Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, March 23, 2016

[Resensi] RENUNGAN DAHSYAT UNTUK MUSLIMAH

Wednesday, March 23, 2016 0 Comments


TUJUH MATA AIR SALSABILA
UNTUK PARA WANITA LUAR BIASA
*Keisya Avicenna

Judul Buku      : Renungan Dahsyat untuk Muslimah
Nama Penulis  : Nur Sillaturohmah, Lc.
ISBN               : 978-602-317-086-9
Penerbit           : Ziyad Books
Tebal Buku      : 184 halaman
Harga Buku     : Rp 38.000,00


Salsabila adalah mata air kehidupan di surga. Mata air yang mengalir dengan segala kesegarannya. Menghidupkan yang mati, meremajakan yang lapuk, menyimpan kebahagiaan di atas kebahagiaan.
Muslimah adalah makhluk yang sangat istimewa. Seharusnya, ia memiliki karakter pribadi yang tidak hanya menyenangkan namun juga menenangkan. Hadirnya dirindukan, keberadaannya diharapkan, saat bersamanya adalah saat yang penuh manfaat, jauh dari kesia-siaan. Muslimah shalihah layaknya ‘Salsabila’ di dunia.
Buku ini bak “7 Mata Air Salsabila” yang begitu menyegarkan jiwa yang dahaga, menyejukkan pikiran yang sudah penat dengan lika-liku kehidupan di dunia, juga mengajak para muslimah merenungkan banyak hal dalam kehidupan serta mengikat makna dari beragam peristiwa keseharian.
Bagian awal buku ini kita akan mendapatkan hidangan kisah bertabur hikmah, kisah Ummu Sulaim dan Abu Thalhah. Kisah menggetarkan yang pernah dicatat oleh sejarah. Kisah yang mengajarkan betapa kuat Ummu Sulaim membendung kondisi jiwanya yang tergoncang, ia juga mampu mencegah goncangan emosi suaminya dengan cara yang sangat cerdas. Dari kisah ini pula kita belajar dan harus senantiasa bersyukur bahwa wanita adalah sosok yang istimewa dan hebat. Penasaran dengan kisahnya? Ada di halaman 13 dalam buku ini.

Keistimewaan dari buku yang ditulis oleh Ustadzah Nur Silla ini, saya merangkumnya menjadi 7 nasihat dahsyat yang menjelma “7 Mata Air Salsabila”, diantaranya :

1.      Mata Air Pertama : tentang PENCIPTAAN
Penciptaan yang begitu memesona
Dalam buku ini, setiap muslimah akan diajak untuk kembali menyelami hakikat penciptaan manusia. Pembahasan lengkap mengenai hal ini dibahas di bagian “Untuk Apa Wanita Diciptakan?” (halaman 25).

2.      Mata Air Kedua : tentang PERBEDAAN
Perbedaan dengan Kaum Adam yang membuncahkan rasa syukur
Wanita memang diciptakan berbeda dengan kaum laki-laki, tetapi hal itu tidak menunjukkan bahwa wanita lebih rendah derajat dan kedudukannya di mata Allah. Setiap muslimah seharusnya menyadari bahwa semua manusia itu berkedudukan sama di mata Allah. Hanya taqwa dan ilmu yang membedakan laki-laki dan wanita.

3.      Mata Air Ketiga : tentang PERAN
Peran istimewa dan perjuangan luar biasa
Buku ini juga mengingatkan kita akan peran istimewa seorang muslimah, diantaranya sebagai hamba Allah, sebagai istri dari suami, sebagai ibu dari anak-anak, sebagai anak dari kedua orang tua, dan sebagai salah satu anggota masyarakat. Pembahasan mengenai peran muslimah ada di bab “Bantulah Hamba Menjalankan  Tugas Sebagai Muslimah, Ibu, dan Istri” (halaman 55).

4.      Mata Air Keempat : tentang PENGINGAT
Pengingat kala kau alpa dan terlena

Buku ini dapat berfungsi sebagai pengingat. Salah satunya di bagian “Mengapa wanita menjadi mayoritas penghuni neraka?” (halaman 103). Selanjutnya, ada amalan-amalan yang dengannya kita berharap dapat meraih surga-Nya, disajikan dengan penjelasan lengkap.

5.      Mata Air Kelima : tentang PELIPUR LARA
Pelipur lara untuk hati dan jiwa yang luka
Bagi seorang wanita, kehadiran suami, anak dan keluarga mampu menjadi sumber utama kekuatan hidup (halaman 87). Jadi, terciptanya keluarga yang sakinah, mawaddah, wa rohmah tidak hanya sekedar diimpikan, namun juga harus diperjuangkan.  Pelipur lara yang lain adalah doa dan dzikir, juga Al-Qur’an -yang tidak hanya dibaca namun juga harus direnungkan maknanya dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

6.      Mata Air Keenam : tentang PENOLONG
Penolong dalam menjalani kehidupan di dunia yang fana
Sabar dan shalat adalah sebaik-baik penolong (QS. Al-Baqarah ayat 153).

