Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, April 28, 2012

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic Sang Manajer : 200312-200412

Saturday, April 28, 2012 0 Comments
200312-200412
Saat keheningan pecah oleh tetesan air mata langit Ada hati yang tertunduk syahdu dalam lantunan do’a-do’a panjang Kala pagi menyapa… Saat itulah episode baru akan tertapaki Membawa diri menjemput penghujung terbaik dari sebuah penantian Awal yang istimewa untuk sebuah akhir yang indah… Gerimis pagi mendulang bahagia Tetesannya jatuh meresap di bumi cinta-Nya Membuat tanah basah :menjaring cinta Sebuah cinta, mencinta ketulusan Cinta-Nya Saat kelembutan menjadi bahasa kalbu… Dan kebahagiaan itu ada pada kerja membahagiakan Ada sejuta rasa yang tiba-tiba menyapa hati Inilah keajaiban sang waktu! Dan janji Allah benar adanya… Detik terbaik kala persembahan mahar terindah menggema di rumah suci-Nya : QS. Ar-Rahman “…Dan nikmat Tuhan-mu yang manakah yang akan kamu dustakan…?” Detik teristimewa kala ikrar suci terucapkan dari lisan laki-laki istimewa pilihan-Nya teruntuk sosok wanita istimewa yang sudah dipilihkan-Nya… : jabat erat tangan sang ayah dan janji suci terucap sudah Seketika butiran kristal bening mengambang di sudut mata Perlahan namun pasti mencipta jejak di kulit pipi Luruh bersama do’a yang membahana Haru… Syahdu… Allahu Akbar!!! (dua hati itu akhirnya bersatu) Ya Rabbi, wajah keduanya seolah terlukis syurga… Inilah pancaan senyuman paling melegakan sepanjang usia Inilah cinta paling menyeluruh Cinta penuh kesyukuran… Sepasang kekasih halal yang telah melepas sauh kesendirian ‘Tuk mengarungi bahtera rumah tangga Dan bersama membangun jembatan ke syurga-Nya… Membangun sebuah peradaban kecil sebagai batu bata peradaban dunia “Kami tidak hanya akan membagi cinta ini, tapi kami akan melipatgandakannya. Kami pun tidak akan jatuh cinta, tapi kami akan saling bangun cinta…” [Special untuk sepasang kekasih halal: TOBI, ThickO-feBrI]
*** Tangis Cenung kala itu adalah tangis bahagia penuh syukur, haru nan syahdu. Akhirnya TOBI bersatu dengan spirit “Indah, Mudah, Full Barokah! Totalitas Optimis Bisa, Insya Allah… ^_^” Sebuah skenario terindah dari-Nya, saat diri ini terpilih menjadi salah satu sosok “manajer” yang “mengawal” keduanya hingga tetap saling menjaga hati agar tidak terkotori sampai akhirnya masa “TEPAT dan TERBAIK” itu tiba… (sebuah masa perjuangan super super dahsyaaat. Insya Allah, sedang menyusun sebuah dokumentasi istimewa berjudul “L.C.D.A”). Sebuah naskah yang akan saya selesaikan ketika nanti saya berhasil menulis puisi secara langsung sambil ‘nangkring’ di Jembatan Ampera, Palembang… :) Ahihihi… Dan gempita syukur membahana di seluruh penjuru langit yang tidak mampu diterjemahkan dengan bahasa sastra tertinggi negara manapun… Tepat sebulan sudah, semoga KYDFEN (Kadri-Yati-Dhody-Febri-Etika-Norma) dan Keluarga Wonogiri-Lahat senantiasa menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warohmah, bervisi dakwah, dengan misi S.M.A.R.T dan A.M.A.N.A.H!!! [Catatan Sang Manajer] ^^b

Monday, March 19, 2012

Antara Aku, Ayah, dan Dia

Monday, March 19, 2012 0 Comments

“Yah, Nanda boleh nikah tahun ini ya?” tanya Nanda pada Ayahnya awal tahun 2010 lalu lewat SMS.
“Mmm, memangnya sudah punya calon?” Ayah membalas SMS-nya
“Ada yang baru mau kenalan dengan Nanda, Yah. Namanya Azzam Mumtaza. Nanda baru kenal dari biodata yang dikasih guru ngaji Nanda sore ini. Nanda boleh nikah tahun ini, Yah?” tanya Nanda kemudian.
“Kalau memang kamu sudah siap, Ayah hanya bisa merestui.” Balasan SMS Ayah membuat Nanda sangat bahagia.
Selang beberapa hari kemudian, Asri, adik bungsu Nanda SMS mengabarkan kalau Ayah mereka sakit. “Kak, Ayah sakit. Entahlah, akhir-akhir ini sepertinya Ayah kehilangan nafsu makannya. Beliau juga sering melamun.”
Nanda terkejut. Ia segera menekan 12 digit tombol di ponselnya, menghubungi sang Ayah.
“Assalamu’alaikum...” Nanda cemas.
“Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh...” jawab suara di seberang sana.
“Ayah sakit ya? Sakit apa, Yah? Ayah jangan kecapekan dong...” Nanda menghamburkan semua tanyanya.
“Ayah nggak apa-apa, Nak... Cuma capek saja. “ jelas Ayah dengan nada lemah.
“Jaga kesehatan ya, Yah... Nanda jadi kepikiran nih,” tutur Nanda.
“Iya, Nak. Eh, Nanda benar sudah siap nikah tahun ini? Nak, selesaikan dulu masa diklatmu. Tahun depan saja. Kan kamu sudah jadi pegawai tetap. Lagipula kakak sulungmu belum menikah.” Rentetan kata dari Ayah tersebut membuat Nanda terkesiap.
“Yah... sepertinya Ayah masih belum meridhai Nanda menikah tahun ini. Bismillah, baiklah Yah. Nanda akan turuti keinginan Ayah. Nanda tidak ingin membuat Ayah kecewa. Tapi tahun depan Nanda boleh nikah ya, Yah?” tanya Nanda penuh harap.
“Insya Allah, saat itu mungkin Ayah sudah benar-benar siap melepasmu, Nak!” jawab Ayah.
***
Kisah di atas terinspirasi setelah membaca sebuah artikel yang saya baca di majalah Tarbawi edisi special tentang Ayah.
Ayah dan putrinya, bisa diibaratkan dengan seorang lelaki dengan bunga mawar di kebunnya. Seseorang yang menanam bunga mawar, merawatnya dalam waktu yang tak singkat, dan menemaninya dalam setiap fase pertumbuhannya, tidak akan mungkin begitu saja memberikan bunga itu pada orang yang baru saja melihatnya, kemudian ingin memetiknya. Pemilik mawar itu pasti ingin memastikan apakah mawar tersebut akan dirawat lebih baik atau minimal sama dengan sebelum diberikannya kepada si pemetik tadi.
Sang pemilik mawar pasti ingin agar bunganya senantiasa harum dan tak ternoda oleh apapun! Ia inginkan mawarnya tetap indah dan terawat saat ia tak lagi ada di kebunnya. Jikapun pada saatnya nanti mawarnya berpindah ke sebuah vas bunga yang tak seindah dan seluas kebunnya, ia hanya ingin sang pemilik vas itu memetik bunga mawarnya dengan penuh hormat. Sang pemilik mawar mungkin merasa cemas jika bunga kesayangannya itu tidak mendapatkan cinta dan perlindungan seperti saat ia merawatnya.
Hmm, begitu pun dengan Ayah. Waktu itu, Ayah mungkin merasa cemas ... bahwa dalam pandangannya, sepertinya belum ada lelaki yang dapat mencintai putrinya seperti dirinya! Ayah hanya perlu waktu untuk mengizinkan seseorang yang tepat untuk mendapatkan putrinya dengan cara terhormat. Dan insya Allah waktu itu kini telah tiba.
Hmm... Seringnya, saat putrinya meminta sesuatu pada Ayah. Ayah pasti tak kuasa mengatakan “tidak”. Dia memilih diam atau mengangguk sebagai tanda demi melihat senyum manis putrinya. Meski dalam hatinya, seringnya tidak selaras dengan apa yang dia katakan. Diam-diam dia akan berusaha mewujudkan keinginan sang putri. Entah dengan bekerja lebih keras dari hari biasanya atau usaha lain. Meski saat keinginan sang putri begitu berat baginya. Seperti dalam contoh kisah di atas. Awalnya Ayah akan mengiyakan, meski pada akhirnya Ayah tidak mengabulkan permintaan putrinya dengan cara yang halus dan di saat yang tepat. Ah, ayah memang punya cara sendiri dalam menunjukkan cintanya. Ia pasti inginkan yang terbaik untuk putrinya.
“Nak, jangan cengeng meski kamu seorang perempuan, jadilah selalu bidadari kecilku dan bidadari terbaik untuk ayah anak-anakmu kelak, laki-laki yang lebih bisa melindungimu melebihi perlindungan Ayah. Tapi jangan pernah kau gantikan posisi Ayah di hatimu,” pesan Ayah pada putri kesayangannya.
190312_sehari jelang sunnah bersejarah (pertemuan ketiga antara aku, Ayah, dan dia), saat Ayah benar-benar mengamanahkan putrinya ini pada sosok laki-laki (shalih, insya Allah) yang baru ia kenal...
Ayah, aku mencintaimu.. Memang, tak bisa menyamai cintamu padaku sedari dulu, tapi aku berjanji akan lebih sering mengungkapkan cintaku padamu...
Aisya Avicenna

Saturday, December 03, 2011

DESEMBER

Saturday, December 03, 2011 0 Comments
Alhamdulillah.. Sudah memasuki bulan DESEMBER.
Tema sa bulan ini : "Akhir untuk Awal yang Indah! DESEMBER!".
DESEMBER ini ada kepanajangannya.
[D]are to dream!
[E]nlighting your mind!
[S]pirit will never end!
[E]ncourage yourself to do the best!
[M]ake your family proud of you!
[B]e inspirator for others!
[E]nd to begin more exciting!
[R]emember Allah always give the best!

