Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, March 22, 2016

[Puisi] Koruptor Kelas Teri vs Koruptor Kelas Hiu


KORUPTOR KELAS TERI

Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Datang ke sekolah tak pernah tepat waktu
Bangun kesiangan jadi alasan tak bermutu
Kadang berhasil mengelabui guru
Bikin surat izin palsu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Bilang ortu besok harus bayar buku
            Minta uang lima puluh ribu
            Padahal harga buku dua puluh ribu
            Uang kembalian masuk ke dalam saku
Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
Atau ABG berseragam putih abu-abu
Ada ulangan hari Rabu
Tapi, kau andalkan teman-temanmu
Atau diam-diam nyontek buku
Halalkan segala cara ‘tuk dapatkan nilai semu
Karena kau tak jujur pada dirimu
            Bocah kemarin sore dengan seragam putih-biru
            Atau ABG berseragam putih abu-abu
            Kalianlah para koruptor kelas teri…
            Bibit korupsi yang bakal tumbuh dan mengganas di kemudian hari
            Sikap burukmu harus dibasmi!
            Untuk menyelamatkan masa depan negeri ini


KORUPTOR KELAS HIU

Harta jadi Tuhan
Jabatan jadi tujuan
Dukungan rakyat, kau manfaatkan
Amanah rakyat, kau campakkan
Suara rakyat, kau remehkan
Kepercayaan rakyat, kau hancurkan
            Jas berdasi nan elegan itu…
            Untuk menutupi kebusukan hatimu
            Senyuman yang terlukis di wajahmu itu…
            Untuk menutupi kelicikan dari mulutmu
Para koruptor kelas hiu!
Pemakan harta rakyat
Penjahat…
Penjilat…
Serigala berbulu domba
Mafia bangsa
Dengan wajah tanpa dosa
Padahal kaulah benalu yang merugikan rakyat dan negara
            Para koruptor kelas hiu!
            Kebusukan aksimu pasti terdeteksi
            Mentari hidupmu takkan secerah dulu lagi
            Karena kau harus masuk bui
            Rumahmu yang pantas adalah kamar sempit berjeruji besi
            Penyesalan tak ada gunanya lagi
            Dosa sudah terlalu menggunung tinggi
            Seharusnya kau dihukum mati, tak ada ampun lagi!


No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna