Jejak Karya

Jejak Karya

Monday, January 31, 2011

Allah yang Tahu Kapan Kita Siap

Monday, January 31, 2011 1 Comments

Bismillahirrohmanirrohiim
Membicarakan pernikahan bagi kaum lajang memang terkadang menggelitik telinga, ada yang senyum senyum, malu malu, bahkan berlalu begitu saja (karena terlalu sering mendengar). Apalagi bagi muda mudi yang sudah masuk usia 'matang' menikah...
Sudah sunnatulloh, Allah menciptakan yang namanya perasaan, termasuk perasaan untuk ingin disayang, dimanja dan diperhatikan.
Yup, perasaan cinta. Akan jauh lebih indah jika kita bisa mengaplikasikan rasa cinta yang sudah Allah anugerahkan kepada kita dapat disalurkan kepada orang yang tepat, yang memang sudah seharusnya kita cintai, seperti cinta kepada orang tua, cinta kepada anak, dan cinta kepada orang yang sudah halal untuk kita.
Jika melihat dari poin ketiga yaitu mencintai orang yang sudah halal untuk kita tentu tidak akan menjadi masalah besar bagi mereka yang telah diberikan kesempatan untuk menggenapkan setengah diennya, akan tetapi akan menjadi masalah jika rasa itu timbul sebelum waktunya.
Namun pernikahan begitu indah kudengar
Membuatku ingin segera melaksanakan
Namun bila kulihat aral melintang pukang
Hatiku selalu maju mundur dibuatnya
(Suara Persaudaraan)
Rasululloh SAW bersabda “Wahai sekalian para pemuda barang siapa diantara kalian telah mampu menikah, hendaklah menikah karena menikah lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. Barang siapa yg belum mampu menikah hendaklah puasa karena puasa merupakan perisai baginya.” (HR. Bukhori dan Muslim)
Rasulullah SAW menasehati kita, para lajang, untuk yang sudah mampu maka hendaklah menikah dan yang belum mampu ya berpuasa. Simple, tidak bertele-tele, tidak penuh birokrasi yang ngejelimet, tinggal kita kaumnya untuk bisa mengaplikasikan. Jika toh memang merasa belum mampu, sambil berpuasa untuk menahan nafsu, kita juga bisa menyiapkan perbekalan-perbekalan yang cukup dan memadai untuk mengarungi kapal rumah tangga nantinya.
Beberapa orang berkata bahwa mereka sudah merasa sangat siap untuk menikah. Sudah merasa matang untuk dapat mengikuti sunnah Rasulullah SAW yang sangat disukai ini, menikah. Tapi sebenarnya tingkat kematangan tiap orang berbeda-beda, ada yang merasa secara batin dia siap, secara lahir walaupun dia masih kuliah akan tetapi tingkat keyakinan dan tanggung jawab yang tinggi untuk menikah besar, bisa kita lihat hasilnya, banyak ikhwan akhwat atau muda mudi yang masih dalam status kuliah 'berani' melanjutkan ke jenjang lebih tinggi, menikah! Barokalloh, barokalloh.
Tapi ada juga yang secara batin dan lahir dia merasa siap ternyata Alloh berkehendak lain, bahwa dia belum saatnya menyegerakan menggenapkan setengah dien ini. Karena rasa sayang Allah padanya, Allah mengisyaratkannya untuk mengumpulkan perbekalan perbekalan lebih baik lagi agar lebih siap nantinya jika saat yang tepat dan indah itu tiba. Maka, wajib bagi kita untuk selalu berprasangka baik kepada Allah, bahwa Alloh akan mentakdirkan kita bertemu dengan belahan jiwa kita pada saatnya kelak.
Bagi mereka yang pernah merasa gagal dalam berproses untuk menikah ini maka janganlah sedih mendalam dan berpatah hati. Memang wajar jika ada rasa sedih atau bahkan marah yang mampir di hati, sunnatullah, perasaan yang sudah Alloh berikan untuk kita, akan tetapi jangan sampai menyesali diri, bermuram durja berkepanjangan bahkan hingga mempertanyakan dimana kasih sayang dan keadilan dari Allah padanya (naudzubillahimindzalik) atau sampai melakukan bunuh diri (hiiiiiii, naudzubillahimindzalik).
Yakinlah, Alloh pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita, termasuk dalam hal jodoh ini. Alloh berfirman dalam Al-Qur’an surat An Nuur ayat 26 “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)...”
Bersabarlah saudara saudariku yang belum menikah, bersabarlah dengan kesabaran yang baik dan indah.
Insya Allah jika Allah sudah berkehendak, saatnya akan tiba, maka dari itu bersiaplah menyiapkan perbekalan itu semua dan berdo’alah, karena hanya Alloh lah yang tahu kapan kita siap untuk menikah.
sumber : www.dakwatuna.com