Aisya Avicenna

Tuesday, November 29, 2011

The Secret of Shalihah

Tuesday, November 29, 2011 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahiim..

Alhamdulillahirabbil ‘alaamiin...
Buku saku ini hadir sebagai persembahan istimewa untuk para muslimah pendamba syurga, pembuat iri para bidadari, dan perindu cinta Ilahi Rabbi.
...
Seorang muslimah, belum tentu shalihah lho! Nah lo?! Lantas, muslimah yang shalihah itu seperti apa? Insya Allah, jawabannya bisa ditemukan di buku ini

1.Meski kemasannya praktis, buku ini bisa menjadi sahabat yang efektif bagi para muslimah dalam mencari jati diri.
(Helvy Tiana Rosa, pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), penulis novel “Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali”)

2.Buku saku ini adalah akumulasi energi cinta terindah, untukmu wahai muslimah yang mendamba shalihah. Insya Allah buku ini kan menemanimu melangkah untuk meraih Jannah
(Keisya Avicenna, penulis)

3.Ingin tahu apa saja rahasia menjadi muslimah yang shalihah? Buku saku “The Secret of Shalihah” ini akan memberi jawabannya lengkap dengan dalil yang mendasarinya. Dijamin (Insya Allah) akan membuat para wanita mampu menjadi tak sekadar muslimah biasa.
(Deasy Lyna Tsuraya, penulis buku “Sederhananya Cinta”)


Jadilah seorang muslimah shalihah
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia
Karena hanya memimpikan syurga-Nya
Karena hanya mengharapkan ampunan-Nya
Karena hanya merindu rahmat dan ridho-Nya


10 Karakter Dahsyat MUSLIMAH SHALIHAH :
1.Sali[MU]l Aqidah (Aqidah yang bersih)
2.[S]hahihu[L] [I]badah (Ibadah yang benar)
3.[M]atinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4.Q[A]dirun ‘Alal Kasb (Mandiri)
5.Muja[H]idu Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
6.Mut[S]aqaful Fikr (Intelek dalam berpikir)
7.Munazham fi Syu’uni[H]i (Teratur dalam suatu urusan)
8.Q[A]wwiyu[L] Jism (Kekuatan jasmani)
9.Har[I]tsun ‘Ala Waqti[H]i (Pandai menjaga waktu)
10.N[A]fi’un Lig[H]airihi (Bermanfaat bagi orang lain).


PROFIL BUKU
“The Secret of Shalihah”
•Penulis : Aisya Avicenna
•Tebal : xxvi + 137hlm; 15 x 10 cm (buku saku)
•Penerbit : Indie Pro Publishing, Depok
• Harga : Rp 25.000,- (belum termasuk ongkos kirim ^_^)

~ PROFIL PENULIS
Aisya Avicenna.
•Terlahir kembar pada tanggal 2 Februari 1987.
•Mahasiswi Magister Teknik dan Manajemen Industri, Konsentrasi Sistem Logistik, Institut Teknologi Bandung (ITB).
•Writerpreneur, Trainer, Traveller, Civil Servant, Student
•Anggota “MAESTRO Training Team”, sebuah tim penyelenggara Public Training dengan model : [M]ind Power, [A]ction Power, [E]motion Power, [S]piritual Power, [T]rue Financial Power, [R]elational Power, [O]bsession Power


CARA MENDAPATKAN BUKU INI :
Pesan ke 08999344753 (nama_alamat_jumlah pesan)

Friday, November 11, 2011

Promo Buku Single Perdana Saya : "THE SECRET OF SHALIHAH"

Friday, November 11, 2011 0 Comments
Konon, kata guru menulis saya... "Salah satu cara untuk menghargai karya seorang penulis adalah dengan tidak meminta GRATIS-an atas karya yang dihasilkannya." Hmm, saya sangat sepakat!!! ^_^ (langkah awal agar tidak dipalak :D)


Alhamdulillah, insya Allah pertengahan November ini (20-11-2011), buku single perdana saya akan lahir... Cukup Rp 25.000,- teman2 bisa mendapatkan buku saku keren berjudul "The Secret of Shalihah"

Promo dulu ^_^
BUKAN BUKU MUSLIMAH BIASA!!!

Bismillahirrahmanirrahiim..
Alhamdulillahirabbil ‘alaamiin...

Insya Allah, akan segera lahir, buku : The SECRET of SHALIHAH

Buku saku ini hadir sebagai persembahan istimewa untuk para muslimah pendamba syurga, pembuat iri para bidadari, dan perindu cinta Ilahi Rabbi.

Seorang muslimah, belum tentu shalihah lho! Nah lo?! Lantas, muslimah yang shalihah itu seperti apa? Insya Allah, jawabannya bisa ditemukan di buku ini


1.Meski kemasannya praktis, buku ini bisa menjadi sahabat yang efektif bagi para muslimah dalam mencari jati diri.
(Helvy Tiana Rosa, pendiri Forum Lingkar Pena (FLP), penulis novel “Ketika Mas Gagah Pergi dan Kembali”)

2.Buku saku ini adalah akumulasi energi cinta terindah, untukmu wahai muslimah yang mendamba shalihah. Insya Allah buku ini kan menemanimu melangkah untuk meraih Jannah
(Keisya Avicenna, penulis)

3.Ingin tahu apa saja rahasia menjadi muslimah yang shalihah? Buku saku “The Secret of Shalihah” ini akan memberi jawabannya lengkap dengan dalil yang mendasarinya. Dijamin (Insya Allah) akan membuat para wanita mampu menjadi tak sekadar muslimah biasa.
(Deasy Lyna Tsuraya, penulis buku “Sederhananya Cinta”)

Jadilah seorang muslimah shalihah
Yang tidak terpesona dengan buaian dunia
Karena hanya memimpikan syurga-Nya
Karena hanya mengharapkan ampunan-Nya
Karena hanya merindu rahmat dan ridho-Nya

10 Karakter Dahsyat MUSLIMAH SHALIHAH :
1.Sali[MU]l Aqidah (Aqidah yang bersih)
2.[S]hahihu[L] [I]badah (Ibadah yang benar)
3.[M]atinul Khuluq (Akhlak yang kokoh)
4.Q[A]dirun ‘Alal Kasb (Mandiri)
5.Muja[H]idu Linafsihi (Berjuang melawan hawa nafsu)
6.Mut[S]aqaful Fikr (Intelek dalam berpikir)
7.Munazham fi Syu’uni[H]i (Teratur dalam suatu urusan)
8.Q[A]wwiyu[L] Jism (Kekuatan jasmani)
9.Har[I]tsun ‘Ala Waqti[H]i (Pandai menjaga waktu)
10.N[A]fi’un Lig[H]airihi (Bermanfaat bagi orang lain).

CARA PEMESANAN DAN PEMBELIAN :
1.Pesan dan beli langsung ke penulis di nomor 08999344753. Mau bonus kata-kata inspiratif atau tanda tangan penulis (^_^) ?? , kontak langsung saja nomor tersebut!
2.Ada tawaran menarik bagi rekan-rekan yang berminat menjadi DISTRIBUTOR buku ini di daerah masing-masing! Silakan hubungi 08999344753 yaa...^_^!
3. Dapatkan merchandise keren untuk 50 pemesan pertama!!!

PROFIL BUKU
“The Secret of Shalihah”
•Penulis : Aisya Avicenna
•Tebal : xxvi + 140hlm; 15 x 10 cm (buku saku)
•Penerbit : Indie Pro Publishing, Depok
• Harga : Rp 25.000,- (belum termasuk ongkos kirim ^_^)

~ PROFIL PENULIS
Aisya Avicenna.
•Terlahir kembar pada tanggal 2 Februari 1987.
•Mahasiswi Magister Teknik dan Manajemen Industri, Konsentrasi Sistem Logistik, Institut Teknologi Bandung (ITB).
•Writerpreneur, Trainer, Traveller, Civil Servant, Student
•Anggota Madya Forum Lingkar Pena (FLP) Jakarta
•Anggota “MAESTRO Training Team”, sebuah tim penyelenggara Public Training dengan model : [M]ind Power, [A]ction Power, [E]motion Power, [S]piritual Power, [T]rue Financial Power, [R]elational Power, [O]bsession Power
•Contact Person :
~ HP : 08999344753
~ email : akhwat_visioner@yahoo.com
~ FB : Etika Aisya Avicenna / Aisya Avicenna
~ twitter : @aisyaavicenna
~ ID YM : thickoswitzabiz
~ website : www.aisyaavicenna.com.


DAPATKAN SEGERA!!!

