Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, September 29, 2010

WAJIBNYA BERBAKTI DAN HARAMNYA DURHAKA KEPADA KEDUA ORANG TUA

Wednesday, September 29, 2010 0 Comments
Oleh
Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Allah memerintahkan dalam Al-Qur’an agar berbakti kpd kedua orang tua. Mengenai wajib seorang anak berbakti kpd orang tua, Allah berfirman di dalam surat Al-Isra’ ayat 23-24.

“Arti : Dan Rabb-mu telah memerintahkan kpd manusia janganlah ia beribadah melainkan ha kpdNya dan hendaklah beruntuk baik kpd kedua orang tua dgn sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari kedua atau kedua-dua telah berusia lanjut disisimu maka janganlah katakan kpd kedua ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya” [Al-Isra : 23]

“Arti : Dan katakanlah kpd kedua perkataan yg mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap kedua dgn penuh kasih sayg. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku saygilah kedua sebagaimana kedua menyaygiku di waktu kecil” [Al-Isra : 24]

Juga An-Nisa ayat 36.

“Arti : Dan sembahlah Allah dan janganlah menyekutukanNya dgn sesuatu, dan beruntuk baiklah kpd kedua ibu bapak, kpd kaum kerabat kpd anak-anak yatim kpd orang-orang miskin, kpd tetangga yg dekat, tetangga yg jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya, sesungguh Allah tdk menyukai orang-orang yg sombong dan membanggakan dirinya” [An-Nisa : 36]

Juga terdpt dalam surat Luqman ayat 14-15.

“Arti : Dan Kami perintahkan kpd manusia agar beruntuk baik kpd orang tuanya, ibu telah mengandung dalam keadaan lemah yg bertambah lemah dan menyapih dalam dua tahun, bersyukurlah kalian kpd-Ku dan kpd kedua orang tuamu. Ha kpd-Ku lah kalian kembali” [Luqman : 14]

“Arti : Dan jika kedua memaksamu mempersekutukan sesuatu dgn Aku yg tdk ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti kedua dan pergaulilah kedua di dunia dgn cara yg baik dan ikuti jalan orang-orang yg kembali kpd-Ku kemudian ha kpd-Ku lah kembalimu maka Aku kabarkan kpdmu apa yg kamu kerjakan” [Luqman : 15]

Atau seperti yg tercantum dalam surat Al-Ankabut ayat 8, tdk boleh mematuhi orang tua yg kafir kalau mengajak kpd kekafiran.

“Arti : Dan Kami wajibkan kpd manusia (beruntuk) kebaikan kpd kedua orang tuanya. Dan jika kedua memaksamu untuk mempersekutukan Aku dgn sesuatu yg tdk ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Ha kpd-Ku lah kembalimu, lalu Aku kabarkan kpdmu apa yg telah kamu kerjakan” [Al-Ankabut : 8]

Serta surat Al-Ahqaaf ayat 15-16.

“Arti : Kami perintahkan kpd manusia supaya beruntuk baik kpd dua orang ibu bapaknya, ibu mengandung dgn susah payah, dan melahirkan dgn susah payah (pula). Mengandung sampai menyapih ialah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umur sampai empat puluh tahun, ia berdo’a “Ya Rabb-ku, tunjukilah aku untuk menysukuri nikmat Engkau yg telah Engkau berikan kpdku dan kpd kedua orang tuaku dan supaya aku dpt beruntuk amal yg shalih yg Engkau ridlai, berilah kebaikan kpdku dgn (memberi kebaikan) kpd anak cucuku. Sesungguh aku bertaubat kpd Engkau dan sesungguh aku termasuk orang-orang yg berserah diri” [Al-Ahqaaf : 15]

“Arti : Mereka itulah orang-orang yg Kami terima dari mereka amal yg baik yg telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yg benar yg telah dijanjikan kpd mereka” [Al-Ahqaaf : 16]

Sedangkan tentang anak durhaka kpd kedua orang tua terdpt di dalam surat Al-Ahqaaf ayat 17-20.