Ongol-ongol dan Totalitas

Monday, January 31, 2011 0 Comments
Miss Pink & Miss Red sedang TOTALITAS menikmati ONGOL-ONGOL
Sabtu, 29 Januari 2011 saat silaturahim ke rumah Kang Arul (Penulis 292 buku sekaligus direktur MENULIS YUK KOMUNIKATA) bersama Mbak Ria dan Mbak Rurie.. kami disuguhi makanan khas betawi yang langka.. ONGOL-ONGOL namanya... Makasih buat Kang Arul dan Uni Via yang sudah rela datang pagi buta ke pasar hanya untuk mencari ongol-ongol.. ^^v

Saat tengah asyik makan ongol-ongol, pandanganku beredar ke sekeliling ruangan. Akhirnya menatap sebuah cover novel yang ternyata karya perdana Kang Arul. Hmm, kata Kang Arul karya inilah yang menjadi 'comblang' dirinya dengan Uni Via. Ya begitulah, dua penulis keren (sama-sama anggota FLP) yang berjodoh. Happy ending ever after... Nah, setelah membaca judul novel itu.. tercetuslah ide untuk menuliskan buku sebagai 'kebalikan' dari judul novel itu. Apa bukunya? Hmm, masih dirahasiakan. Insya Allah akan dikerjakan dengan TOTALITAS!!!

Yup, hari ini kami belajar banyak tentang TOTALITAS.. Oh ya, sebelum sampai di rumah Kang Arul tadi, aku dan Mbak Ria sempat mampir untuk beli snack buat Dinda dan Ken (si kecil). Kebetulan Dinda kemarin habis ultah. Iseng saja Mbak Ria membeli snack berwarna pink. Awalnya, sempat mengambil snack yang bungkusnya coklat, tapi aku cegah. "Kalau mau totalitas, pink semua donk!" Akhirnya Mbak Ria membeli snack berbungkus pink semua, sedangkan aku membeli yang berwarna merah. Bener-bener deh! TOTALITAS!!!

Saat di rumah Kang Arul, selesainya makan siang dengan rica-rica ayam buatan Uni Via (istri Kang Arul yang juga penulis), kami mencuci piring (plus main air ^^).. TOTALITAS pokoknya.. Wah, seru deh! Setelah itu kami bertiga 'diculik' untuk mengikuti sekolah menulis yang diadakan FLP Ciputat.. Berasa jadi tamu kehormatan (padahal 'tamu tak diundang').

Sekitar pukul 15.00, saat Kang Arul masih asyik cuap-cuap di depan taman-teman FLP Ciputat, kami bertiga berpamitan. Melihat ada penjual empek-empek di tikungan jalan, kami sempat mampir dan mencicipinya di bawah pohon.. ^^v

Kami pun pulang ke 'istana' masing-masing dengan membawa PR yang harus segera diselesaikan dengan TOTALITAS!!!


Aisya Avicenna

Friday, January 28, 2011

Jendela Hati

Friday, January 28, 2011 0 Comments
Aku Ingin Hidup Secerah Mentari
Yang Menyinar Di Taman Hatiku
Aku Ingin Seriang Kicauan Burung
Yang Terdengar Di Jendela Kehidupan

Aku Ingin Segala Galanya damai
Penuh Mesra Membuah Ceria
Aku Ingin Menghapus Duka Dan Lara
Melerai Rindu Di Dalam Dada

Sedamai Pantai Yang Memutih
Sebersih Titisan Embunan Pagi
Dan Ukhuwah Kini Pasti Berputik
Menghiasi Taman Kasih Yang Harmoni

Seharum Kasturi Seindah Pelangi
Segalanya Bermula Di Hati Di Sini...

~Saujana~

Terkadang kita butuh terluka untuk tetap tegar, butuh derita untuk mengerti makna hidup, butuh dihina untuk menjadi kuat, butuh hati yang hancur untuk mengerti cara bangkit kembali. Yang pasti, kita butuh Allah untuk menjadikan segalanya indah pada waktunya...

~Jagalah hamba Ya Rabb...aamiin...~

*siap2 pulang, sambil mendengarkan "JENDELA HATI" (Saujana)~

Thursday, January 27, 2011

JEJAK PERJALANAN dan PUING RERUNTUHAN MASA LALU

Thursday, January 27, 2011 0 Comments



The Spirit of “GANESHA”
Rabu, 26 Januari 2011
Jam 14.00 Nungma sudah melangkahkan kaki untuk berangkat menjemput rizki. Hm, semangat!!! Di perjalanan, aktivitas yang dilakukan adalah membaca. Masih asyik membaca buku tentang pengalaman dan perjalanan seseorang yang menunaikan ibadah HAJI. Semakin merindu tanah suci!!! Sampai di kantor bimbel Ganesha Operation sudah ada seorang pengajar yang tengah piket jam 14.00. kebetulan hari ini Nungma gak ada jadwal piket, baik siang atau malam. Tapi meskipun begitu Nung tetap berusaha sampai GO sebelum jam 14.45 karena biasanya adik-adik banyak yang sudah asyik mengerjakan PR di Ruang Diskusi dan tentu saja butuh pendampingan. Belum sempat duduk dan meletakkan tas, dua orang siswi dari SD Bratan I sudah menyodorkan buku UASBN. “Bu NM, ada PR Bahasa Indonesia…”. “Sipp, ayo..silahkan dikerjakan dulu…nanti sambil Ibu cek hasil jawabanmu”. Mereka berdua pun mengerjakan dengan penuh semangat. Beberapa siswa juga sudah berdatangan, para pengajar satu persatu juga berdatangan. Ruang diskusi semakin penuh dengan siswa-siswa yang mengerjakan PR.

Eh, Nungma dikagetkan oleh kedatangan Nares (anak kelas 5 SD yang chubby banget pluz pake kacamata), dia datang sambil menjinjing LKS dan tempat pensil. Waktu itu sudah jam 15.00. “Bu, ada PR Matematika tentang pecahan. Saya kerjakan di kertas coret-coretan ini dulu ya Bu. Nanti Ibu tinggal ngoreksi”. Hm, Nares memang tergolong siswa yang cerdas. Kayaknya dia itu selalu minta Nungma-lah yang menjadi korektor sekaligus pembimbing PR-PRnya. Hehe. Lucu lah…^^v. Jam 15.20, Nares tinggal 2 no. lagi PR Matnya. Nungma izin dulu buat sholat. Nares jawab : “OKe Bu, nanti kalau belum selesai tolong dikoreksinya nanti kalau pas pulang aja ya.” Nung jawab : “oke deh..”. Nung tinggalkan ruang diskusi, Nares masih asyik dengan soal Matematikanya. Jam 15.30 bel berbunyi. Hari ini Nung dapat jadwal ngajar kelas 6 SDR 1 (WATT).hm, seru dan gayeng banget. Apalagi Nung sudah “klop” dengan ke-14 siswa yang hadir. Kalau kelas reguler biasanya dalam satu kelas terdiri dari 20 siswa.

Jadwal hari ini Nung tidak perlu menyampaikan materi karena kebetulan jadwalnya mengerjakan paket soal UASBN. Sesi pertama Matematika 20 soal, sekaligus nanti Nung koreksi dan bahas. Jam 16.15 para siswa mengerjakan tes harian. Jam 16.30 istirahat. Ada seorang siswa menyodorkan biscuit. Hehe…terima kasih dik. Di sela aktivitas mengajar Nung masih bisa menyempatkan diri untuk menulis di buku DNA. Atau menulis di kertas yang gak kepake. Paling gak tega lihat kertas kosong. Hehe….sesi dua lanjut mengerjakan 25 soal Bahasa Indonesia. Jam 17.45 kelas usai….Seru!!

Kembali ke ruang diskusi, sekitar jam 18.00 Eka datang. Meski tidak ada jadwal les, dia selalu datang untuk minta jam tambahan buat persiapan Olimpiade Sains bulan Februari nanti. Wah, ni anak pintar dan cerdas juga. Yadah, diskusi-diskusi ser pluz latihan soal-soal pun dimulai. Kali ini kita belajar Biologi dan Astronomi. Dua bidang sains yang sangat Nung suka. Hehe…Eka belajar dengan penuh semangat. Kalau disuruh baca aja ni anak kadang ngantuk, apalagi materi yang pake bahasa Inggris. Tapi kalau kita latihan soal dulu trus Nung jelaskan pasti dia lebih semangat.

Vega Merah, Mas Dhody dan Puing Reruntuhan Masa Lalu….
Biasanya Eka minta tambahan sampai jam 19.00, kebetulan Nung juga sekalian nunggu jemputan.Hm, GO dah sepi banget. Jadi pengajar yang pulang terakhir nih…^^. Jam 19.10 Mas Dhody baru datang dengan VEGA Merah nya. Hm, selalu banyak cerita dengan si Vega…^^v. Sepanjang perjalanan sambil menikmati malam kota Solo, dia bilang kalau kepalanya agak pusing n pengin beli makan yang panas dan berkuah gitu. Akhirnya tak usulin capjay. Tapi mau beli dimana y? di sekitar kampus dah biasa. Akhirnya si Vega sampai di daerah stasiun Balapan. Kita berdua makan di situ deh. Tapi Ma s Dhody mengubah menu makannya. Dia malah jadi kepengin nasi goreng aja. Nung tetap pesanc apjay pluz pake nasi.

Sambil menunggu makan malam kita dibuat, akhirnya terjadilah obrolan seru kakak-adik. Nung tanya tentang beberapa “planning” nya ke depan termasuk dalam hal berwirausaha. Mas Dhody pun crita banyak banget. Obrolan hangat dan penuh kasih sayang lah. Nung benar-benar merasa sangat beruntung dan bersyukur punya seorang kakak seperti dia. Rela berkorban, bertanggung jawab, dan sangat tangguh!! Di sela obrolannya dia juga berkisah tentang ‘sesorang yang masih misterius’ itu. Hehe….ini mah dah menyangkut kemantaban hati. Wkwk…semoga kau segera menemukan “kakak iparku”, Mas….

Sampai akhirnya Mas Dhody mengajakku flash back masa lalu. Betapa ia ingin kita bertiga (dia, aku n mbak Thicko) harus senantiasa ingat akan perjuangan dan pengorbanan bapak ibu. Dulu ketika Nung sakit bapak ibu bener2 gak “tegel” liat kondisi Nung kala itu, tapi Mas Dhody-lah orang yang pertama kali yakin, Nung pasti bisa sembuh total (Mas Dhody bilang : “buktinya sekarang? Alhamdulillah, kamu bisa sembuh total dik.” Ya Alhamdulillah, seolah Nung diberikan “kesempatan kedua” oleh Allah SWT untuk hidup. Nung bisa selesai SMA bahkan jadi sarjana. Keyakinan itu juga yang sekarang bersemayam dalam hati Mas Dhody tentang ‘seseorang’ yang kini tengah diuji Allah dengan ‘rasa sakit’).

Mas Dhody cerita, seumur-umur dia bener-bener merasa sedih bahkan sampai menangis sekencang-kencangnya waktu awal Nung sakit dulu (tahun 2003). Waktu itu, dia sampai membanting pintu kamarnya kemudian mengurung diri di kamar dan menangis sejadi-jadinya. Dia bertanya sama Allah SWT, “Ya Allah, apa dosa keluargaku hingga kau timpakan ujian yang begitu berat dan kenapa harus adikku?”. Mas Dhody benar-benar menangis sejadi-jadinya kala itu (pas bagian cerita ini, Nung berusaha nahan air mata biar gak nangis di depan Mas Dhody di warung itu…hehe..banyak orang juga sih. Kan malu.^^. Tahan…tahan…..gak nangis!!! Tapi hujan air mata di hatiku dah menderas. Akhirnya nangisnya di kost, ba’da sholat Isya’…hehe…).

Waktu itu, Babe mengetuk pintu kamarnya dan bertanya ada apa, tapi Mas Dhody bilang gak kenapa-napa. Ya Rabb….betapa sosok di hadapan hamba ini benar-benar lelaki kedua yang sangat mencintai diri ini. Mas Dhody juga bilang, “ntah kenapa dik dulu itu kamu lebih “klop” sama aku. Kamu gak mau minum obat kalau bukan aku yang menyiapkan dan membantumu meminumnya…”.(hiks….pas ngetik ini Nung dah gak bisa nahan air mata…tisuuuuu….T_T). Mas Dhody juga yang senantiasa menjaga Nung di rumah sebelum dia kembali kerja di Solo.

Ada dua kisah yang gak bisa Nung ceritakan di sini. Tapi itu cukup menjadi bukti bahwa jika ada orang yang ingin ‘bertindak semena-mena’, baik itu mencaci, menggunjing, dsb kepada diri kita, Allah SWT sudah menyiapkan balasan yang setimpal untuk dirinya. Karena tiada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula begitupun sebaliknya….(dari Allah SWT tentunya). Dan itu cukup menjadi bukti bahwa Mas Dhody adalah sosok seorang kakak yang sangat mencintai adik-adiknya, dia berani membela mati-matian sampai harus menahan emosi, kesedihan yang sangat mendalam, dsb. Dan malam ini kami berdua kembali mengenangnya….RERUNTUHAN MASA LALU…dimana puing-puing yang berserak itu justru bisa menjadikan diri ini semakin tegar dan tangguh dalam menjalani kehidupan..

Terima kasih Mas Dhody….doakan, semoga suatu saat nanti Dik Nung-mu ini mampu membalas kebaikan dan pengorbananmu selama ini meski mungkin takkan pernah bisa sebanding dengan semua yang telah kamu lakukan untukku (sekarang Nung tengah memperjuangkannya!!!). Begitu juga dengan mbak Thicko. Sosok MY SUPERTWIN yang darinya Nung belajar makna kerja keras, sungguh-sungguh, disiplin dan totalitas. Wah, betapa beruntungnya dan bersyukurnya Nungma menjadi adik dari dua orang yang LUAR BIASA itu!!! Alhamdulillah, scenario-Mu begitu INDAH, Ya Rabb….Kita akan terus bersama, berjuang untuk KYDEN!!!

Satu pintaku :….”Jangan pernah letih untuk mencintaiku…”

***
Perjalanan malam yang tenang
Dengan kesenduan jiwa
Tak terwakili dengan kata atau kalimat
Suatu keadaan yang menghentak di kalbu
Ketika hati begitu lembut
Halus..
Bak kain sutra yang terajut harmonis di tangan sang maestro

Malam..
Begitu tepat untuk mengalirkan tetes-tetes lembut air mata
Deras…
Lebih deras dibanding rintiknya air hujan
Dalam malam di sepertiga bagiannya
Kupintalkan doa untuk orang-orang tercinta…
Ya Rabb, perkenankan doa hamba..



“Di relung hatiku, di lubuknya yang paling dalam…aku berjanji akan membalas semua yang tlah kau curahkan padaku, sepanjang mampu bibir ini mengucap doa, selagi dapat otak ini berpikir dengan logika, selagi masih jiwa ini bernama nurani….”

[Keisya Avicenna, 27 Januari 2011…ditulis dalam rintik air mata….”Menuju 24 : untuk jiwaku yang sedang bertumbuh, untuk rinduku yang berpeluh, jadilah engkau pribadi yang tegar dan tangguh!!!” SEMANGAT TEPAT dan TERBAIK!!!]

KUBIARKAN AKSARA INI BELAJAR...

Thursday, January 27, 2011 0 Comments




by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, January 25, 2011 at 7:58pm



Malam masih berkisah tentang gelap dan hitam..

Ia menanti pergiliran waktu dalam kerinduan..

Tatkala secercah cahaya kembli brtandang..

Dalam cinta pada sebentuk pagi di keesokan hari..

Seperti halnya aku yg begitu merindu pada kerlip kunang-kunang yg menyempurnakan indahnya malam..



Aku terpaku bersama 26 aksara yg kini tengah berbaris di hadapku..

Akan aku apakan mereka?

Ah,aku ajak saja memaknai malam..menikmati dinginnya..merasakan sepinya..



Kubiarkan mereka belajar..tegak berdiri,saling mensejajarkan diri..

Melengkapi hidup satu dan yg lain..

Saling terikat,mencoba menjadi lebih bermakna..



"Ketika sendiri itu baik,maka bersama akan jauh lebih baik.."



[Celoteh aksaraku saat kuajak menikmati kesendirian ini dalam sunyinya malam]




~Keisya Avicenna~

kostsepi.com >.<

0,33 MALAM

Thursday, January 27, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, January 25, 2011 at 7:01am



Dingin mencoba membekukan…

Dalam gulita malam yang masih terlalu dini untuk disebut pagi

Bersamaan dengan itu, beribu malaikat melayang turun meniti malam

Menjemput pujian lantunan doa…

Menggotong berjuta pinta...

Mengusung berpundi-pundi peluh dan kesah siapa saja yang bermunajat kepada-Nya

Seonggok tubuh rapuh, mencoba membasuh diri dengan cucuran air mata…

Menyemai sejumput dzarrah suci

Di lahan hitam masa lalu…

Sesengguk, tertunduk khusyuk

Melafalkan ayat-ayat kebenaran

Seluruh tubuh bergetar

Kala mengingat…

Izroil pasti bertamu tanpa ketuk pintu…




[DALAM 0,33 MALAM YANG KADANG TERLUPAKAN]



***

Dengan nama-Mu ya Allah...
hamba melangkah, berharap Engkau kan meridhoinya sebagai sebuah rangkaian pahala menuju Jannah-Mu...


Dalam langkah-langkah memperjuangkan izzah dan keridhoan...

Jika langkah ini harus tertatih, kemudian harus terjatuh karena sirna sudah kekuatan yang bersemayam dalam diri ini. Hanya satu kekuatan yang tiada kan pernah pudar. Kekuatan yang tiada lawan sanggup mengalahkannya. Kekuatan-Mu Ya Rabbi… Kuatkan hamba dengan kekuatan-Mu….

AMIN!!



[Keisya Avicenna..untuk jiwaku yang sedang bertumbuh…menuju 24!!!]

MENJEMPUT INSPIRASI DENGAN MENGIKAT MAKNA [FLP Pelangi Solo Raya_5]

Thursday, January 27, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, January 24, 2011 at 11:20am

Bismillahirrahmanirrahim...



Sejenak diri ini ingin menceritakan proses pembuatan PR dari FLP Pelangi pekan lalu untuk dikumpulkan pada hari Ahad ini. Sudah sejak Ahad lalu, kondisi fisik saya agak sedikit ‘ngedrop’. Flu berat. Parah-parahnya saya alami dari hari Senin-Rabu. Tapi prinsip saya sakit itu tidak boleh dikeluhkan, tapi harus dikalahkan. Meski terkadang kepala ini rasanya beraaaat bangeeet n senut2 gimana gitu ditambah hidung jadi “merah merona” (hihihi) tapi saya tetap memaksakan diri ini untuk beraktivitas, baik ngajar di GO maupun merampungkan beberapa amanah pekan ini. Alhasil, Sabtu malam saya benar-benar baru bisa menyentuh doralepito untuk fokus menyelesaikan PR. meski terkadang di sela-sela ngajar pas di GO, saya sempatkan untuk mencoret-coret kertas. Buat apa? Buat nggambar…lho?? Enggak ding…buat menyempurnakan outline naskah saya untuk Pelangi. Hehe…



Ba’da Isya’ saya mulai fokus untuk membuat ikhtisar 3 buku sekaligus memperbaiki ketikan pekan kemarin. Setengah jam selesai. Kemudian membuat outline final. Diiringi musik yang “menghentak dan penuh semangat” dari para munsyid yang cukup menginspirasi saya…karena saya tipe pembelajar VAK. Visual-Auditori-dan Kinestetik. Hehe…3-3 nya!!! Tapi yang lebih dominan yang Auditori. Selain sambil mendengarkan tembang2 nasyid itu, tadi sore saya sempat beli beberapa jenis camilan ada yang manis ada yang gurih/asin.. jadi nulisnya sambil ngemil. Hehe….kan logika tanpa logistik bagai sayur tanpa garam…haiiyaah..



Outline final selesai, kemudian saya coba merangkai-rangkai bahan yang sudah saya punya untuk mencoba memulai menulis salah satu sub bab dari outline itu…hm, bukan suatu hal yang mudah. Mencoba membangun ruang privat untuk diri sendiri dulu….^^v. seolah-olah apa yang saya tulis itu untuk diri saya sendiri dulu. Malam semakin larut. Kost-an sepi banget. Malam itu cuma ada 3 orang yang tersisa termasuk saya di lantai 2. Anak-anak lantai 1 dan lantai 3 pada mudik karena kebetulan memang lagi liburan kuliah. Akhirnya saya coba mengumpulkan semua dulu, saya niatkan besok ba’da tahajud akan saya lanjukan dan selesaikan. Mendengarkan satu nasyid favorit “Insya Allah”-nya Maher Zain…kemudian bersiap untuk muhasabah dan tidur…jam di HP tepat jam 22:22. Angka yang fantastis….Zzzz…



****

Masih dini untuk disebut pagi…



Alhamdulillah, ketika membuka mata Allah SWT masih berkenan menitipkan ruh ini pada raga sesosok manusia bernama Norma. Melihat jam di HP…02:22. Hm, lagi-lagi angka yang fantastis…Alhamdulillah, bisa bangun sebelum alarm HP berbunyi (biasanya alarm berbunyi jam 02:30).



Keluar kamar, hm…dingin banget….coz lantai 2 ruangannya ada bagian yang terbuka sehingga setiap hari kita bisa menikmati senja di ufuk barat atau pesona langit malam saat kita mendongakkan kepala. Tempat favorit lah…



Air wudhu yang menyejukkan….setelah itu sempat bikin puisi dulu tyuz diSMSkan ke beberapa orang, mengajak untuk “tahajud yuk..” ^^



Ba’da Tahajud dan serangkaian ibadah lainnya, saya menyalakan doralepito kembali. Mengetik, mencoba merangkai kata sampai Subuh….Ba’da Subuh PR itu baru benar-benar selesai. Alhamdulillah…tinggal di print deh!!!! Semoga pertemuan Pelangi hari ini semakin penuh warna….



***

Pertemuan Bassic Terakhir FLP Pelangi Solo Raya

Ahad, 23 Januari 2011. Ruang Multimedia SMP Muhammadiyah 7



Siang itu sang kepala suku FLP Pelangi Solo Raya (Kang Fachmy Casofa) kembali memberikan motivasi dan membagi ilmunya kepada kita. Pembahasan kali ini tentang MENJEMPUT INSPIRASI DENGAN MENGIKAT MAKNA.



Kenapa kita gak produktif? Apakah inspirasi itu datang dengan sendirinya ataukah perlu kita jemput? Ya, kadang inspirasi memang datang dengan sendirinya dan setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menjemput inspirasi.

Nah, sekarang…bagaimana cara kita MENGIKAT MAKNA agar dapat MENJEMPUT INSPIRASI?



A. Makna tentang Diri

* Mengikat makna tentang diri sendiri (bersifat individual). Coba sesekali menulis di blog, di catatan harian, atau mungkin di FB (keunggulan FB feedbacknya cepet tapi pendalaman makna pembaca kurang). Beda dengan blog, yang bisa diakses dan direfresh setiap saat.
* Sebenarnya kita tidak pernah kehabisan waktu untuk menulis ketika kita mampu dan berani mengexplore diri kita sendiri. Kita akan menemukan sesuatu yang baru, memantik ide dan membuat pribadi kita menjadi dewasa dan berkembang
* Menabung inspirasi sebanyak2nya, kemudian kita olah…



B. Makna tentang Kehidupan

* Bersifat hal-hal di luar kita. Mungkin kondisi di sekitar kita, lingkungan dimana kita berada, dll.



C. Mengikat Makna dari Aktivitas Membaca

* Paling penting dan paling banyak menghasilkan inspirasi

1. Mengagendakan aktivitas membaca.
2. Membaca tidak harus buku.

* Ada suatu event namanya : One Hundred Book Challenge. Memaksa anggotanya untuk membaca 100 buku dalam satu tahun. 8 buku dalam waktu satu bulan. Dari event itu kita bisa belajar dan termotivasi untuk menaikkan standarisasi dalam membaca buku.
* Dalam membaca, setiap orang pasti mempunyai tingkat “Interest” yang berbeda-beda.
* Ada banyak hal dalam kehidupan ini yang bisa kita baca. Seperti : buku, koran, majalah, blog, film, perjalanan, televisi.
* Menemukan gagasan baru dengan gagasan yang sudah ada kemudian kita olah.
* Bagaimana agar aktivitas “MEMBACA” itu menjadi efektif ? Jawabnya : Diagendakan setiap hari. Misalnya : buku (Ahad), koran (Senin), majalah (Selasa), blog (Rabu), film (Kamis), perjalanan (Jumat), televisi(Sabtu).
* Misalnya pasca melihat film kemudian kita menuliskan resume film yang tadi kita lihat, ketika menulis langsung pasca melihat keuntungannya emosi kita masih terbentuk, kita bisa menuliskan apa saja yang terlintas dalam pikiran dan perasaan kita dan kita tidak perlu menggabungkan dengan teori-teori yang lain. Menulis aja gitu…(flow lah…^^)
* Aktivitas “membaca” itu harus teragendakan dan terencana dengan rapi. Always by planning bukan by accident. Kita bukan dikendalikan waktu tapi kitalah yang mengendalikan waktu. Semuanya memang membutuhkan pembiasaan. Awali dan biasakan menulis hal-hal yang sederhana, dan dirasakan…



Setelah pemberian “suplemen” dari kepala suku selesai kemudian kita dikelompokkan sesuai warna Pelangi. Ada merah, kuning, hijau, biru, ungu. Kemudian kita dapat tugas untuk menuliskan di secarik kertas, menjawab 3 pertanyaan yang Kang Sofa ajukan :

1. Bagaimana perkembangan kemampuan menulis selama 4x pertemuan dalam WRITING CAMP FLP Pelangi ini?

2. Saran dan kritik untuk pelatihan ini !

3. Harapan pribadi setelah ikut pelatihan ini !

Sambil menikmati camilan yang ada (ada 2 biji pisang godhog, kacang goreng, bakpao gemuk, n teh panas…) kita-kita asyik mengungkapkan semuanya dalam secarik kertas. Berkontemplasi dengan aksara euy…



Setelah itu, anggota dalam tiap kelompok warna dipanggil satu per satu oleh kepala suku untuk diadili dan mempertanggungjawabkan apa yang sudah mereka tulis. Haiyyaaah…intine kalau mau curhat ma kepala suku selama proses penggarapan naskah ya dipunsumanggakaken…^^v. mpe merah merona dah…



Sambil nunggu giliran ‘eksekusi’, saya dan tim Kuning saling diskusi n saling baca naskah. Ada mbak Ivon, mas Dwi, dan Mbak Santi. Lagi-lagi jadi yang termuda. Wkwkwkwk….setelah dirasa cukup, kita beredar dewe-dewe. Nung gabung ma duo unyu “Diah Cmut n Ayu”. Kita berunyu2 ria dengan berkreasi dengan kertas lipat. Belajar ORIGAMI. Bikin burung…dasar anak-anak TK Pelangi. Ahihihi…Mbak Santi, Pak Wiwit, Mbak Eka, Mas Dwi juga pada ikutan. Ba’da Ashar, kegiatan kembali berlanjut….Seru banget lah!!!



Bahagianya bersama PELANGI….

“Sepertinya warna bukan hanya milik kita. Ia milik semua orang. Pelangi tak hanya hadir untuk satu dua mata. Ia muncul untuk menutup rintik, mengabarkan indahnya paduan warna, untuk siapa? Untuk yang bertanya tentang akhir dari air mata langit…”




Semoga begitu pun dengan kita dan karya-karya kita…Semoga kita mampu menghasilkan karya yang bermanfaat dan mencerahkan. Senantiasa kita luruskan niat-niat kita….SEMANGAT KELUARGA PELANGIKU!!!



Hari ini yang hadir : Kang Sofa, Mas Dwi, Mas Sururi, Pak Wiwit, Pak Beny, Nungma, Diah Cemut, Aprisa Ayu, Mbak Fuah, Mbak Santi, Mbak Eka, Mbak Ummi, Mbak Nury, Mbak Ivon, Mbak Anik, Mbak Fitri



Yang gak hadir : Mas Aris El Durra, Mas Dwi, Bunda Eny, Erny Ratna, Mas Hery, Mbak Amrih, sapa lagi ya???



CU next week….



[Keisya Avicenna]

PERJUMPAANKU DENGAN SENJA [untuk keluarga PELANGI ku...]

Thursday, January 27, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Sunday, January 23, 2011 at 5:07pm
Pada sebuah perjumpaanku dng senja..
Hari ini..
Menempuh perjalanan dlm sebuah garis edar..
Menuju kota yg dr sana kubelajar memaknai cinta, kutemukan hakikat hidup..

Dalam romansa perjalanan..
Sendiri,namun penuh perenungan..
Memanfaatkan detik untk bertasbih,menit untk berpikir,dan jam untk beramal..
Sendiri,menikmati senja..

Banyak kisah yg terekam hari ini..
Bahagia tanpa duka..
Tertawa tanpa deraian air mata..
Aku menikmatinya
Aku mensyukurinya
Dan aku bahagia karenanya..

Terima kasih..
Ucapku pada senja
yg seolah enggan berganti tugas dengan sang malam..
Tak hendak pergi mengembalikan segala cahaya dr sang bintang,bulan,dan mimpi..
Senja ingin melukiskan PELANGI,melingkari alam dalam susunan warna dan rasa...

[Dalam perjumpaanku dgn senja,sebentar namun membekas..by:Keisya Avicenna]

terima ksh bt keluarga ku, FLP PELANGI SOLO RAYA!!!

Wednesday, January 26, 2011

Aku dan Bukuku

Wednesday, January 26, 2011 0 Comments
Alhamdulillah, pada tanggal 24 Januari 2011.. buku antologi yang ada cerpenku di dalamnya sampai juga di tangan.. terima kasih kepada Penerbit Nulis Buku! ^^v
Aisya Avicenna dan "Be Strong, Indonesia #14"


Kumpulan Cerpen “BE STRONG INDONESIA” ini ditulis bersama rekan-rekan yang tergabung dalam #writersforindonesia
Berisi :
1. Tanggal 11 Bulan Juni, penulis Winda Joeanita
2. Matahari Setelah Hujan, penulis: Ninit Yunita
3. Membuka Luka Lama’, penulis: Arif Zunaidi
4. Pelangi, Penulis: Hindraswari Enggar
5. Senja Dalam Senyuman, Penulis: Agustina Wulandari
6. Cinta Adinda, penulis: Aisya Avicenna
7. ‘Hidup dan Daging Rendang’, penulis: Irhayati Harun
8. Jalan simpang dua, penulis: Yudiono
9. Nusantara, penulis: Andrika Permatasari
10. Semesta Maya, penulis: Feby Indirani
11. Senyum Kecil dari Sang Cahaya, penulis: Theresa Levana
12. Rumah Ini, penulis: echaimutenan
13. Ada Malaikat Pencabut Nyawa, penulis: Ade HK
14. Saat Mencintai Dunia Maya, penulis: Syarifah Bachrum
15. Ketika Jauh, penulis: Triana Dewi
16. Surat Untuk Surya, penulis: Papyruz

Hasil penjualan dari kumpulan cerpen ini akan didonasikan seluruhnya (100%) untuk korban bencana alam di Indonesia, yang akan disalurkan melalui lembaga terpercaya.
Buat teman-teman yang berminat membeli kumpulan cerpen ini sekaligus memberikan donasi bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan, silakan SMS ke : 08999344753. Harga : Rp 45.000,-
Format SMS: Nama_Alamat lengkap_Jumlah Pesanan kirim ke 08999344753
Bisa pesan dulu, soal pembayaran… nanti bisa menyusul… (saya konfirmasi via SMS)
Beli buku sekaligus beramal? Yuk, mari…

Be Strong Indonesia!!!
Aisya Avicenna

Tuesday, January 25, 2011

Orang-Orang Yang Didoakan Para Malaikat

Tuesday, January 25, 2011 0 Comments

Allah SWT berfirman, "Sebenarnya (malaikat - malaikat itu) adalah hamba - hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan perintah - perintah-Nya. Allah mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang mereka, dan mereka tidak memberikan syafa'at melainkan kepada orang - orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati - hati karena takut kepada-Nya" (QS Al Anbiyaa' 26-28)

Inilah orang - orang yang didoakan oleh para malaikat :

1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci. Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci'" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)

2. Orang yang duduk menunggu shalat. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Shahih Muslim no. 469)

3. Orang - orang yang berada di shaf bagian depan di dalam shalat. Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)

4. Orang - orang yang menyambung shaf (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalm shaf). Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu" (Shahih Bukhari no. 782)

6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia'" (Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)

7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku ?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)

8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Shahih Muslim no. 2733)

9. Orang - orang yang berinfak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)

10. Orang yang makan sahur. Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang - orang yang makan sahur" (hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)

11. Orang yang menjenguk orang sakit. Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, "Sanadnya shahih")

12. Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain. Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain" (dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)

Maraji' (sumber) :

Disarikan dari Buku Orang - orang yang Didoakan Malaikat, Syaikh Fadhl Ilahi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Februari 2005