Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, December 31, 2010

Lembur

Friday, December 31, 2010 0 Comments

Kamis, 30 Desember 2010 adalah hari yang cukup bersejarah dalam hidupku! Hmm... Pasalnya secara mendadak pada sore harinya ada mandat dari pimpinan untuk LEMBUR! Karena ada peraturan (regulasi) baru yang digulirkan, alhasil harus ada syarat impor yang dicetak. Jumlahnya ribuan!!! Ada 3 orang yang ditunjuk. Aku, Mbak Uli, dan Mas Gun. Salah satu alasan mengapa kami yang ditunjuk adalah karena status kami bertiga masih muda dan SINGLE. Sambil bercanda sih bilangnya... hmmm... Kalau begini caranya pengin segera nikah ajah.. Bismillah... Doakan ya Kawan! jadi kalau udah nikah ntar kan ada alasan untuk pulang sore... Trus kalau lembur kan ada yang jemput... Hehe... ^^v

Akhirnya, jam 10 malam baru keluar kantor. Pulang naik taksi sendirian. Ngeri juga sih, tapi aku yakin Allah selalu bersamaku. Pukul setengah 11 malam alhamdulillah sampai kost juga.
Pengalaman yang cukup berharga, lembur sampai selama itu... Demi tugas negara!
Semoga Allah meridhoi, cukup itu saja harapanku...

-episode curhat Aisya Avicenna-

Thursday, December 30, 2010

Kupu-kupu di Dalam Buku

Thursday, December 30, 2010 0 Comments
Ketika duduk di stasiun bus, di gerbong kereta api, di ruang tunggu praktek dokter anak, di balai desa, kulihat orang-orang di sekitarku duduk membaca buku, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang.

Ketika berjalan sepanjang gang antara rak-rak panjang, di perpustakaan yang mengandung ratusan ribu buku dan cahaya lampunya terang benderang, kulihat anak-anak muda dan anak-anak tua sibuk membaca dan menuliskan catatan, dan aku bertanya di negeri mana gerangan aku sekarang.

Ketika bertandang di sebuah toko, warna-warni produk yang dipajang terbentang, orang-orang memborong itu barang dan mereka berdiri beraturan di depan tempat pembayaran, dan aku bertanya di toko buku negeri mana gerangan aku sekarang.


Ketika singgah di sebuah rumah, kulihat ada anak kecil bertanya tentang kupu-kupu pada mamanya, dan mamanya tak bisa menjawab keingintahuan putrinya, kemudian katanya, “Tunggu mama buka ensiklopedia dulu, yang tahu tentang kupu-kupu,” dan aku bertanya di rumah negeri mana gerangan aku sekarang.


Agaknya inilah yang kita rindukan bersama, di stasiun bus dan ruang tunggu kereta api negeri ini buku dibaca, di perpustakaan perguruan, kota, dan desa buku dibaca, di perpustakaan perguruan, kota, dan desa buku dibaca, di tempat penjualan buku laris dibeli, dan ensiklopedia yang terpajang di ruang tamu tidak berselimut debu karena memang dibaca.
Taufiq Ismail (1996)


Tulisan yang sangat bagus untuk direnungkan!
***

Membaca : Virus yang Menular

 
Teringat beberapa hari yang lalu saat saya berada di Kopaja 502. Sudah menjadi kebiasaan saya kalau pergi kemanapun, selalu ada 2-3 buku yang ada di tas. Alhamdulillah, pagi itu saya mendapat tempat duduk, bersebelahan dengan seorang wanita yang berusia sekitar 30-an tahun. Setelah menunaikan kewajiban sebagai seorang penumpang (baca : bayar ongkos), saya buka tas dan mengeluarkan sebuah buku kemudian khusyuk membacanya. Saya telaah kalimat demi kalimat dari buku motivasi yang sedang saya baca. Kadang, saya terdiam sesaat. Menutup buku itu sambil menyelipkan jari pada halaman yang tengah saya baca. Kemudian saya memandang ke jendela dan merenungkan isi buku tersebut. 


Setelang ‘aksi tafakur’ itu selesai, saya buka kembali buku itu dan lanjut membaca. Kasak-kusuk wanita di sebelah saya, yang awalnya hanya duduk diam dan cenderung melamun, juga membuka tasnya. Agak penasaran, saya meliriknya. Dan apa yang ia keluarkan? Sebuah buku! Tepatnya, novel “Bidadari-Bidadari Surga” karya Tere Liye. Kemudian, ia juga turut membaca. Awalnya saya ingin mengajak diskusi tentang novel itu karena saya sudah membacanya. Akan tetapi, niat itu urung saya lakukan karena saya tak ingin mengganggu konsentrasinya. Karena saya sendiri juga tak mau diganggu kalau saya tengah serius dengan buku-buku saya. 


Hmm, ternyata aktifitas membaca saya pagi itu menjadi ‘virus yang menular’ pada orang lain. Membaca adalah salah satu sarana mengoptimalkan otak kita. Karena dengan membaca, otak kita akan terangsang untuk berpikir. Kemudian akan berimbas pada diri kita untuk bergerak jika hikmah dari bacaan itu bisa kita temukan.
Selamat membaca!


Sayangilah buku, karena ia adalah sahabat yang baik… Dengannya, kita bisa ‘bermanfaat’ dan ‘berbagi manfaat’.


“Khairun naasi anfa’uhum linnaas.”
“Sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain”


Aisya Avicenna

Wednesday, December 29, 2010

HEMBUSAN NAFAS PERTAMA NIBIRU READERS SOLO

Wednesday, December 29, 2010 0 Comments



Sore itu, rintik gerimis masih bersenandung menyejukkan kalbu para warga Solo, mungkin beberapa insan masih terbius dengan nuansa yang membuat mereka terlelap. Tapi tidak dengan sosok kelima “unyu” yang berjiwa pembelajar itu…(xixi.ngakak guling-guling pas nulis ini). Ada Norma Keisya Avicenna, Aprisa Ayuprimasari, Diah Cmut, Casofa Fachmy, dan Aris El Durra.

Bertempat di kantin Gramedia lantai 1 deket parkiran n kebetulan ada bazar buku, kelima insan ‘unyu’ itu pun berkumpul, berdiskusi, berbagi, tertawa bersama, minum juz, makan2 (khusus yang imut-imut, kayak Diah Cmut, Ayu Imut, n Nungma cute…ckikik…^^v. menyantap dengan lahap soto ayam dan jus alpukat. Mak nyuz dah!!! –banyak inspirasi dari jus alpukat-. I like it…*bergaya ala Rianti). Acara dibuka dengan basmalah, diakhiri dengan hamdalah, istighfar, dan doa penutup majelis.hehe….
Lanjut, semua bawa NIBIRU kecuali “the king of unyu”, jian unyu tenan ni orang!!! Pembahasan berlanjut dengan sangat seru, tampak sekali ‘keunyuan’ tiap personil, gayeng tenan lah…

Mulai deh, mbahas bahasa Kedhalu (Mas Aris kethok ‘unyu’ dhewe…xixixi), mbahas penggalan2 crita dalam novel itu, pembahasan “Lunez Muya” (ada hubungane ma Luna Maya gak? jan ra penting banget.dasar unyu….), sampai akhirnya, terbentuklah kepengurusan NIBIRU READERS SOLO. Tujuan komunitas ini tak lain dan tak bukan untuk menciptakan ‘nuansa dan suasana’ yang lebih enjoy dan ‘excited’ bagi para pembaca novel aksi-fantasi NIBIRU ini, sekaligus kita akan ‘mensosialisasikan’ dan menebar virus NIBIRU di jagad Solo Raya ini. Di komunitas ini pun kita bisa berbagi dan sharing banyak hal pluz melakukan hal-hal seru dan ‘unyu’ yang ada hubungannya dengan NIBIRU. Apalagi novel setebal 700 an halaman karya Kang Tasaro GK ini nanti bakalan jadi pentalogi. Tyuz mau dibikin games pula (Mas Sony…bheladhath!!!) n semoga bisa difilmkan juga. Tyuz novel terbitan Tiga Serangkai (ada perjuangan Pak Bambang Trim di sana..^^v) ini pun semoga tahun 2011 nanti bisa diikutkan dalam Frankfurt Book Fair (pameran buku terbesar di dunia). Apa gak dahsyat tuh…Yups, dan komunitas ini belajar menjadi penikmat sastra karya anak bangsa yang luar biasa!!! Allahu Akbar!!!

