Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, May 11, 2011

Celoteh Aksara [32]: “KARENA SOLO ‘mungkin’ (bukan) TERMINAL AKHIRKU_Catatan FLP Pelangi #15”

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments

by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, May 4, 2011 at 8:53am

Ahad, 1 Mei 2011

Hari Ahad yang luar biasa, hari pertama di bulan Mei. Ada sesuatu yang dahsyat bergemuruh dalam hati. Setiap detik semoga menjadi nafas perbaikan diri. Amin. Pagi yang berseri, indah… saatnya riyadhoh ke boulevard UNS sekaligus kuliner pagi. Paling seneng kalau ketemu adik-adik tingkat. Saling sapa, tanya kabar, tanya kesibukan sekarang. Seru banget lah! Dan Ahad pagi itu Nung banyak bertemu dengan adik-adik Biologi angkatan 2008. Ah, jadi terkenang masa-masa jadi Koordinator Sie Acara BIOSPHER 2008. Hehe. BIOSPHER terakhirku yang sangat berkesan. Kangen kalian semua…Apis melifera-ku!



Siang ini kembali ada pertemuan dengan keluarga Pelangi setelah sepekan kita absen. Akhirnya, kerinduan kita akan tertunaikan siang-sore ini. Jam 12.30 Nung dijemput Diah Cmut kemudian kita menuju markas di SMP Muhammadiyah 7. Ayu’ dah di lokasi. Akhirnya, gabung deh berbasket ria dulu. Hehe. Kalau dah basket gini, Nung jadi inget pas jaman SMA kelas 1 dulu. Basket merupakan salah satu olahraga favorit. Tiap hari Ahad SUPERTWIN sama Mas Dhody pluz beberapa temen pasti lari pagi lanjut basket bareng-bareng di lapangan basket SMA 1 Wonogiri. Kebetulan pas kelas 1 SMA, Nung tu ngefans banget sama permainan basketnya MVP Lovers “5566”. Hihi, film Mandarin banget. Paling suka tembang “Wo Nan Kuo”. Nyanyi dulu ah…(mbatin!). basket oh basket. Dan pada episode siang itu Nung hanya berhasil masukin sekali ke keranjang. Dah jarang latihan sih, Cheng Fong mengundurkan diri sebagai pelatihnya Nung soale. Uwuh…wkwkwk.



Kelar berbasket ria, diskusi unyu dulu dengan 3’unyu tentang pembagian honorarium majalah Embun. Di tengah unyu-unyunya, Mbak Eka datang. Tyuz karena beliau mau sholat dulu, beliau kita tinggal deh. Hehe. “Laper ni, mbak!”. Akhirnya, kita bertiga jalan mau ke warung soto dekat bangjo dr.Oen. waladalah, kok tutup sih. Hm, akhirnya kita memutuskan untuk jalan menuju area jajanan di kawasan RS dr. Oen. Nah, ada kejadian konyol saat kita bertiga menyaksikan pethunya dengan Mio Merahnya. Haha. Ekspresinya itu lho…medungdung!



Pas sampai depan warung-warung, ealah gak ada yang sreg di hati. Akhirnya kita bertiga pun memutuskan untuk putar haluan lagi. Balik ke markas. Pas mau masuk gerbang, Nung sempat berujar ke Diah Cmut:

“Mut, bukannya di sini ada kantin, ya?”, tanya Nung dengan muka polosnya.

“Oh, iyo yo. Dung-dung i ngapa kita gak cari makan di kantin aja,” ujar Diah Cmut menyadari kedungdungannya. Haha (asli, marahi ngikik).



Usulan itupun kita sampaikan ke Ayu’. Dan Ayu’ cuma pasang tampang senyum ter-innocent! Nah, pas kita ke kantin ternyata harapan tak seindah kenyataan. Heuheuheu…bayangan soto atau mie goreng hanya membuat kita klomat-klamet aja. Hihi…(gak ding!). Akhirnya, setelah kita bertiga menggelar sidang pleno, istimewa, dan paripurna terputuskanlah sebuah tempat yang akan menyelamatkan kita dari penyakit Kwashiorkor alias busung lapar (eh, salah ding. Ini kan nama penyakit kekurangan protein). Rocket Chicken yang berlokasi sebelum perempatan Panggung. Uhuy, cekidot! Ninggalin pethunya yang asyik berbasket ria. Biarin aja dah…seorang bocah hiperaktip kan jangan sampai terhambat aktivitas bermainnya. “pinjem helm yo…!”. ^^v



Sampai di lokasi, kita bertiga pun segera dudang-duding pesen makanan. Agak kecewa juga sih selera Nung ‘n Ayu (paket 3) kagak ada. Tapi tak apalah, yang penting kebutuhan logistic terpenuhi sebelum kita belajar. Hehe…Logika tanpa logistik bagai TPS, tanpa permen sunduk. Hihi…Makan siang yang berlangsung sangat unyu. Ah, kelak Nung pasti sangat merindukan keunyuan kalian. Hehe…Seru!!!



