tanggal 16 November adalah pertemuan perdana. Diiringi rasa deg-degan karena mendung menggelayut di langit. Semoga saja hujannya malam, doaku hehe.

Alhamdulillah, ngumpul juga. Suasananya syahdu karena dingin dingin gitu hehe.

Untuk kali pertama, membahas gimana sih menulis esai inspiratif itu? Esai sepanjang 2-3 halaman ini relatif mudah ditulis. Dan pengalaman pertamaku menulis di media dulu kebanyakan mengirimkan esai inspiratif dan cerpen.

Apa sih esai inspiratif itu?
Ya, itu sebutan untuk tulisan ala serial Chicken Soup For The Soul ala Jack Canfield yang super mega booming *lebaynyaa, hehe.

Redaksi media massa biasanya mengirim naskah kiriman pembaca berupa esai ini selain cerpen dan puisi. Majalah yang menerima tulisan sejenis ini misalnya Femina untuk Rubrik Gado-Gado, Majalah Ummi, Annida, Kartika, Kartini dan Sekar yang kini sudah almarhumah, hiks. Tinggal kita mengirim naskah  yang tepat untuk tiap majalah karena mereka memiliki visi misi berbeda. Misalnya Ummu, esainya tentu islami dan parenting dll.

Saat ini, juga masih ada tren menulis antologi. Walau agak surut ya setelah beberapa waktu lalu booming. Bertebaran antologi ini itu dari berbagai penerbit. 

 Nah, naskah yang dibutuhkan biasanya berbentuk tulisan ala Chicken Soup. Seperti antologi andalan IIDN A Cup of Tea yang terdiri dari banyak seri dan cukup laris di pasaran. 

Jadi, tak ada salahnya kita mengupas esai ini yaa. Saya tuliskan lagi, Insya Allah lebih lengkap karena kemarin banyak diselingi ngobrol, nyari Alde yang ngacir entah kemana dan demam panggung kikikik.

1. Esai ala Chicken Soup ini agak mudah ditulis karena relatif cukup pendek. Untuk majalah, biasanya hanya 2-3 halaman saja. Untuk antologi, biasanya maksimal 8 halaman seperti esai dalam buku-buku Asma Nadia. Tulisan saya beberapa kali nongol di buku Mbak Asma seperti La Tahzan For Brokenhearted Muslimah dll. 

2. Selain itu, berdasarkan pengalaman pribadi atau orang lain. Jadi based on true story, nggak pakai mengkhayal seperti menulis cerpen. Walau, boleh saja dibumbui agar cerita lebih cantik atau nendang.

3. Ada pesan moral yang ingin disampaikan. Tapi, jangan too explicit. Nanti terkesan menggurui. Cerita Anak Kos Dodol sebisa mungkin ada pesannya misal jangan begadang, jangan malas, jangan nyontek, nanti bla bla..tapi ditulis dengan kocak biar menghibur dan nggak merasa diceramahi motivator hihi.

4. Kalimat pembuka atau judul, kudu menarik perhatian redaksi. Rajin latihan yuk, nulis pembuka yang seru. 
Misal untuk tema kesetiaan dalam rumah tangga. Bisa dimulai dengan pertanyaan: Apakah anda yakin suami anda setia? Jgerr..hehe. Ah, lupa kasih contoh ini kemarin hihi maap..maap. Bisa juga dimulai dengan angka statistik atau penelitian misalnya 75% suami tidak jujur kepada istrinya. Uhuy..jangan lupa riset dulu yaa hihi.

5. Hm..agar tidak monoton, tulisan kita sepanjang 7-8 halaman jangan los begitu saja. Deskripsi melulu. Selipkan percakapan walau tidak banyak karena ini bukan cerpen. Tulisan bisa dibagi-bagi menjadi sub bab. Agar lebih enak dibaca. Penulisan seperti ini disukai oleh Mbak Asma Nadia. 