SHALIHAH... OH, SHALIHAH.... ALHAMDULILLAH... ^_^

Saturday, October 29, 2011

Dongeng Kancil Versi Digital

Saturday, October 29, 2011 0 Comments
Ada 4 simulasi menulis yang super

keren dalam sesi “Writing Skil (part 3) bersama Kang Muvti (penulis buku “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”) kemarin. Simulasi pertama kami diminta menulis dengan topik “Suasana di Pantai”, selanjutnya “Pengalaman Cinta Pertama”, kemudian tentang “Keadaan Masa Depan” dan yang terakhir tentang “Dongeng si Kancil versi Digital”. Waktu yang dibutuhkan untuk menulis masing-masing topik itu sangat singkat. Nah, pada simulasi terakhir inilah yang menurut saya paling menantang. Kami diminta menuliskan kisah dongeng si kancil yang telah sejak kecil kami dapatkan, kemudian memadukannya dengan era kekinian. Hmm, sebelum mulai menulis, cukup lama juga memikirkannya. Berbeda dengan ketiga simulasi sebelumnya. Akhirnya saya menulis kisah itu sebagai berikut. Saya tak menyangka dengan respon Kang Muvti dan teman-teman yang heboh dengan cekikikannya...Hehe... Lha wong saya sendiri juga cengar-cengir waktu menulisnya! Simak ya...(yang ini sudah saya tambahkan ceritanya)! Ide itu memang datangnya tak diduga, apalagi kalau kepepet! :D
***
“Hai Kura-kora bodoh! Mari berlomba lari denganku!” Kancil yang congak mengirim SMS pada Kura-kura yang sedang asyik berjemur.
Karena sudah tidak sabar untuk membalas kecongkakan si Kancil, Kura-kura itu pun menelepon si Kancil.
Kring.... HP si Kancil berbunyi tanda ada telepon masuk.
“Ya... Halo... Kura-kura dungu! Ada apa? Kamu bersedia lomba lari denganku?”
Kura-kura pun menjawab, “Oke.. siapa takut? Besok ya di Stadion Senayan. Aku tunggu kamu di depan Indoor Tennis”.
“Baik!” jawab Kancil geram.
Klik! Kancil mematikan HP-nya. Dadanya naik turun karana merasa puas atas jawaban Kura-kura yang bersedia berlomba lari dengannya. Kancil yakin akan menang.
Di lain tempat, Kura-kura tadi menyusun strategi bersama sahabatnya sesama kura-kura lewat Blackberry Messanger Group-nya.
“Guys, si Kancil yang sombong menantang aku lomba lari besok nih di Senayan! Bantu aku dong!” Kura-kura 1 memulai diskusi.
“Wah, kamu harus menang! Tapi, bagaimana caranya ya? Kamu eh... kita kan lelet banget kalau jalan” Kura-kura 2 menyahut.
Kura-kura 1 pun menulis, “Aku ada ide! Bagaimana kalau kalian semua membantuku.”
“Bagaimana caranya?” Kura-kura 3 menimpali.
“Begini, tanpa sepengetahuan si Kancil kita berdiam diri di sepanjang lintasan lomba. Kita atur jaraknya 2 meter. Seperti estafet, tiap lari 2 meter kita gantian. Toh bentuk dan wajah kita hampir sama. Sama-sama elegan dan imut. Tul gak? Hehe... Bagaimana?”
Kura-kura 4 nimbrung, “Ide bagus pakai banget tuh! Aku sepakat. Kita kalahkan kecongkakan si Kancil!”
Kura-kura 5 bertanya, “Tapi, bukankah kancil akan menaruh curiga dengan banyaknya bulatan aneh di sepanjang lintasan?”
“Hmm... nanti aku tantang dia lari dengan kaca mata hitam... dengan alasan biar tidak silau dan biar tambah keren!” Kura-kura 1 menelurkan ide briliannya.
“Hahaha, ada-ada saja kamu! Tapi boljug alias boleh juga tuh idenya!” Kura-kura 5 sepakat dengan ide kura-kura 1.
“Okelah kalau begitu temans! Hubungi rekan-rekan yang nggak punya BB ya. Besok kita kumpul jam 6 di Indoor Senayan kemudian mengatur posisi. Sekarang pada istirahat gih! Jangan lupa minum suplemen dan berdoa sebelum tidur!”
Akhirnya obrolan antar kura-kura di BBM Group itupun berakhir. Singkat cerita, keesokan harinya dengan tampang sok keren karena memakai kaca mata hitam baru, si Kancil siap berlomba lari dengan Kura-Kura. Pertandingan berjalan lancar, sesuai strategi. Kura-kura menang. Si kancil pun pulang berselimut malu karena kalah. Kecongkakannya pun memudar. Ia merasa tak berguna.

***
Hikmah kisah ini :
1. Jangan pernah meremehkan potensi orang lain. Bisa jadi apa yang menurut kita “buruk” dari orang lain, malah itulah yang membuat orang lain lebih luar biasa dari kita.
2. Untuk menggapai sukses butuh strategi yang cerdas. Jangan gegabah dalam bertindak, tapi cermatlah dalam melangkah.
3. Kesombongan akan melahirkan petaka.
4. Dll (silakan tambahkan sendiri ^_^)
Aisya Avicenna

Rumahku, Al-Firdausku

Saturday, October 29, 2011 0 Comments

“Bunda, Azzam mau baca buku ini!” Si kecil beringsut duduk di sampingku sambil membawa buku cerita yang baru dibelikan ayahnya. Buku itu berjudul “Masa Kecil Rasulullah Saw”. Buku setebal 30 halaman yang dikemas khusus untuk anak-anak. Hmm... ayahnya memang pandai memilih buku untuk si kecil.

Sampai detik ini kami memiliki sekitar 5.000 buku yang menjadi koleksi di perpustakaan keluarga kami. Namanya perpustakaan “Al-Firdaus”. Dari 5.000 buku itu, 1.000 di antaranya adalah buku anak-anak milik Azzam. Di perpustakaan itu ada satu rak khusus berisi sekitar 500 buku karyaku, suamiku, dan Azzam.