40’an menit lah kita bercengkerama di Rocket Chicken. Balik ke markas sudah ada Mas Tyo dan mas-mas yang Nung belum kenal lagi main basket. Apa ni mas-mas yang dari FLP Yaman yha? Maybe! (tadi siang Mas Aris El Durra juga sempat ngabarin). Kemudian kita digiring pethunya untuk masuk kelas. Bertempat di kelas 8C. Ruang Multimedia yang biasa kita pakai masih disterilkan karena akan digunakan untuk workshop. Acara dibuka oleh pethunya. Hadir siang itu ada Bunda Eny. Selamat ya Bunda atas cerpen “Kucing Hitam”-nya yang dimuat di Harian Joglosemar hari ini. Kemudian ada Mbak Eka yang duduk sebangku dengan Bunda Eny, Mbak Ummi (siang ini beliau duduk sebangku dengan Nungma. Sabar ya. Nung! Hahaha…Nung ketularan ‘penyakit akut’-nya. Wkwkwk), Mbak Nury (mbakku yang satu ini selalu tersenyum manis untukku, hihi…), Diah Cmut yang duduk sebangku dengan Ayu’. Ah, dasar duo unyu! Ada Mas Dwi yang duduk di depan mereka berdua. Mas Ruri datang agak terlambat. Ohya, ada yang belum kesebut. Siapa ya? Hihi. Tu orang dimana yha? Hoe, ndelik di mana kau? Ooo…ternyata Mas Tyo duduk di belakang bangku Mbak Nury, masih dengan ekspresi ngeneznya. Haha. Oya, mas-mas yang tadi memang benar dari FLP Yaman. Beliau mengenalkan diri dan sedikit bercerita tentang FLP Yaman. Dapat wacana baru dah! Hm, salut buat Mbak Anik. Rela berhujan-hujan ria untuk datang ke Pelangi.



Siang ini pak guru Pahmi Casopah menyampaikan materi tentang “ANATOMI BUKU”. Materi yang lengkap diupload duong, Mas Dwi/ Mbak Nury! Nung nulisnya konvensional ogh kemarin. Ocre!!!



Hujan pun turun dengan sangat lebatnya. Dereees puuul dah. Banyak kejadian konyol bin seru yang terjadi di dalam kelas TK Pelangi. Namanya juga anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Ada aja tingkah polahnya!



Pending sholat Ashar, berhujan-hujan ria menuju masjid. Hihi…benar-benar merasakan indahnya kebersamaan dan kekeluargaan FLP Pelangi. Serunya, pertemuan kali ini logistiknya banyak banget. Terima kasih, Bunda Eny! ^^v. Setelah materi selesai, ada rapat mengenai rencana rihlah keluarga Pelangi ke Pacitan Insya Allah tanggal 21 Mei nanti. Rapat dipimpin oleh sang PJ, Mas Tyo. Hahaha…Jam 17.00, Nung pun harus undur diri sama Mbak Eka karena kita berdua mau mudik ke Wonogiri. Rapat masih terus dilanjutkan. Piye hasile???



Yang gak datang hari ini: Mbak Amrih, Mbak Santi, Mbak Fitri, Mas Aris El Durra, Mbak Fu'ah, Erny...



***

Hm, kenapa judul sama isi gak nyambung ea? Ntahlah, pengin aja bikin judul kayak gitu ‘n isinya tentang aktivitas Nung di Pelangi. Nung benar-benar ngrasa menemukan keluarga baru di kota Solo ini tatkala bergabung di FLP Solo Raya khususnya di Pelangi. Mungkin air mata pertama yang akan keluar, tatkala muncul sebuah moment: “ketika aku harus meninggalkan keluarga Pelangiku karena aku harus pindah keluar kota”. Hiks, membayangkan aja dah mo bikin nangis bombay! Ada pertemuan pasti ada perpisahan. Itu sunatullah! Ntahlah, rasa-rasanya Nung benar-benar harus menyiapkan mentalitas itu dari sekarang! Bukan apa-apa, ada satu keinginan Nung aja, Nung gak selamanya akan tinggal di kota Solo ini. Ada sebuah kota impian yang kelak akan Nung ukir kisah luar biasa di kota itu! Yah, Nung mah cuma bisa ngerencanain, hasil akhirnya Nung pasrah dah sama Allah SWT. Tapi satu pinta Nung, jikalau nanti Solo memang benar-benar bukan ‘terminal akhir’ bagi Nung, jangan pernah hapus nama “Keisya Avicenna” di register perasaan kalian ya, Keluarga Pelangiku! (ah, dah gak kuat nulis lagi. Lemes.Lg flu. Hikshiks…T_T. hohoho. Ayu’, Cmut…ndegan yuk! Lho???).



***

LUKISAN DIRIKU



Kakiku untuk melangkah tak akan terhenti

Sebelum lukisan diriku lengkap

Dalam bentuk garis dan titik yang tertuang

di atas hamparan alam semesta

dimana ku dilahirkan





Aku hanya bisa menatap lukisan yang telah tergores dan digoreskan untukku

Semua ini…

Aku tidak pernah ingin dan juga tak pernah meminta

Inilah lukisanku

Inilah diriku



Jika kau pertanyakan aku mengapa, darimana dan kenapa tidak, maka pertanyakanlah pada yang menciptakanku...

***

PERPISAHAN SENJA



Dalam keremangan hatinya,

Ia menangkap suara yang memanggil-manggil namanya

Seiring dengan perpisahan senja yang meranum

Lalu mengganti jubahnya dengan kain malam



Tak terasa buliran kristal bening membasahi pipi

Dalam tatapan matanya yang sembab, ia berkata :

“Aku tak bisa memiliki air mataku sendiri. Bahkan aku tak punya nyali untuk menatap bayanganku di cermin”



Seketika terdengar suara yang pernah ia temui dalam ruang khayalnya :

“Setiap nafas berhembus, kita tahu hal berbeda. Setiap satu kedipan mata, kita kenal cerita lain. Tatkala hembusan udara terhirup, kita coba pahami kata hati. Tatkala satu langkah berjalan, kita temukan ilmu baru, kita tahu tujuan hidup. Ketika rindu bertanya padaku tentang hari ini, jawabku : ‘jiwaku takkan lelah menghitung lembaran yang tlah terlewati, hati takkan risau, jua tak ingin berkeluh’…



Seketika ia pun tersadar…

“Sekalipun ini perih, segala takdir-Mu pasti baik untukku…”



***

[Keisya Avicenna, 4 Mei 2011. “Saat simfoni cinta-Nya bersenandung mewah dalam lubuk hatiku…Sederhana saja!”]

Ikuti Audisi Penulis Buku “Kupilih Guru Sebagai Profesiku”! (deadline malam ini euy...!!!)

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Saturday, April 30, 2011 at 6:58pm

INGAT! SEMUA NASKAH AKAN DIBUKUKAN TANPA TERKECUALI. Asal SOPAN DAN MENGISNPIRASI PENUH DENGAN HIKMAH

Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pekerjaan yang mulia. Dulu guru adalah gudangnya sumber ilmu, dan dengan kemajuan tekhnologi yang canggih, maka guru adalah sebagai fasilitatonya murid. Cerdaskan anak dengan pendidikan!

lewat event ini, mengajak teman-teman untuk menjadi satu bagian dari profesi seorang guru inspiratif, baik kamu guru PNS ataupun Sawasta, atau kamu sebagai : Guru Silat, Guru Piano, Guru Privat, Guru Ngaji, Guru Les, dll yang penting kamu seorang Guru, dengan cara:



SYARAT-SYARAT PENGIRIMAN TULISAN:

* Tema Naskah: Kupilih Guru sebagai Profesi
* Gaya tulisan Boleh: feuture, Chicken soup, ngeblog (curhat) atau Narasi. Ingat, ini bukan Puisi Juga bukan Cerpen (bila ada dialog atau puisi maka akan kita dist) Tulisan orisinil, bukan terjemahan maupun hasil karya orang lain.
* Judul harus beda dengan Tema
* Naskah dikirimkan ke alamat email: indonesiaku2011@yahoo.co.id dengan subject email : (Guru Profesiku) + JUDUL TULISAN + Guru Bidang. Naskah diattach di email dan bukan ditulis di body email.