6. Sesuaikan naskah anda dengan gaya bahasa redaksi/penerbit. Bukan berarti menghilangkan ciri khas tulisan teman-teman lho. Misalnya majalah Ummi bahasanya santun, Gado-Gado Femina kocak dan ekspresif tapi memakai kata wanita dibanding perempuan, penerbit Gradien bahasanya kocak dan cenderung tabrak EYD asal tak berlebihan hehe. Jangan naskah bak pidato kenegaraan dikirimkan ke penerbit Gradien, nggak nyambung :)

7. Setiap audisi menulis, tentu saja ada tema. Nah, misalnya tema curhat bunda, ASI, Long Distance Relationship dll. Kebayang kan, satu tema itu ditulis oleh puluhan bahkan ratusan peserta. Teh Lygia saat menjadi PJ A Cup of Tea pernah mengeluh kenapa cerita mudik atau backpackeran yang dikirimkan peserta kok serupa? Ya, temanya universal, bisa dialami semua orang. 

Tapii, jangan mau standar aja. Ntar naskah kita dijadikan bola dan dilemparkan ke keranjang! 

Tuliskan cerita ngekos, travelling ke Lombok, apa saja pengalaman kamu dari angle yang berbeda. 

Kudu unik, out of the box! 

Misalnya nih, cerita LDR kawan yang jauhan dengan suami yang tugas di Jepang. Tiap jam makan suaminya, mereka online di Skype, berhadapan dengan makanan masing-masing dan makan bareng. Padahal, beda waktu Jakarta-Tokyo berapa jam ya? Hehe. Tapi, itu seru untuk ditulis.

Kemarin juga membahas keunikan naskah Mbak Hartini di Rubrik Gado-Gado Femina. Tentang lomba cerdas cermat Ibu-Ibu di RT.Para ibu panik dan belajar dari buku anak-anaknya. Pengetahuan umum dll. Pesimis bakal menang karena merasa tidak berpendidikan tinggi. Tapi, apa yang terjadi? Pertanyaan lomba malah seputaran lingkungan mereka. Misalnya Pak A anaknya berapa? Siapa yang tinggal di blok ini? Hihihi. Seru. Dan menarik perhatian redaksi untuk dimuat.

8. Ide dari mana saja. Buka mata buka telinga. Baca status FB orang, catat curhatan teman, dari buku, film dll.

9. Jika menuliskan pengalaman orang lain, usahakan identitas seperti nama, daerah tinggal, pekerjaan dll disamarkan. Tidak mau kan dituntut karena tulisan kita dianggap pencemaran nama baik? Hiiy..

10. Menulislah sepenuh hati, tulisan itu akan sampai ke hati pembaca.

11. Kudu tega mengedit naskah kita. Buang, potong, boleh! Ngalor-ngidul menulis hingga naskah hingga melewati syarat penerbit atau redaksi? Oh, tidak.Naskah panjang belum tentu keren. Baca berulang kali, apakah tulisan kita enak dibaca? Fokus pada tema? Atau masih ngalor-ngidul? :) 

12. Taat pada satu alur, karena ini bukan cerber atau novel dengan tokoh dan plot rumit, hehe. Jangan keasyikan bercerita. Cukup satu topik dalam naskah.

Hm, apa lagi yaa? 
Yuk, tambahkan hehe..
Jangan lupa tugasnya kemarin yaa, bikin satu esai inspiratif..tema bebas! 
Ayo, bisaa :) 

Reportase Mak Dedew

Too Much Worries Will Kill The Fun Part Of Parenthood

Sunday, November 17, 2013 0 Comments
Sabtu kemarin, ada sebuah event seru yang diadakan di Sekolah Cikeas. Para orang tua dan anak-anaknya sejak pagi, sudah bersiap dengan sepeda-sepeda mereka . Siap berpetualang menyusuri track yang sudah dipersiapkan.

Sebagian 'track' tersebut akan menyusuri jalan-jalan tanah perkampungan. Yang kondisinya becek dan lengket akibat hujan semalam. Seruuu sekali mendengar cerita2 dr para peserta dan panitia yang ikut nge-gowes. Apalagi, kebanyakan anak-anak yang ikut itu, adalah anak-anak SD yang imut-imut. Beberapa bahkan mengendarai sepeda roda empatnya.