“Arti : Dan orang yg berkata kpd kedua orang tuanya, ‘Cis (ah)’ bagi kamu keduanya, apakah kamu kedua memperingatkan kpdku bahwa aku akan dibangkitkan, padahal sungguh telah berlalu beberapa umat sebelumku ? lalu kedua orang tua itu memohon pertolongan kpd Allah seraya mengatakan, “Celaka kamu, berimanlah ! Sesungguh janji Allah ialah benar” Lalu dia berkata, “Ini tdk lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu” [Al-Ahqaaf : 17]

“Arti : Mereka itulah orang-orang yg telah pasti ketetapan (adzab) atas mereka, bersama-sama umat-umat yg telah berlalu sebelum mereka dari jin dan manusia. Sesungguh mereka ialah orang-orang yg merugi” [Al-Ahqaaf : 18]

“Arti : Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yg telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) apa yg telah mereka kerjakan sedang mereka tdk dirugikan” [Al-Ahqaaf : 19]

“Arti : Dan (ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kpd mereka dikatakan), “Kamu telah memhabiskan rizkimu dalam kehidupan duniawi dan kamu telah bersenang-senang dgn maka pada hari ini kamu dibalas dgn adzab yg menghinakan. Karena kamu telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak, dan krn kamu telah beruntuk fasik” [Al-Ahqaaf : 20]

Sedangkan dalam surat Al-Baqarah ayat 215

“Arti : Mereka berta kpdmu (Muhammad) tentang apa yg mereka infakkan. Jawablah, “Harta yg kamu nafkahkan hendaklah diberikan kpd ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yg sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yg kamu peruntuk sesungguh Allah Maha Mengetahui” [Al-Baqarah : 215]

Banyak sekali ayat-ayat di dalam Al-Qur’an yg menerangkan tentang wajib berbakti kpd kedua orang tua. Dalam surat Luqman, Allah menyebutkan wajib seorang anak berbakti kpd kedua orang tua dan bersyukur kpd serta disebutkan juga tentang larangan mengikuti orang tua jika orang tua tersebut mengajak kpd syirik.

[Disalin dari Kitab Birrul Walidain, edisi Indonesia Berbakti Kepada Kedua Orang Tua oleh Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, terbitan Darul Qolam - Jakarta.]

Sumber : http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=358&bagian=0

Sumber Wajib Berbakti Dan Haram Durhaka Kepada Kedua Orang Tua : http://alsofwah.or.id

Metode Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam dalam Mendidik Para Pemuda

Wednesday, September 29, 2010 0 Comments
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah teladan dan panutan kita sebagai umat Islam, kita wajib meneladani perkataan, perbuatan dan sifat-sifat beliau. Beliau telah mengajarkan kepada kita berbagai hal yang berkaitan dengan segala aspek kehidupan, baik aspek aqidah, ruhiyah, ibadah, siyasah maupun iqtishodiyah, dll.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga sangat memperhatikan perkembangan umatnya dalam segala aspek kehidupannya, sebagaimana beliau juga sangat intens dalam membina generasi-generasi muda Islam, karena pemuda adalah penerus perjuangan dakwah Islam, jika pemudanya rusak maka buramlah masa depan Islam dan umatnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah mengajarkan kepada kita metode atau cara dalam mendidik dan membina para pemuda agar menjadi generasi yang memiliki Syakhshiyah (kepribadian) yang matang dan kokoh dalam segala hal.

Setidaknya terdapat enam poin penting yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam mempersiapkan dan membina generasi muda, yaitu:

Pertama, Mempersiapkan pemuda untuk iltizam (konsisten) dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala beribadah kepada-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ …وَعَدَّدَ مِنْهَا : شّابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ اللهِ.

“Tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.. (salah satunya) pemuda yang tumbuh di dalam ketaatan kepada Allah” (HR Bukhari Muslim)

Kedua, Menyeru pemuda supaya mengambil dan memanfaatkan setiap peluang dan kesempatan yang ada guna membentuk pribadi pemuda menjadi baik dan kokoh dari aspek rohani, jasmani, mental, akal dan akhlak.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: حَيَا تَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ وَشَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ.