Contoh: Guru Profesiku + Panggilan Jiwa + Guru Bahasa.

* Publish Materi Lomba di note FB-mu dan tag 20 orang, termasuk Ady Azzumar.
* Biodata Narasi + Nama FB + No. telp. Alamat Lengkap + Guru Bidang….

SYARAT KETENTUAN NASKAH, WAJIB:

Ø TEMA NASKAH: KUPILIH GURU SEBAGAI PROFESI, pada kalimat pertama harus menggunakan kata: Aku bangga menjadi guru…

Ø TULISKAN 15 ALASAN “KENAPA AKU MEMILIH GURU SEBAGAI PROFESI” JANGAN LUPA TAMBAHKAN ALASAN: SEBAGAI LADANG AMAL & LADANG DAKWAH

Ø SISIPKAN DI AKHIR NASKAH TIPS MENJADI GURU TELADAN

Ø Minimal 3 halaman, 1,5 spasi, Times New Roman. (Naskah Narasi + 15 alasan kenapa menjadi guru + tips menjadi guru teladan)



Setidaknya ada beberapa manfaat bila tulisan kita dibukukan:

* Wujud partisipasi kita pada kebijakan pemerintah yang pro buku, menambah minat dan menggugah kegemaran membaca
* Mengedukasi masyarakat lewat buku, dan
* Sebagai persiapan untuk menambah point sertifikasi (bagi yang belum sertifikasi). Poin buku dalam sertifikasi adalah 30, sementara standar kelulusan sertifikasi adalah 850.
* Sertifikat.



Nb: karena tidak ada sponsor untuk menerbitkan buku, maka tidak ada royalty, buku ataupun sejenisnya ketika buku tersebut nantinya terbit! Keuntungan Penulis hanya diikutkan dalam nasakah untuk dibukukan. Kami membuka kesempatan bagi penerbit, instansi, corporate, atau media yang berkeinginan menjadi sponsor dalam penerbitan buku ini. Bila nantinya ada keuntungan dari buku ini, maka dana tersebut akan dipergunakan kembali untuk proyek penerbitan buku berikutnya atau hal bermanfaat lainnya

Batas akhir pengiriman karya tanggal 30 April 2011. Pengumumanya tanggal 3 Mei 2011. Cp: Ady Azzumar (085267557556)

Celoteh Aksara [31]: “WeKa..WeKa..WeKa..Wisata Kata, Wisata Keluarga, dan Wisata Kuliner” ^^v

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Sunday, May 1, 2011 at 11:17am

Sabtu, 30 April 2011



Wisata Kata di SOLOPOS

Ahay, lihat schedule hari ini bakalan seru nih! Kunjungan ke SOLOPOS bersama MATA PENA, MAdrasah kaTA PEngukir MAkna. Yuhuy, bertemu keluarga FLP Pelangi dan FLP UNS. Ikuti reportasenya, ya... Cekidot!



Pagi ini kita janjian di SOLOPOS jam 08.00 tet. Dan semalam pun Nung –sebagai sie humas Pelangi- dah berkoar-koar untuk ngingetin supaya pada kumpul di Solopos jam 08.00! Tapi apa yang terjadi saudara-saudara sebangsa dan setanah air? Nung baru tiba di tempat jam 08.30 an lah. Hihi. Lha kan Nung nebeng Mbak Santi euy! Maaph maaph…*)pasangtampangnyengir. Pas di jalan aja ketemu anak-anak FLP UNS. Wkwkwk…



Sampai SOLOPOS kita disambut sang rektor universitas kata “MATA PENA”, Kang Nassirun Purwokartun. Kemudian kita dibawa ke ruang rapat di lantai dua. Ohoy, ternyata di ruangan itu dah ada Mas Cowie, Mbak Asri, Diah Cmut, Ayu’, Mbak Nury, Mbak Umi Kultum, ‘n Mbak Amrih. Baguuus!!! ^^v. Disambut dengan sangat hangat, meriah dan gegap gempita oleh keluarga besar SOLOPOS, yang pagi itu diprologi oleh Mbak Niken. Kemudian Kang Nass menyampaikan sambutannya lalu kita diajak oleh tuan rumah untuk mengenal SOLOPOS lebih dekat. Selain mbak Niken juga ada Pak Syifaul, dan Pak Udin.