7.      Mata Air Ketujuh : tentang PERJUMPAAN TERBAIK
Perjumpaan terbaik dengan Rabb tercinta
Hidup ini singkat, jangan sampai terlena dan lupa bahwa setelah kehidupan yang fana ini masih ada kehidupan akhirat yang kekal abadi. Buku ini juga mengajak kita bergegas untuk bertaubat dan mengharapkan ampunan-Nya setiap saat. Hingga cita tertinggi kita adalah sebuah akhir yang indah (husnul khatimah), membangun istana di surga, dan perjumpaan terbaik dengan Rabb tercinta.

Saya hampir tidak menemukan kekurangan dalam penulisan buku ini. Semuanya tersaji dengan bahasa sederhana, dekat sekali dengan keseharian muslimah, mudah dipahami, lengkap dengan dalil baik dari sumber Al-Qur’an maupun hadits. Di hampir setiap subbab ada bagian lembar kosong untuk diisi pembaca, ini menarik sekali

Tapi, alangkah lebih ‘eye catching’ kalau tidak melulu berisi tulisan, mungkin ada tambahan ilustrasi atau infografis khas muslimah, sehingga memudahkan dalam pemahaman.
Buku ini sangat saya rekomendasikan untukmu duhai Shalihah, yang ingin terus-menerus memperbaiki diri. Maka, jadilah sebaik-baik perhiasan dunia, hingga engkau menjadi wanita dunia yang layak dicemburui para bidadari surga.



Tuesday, March 22, 2016

[Puisi] Koruptor Kelas Teri vs Koruptor Kelas Hiu

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments

KORUPTOR KELAS TERI

Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Datang ke sekolah tak pernah tepat waktu
Bangun kesiangan jadi alasan tak bermutu
Kadang berhasil mengelabui guru
Bikin surat izin palsu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Bilang ortu besok harus bayar buku
            Minta uang lima puluh ribu
            Padahal harga buku dua puluh ribu
            Uang kembalian masuk ke dalam saku
Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Ada ulangan hari Rabu
Tapi, kau andalkan teman-temanmu
Atau diam-diam nyontek buku
Halalkan segala cara ‘tuk dapatkan nilai semu
Karena kau tak jujur pada dirimu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Kalianlah para koruptor kelas teri…
            Bibit korupsi yang bakal tumbuh dan mengganas di kemudian hari
            Sikap burukmu harus dibasmi!
            Untuk menyelamatkan masa depan negeri ini


KORUPTOR KELAS HIU

Harta jadi Tuhan
Jabatan jadi tujuan
Dukungan rakyat, kau manfaatkan
Amanah rakyat, kau campakkan
Suara rakyat, kau remehkan
Kepercayaan rakyat, kau hancurkan
            Jas berdasi nan elegan itu…
            Untuk menutupi kebusukan hatimu
            Senyuman yang terlukis di wajahmu itu…
            Untuk menutupi kelicikan dari mulutmu
Para koruptor kelas hiu!
Pemakan harta rakyat
Penjahat…
Penjilat…
Serigala berbulu domba
Mafia bangsa
Dengan wajah tanpa dosa
Padahal kaulah benalu yang merugikan rakyat dan negara
            Para koruptor kelas hiu!
            Kebusukan aksimu pasti terdeteksi
            Mentari hidupmu takkan secerah dulu lagi
            Karena kau harus masuk bui
            Rumahmu yang pantas adalah kamar sempit berjeruji besi
            Penyesalan tak ada gunanya lagi
            Dosa sudah terlalu menggunung tinggi
            Seharusnya kau dihukum mati, tak ada ampun lagi!


[Puisi] TIKUS BERDASI

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments


TIKUS BERDASI

Hai, tikus berdasi!
Katanya, kau jadi penyalur aspirasi
Kau malah suka manfaatkan situasi
Agar rekening pribadi semakin gemuk dan berisi
Berlomba raih posisi
Padahal datang ke kantor hanya untuk absensi
Hai, tikus berdasi!
Katanya, mau membangun generasi berprestasi
Tak pernah kau sadari, rakyat begitu menderita demi sesuap nasi
Malah kau gencar lakukan konspirasi yang penuh kontradiksi
Hai, tikus berdasi!
Ah, semuanya sudah basi!
Malah bikin emosi…


 ::Keisya Avicenna::

Setting : saat mumet ngerjain naskah ensiklopedia ANTIKORUPSI, jadilah puisi ini. Hihihi

Baca juga : Koruptor

[Puisi] KORUPTOR

Tuesday, March 22, 2016 0 Comments

KORUPTOR

Hai, koruptor!
Hidupmu penuh tindakan kotor
Uang rakyat yang seharusnya kau setor
Malah kau belikan mobil dan motor
Hai, koruptor!
Mungkin syaraf otakmu sudah kendor
Kerjaanmu bukan rapat, tapi malah molor
Pernahkah kau memikirkan nasib kami?
Perut yang keroncongan atau atap rumah yang selalu bocor…
Hai, koruptor!
Lihatlah, kami hanya mampu pakai celana kolor
Sedangkan gaya hidupmu teramat glamor
            Hai, koruptor!
            Hukuman yang pantas untukmu…
            Dooor!!!
            : tembak mati dengan pelor

::Keisya Avicenna::
(Saat hunting referensi  untuk mengerjakan naskah ensiklopedia ANTIKORUPSI)