“Pergunakanlah (dengan baik) lima perkara sebelum datang lima perkara, hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum sakitmu, masa lapangmu sebelum masa sibukmu, mudamu sebelum tuamu dan kayamu sebelum miskinmu” (HR. Al Hakim)

Ketiga, Memelihara jiwa pemuda dari penyelewengan dan penyimpangan, serta menjaga kesuciannya dengan menganjurkan para pemuda untuk segera menikah jika sudah memiliki kemampuan, sebagaimana telah disyariatkan Allah Ta’ala kepada hamba-Nya.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

يَا مَعْشَرَ الشَبَابِ مَنْ استَطَاعَ مِنْكُمْ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ.

”Wahai para pemuda, siapa saja dari kamu yang mampu untuk menikah, hendaklah ia segera menikah. Karena hal tersebut lebih menjaga pandangan dan lebih memelihara kemaluan.” (HR Jama’ah)

Keempat, Membina para pemuda untuk senantiasa menginstropeksi diri (muhasabah) dan memperbaiki amalnya, karena amal-amalnya akan dimintai pertanggung jawabanya di hadapan Allah Allah Ta’ala di akhirat kelak.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لاَتَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ حَتىَّ يُسْأَلَ عَنْ أَرْبَعٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ عِلْمِهِ مَا عَمِلَ فِيْهِ.

“Tidaklah bergeser kedua kaki seorang hamba pada hari Kiamat, sehingga ditanyakan kepadanya mengenai empat perkara. Umurnya dihabiskan untuk apa, masa mudanya dipergunakan untuk apa, hartanya diperoleh dari mana dan kemana ia membelanjakannya, dan apa yang diperbuat dengan ilmunya” (HR. At-Tirmidzi)

Kelima, Membina para pemuda untuk senantiasa istiqomah di atas manhaj Islam, menjauhkan mereka dari hal-hal yang sia-sia dan mendorong pemuda untuk terus berusaha agar selalu berada dalam ketakwaan kepada Allah Ta’ala.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لَيَعْجَبُ مِنْ الشَبَابِ الَّذِيْ لَيْسَ لَهُ صَبْوَةٌ.

“Sesungguhnya Allah ta’jub pada pemuda yang tidak ada padanya kesia-siaan” (HR. Ahmad dan Abu Ya’la)

Keenam, Rasulullah berwasiat kepada umat Islam agar menjaga para pemuda dan menjelaskan kelebihan mereka atas orang-orang tua.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

أُوْصِيْكُمْ باِلشَّبَابِ خَيْرًا فَإِنـَّهُمْ أَرَقُّ أَفْئِدَةً لَقَدْ بَعَثَنِيَ اللهُ باِلْحَنَفِيَّةِ السَّمْحَةِ فَحَالَفَنِيْ الشَبَابُ وَخَالَفَنِيْ الشُّيُوْخُ.

“Aku berwasiat kepada kalian supaya berbuat baik kepada para pemuda. Sesungguhnya hati mereka adalah hati yang paling lembut. Sesungguhnya Allah telah mengutusku dengan Hanafiyyatu As-Samhah (agama Islam), lalu para pemuda bergabung denganku dan para orang tua menentangku.”

Inilah asas-asas terpenting dalam pembinaan pribadi pemuda dan masyarakat. Tidak diragukan lagi bahwa tujuan dari pembinaan dan persiapan ini adalah agar pemuda terbentuk sebagai pribadi yang sempurna, baik dari aspek rohani, akhlak, mental, jasmani dan jiwa. Serta seluruh aspek yang menyempurnakan kepribadian mereka.

Dengan pembentukan ini para pemuda akan lebih mampu untuk menghadapi berbagai tantangan, lebih kuat untuk melaksanakan tanggung jawab dan lebih kokoh dalam berpegang teguh dengan dasar-dasar Islam. Sehingga mereka tidak akan menyeleweng, merasa lemah, terhembus angin fitnah, menyerah kalah kepada tipu daya kerusakan, berputus asa dan lemah semangat, begitu juga mereka tidak akan tergelincir ke dalam lubang keruntuhan dan penyelewengan.