Dan sesi diskusi pun berlangsung seru. Kita jadi tahu banyak hal tentang dunia jurnalistik dan seluk beluk SOLOPOS. Nah, bagi teman-teman yang ingin mengirimkan karya/ tulisan bisa dalam bentuk opini/gagasan, kemudian Mimbar Mahasiswa (yang terbit tiap Selasa), Esai, Cerpen/ Hikayat, Resensi Buku (ahad), Jagad Jawa, dan Kolom Bahasa Kita.



Setelah sesi diskusi selesai, kita diajak mbak Niken berkeliling kantor. Mulai dari ruang sekretaris redaksi, ruangan para redaktur dan reporter, dll…sampai akhirnya ke ruangan percetakan. Hihi, sambil mendengarkan penjelasan tak lupa untuk mengabadikan setiap moment. Hehe. Dan ending yang paling Nung suka, foto-foto bareng! Narsis di depan gedung Griya Solopos dan di depan tulisan SOLOPOS. Cihuy….



Wisata Keluarga di Balekambang

Masih ada agenda lagi setelah dari Solopos. Pelangi mau ada rapat evaluasi Majalah Embun dan FLP UNS mau membahas program MATA PENA di Taman Balekambang. Nung masih setia nebeng Mbak Santi. Kita mubeng-mubeng beli camilan dulu. Laper juga euy… kita kumpul di sebelah barat “danau”. Hihi. Meja sebelah kanan, anak-anak FLP Pelangi sebelah kiri anak-anak FLP UNS. Ah, perbandingan yang sangat mencolok. Antara TK dan mahasiswa. wkwkwk… (adik-adik di UNS mohon maklum dengan tingkah polah kami ya! Masih dalam masa pertumbuhan soalnya)



Pethunya Pelangi akhirnya bangkit juga dari semedinya. Dia datang bareng Mas Alib Isa. Pertemuan yang mengharu biru dengan Mas Tyo. Halah…Triangle Love, kata anak-anak! Hehe. Sambil ngemil, kita mendengarkan prakata dari pak rektor. Salah satunya pembahasan mengenai agenda tanggal 28 Mei 2011. Akan ada obrolan lagi bersama para penulis muda, Erny, Mbak Santi, Rani, Esthi, dan Ditya. Hoho. Pasti seru deh!

Pending sholat Dhuhur dulu, Pelangi lanjut rapat EMBUN dan FLP UNS lanjut rapat MATA PENA. Pelangi ngumpul di bawah po’on. Sambil menikmati nuansa sejuk Balekambang, kita pun melakukan evaluasi terkait majalah Embun. Ah, banyak kejadian konyol yang terjadi. Salah satu aktornya Mas Tyo dan aktrisnya Mbak Ummi. Bikin ngikik guling-guling dah…pokokmen rapate gayeng bgt, susah mengungkapkan dengan kata-kata.



Wisata Kuliner di ES KOBAR

Setelah sesi pemotretan yang dilakukan oleh Mas Tyo, Ayu’, dan Diah Cmut, selanjutnya ROmbongan MAkaN graTIS deh! Menuju daerah Kota Barat dan akhirnya kita makan-makan di ES KOBAR. Mantabz bener. Ada 7 makhluk dalam ROMANTIS itu, Kang Sofa, Mas Alib, Mas Tyo, Mbak Santi, Nungma, Diah Cmut, dan Ayu’. Hihi, bagi yang pulang duluan maap-maap kate ya! Upin-Ipin-Apin makannya ayam goreng. Jiaaan, kompak tenan! Terima kasih Mas Alib buat traktirannya. Lain kali lagi yha…

Happy ending deh…^^v. WkWkWk…



[Keisya Avicenna]

Celoteh Aksara [30]: Notulensi Akhir Bulan Menuju Realisasi Impian!!!

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Saturday, April 30, 2011 at 2:00am

TEPAT dan TERBAIK



Waktu yang selalu TEPAT melaju…

Mengajak diri lakukan aktivitas TERBAIK



Kudengar sendiri hela nafas TEPAT satu-satu

Dalam deguban TERBAIK kerja si jantung



Jiwa yang terbalut rapuh, TEPAT di dasar hati

Mencoba mengerti apa artinya cinta TERBAIK



Aku kutip semua serpihan-serpihan rindu dengan TEPAT

Berserakan di singgasana TERBAIK para perindu



Mimpi indah TEPAT beriringan terus semalam

Melewati hari-hari dan malam-malam hanya dengan harapan TERBAIK



Jiwaku melanglang buana menari-nari, TEPAT seirama simfoni alam

Membumbung tinggi, menembus sunyi, bermuara pada dekapan TERBAIK sang malam….



