Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label remaja. Show all posts
Showing posts with label remaja. Show all posts

Monday, July 27, 2020

REMAJA DAN GAWAINYA

Monday, July 27, 2020 0 Comments



Kami mendapatkan amanah dititipi dua orang keponakan perempuan (23 dan 25 tahun), yang ikut tinggal di rumah sejak Maret lalu. Anak-anaknya kakak iparku. Satu hal terpenting adalah kami harus jadi om dan tante yang mampu memberikan keteladanan yang baik bagi mereka.

Salah satu tantangan era sekarang adalah remaja yang sangat addicted dengan gawai. Seolah gawai takkan bisa lepas dari kehidupan mereka. Gawai khususnya smartphone ibarat dua sisi mata pisau. Jika tidak bisa dimanfaatkan dengan baik dapat menjadi suatu hal yang melenakan sekaligus membahayakan. Saat di rumah kami berusaha menekankan beberapa hal, seperti: salat wajib di awal waktu, bangun di sepertiga malam untuk tahajud, bangun sebelum Subuh atau minimal saat azan Subuh, membaca Al Quran setelah salat Magrib, dan baca al Matsurat pagi-petang.

Faktanya, mereka suka tidur larut malam lalu sering bangun kesiangan.  Paginya gedubrakan karena harus berangkat sebelum jam 7 sedangkan masih ada tugas yang belum selesai seperti ngeprint dokumen, dll. Mereka suka nggak kenal waktu kalau sudah scrolling media sosial, atau youtube-an. Selain itu, muncul sedikit rasa khawatir, takut mereka kebablasan mengingat pergaulan anak zaman sekarang.

Aku sering ngobrol dengan suami membahas kedua ponakan itu dan menyiapkan langkah strategis sebagai solusi terbaik ala kami. Yang jelas kami berusaha untuk memposisikan diri kami sebagai orangtua mereka sekaligus sahabat. Akhirnya, suami mengajukan keduanya untuk mengikuti program mentoring dari sekolahan tempat mereka bekerja, yang kedua kami mencoba menyiapkan ‘proyek’ untuk mengasah passion dan keterampilan masing-masing, selanjutnya ada beberapa hal yang kami diskusikan dengan mereka terkait ibadah harian. Kami juga selalu memberi contoh bagaimana memanajemen waktu dengan baik. Kapan harus menyelesaikan tugas rumah, kapan harus menyelesaikan amanah-amanah yang lain.

Ponakan yang satu diberi kesibukan untuk mengoptimalkan passion-nya memasak. Kita belikan peralatan dan menyiapkan modal untuknya hingga lahirlah brand Ratu Pawon. Dia menerima pesanan ayam ungkep, ayam  goreng kremes, kremesan dan ayam bakar. Alhamdulillah proyek ini berjalan sebelum puasa Ramadan dan saat Ramadan pesanan laris manis. Alhamdulillah, masih berlanjut hingga saat ini. Dia pun mampu memanfaatkan gawainya untuk membuat promosi, ngiklan di sosial media, dan belajar tentang food photography. Dia suka memotret hasil masakannya.

Lalu ponakan satunya, karena dia lulusan psikologi dan skill marketingnya bagus, dia dapat tugas jadi admin instagram salah satu olshop-nya @supertwinshop. Dia melakukan ini dengan jadwal posting yang sudah diatur dengan baik oleh kembaran saya, owner @supertwinshop. Dengan begitu mereka tetap produktif, bahkan bisa menghasilkan uang.

Dalam  hal ibadah harian, kami  pun berdiskusi dan membuat kesepakatan, sebisa mungkin saat di rumah dapat mengerjakan salat berjamaah, terus aku bangunkan mereka tiap jam 3 pagi untuk salat Tahajud, dan berusaha untuk tidak tidur lagi tapi melakukan aktivitas produktif sambil menunggu Subuh, lalu mempersiapkan diri untuk bekerja. Alhamdulillah, memang terasa berat pada awalnya, namun lama-kelamaan mereka berdua mulai terbiasa. Bahkan sekarang mereka pun semangat menghafal ayat-ayat Al Quran.

Tak lelah diri ini untuk selalu menekankan bahwa sosial media itu bisa jadi ladang pahala, tapi juga sebaliknya, bisa jadi ladang dosa/maksiat, tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Aku pun memberi contoh ketika sosial media pribadiku bisa mendatangkan rezeki berupa uang dengan membangun personal branding yang baik, juga sarana menyeru kebaikan (berdakwah) dengan cara paling sederhana sekalipun.