Demikianlah, pemuda muslim akan kekal sebagai pribadi yang sehat, teguh, beriman, berjihad menyampaikan risalah Islam, menunaikan amanah dan bekerja untuk Islam. Sehingga ia diwafatkan Allah Ta’ala dalam keadaan yang mulia atau dia menghadap Tuhannya sebagai seorang diantara para syuhada’.

(Dikutip dari kitab “ الشباب المسلم في مواجهة التحديات ” karya: Abdullah Nashih ‘Ulwan)

Tuesday, September 28, 2010

SPEKTRUM PEMIKIRANKU..'senyap dalam gelap'

Tuesday, September 28, 2010 0 Comments
Solo,25 September 2010.

Sketsa langit sore ini..

Semula biru berangsur abu-abu..perlahan mulai gelap,dan semakin pekat..

Awan berarak semakin berat,seakan ingin menumpahkan semua beban yg masih ditanggungnya..

Mungkin tinggal menghitung sepersekian dtik sj, sampai ia merasa lega tatkala mampu menumpahkan air mata dan menghujamkannya ke bumi..

Sang bayu berhembus penuh kegelisahan,seakan ia ingin murka karna tak ad yg mengerti arti dr kegelisahanny..
Berhambur sesuka hati,seolah ingin menyapu bersih apapun yg ia lewati..

Dan aku..?
Aku msh disini..
Merekam semua peristiwa alam bersama kerinduanku yg terdalam..

Meski hari blm beranjak gelap..
Tanpa cahaya,semuany terasa begitu hampa..
Semua nampak tersamarkan..
Mungkin q butuh keahlian khusus untuk menerjemahkan makna dr gelap yg terus merayap..

Masih q nantikan seberkas sinar yg terpancar dlm batang-batang cahaya..
Menelusup lewat rongga2 cinta yg ada..
Ia kan menuntunku,bersama..menyambut terang..
Di ujung sana..


~Menanti Cahayaku~

[Keisya Avicenna...@GO,setting:mati lampu..^^v]

SILUET PERJALANAN : PAGI KOTA SOLO

Tuesday, September 28, 2010 0 Comments
Perkenalkan, namaku Najwa. Aku masih disini. Di sudut angkasa raya ini. Masih menggenggam harapan, masih setia menanti ‘sinar’ tatkala aku merasa sepi, tatkala aku merasakan kerinduan yang tiada terperi…tatkala pancaran cahaya dalam diriku meredup dan aku tak tahu lagi, semua menjadi begitu hampa…karena aku hanyalah seorang Najwa..Bintang ‘yang dirundung sepi’…

Sisa malam tadi ku lewatkan dengan memandang rembulan yang bulat sempurna. Rembulan yang telah menemaniku menghabiskan malam. Bak lingkaran hidup baru yang penuh janji, memancarkan seluruh energy positif yang dihembuskan oleh angin sepertiga malam… Saat sang malam khatam, pesona pagi kan kujelang tuk kembali menggenggam harapan…berpijar bersama ribuan doa…meski tak Nampak, tapi aku selalu ada…
***
Seekor burung merpati yang bernama Jose Rizal bertengger di lantai 2 daun jendela kamarku…Kutahu namanya dari kertas yang menggantung di kaki burung itu. Sedangkan di kaki kanannya terikat sepucuk surat, berjingkat-jingkat dia mendekatiku seraya memintaku untuk segera melepas ikatan surat itu dan membacanya…Kudekati dia, kuambil dan kuelus bulunya dengan lembut, ‘Kamu tlah jalankan tugasmu dengan baik, Boi!’, kataku kepadanya. Ekspresi burung itu seolah tersenyum. Senang…Jose Rizal mampu mengusir rasa sepiku pagi itu…

Sepucuk surat itu ternyata berasal dari seorang sahabatku ‘Keisya Avicenna’ nun jauh di kota Solo sana…Ia bercerita tentang sebuah kisah luar biasa yang ia beri judul Pagi Kota Solo…dan kubawa memoriku menjelajah kota yang terkenal dengan Batik Danar Hadi dan Serabi Notosuman-nya itu…