Ketika menebar senyum dan matanya tertuju TEPAT di hati

Sebuah bayangan kerinduan : kau yang nun entah dimana, di tempat TERBAIK pastinya…



Saat bayangan itu TEPAT terpantul di cermin kehidupan

Saat itulah suatu masa TERBAIK yang tlah Dia siapkan…



Teriring cahaya TEPAT benderang, tampak sebuah sinaran nan suci

Menuju kembara TERBAIK kerinduan hakiki



Tujuan yang TEPAT, indah tanpa tepi

Labuhkan diri didetik akhir perjalanan TERBAIK ini….



Desahkan nafas kerinduan, TEPAT hentikan jeritan jiwa

Di puncak TERBAIK, berteman keheningan



Isyarat itu TEPAT terbaca sebagai petunjuk arah

Menghentikan laju ini pada dermaga TERBAIK, saat pemberhentian tiba



Berenang dengan TEPAT separuh nafas, dalam samudera rindu yang berpeluh

Ungkapkan rasa, menitipkannya bersama hujan dalam tetesan TERBAIK



Saat kepak sayapku TEPAT lengkap, sempurna….

Cinta-Nya lah yang menjadi penawar TERBAIK sayap yang dulunya terluka



Suara lembut itu TEPAT menggema di lorong hatiku…

Menerjemahkan dengan TERBAIK rindu yang mulai terkikis oleh waktu…



Saat sang waktu tertatih berjalan, rinduku menyelinap TEPAT di palung hati

Tangan ini pun menggenggam erat pena dan menulis surat cinta TERBAIK untuknya….



Mata, hati dan jiwa meniti baris demi baris kata merangkainya dengan TEPAT

Berteman kesunyian TERBAIK yang tak pernah ia kenal sebelumnya…



Bagi jiwa yang selalu TEPAT merindu, membuka selaksa kenangan yang pernah tercipta dahulu…

Terdengar alunan simfoni TERBAIK laksana nyanyian surga



Saat cinta-Nya TEPAT ‘berbicara’…

Dalam rukuk dan sujud tanda pengabdian TERBAIK sang hamba…



[Keisya Avicenna]



*)my favorit poem...

Celoteh Aksara [28]: "Iya/Tidak"

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Thursday, April 28, 2011 at 1:37pm
Akhir2 ini aku sering berpikir, mencoba mereka-reka suatu hal. Mengajak bercengkerama dng sang waktu. Masa "kontrak rumahku" di Solo hanya smp akhir Agustus. Jd jika ku mulai berhitung berarti tinggal Mei, Juni, Juli,dan Agustus. Ah, 4 bulan lg. Apakah artinya masa berpetualangku di Solo jg tinggal 4 bulan lg?

Kalopun iya,berarti aku harus benar2 mengoptimalkan sisa waktu yg ada...sudah begitu buanyak kenangan d kota ini.

Kalopun tidak, berarti "masa kontrak rumahku" akan kuperpanjang.

Tapi ada sebuah keinginan besar yg terendap dlm batinku. Aku ingin sekali berkelana,keluar dr kota ini,untk kemudian singgah di kota lain. Menyiapkan sebuah lahan baru untk digarap! Sebuah jejak baru untk mewujudkan cita dan cintaku.

Hm, semuany harus benar2 kupersiapkan dr sekarang. Krn esok/lusa semua pasti tak kan pernah sama. Pintaku, setiap detik adalah nafas perbaikan. Dan smg aku bisa! Berdamai dng sang waktu dan berkolaborasi dngny tuk mengisi setiap detik dng kebaikan dan manfaat!

Karena Solo 'mungkin' (bukan) terminal akhirku...


*terlintas di benakku:
-Keluargaku d Solo
-FLP SOLO RAYA
-FLP Pelangi
-Keluarga Ganesha-ku
-Si Windu,dll...

Setidaknya aku mulai membangun mentalitas it dr skrg.

Tapi sebaik2 rencana kita,jauh lbh baik rencna Allah untk kita.

"Krn Allah mencintaimu lebih dr yg km perlu..."

~Keisya Avicenna,28 April 2011~
*)Renungan di Terminal Tirtonadi. 19.35 waktu Solo ^^v! sejenak sebelum meninggalkan kota perjuanganku,menuju bumi cinta Wonogiri...