Namun bukan hal itu yang ingin kuceritakan, karena kebetulan aku tidak ikut serta. Hari itu tugasku, tetap tinggal di sekolah bersama beberapa teman-teman lain, melayani para tamu di stand PMB ( penerimaan murid baru ).

Walau bertugas di meja PMB SMP, namun pada akhirnya banyak sekali para tamu / calon ortu murid yang berkonsultasi untuk anak- anak mereka yang hendak.masuk PG/ TK / SD.

Pertanyaan yang berulang-ulang ditanyakan sebenarnya standar saja. Tentang konsep sekolah alam, tentang kurikulumnya, tentang mekanisme jalur penerimaan murid baru, dll.

Kesemua pertanyaan tersebut, terjawab dengan penguasaan 'product knowledge' para penunggu stand PMB.

Namun, dari beberapa orang tua yang kulayani, aku mencatat sebuah pola. Pola tentang kekhawatiran yang terlalu jauh.

Jujur aku khawatir pada para orang tua tersebut... Sangat khawatir. Mereka bisa kehilangan momen-momen menyenangkan dalam pengasuhan anak jika memperturutkan kekhawatiran tersebut.

Singkat cerita: Sehebat-hebatnya sebuah sekolah dengan beragam fasilitas, beragam program dan sejumlah besar SDM pendidik berkualitas. Tetap saja, yang namanya sekolah itu adalah lembaga pendidikan, bukan sebuah bengkel.

Lembaga pendidikan tempat seorang anak bisa mengembangkan potensi dirinya sesuai kondisi emosi, fisik, dan logika berfikirnya.

Bukan bengkel, dimana anak yang dianggap 'kurang /rusak' dititipkan. Lalu karena sudah membayar sejumlah besar uang, maka nantinya anak-anak itu harus dikembalikan dalam keadaan 'benar'.

"Disini itu kan ada program character building kan? Jadi nanti anak-anak sudah tahu mau kerja apa? Mereka tahu kalau, mereka tidak harus jadi karyawan kan? Mereka bisa jadi wiraswasta ?"

Lebih dari satu pasang orang tua yang menanyakan hal ini kepadaku... Dan anak-anak mereka baru akan masuk TK atau SD.

Aku berulang kali menghela nafas.

Jika aku memperturutkan ego sebagai 'marketer', aku sangat bisa memberikan jawaban-jawaban yang memuaskan hati mereka.

Namun disaat yang sama, aku juga seorang pendidik. Yang melihat ada yang salah dalam pertanyaan tersebut.

Pertama-tama, jangan terlampau merisaukan hendak menjadi apakah anak kelak. Rizki anak itu sesuatu yang berada dalam kekuasaan Allah swt.


Serahkan keputusan itu di tangan anak dan di dalam doa-doa kita.

Biarkan mereka menjadi apa yang mereka inginkan. Berjuang dan menjalani profesi yang mereka cintai. Entah akhirnya menjadi wiraswasta atau profesi lain. Bahkan jika anaknya itu perempuan dan cita-citanya, adalah menjadi Ibu rumah tangga yang baik bagi anak-anaknya kelak .

Kemudian, yang namanya 'character building' itu adalah sebuah proses panjang nan berjenjang. Proses ini sangat erat terkait dengan keharmonisan komitmen sebuah lembaga pendidik, dengan apa-apa yang juga si terapkan di rumah.

Jika anak-anak itu masih kecil. Masih di bawah 7 tahun. Maka program 'character building'nya bukan untuk mempersiapkan mereka untuk tahu mau bekerja apa kelak. Bukan juga untuk mengisi otak kiri mereka dengan beragam pembelajaran kognitif ( calistung, dll).

Tugas jiwa-jiwa kecil itu...
Program 'character building' mereka adalah membangun kecerdasan emosional dan membangun kecerdasan logika berfikirnya dengan BERMAIN.

BERMAIN adalah cara mereka belajar. Cara sel-sel saraf otak mereka sambung menyambung. Cara mereka belajar 'team work', cara mereka mendewasakan hati mereka, dll.

Program 'character building'nya, dalam membangun kemandirian adalah dengan mengulang-ulang berbagai SOP . SOP makan sendiri, SOP merapikan mainannya sendiri, SOP ke kamar mandi sendiri, dll.

Sekali lagi;

'Character building' itu adalah sesuatu yang 'real', terukur, bertahap, berkembang dan berkelanjutan. 

Lalu, kala program itu terlaksana. Karena kita sudah menentukan tujuan dan memvisualisasikan hasilnya, InsyaAllah kita akan lebih rileks dan menikmati kebersamaan pengasuhan bersama anak.

Contoh di kelas-kelas playgroup dan TK. Biasanya para fasilitator kelas, memiliki target selama 3 bulan pertama untuk melatih kebiasaan dan kemandirian anak-anak dalam: 
1. Melepaskan sepatu dan meletakkan sepatu di rak seorang diri.
2. Meletakkan tas dan barang-barang lain di tempatnya seorang diri.
3. Makan dengan mandiri ( menyendok sendiri makanannya, kemudian merapikan box makanannya ke dalam tas, dan merapikan kotoran yang tertinggal di meja). 
4. Belajar berbaris, mengantri dan berjalan dalam barisan.
5. Dan banyak lagi program 'character building' lainnya.

"Tidak mudah itu! "

"Well, tidak ada yang bisa menjanjikan kalau 3 bulan pertama itu mudah! Namun, bukan berarti mustahil!

Modifikasi perilaku itu sesuatu yang memungkinkan ."

Dan indahnya, dalam proses itu, apabila kita siap berlelah -lelah. Maka tidak hanya karakter anak-anak yang akan berkembang. Namun juga karakter kita, para orang tuanya ( baik orang tua di sekolah maupun orang tua di rumah ).

***
Menjadi pendidik ( guru dan ortu ) itu dasarnya memang selalu diliputi kekhawatiran.

Dimana kekhawatiran dengan porsi yang tepat, akan menjadi motivasi kita untuk melakukan yang terbaik bagi anak-anak.

Namun yang berbahaya adalah kekhawatiran yang berlebihan. Dimana hal itu akan menjauhkan kita secara emosional dengan anak-anak, dan menghilangkan kesempatan kita untuk menikmati momen pengasuhan anak. Momen yang cepat sekali berlalu.


 [Yuni Khairun Nisa]

LOMBA BLOG

Sunday, November 17, 2013 0 Comments
Menyambut Hari Kesehatan Nasional yang jatuh pada tanggal 12 November 2013, Lembaga Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa dan BLOGdetikmenggelar lomba blog yang bertemakan “Ungkapkan Harapanmu Tentang Kesehatan di Indonesia” dengan hadiah utama gadget keren dan voucher belanja jutaan rupiah.
7bceda82d0ca0894cc0ea7887d0f3aec_lomba-blog
Tujuan daripada lomba agar dapat menjadi masukan dan sumbang saran yang konstruktif terhadap layanan kesehatan untuk masyarakat, terutama dhuafa dapat lebih baik lagi di masa datang, karena sehat adalah milik kita semua. Teman-teman blogger bebas menuliskan opini, pendapat bahkan usulan yang positif dalam mengikuti lomba ini.
Periode Lomba
  • Batas waktu lomba dari 11 November - 10 Desember 2013
  • Pengumuman pemenang tanggal 20 Desember 2013
Tertarik untuk mengikuti lomba blognya? Silahkan cek Syarat dan Ketentuannya di SINI!
Yuk! Daftarkan URL postinganmu detik ini juga!