Ahad penuh semangat, 26 September 2010


Pagi ini, Keisya akhirnya berhasil mengkhatamkan novel Padang Bulan dan Cinta di dalam Gelas-nya Mas Andrea Hirata. Sobat, bangga awak rasanya punya novel yang ada tanda tangannya Mas Andrea pluz coretan tangan yang berbunyi : “To : Norma…SALAM, Andrea Hirata”. Amboi, indah bukan buatan…(hoho…logat Keisya kok jadi ke Melayu-melayuan gini). Itu semua berkat saudara kembar awak yang ‘mengadu nasib’ di ibukota sana, salah satu kota impian Ikal juga!!! (hayah, kembali ke logat Solo mawon nggih…)
Pagi yang cerah untuk jiwa yang (tidak) sepi…Jam 07.30 segera Keisya berkemas untuk mempersiapkan diri menghadiri agenda Halal Bihalal Pagi Kota Solo di Monumen’45…bersama salah seorang rekannya, Ukh. Ika, Keisya meluncur menuju pom bensin dulu..hehe…si Astrea juga butuh amunisi sarapan pagi. Keluar dari pom bensin ketemu Mbak2…(namanya off the record…)akhirnya kita berangkat bersama. Rombongan 3 motor, mampir KAMDA, dan DPC…rombongan jadi 4 motor…Abiz lewat perempatan panggung, depan SMP 16 Surakarta, iring-iringan kok semakin banyak saja…hihi…seru euy…INILAH INDAHNYA UKHUWAH!!! Sampai juga di lokasi sobat, Keisya langsung berbaur dengan adik-adik dan mbak2 yang lain…saling ‘Halal Bihalal’, berhubung masih momentum Syawalan…Bahagia rasanya ketemu banyak orang yang dah jarang banget ketemunya. Jadi ingin bersenandung sobat :
“Pertemuan kita kali ini…bukan sekedar kawan lama tak jumpa….Tapi kita bertemu ada satu makna… Kita punya satu PERJUANGAN!!!”

Hoho, tahu gak sobat, tembang nasyid ini merupakan tembang andalan STREAM (Seni dan Teaternya Akhwat MIPA) kalo pas lagi ngisi acara-acara gitu…*duh, awak kangen bukan buatan!!! ^^v

Lanjut…acara Pagi Kota Solo di buka dengan penampilan nan kocak dari MC bang Nassirun Poerwokartun. Keisya sangat suka dengan salah satu seniman andalan kota Solo itu…So inspiring deh!!! Wah, pake acara bagi-bagi doorprize tiker euy…sayang, Keisya duduk di tengah!!! Kalah duluan dengan yang duduk di depan…hehe…Keisya duduk dekat istrinya Bang Nassirun n 2 jagoan kecilnya. Jadi bisa main2 deh ma 2 dedek lucu itu…

Aksi menulis Keisya tetap berlanjut, meski sepenggal-sepenggal. Karena menulis di ketikan keypad HP gak secepat ketika Keisya menggoreskan pena di kertas. Apa yang sempat terekam, Keisya tuliskan kembali di sini ya Sobat…dengan penuh modifikasi, tapi semoga inti dari puisi-puisi yang Bang Nassirun sampaikan tetep ada…(tak tambah-tambahi sendiri. Aslinya bukan seperti ini…benar-benar lebih bagus aslinya…)

“Kepada engkau, Saudaraku!!! Kita disini tengah berada di lorong panjang kebisuan…Istirahat sejenak menggenapkan hati. Menemukan kesalahan-kesalahan kita bersama untuk tidak terulangi lagi. Mengukuhkan kebenaran untuk kita perjuangkan lagi…!!! Satu hati, satu komando, satu perjuangan!!!”