Nih kedhudubh (pengurus)-nya :
Pethunya : Casofa Fachmy
Bhepdhethadhibh : Norma Keisya Avicenna
Nyulabh : Aris El Durra
Khdrowdhal penwinyathay : Aprisa Ayuprimasari dan Diah Cmut


Semoga masa depan kita cerah, kinerja kita muntijah (-produktif-) dan dapat mengakhiri amanah dengan khusnul khotimah. Hehe…amin dah.

PR kedhudubh NIBIRU READERS SOLO selama 1 bulan kedepan harus diselesaikan dengan sungguh-sungguh yak, kalau bisa belum ada satu bulan sudah bisa rampung yak, inga’inga’ thing yak!!!…(nanti Bhepdhethadhibh pantau!!! Tolong dibantu yak….^^)
Buat pembaca NIBIRU Solo yang mau bergabung, ayuk ayuk…. caranya mudah kok. Gabung aja…^^v. langkah pertama add FB kita-kita…(hehe). Hm, Insya Allah, nanti kita launching FB n blog NRS…

Tak terasa kebersamaan kita sudah berlangsung selama 1 jam lebih…kebersamaan yang penuh ‘keunyuan’…xixixi…tak lupa mengabadikan moment (minta bantuan mbak-mbake kantin.hehe). eits, jangan lupa mbayar!! Dan kita pun berpisah, tanpa derai air mata tentunya…hehehe (unyu tenan…).

Sanyawinya sedhbhala paminyay!!!
“Pertemuan kita kali ini bukan sekedar kawan lama tak jumpa…
Tapi kita bertemu ada satu makna…kita punya satu perjuangan!!!”
[Sahabat Perjuangan]


"Sedhthelkudh nyidwa nyapidh. Bhesugany kedharakay thedwemal pe ngabhadh manyuth. Dhanyabhinya sebhadh thednyudpak. Kedhabhanyay jiytha thap thedhpathapay. Nyapidh bhesugany kedhcamayay nyapay leycangi nyagam keyjadhinyay thedhalath kaycad. Dhaca Suli leyumibh ngi nyadhi thedhnyaidh sawi kedunyabha seyunya sebhadh Atlantis".

(Bertempur hingga akhir. Sebuah peradaban tenggelam ke dasar lautan. Rahasia besar terungkap. Perasaan cinta tak terkatakan. Akhir sebuah perjalanan akan menjadi awal pencarian teramat panjang. Dhaca Suli menulis di hari terakhir bagi penguasa Benua Besar Atlantis).


[Keisya Avicenna, 29 Desember 2010….03:30 WIB…banyak doa untuk Indonesia hari ini…”Garuda di dadaku, Garuda kebanggaanku…kuyakin hari ini pasti MENANG!!!” ^^v. dan NIBIRU adalah novel aksi-fantasi karya anak negeri yang “INDONESIA BANGET!!!”. GO NIBIRU GO!!!]

NB itu NamBah:
Catatan yang harus dicatat, bagi yang malas atau tidak punya waktu mencatat, semoga apa yang sudah tercatat dapat bermanfaat…(opo to iki…hihi) : hm, bagi para pembaca…tidak perlu bertanya apalagi penasaran dengan kata “unyu”. Ini bukan Bahasa Kedhalu. Hanya 5 makhluk planet “unyu”lah yang mampu menerjemahkan artinya…hehehe…selamat ber “unyu-unyu” ria…^^v

TAK ADA KEHAMPAAN ANTARA KITA DENGAN KATA

Wednesday, December 29, 2010 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, December 28, 2010 at 7:09pm
Waktu terus melaju..
Tak kenal rasa haru dan rindu..
Hujan masih menderas diluar sana..
Berteman pekat malam,
dan dingin pun menjelma..

Jejak malam nyaris membekukan udara..

Tapi tidak dengan kita..
Sesuatu dicipta,dari aksara menjadi kata..
Kata yg penuh makna,tanpa hampa..
Berkerlip secercah cahaya bersamanya..
Senyuman itu,canda tawa itu..mengusir gundah yg menggelisahkan jiwa..

~Cukup sudah aku menyerah pada ketidaktahuan yg memenjarakanku dalam kebebasannya,menyesakkan dan menyakiti dalam keramaian warna warni bahagia..ucapku:"aku bahagia melihatmu tersenyum bahagia,sahabatku.."~


[Keisya Avicenna,28 Desember 2010..19.10WIB]