Syarat-Ketentuan

Tema Kontes :

Ungkapkan Harapanmu Tentang Kesehatan di Indonesia

Tagline :

“Sehat Milik Semua”

Persyaratan :
  1. Blogger aktif (BLOGdetik, blogspot, wordpress, kompasiana)
  2. Follow twitter @lkcdompetdhuafa dan @blogdetik
  3. Like Fanpage Layanan Kesehatan Cuma-Cuma dan BLOGdetik
  4. Ketika menulis kata kesehatandhuafa atau miskin, diberikan hyperlinkhttp://www.lkc.or.id
  5. Ketika menulis kata blog, harus diberikan hyperlink kehttp://www.blogdetik.com
  6. Peserta warga negara Indonesia dan memiliki alamat di Indonesia
  7. Isi postingan sesuai dengan tema
  8. Tulisan merupakan hasil karya original, tidak mengandung unsur politik dan SARA, serta belum pernah dipublikasikan di media manapun, jika mengutip, wajib mencantumkan sumber/ referensi
  9. Wajib memasang banner LKC Dompet Dhuafa pada widget sidebar blog atau didalam postingan sebagai tanda keikutsertaan lomba blog
  10. Share judul dan shortlink tulisan di twitter dengan mention@lkcdompetdhuafa dan @blogdetik dengan hashtag #SehatMilikSemua
  11. Tulisan minimal 500 karakter dan di posting dalam bahasa Indonesia
  12. Kirim URL lengkap postinganmu dengan mengisi form di halaman Daftar
  13. LKC Dompet Dhuafa dan BLOGdetik berhak untuk menggunakan (termasuk namun tidak terbatas mengedit dan memodifikasi) seluruh karya (postingan) peserta yang diikutsertakan dalam kompetisi ini untuk segala kepentingan
  14. LKC Dompet Dhuafa dan BLOGdetik berhak untuk mendiskualifikasi peserta dan/atau pemenang yang dianggap melanggar sebagian atau seluruh syarat dan ketentuan kompetisi ini
  15. Pemenang hadiah utama dipilih dari peserta yang menggunakan platform BLOGdetik
  16. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat
  17. Lomba tidak berlaku untuk karyawan Dompet Dhuafa, LKC Dompet Dhuafa dan jejaring lainnya
  18. Disclaimer ! Tulisan di luar tanggung jawab LKC Dompet Dhuafa danBLOGdetik
Periode Lomba
  • Batas waktu lomba dari 11 November - 10 Desember 2013
  • Pengumuman pemenang tanggal 20 Desember 2013
    Keputusan juri adalah final dan tidak dapat diganggu gugat!
    Pajak hadiah ditanggung oleh Pemenang.
    Promo ini tidak dipungut biaya.
    Hati-hati penipuan!

    http://sehatmiliksemua.blogdetik.com/syarat-ketentuan/

    ALAMAT MEDIA

    Sunday, November 17, 2013 0 Comments

    Alamat Media


    Majalah Aku Anak Saleh
    Menerima cerpen anak islami
    Alamat aas@.redaksi@yahoo.com

    Majalah Annida
    Menerima cerpen bertema remaja Panjang naskah 6-8 halaman A4
    Alamat: majalah_annida@yahoo.com

    Majalah AnekaYes!
    Menerima kiriman cerpen remaja. (maksimal 7 halaman folio, ketik 2 spasi)
     Sertakan juga surat pernyataan keaslian karya yang ditandatangani penulis.
    Alamat: Jl. Salemba Tengah No.58, Jakarta Pusat 10440. Telp. 021230 6188/ 021 3989 9033
    Majalah Bobo
    Menerima cerpen dan dongeng anak (600-700 kata untuk cerita 2 halaman &  250-300 kata untuk cerita 1 halaman)
    Redaksi Majalah Bobo
    Gedung Kompas Gramedia Majalah Lantai 4
     Jalan Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta 11530

    Majalah Chic
    Menerima cerpen bertema wanita karier Panjang naskah 6-8 halaman A4
    Menerima tulisan untuk rubrik "My Point of View"
    Alamat: chic@gramedia-majalah.com

    Majalah Femina
    Menerima tulisan untuk rubrik cerpen dan gado-gado (non fiksi)

    Majalah Gadis
    Menerima tulisan untuk rubrik cerpen remaja dan percikan 2.5 halaman folio