Nuansa kehangatan, keharmonisan, dan ukhuwah yang begitu indah…mungkin sebagian kecil rasa ini yang bisa Keisya gambarkan tentang sebuah moment yang tengah Keisya saksikan dan Keisya alami di Monumen’45 kala itu. Tempat yang mengandung unsur ‘heroik’ ini seraya mengajak kita untuk terus refleksi diri : para pahlawan itu sudah meninggalkan sesuatu yang berharga, sesuatu yang luar biasa untuk Bangsa Indonesia…sedangkan kita ??? kita belum melakukan apa-apa!!! Ayo, para GENERASI MUDA, BANGKITLAH …HARAPAN ITU MASIH ADA!!! ^^v

Saatnya kita mengukir sejarah dengan tinta emas perjuangan dengan segenap potensi serta daya dan upaya yang kita punya!!! BERGERAKLAH atau TERGANTIKAN!!! ALLAHU AKBAR!!! (semangat Keisya mendadak meletup-letup niy…ahihihihi…
)
Dalam acara itu ada seorang seniman lagi dari Solo yang bernama Jo Leno (jangan terlena). Mungkin namanya itu ada unsur spirit bahwasanya kita harus senantiasa waspada, jangan sampai terlena…^^v.Pada kesempatan itu, beliau beserta grup ketoprak Balekambang nya unjuk kebolehan. Semula nyanyi lagunya Ebiet G. Ade yang Camelia. Dari cengkok asli, kemudian cengkok Madura (so pake ’tak iye’ segala), terakhir cengkok Arab… (qolqolahnya kental banget.hehe. Lucu!!). hm, indahnya karya seni yang merupakan perwujudan dari perasaan yang indah…

Sebelum ketoprak di mulai. Ada beberapa sambutan, Sobat. Ust. Sugeng menyampaikan kali ini acara kita beda. Dengan hadirnya Ketoprak Balekambang di tengah-tengah kita semoga mampu menjadi sarana melestarikan budaya Solo dan mampu memberikan wasiat melalui lagu dan kesenian. Sedangkan Pak Walikota Jokowi…(jadi ingat The King nya GO. Jokowi itu jadi rumus. Jarak = Kecepatan x Waktu. Dan semoga ini ada filosofinya sendiri. Semoga dengan seiring waktu berjalan, dengan ‘kecepatan luar biasa’ hasil kepemimpinannya di Solo, dengan tetap ‘menjaga jarak yang baik dengan rakyat (merakyat)’, kota Solo akan semakin BERSERI!!!). Kalau tidak salah, Pak Jokowi menyampaikan agar bangsa ini tidak menjadi bangsa yang terkotak-kotak…

Dan ketoprak nya pun beraksi, guyon parikeno yang mengambil tema : REBUT BENER!!! (mungkin istilah Bahasa Indonesianya : MEREBUT KEBENARAN. Bener gak ya???)
Menikmati sambil mengetik sesuatu di N5300…

“Kehangatan mentari dhuha mulai menyapa, tatkala aku mulai memvisualisasikan apa yang sudah tertulis di buku DNA ku. Merangkai lembaran-lembaran cerita penuh makna di Minggu ceria…Tatkala kulihat langit, haya ada dua warna, putih…tapi biru lebih mendominasi!!!Sang bagas semakin gencar saja membakar semangat insan yang tertangkap sinarannya..Kehangatan sang mentari dhuha, hadirkan ruh baru yang luar biasa!!! Seiring harmonisasi alam yang bersenandung merdu, lewat hembusan sang bayu, cericit si burung keil, gemerisik dedaunan, gesekan ranting-ranting di dahan, semua seolah menjadi paduan suara yang mencobasatukan nada tuk memuja dan memuji kebesaran-Nya…”

Demikian dulu Sobat…sebuah kisah luar biasa yang bisa Keisya tuliskan. Semoga dapat mengambil hikmahnya…
Salam, Keisya Avicenna
-yang masih menanti CAHAYA CINTA-


***
Najwa senang bukan buatan (duh mulai lagi…hehe). Segera ia mengambil pena* dan menggoreskan sesuatu di lembaran kertas*. Ia menulis surat balasan untuk Keisya, sahabatnya. Setelah selesai, Najwa melipat suratnya menjadi sebuah lipatan kecil kemudian ia ikatkan pada kaki kanan Jose Rizal. Sudah menjadi kebiasaan, Jose tidak akan beranjak pulang, kalau ia tidak membawa surat balasan. “Sampaikan kristal bening kerinduanku, kepada bos mu ya Jose…”, begitu kata Najwa sambil mengangkat tinggi burung itu dengan kedua tangannya aga ia bisa mengangkasa setinggi-tingginya…Kota Solo, itu tujuan Jose Rizal.