Hmm... betapa bahagianya aku karena impian yang aku tulis puluhan tahun silam akhirnya terwujud. Di buku impian itu, aku menulis impian ke-101 yakni “membangun keluarga SAMARADA yang juga jago menulis => KELUARGA PENULIS”. Alhamdulillah, akhirnya impian itu menjadi kenyataan.

Ting.. tong... Bel berbunyi. “Assalamu’alaykum...”. Aku menjawab salam itu dengan begitu ceria. Suara itu tidak asing bagiku. Dialah pendamping hidup sekaligus motivator dan inspiratorku yang dengannya kami bisa melahirkan karya-karya luar biasa dalam keluarga kami tercinta.

Aisya Avicenna

***

Review

Tulisan singkat di atas ditulis Jumat, 28 Oktober 2011 dalam sesi simulasi materi “WRITING SKILL (part 3)” dengan coach : Kang Muvti (penulis buku “Sukses Kuliah dengan Kekuatan Pikiran”). Dengan durasi waktu yang sangat singkat, kami diminta menulis dengan topik “keadaan masa depan”. Nah, seperti di atas itulah tulisan saya. Hmm, semoga tak hanya sekedar menjadi tulisan yang sekali baca habis. Besar harapan saya tulisan di atas menjadi doa sekaligus komitmen yang terinternalisasi dalam diri saya. Di balik itu, dari simulasi menulis ini saya belajar teknik menulis yang sangat luar biasa dari Kang Muvti. Semangat menulis! Semangat merangkai karya!

Tuesday, October 25, 2011

Janji Allah bagi Orang yang Akan Menikah

Tuesday, October 25, 2011 1 Comments

Ketika seorang muslim baik pria atau wanita akan menikah, biasanya akan timbul perasaan yang bermacam-macam. Ada rasa gundah, resah, risau, bimbang, termasuk juga tidak sabar menunggu datangnya sang pendamping, dll. Bahkan ketika dalam proses taaruf sekalipun masih ada juga perasaan keraguan.
Inilah kabar gembira berupa janji Allah bagi orang yang akan menikah. Bergembiralah wahai saudaraku…

1. “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)”. (QS. An Nuur : 26)
Bila ingin mendapatkan jodoh yang baik, maka perbaikilah diri. Hiduplah sesuai ajaran Islam dan Sunnah Nabi-Nya. Jadilah laki-laki yang sholeh, jadilah wanita yang sholehah. Semoga Allah memberikan hanya yang baik buat kita. Amin.

2. “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian diantara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui”. (QS. An Nuur: 32)

Sebagian para pemuda ada yang merasa bingung dan bimbang ketika akan menikah. Salah satu sebabnya adalah karena belum punya pekerjaan. Dan anehnya ketika para pemuda telah mempunyai pekerjaan pun tetap ada perasaan bimbang juga. Sebagian mereka tetap ragu dengan besaran rupiah yang mereka dapatkan dari gajinya. Dalam pikiran mereka terbesit, “apa cukup untuk berkeluarga dengan gaji sekian?”.

Ayat tersebut merupakan jawaban buat mereka yang ragu untuk melangkah ke jenjang pernikahan karena alasan ekonomi. Yang perlu ditekankan kepada para pemuda dalam masalah ini adalah kesanggupan untuk memberi nafkah, dan terus bekerja mencari nafkah memenuhi kebutuhan keluarga. Bukan besaran rupiah yang sekarang mereka dapatkan. Nantinya Allah akan menolong mereka yang menikah. Allah Maha Adil, bila tanggung jawab para pemuda bertambah – dengan kewajiban menafkahi istri-istri dan anak-anaknya, maka Allah akan memberikan rejeki yang lebih. Tidakkah kita lihat kenyataan di masyarakat, banyak mereka yang semula miskin tidak punya apa-apa ketika menikah, kemudian Allah memberinya rzjeki yang berlimpah dan mencukupkan kebutuhannya?

3. “Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya”. (HR. Ahmad 2: 251, Nasaiy, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits no. 2518, dan Hakim 2: 160)

Bagi siapa saja yang menikah dengan niat menjaga kesucian dirinya, maka berhak mendapatkan pertolongan dari Allah berdasarkan penegasan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits ini. Dan pertolongan Allah itu pasti datang.

4. “Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”. (QS. Ar Ruum : 21)

5. “Dan Tuhanmu berfirman : ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina’ ”. (QS. Al Mu’min : 60)

Ini juga janji Allah ‘Azza wa Jalla, bila kita berdoa kepada Allah niscaya akan diperkenankan-Nya. Termasuk di dalamnya ketika kita berdoa memohon diberikan pendamping hidup yang agamanya baik, cantik, penurut, dan seterusnya.

Dalam berdoa perhatikan adab dan sebab terkabulnya doa. Diantaranya adalah ikhlash, bersungguh-sungguh, merendahkan diri, menghadap kiblat, mengangkat kedua tangan, dll.

Perhatikan juga waktu-waktu yang mustajab dalam berdoa. Diantaranya adalah berdoa pada waktu sepertiga malam yang terakhir dimana Allah ‘Azza wa Jalla turun ke langit dunia, pada waktu antara adzan dan iqamah, pada waktu turun hujan, dll.

Perhatikan juga penghalang terkabulnya doa. Diantaranya adalah makan dan minum dari yang haram, juga makan, minum dan berpakaian dari usaha yang haram, melakukan apa yang diharamkan Allah, dan lain-lain.

Manfaat lain dari berdoa berarti kita meyakini keberadaan Allah, mengakui bahwa Allah itu tempat meminta, mengakui bahwa Allah Maha Kaya, mengakui bahwa Allah Maha Mendengar, dst.

Sebagian orang ketika jodohnya tidak kunjung datang maka mereka pergi ke dukun-dukun berharap agar jodohnya lancar. Sebagian orang ada juga yang menggunakan guna-guna. Cara-cara seperti ini jelas dilarang oleh Islam. Perhatikan hadits-hadits berikut yang merupakan peringatan keras dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Barang siapa yang mendatangi peramal / dukun, lalu ia menanyakan sesuatu kepadanya, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam”. (Hadits shahih riwayat Muslim (7/37) dan Ahmad).

Telah bersabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Maka janganlah kamu mendatangi dukun-dukun itu.” (Shahih riwayat Muslim juz 7 hal. 35).

Telah bersabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya jampi-jampi (mantera) dan jimat-jimat dan guna-guna (pelet) itu adalah (hukumnya) syirik.” (Hadits shahih riwayat Abu Dawud (no. 3883), Ibnu Majah (no. 3530), Ahmad dan Hakim).

6. ”Mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat”. (QS. Al Baqarah : 153)
Mintalah tolong kepada Allah dengan sabar dan shalat. Tentunya agar datang pertolongan Allah, maka kita juga harus bersabar sesuai dengan Sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Juga harus shalat sesuai Sunnahnya dan terbebas dari bid’ah-bid’ah.

7. “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Alam Nasyrah : 5 – 6)
Ini juga janji Allah. Mungkin terasa bagi kita jodoh yang dinanti tidak kunjung datang. Segalanya terasa sulit. Tetapi kita harus tetap berbaik sangka kepada Allah dan yakinlah bahwa sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Allah sendiri yang menegaskan dua kali dalam Surat Alam Nasyrah.

8. “Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (QS. Muhammad : 7)
Agar Allah Tabaraka wa Ta’ala menolong kita, maka kita tolong agama Allah. Baik dengan berinfak di jalan-Nya, membantu penyebaran dakwah Islam dengan penyebaran buletin atau buku-buku Islam, membantu penyelenggaraan pengajian, dll. Dengan itu semoga Allah menolong kita.

9. “Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa”. (QS. Al Hajj : 40)

10. “Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat”. (QS. Al Baqarah : 214)


Itulah janji Allah. Dan Allah tidak akan menyalahi janjinya. Kalaupun Allah tidak / belum mengabulkan doa kita, tentu ada hikmah dan kasih sayang Allah yang lebih besar buat kita. Kita harus berbaik sangka kepada Allah. Inilah keyakinan yang harus ada pada setiap muslim.

Jadi, kenapa ragu dengan janji Allah?

Berbagai sumber
Aisya Avicenna

Saturday, October 15, 2011

Peran Muslimah itu Strategis dan Kontributif

Saturday, October 15, 2011 0 Comments

Oleh: Almarhumah Ustadzah Yoyoh Yusroh

Peran sahabiyyah di zaman Rasulullah Saw. sangat banyak dan beragam. Sementara sekarang ada pemikiran yang mengerucutkan peran muslimah itu menjadi dua poin ekstrim ibu bekerja dan ibu rumahtangga. Bagaimana sebenarnya? Peran muslimah, sesungguhnya bukan sekedar pelengkap, pemanis, atau sekedar peran di belakang layar. Dari siroh (sejarah) kita belajar bahwa mereka juga menjalankan peran-peran strategis.
Dalam perencanaan penempatan pasukan, misalnya, muslimah ditempatkan pada tempat yang sesuai dengan fitrahnya, di belakang. Namun, pada saat-saat genting, Rasul tidak melarang muslimah untuk mengambil peran-peran penting, bahkan meski itu mengambil tempatnya para sahabat. Contoh, Nasibah Al-Mazniyyah, Srikandi Perang Uhud. Di saat genting, Umar, dan bahkan Abu Bakar minggir ketika mendengar kabar Rasulullah telah mati. Mereka tidak punya semangat lagi untuk berjihad, karena mereka pikir, siapa lagi yang mau dibela? Saat itu Rasul pingsan. Saat tersadar, ia tidak melihat kehadiran orang lain kecuali Nasibah. Kemudian Rasulullah mempersilakannya meminta kepadanya, ''Ya Nasibah, salmi, salmi/mintalah , mintalah''. Kemudian Nasibah meminta ''Ya Allah jadikanlah aku sebagai temannya di surga''. Rasullah langsung memohon kepada Allah '' Ya Allah jadikanlah Nasibah ini menjadi temanku di surga,''

Nasibah berperan langsung, bahkan dalam perang fisik. Tadinya ia memegang dua pedang. Tapi, setelah ia kehilangan sebelah tangannya, ia memberikan salah satu pedangnya kepada anaknya.