    Majalah Girls (cewek pre teens usia 12-15 tahunan)
    Menerima cerpen 3 halaman A4
    Gedung Gramedia Majalah Unit 1 Lt. 4, Jl. Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. Telp. 021 5330150/ 021 5330170.Girls@gramedia-majalah.com

    Majalah Hai
    Menerima cerpen anak  cowok banget
    Alamat e-mail : Hai-magazine@gramedia-majalah.com

    Majalah Kartika (adiknya Kartini, segmen mahasiswi)
    Menerima cerpen
    E-mail: majalahkartika@yahoo.com

     Majalah Kartini
    Menerima tulisan untuk rubrik cerpen dan setetes embun

    Majalah Kawanku
    e-mail : fiksi-kawanku@gramedia-majalah.com
    cerpenkawanku@gmail.com

    Majalah Mombi (untuk TK dan SD)
    Menerima kiriman cerpen dan dongeng (maksimal 500 karakter)
    Alamat:  Gedung Gramedia Lt. 4, Jl. Panjang No. 8A, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530. Telp. 021 5330150, 021 5330170, eks. 33271/33273 atau emailmombi@gramedia-majalah.com atau firdaus@gramedia-majalah.com
    Majalah Nirmala
    Artikel rekreasi/jalan-jalan dengan format penuturan body mind spirit. Panjang 6-8 hlm, arial 12 spasi 1,5. Foto minimal 8 buah. Boleh dalam negeri, boleh luar negeri. Kirim ke pritazamzam@gmail.com. 

    Majalah Noor
    Perjalanan (8000 karakter)
    majalahnoor@yahoo.co.id

    Majalah Oase
    Majalah keluarga muslim modern yang sehat dan cerdas. Terbit pertama bulan Februari 2103
    Redaksi : oase.gayahidup@gmail.com
    Artikel sekitar 800-1000 kata

    Majalah Paras
    Menerima tulisan jalan-jalan

    Majalah Sekar
    Menerima tulisan untuk rubrik cerpen, kata hati (non fiksi, biasanya pengalaman pribadi), dan plesir (jalan-jalan)

    Majalah Story
    Menerima cerpen bertema remaja Panjang naskah 6-8 halaman A4

    Majalah Ummi
    Rubrik Nuansa Perempuan (sertakan data diri dan foto)
    Alamat: kru_ummi@yahoo.co.id

    Koran Kompas Anak (Rubrik anak tiap hari Minggu)
    Menerima naskah cerpen atau dongeng sepanjang 3-4 halaman dengan 2 spasi
    Menerima resensi buku dengan menyertakan foto/scan sampul asl
    Menerima karangan, puisi, dan resensi buku khusus untuk rubrik “Kiriman Anak
    Alamat: Redaksi Kompas Anak, Jl. Palmerah Selatan No.26-28 Jakarta 10270 atau via email: kompas@kompas.com

    Tabloid Empati
    empatitabloid@ymail.com 300-350 kata, 5 foto

    Tabloid Prioritas
    salman_nasution@yahoo.com jumlah katanya sekitar 700 kata

    Tabloid Nova
    Menerima cerpen 

     Koran Republika (Halaman Leisure terbit tiap Selasa)
    Menerima tulisan untuk rubrik Jalan-jalan umum (sertakan minimal 7 foto), jalan-jalan religi (sekitar 800 kata), dan buah hati (300-400 kata)
    Alamat: leisure@rol.republika.co.id

    Koran Jawa Pos
    Menerima tulisan untuk rubrik Opini (850 kata), Gagasan (250 kata) Perjalanan sekitar 500-700 kata, 5 foto
    Alamat : opini@jawapos.co.id
    her_journey@jawapos.co.id

    Koran Suara Merdeka (Koran Minggu)
    Artikel jalan jalan ada 2 tulisan. Satu agak panjang sekitar 6000 karakter, dan tulisan pendek sekitar 2500 karakter. Foto kirim minimal 6 gambar, lebih banyak lebih baik, agar pemilihan lebih leluasa.
    satasuaramerdeka@yahoo.co.id