Sampai di Solo, Keisya membuka balasan surat itu…Jose Rizal tersenyum bangga karena tugasnya berjalan lancar. Keisya membaca penuh haru…

“Malam tergantikan..galaupun perlahan pudar dengan fajar yang berbinar
Melukis warna membatik pesona…
Membingkai asa…
Merajut cita dalam mahabahNya…
Menyulam jejak, mengukir tapak…
Meniti dakwah di jalanNya..
Ya Rabb, perkenankan kami memperbaiki penghambaan kami padaMu
Menata langkah perjalanan dakwah…
Mengikat erat ukhuwah….”

Kembali luruskan niat, BANGKIT dan BERSEMANGATLAH!!!!
Salam, Najwa
*bintang kecil yang ingin berpijar lebih terang

[Zona Nostalgia Romantic, 27 September 2010….]

SENI MENGKRITIK

Tuesday, September 28, 2010 0 Comments
Suatu ketika, Khalifah Harun ar-Rasyid didatangi seorang ulama yang ingin menasihatinya. Khalifah sesungguhnya orang yang suka dengan ahli ilmu, akan tetapi ulama itu mengoreksi kesalahannya dengan cara yang sangat kasar.

Khalifah Harun berkata, "Cobalah engkau berbicara dengan baik kepadaku."

"Itu adalah yang paling minimal bagimu," cetus sang ulama.

"Cobalah beritahu kepadaku, siapa yang lebih jahat : aku atau Fir'aun?" tanya ar-Rasyid.

"Fir'aun!"

"Siapakah yang lebih baik, engkau atau Musa bin Harun?"

"Musa!"

"Apakah engkau tidak tahu ketika Allah mengutus Musa dan saudaranya Harun kepada Fir'aun, Allah berpesan kepada keduanya, 'Maka bicaralah kamu berdua kepadanya dengan perkataan yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut."

'Ya, aku tahu!"

"Itu adalah Fir'aun yang penuh kesombongan dan kezaliman, sementara engkau datang kepadaku dengan keadaan begitu. Aku melaksanakan kewajiban-kewajibanku terhadap Allah, aku hanya menyembah kepada Allah. Aku menaati hukum-hukum, perintah dan larangan-Nya, sedangkan engkau menasihatiku dengan nada yang keras dan kata-kata yang kasar tanpa tata krama dan akhlak."



Ulama itu menyadari kekhilafannya. Dia langsung minta maaf saat itu juga pada Khalifah. Syukurlah, ar-Rasyid juga tidak mau memperpanjang masalah.



Sebuah cerita yang mengispirasi sekaligus sebagai evaluasi diri (kritik buat saya pribadi).. ^_*



Saya kemudian setuju orang-orang yang antikritik harus diingatkan betapa pentingnya kritik. Namun, para pengkritik pun harus diingatkan: betapa sensitifnya sebuah kritik sehingga penyampaiannya tidak perlu ditambah lagi dengan intrik. Kritik lebih dekat pada menyalahkan memang. Kritik lebih cenderung dianggap penghakiman terhadap kekurangan. Bicara atmosfernya, kritik lebih dekat dengan risiko pertengkaran, dan perselisihan. Karena itulah para pelantunnya perlu belajar cara menyampaikannya..



dan saya pun sepakat, dalam kritik, para pengkritik perlu belajar tidak menggunakan kata-kata yang sarkastik. Tidak perlu ada peremehan sekecil apa pun. Berikan kritik seperlunya dan motivasi pada akhirnya. Semangati lawan bicara kita. Jangan biarkan ia terpuruk dalam kesalahannya. Tunjukkan nita tulus kita mengkritiknya hanya untuk kebaikannya. Masa depannya. Kemajuan bersama. Azzamkan diri ini untuk mencobanya.



Terakhir, mari kita simak nasihat Allah untuk para pengkritik, di mana pun mereka berada.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk" (QS. an-Nahl : 125)



dan inspirasi dari Umar bin Khaththab

"Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku"



===========================================

++ Semoga menjadi inspirasi kita dan untuk para pemimpin negeri ini ++

===========================================



special from : jendalsoedilman [ADA]