Dalam peperangan itu, Nasibah kehilangan suami, anak, dan sebagian anggota badannya. Dalam kondisi genting seperti itu, Rasulullah tidak mengatakan ''Nasibah, ngapain kamu di sini?'' Tidak. Jadi, meski sebelumnya ia berada di deretan pasukan belakang, saat itu Nasibah berperan sebagai pendamping rasul karena tidak ada yang melakukannya.

Bagaimana kerjasama yang dibangun oleh para sahabiyat sehingga mereka mampu menjalankan peranan yang beraneka ragam?

Pada masa itu, muslimah itu adalah obyek sekaligus subyek. Seperti yang dikatakan Rasulullah an-nisaai saqoo iqurrijal, wanita itu saudara kandungnya laki-laki. Namanya saudara kandung, ya harus tolong menolong.

Bentuk realisasi tolong-menolongnya bagaimana?

Ada penjelasan dalam buku alakhwatul mu’minah, karangan Munir Gadhban. Saat Ja’far Aththoyyar meninggal, para muslimah menjalankan aksi untuk meringankan beban keluarganya, terutama istrinya, Asma’ binti Umais. Tidak ada aktivitas masak saat itu di rumah Asma karena para sahabiyat telah memasakannya di rumah mereka masing-masing.

Aplikasinya zaman sekarang, kita harus saling membantu saat akhwat yang lain membutuhkan kita. Sebagaimana kita mengetahui bahwa suksesnya dakwahnya rasul sangat didukung oleh kerjasama para sahabiyat. Bila suami-suami para sahabiyat lain sedang berjihad, mereka saling tolong-menolong. Padahal perginya para sahabat itu bukan cuma berbilang hari, tapi berbilang bulan. Dan hal itu kan tidak mudah. Saat suami tidak ada di rumah, para sahabiyat kan harus menjalankan peran ibu sekaligus ayah, yang antara lain adalah sebagai penyangga ekonomi.

Lalu, bagaimana kaitannya dengan muslimah sekarang yang menjalani peran profesionalnya?

Peran profesional muslimah adalah peran kontributif. Peran utamanya adalah di rumah. Ketika dia ke luar rumah dan menjalankan peran sesuai dengan kapasitasnya secara jujur, sesungguhnya ia tengah ikut bersama kaum pria untuk membangun bangsa ini. Meski demikian perlu diingat, bahwa kalau mau dilihat secara jumlah atau prosentasenya, sebenarnya wanita yang dikaruniai peran kontributif itu jumlahnya lebih kecil daripada ‘wanita rata-rata’.

Ketika seorang muslimah memiliki potensi dan kesempatan untuk menjalani peran publik, maka ia harus menjalaninya dengan baik. Ia harus didukung oleh keluarganya, juga oleh masyarakat (negara). Keluarga harus merelakan waktu dan tenaga muslimah ini tidak hanya untuk keluarga, tapi juga untuk menjalankan amanah profesi. Muslimah itu juga harus menjalaninya profesinya secara amanah, sejujur-jujurnya. Caranya adalah dengan mencari cara yang efektif dan efisien untuk berperan optimal.

Keluarga, tetangga, dan kerabat pun seharusnya mendukung dengan cara bekerjasama. Misalnya, tetangga bisa terlibat dengan pengasuhan anaknya. Bukan mencemooh.

Pemerintah juga berkewajiban menyediakan Tempat Penitipan Anak (TPA) karena menggunakan tenaga dan pikiran ibu2. Idealnya, setiap instansi itu kan punya.

Kita memang perlu menciptakan dunia yang ramah bagi muslimah, ramah untuk peran reproduksi wanita.

Sekarang ini muslimah kita yang menjalankan amanah publik menjadi penuh perasaan bersalah. Tidak ada dukungan dari keluarga, dari tempat bekerja, dari pemerintah. Bahkan, sedihnya sesama muslimah pun tidak bekerjasama, tapi malah mencemooh. Akibatnya, muslimah yang bekerja di luar rumah tidak optimal karena tidak ada daya dukung.

Bagaimana dengan muslimah yang masih membuat dikotomi peran secara ekstrim? Apa yang dapat dilakukan untuk menjembatani keduanya?

Muslimah harus jujur melaksanakan potensinya. Ketika dia punya potensi publik, ia harus menjalankan peranan publiknya tanpa mengabaikan peranannya yang utama, sebagai ibu dan istri. Ketika dia tidak memiliki kapasitas publik, maka ia harus berupaya optimal menjalankan peranan utamanya itu.

Idealnya, keduanya dapat membangun kerjasama nyata. Bukan saling mencemooh, atau merasa diri paling shalihat di antara yang lain.