    Tips Mengirim Tulisan ke Media Massa:
    1.    Jangan lupa tulis nama dan judul cerpen
    2.    Lengkapi naskah dengan biodata seperti nama lengkap, pekerjaan, alamat lengkap, no rekening, dan nomer telepon
    3.    Ada media yang memerlukan surat pernyataan bahwa karya yang dikirimkan asli dan belum pernah dimuat di media termasuk blog pribadi
    4.    Jangan mengirimkan satu cerpen yang sama ke dua atau lebih media pada saat bersamaan
    5.    Untuk artikel perjalanan, waktu mengirim artikel dan waktu perjalanan jangan terlalu lama. 

    Karya BABE di SOLOPOS

    Sunday, November 17, 2013 0 Comments
    Tangki Bensin vs Tangki Oli

    Jon Koplo baru saja dibelikan sepeda motor bekas merk Yamaha V 80 oleh anak laki-lakinya. Maksud anaknya, agar motor itu bisa dipakai bapaknya ketika pergi bekerja daripada harus berjalan kaki. Jon Koplo berprofesi sebagai tukang buruh bangunan yang sudah profesional dan sering mendapatkan sambatan dari para tetangga dekat maupun tetangga dari seberang desa.
    Saking bahagianya, agar lebih terampil, setiap hari Jon Koplo belajar mengendarai sepeda motornya itu wira-wiri sambil di-gleyer-gleyer pedal gasnya. Istri Jon Koplo, Lady Cempluk, tersenyum bangga karena kangmase sudah bisa bersepeda. Dalam hatinya, “Wah, Kangmas sekarang tidak perlu jalan kaki lagi dan kalau aku belanja atau pergi kemana-mana bisa diantar.”
    Suatu sore, Jon Koplo kembali wira-wiri dengan sepeda motornya itu. Kelihatannya sudah semakin mahir! Tapi, tiba-tiba sepeda motor itu macet, mesinnya mati. Ternyata setelah dicek, tangki bensinnya kosong!  Motor kesayangannya itu langsung dituntun ke warung bensin milik Gendhuk Nicole. Jon Koplo beli bensin 2 liter. Dengan santainya, Jon Koplo memasukkan bensin itu ke salah satu tangki di sepeda motornya.
     Setelah dirasa beres, Jon Koplo men-starter motornya tetapi lha kok nggak bunyi-bunyi? Kembali dituntun motor kesayangannya itu sampai di dekat rumahnya. Jon Koplo uthak-uthik, nyopot busi, ngecek selang, wah… kelihatannya wis pinter dan mudeng tentang mesin motor! Tapi kok tetap nggak bisa hidup, ya?
    Saat Jon Koplo lagi sibuk membuka ini dan itu, Tom Gembus lewat sambil bertanya, “Apanya Mas yang rusak?” Tom Gembus pun turun dari sepeda motornya. “Tak bantu kene!” sahutnya kemudian. Tom Gembus ngecek selang bensin, ternyata tidak mengalir dan tangki bensinnya kosong.
    “Bensinnya habis, selangnya nggak ngalir!” kata Tom Gembus.
    “Lha baru saja aku belikan bensin 2 liter di warungnya Gendhuk Nicole,” sahut Jon Koplo, bingung.
    “Lha terus bensinnya kamu masukkan kemana, Mas?” tanya Tom Gembus, tak kalah bingungnya.
    “Di sini!” ujar Jon Koplo sambil menunjuk salah satu tangki di sepeda motornya itu.
    “Owalah, Mas… mulane bensinnya nggak ngalir. Njenengankeliru memasukkan bensin ke tangki oli bukan tangki bensin. Ini namanya salah masuk!” kata Tom Gembus kemudian, sambil ketawa ngakak.
    Jon Koplo hanya cengar-cengir dan Lady Cempluk malah terpingkal-pingkal melihat suaminya yang sok keminter itu.


    Kiriman dari:
    Kadri, Banaran Rt 02/X Wonoboyo Wonogiri, Jawa Tengah.