Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, August 19, 2014

Mencintai Perempuan Berarti Mencintai Surga

Tuesday, August 19, 2014 0 Comments
Peran Perempuan #ArtiPerempuan

Perempuan adalah sosok yang sangat istimewa. Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun masyarakat dan bangsa. Peran tersebut diantaranya :  

1.      Perempuan sebagai pendidik para calon generasi masa depan. 
Para generasi muda membawa peran sangat penting dalam mewarnai wajah bangsa ini di masa depan. Sehingga mereka sering disebut sebagai Agent of Change. Dalam hal ini, perempuan membawa peran yang sangat strategis dan sangat penting. Mengapa demikian? Sebagaimana kita ketahui bahwa para generasi muda mendapatkan pendidikan pertama kali dari keluarga dan disini ibu sebagai guru dan pendidik pertama dan utama. Ibu berperan memberikan pendidikan kepada anak-anaknya yang kelak akan tumbuh dan berkembang menjadi generasi muda yang dapat membawa perubahan dan perbaikan di tengah masyarakat. Pendidikan dasar sudah harus dimulai olah seorang ibu ketika sang bayi masih berada di dalam kandungannya.
Setelah anak itu dilahirkan ternyata peran ibu sebagai pendidik tidak berhenti sampai disitu. Tibalah masa dua tahun dimana seorang anak membutuhkan perlindungan dan asupan gizi utama dari ibunya (ASI). Dalam masa ini pun ibu memberikan peran sangat penting dimana anak akan diberikan pendidikan-pendidikan awal ke dalam memori otaknya oleh sang ibu. Dan setelah masa ini berakhir masuklah anak ke tahap-tahap perkembangan selanjutnya dimana dalam setiap tahap perkembangannya ibu membawa peran yang sangat penting tentang pengetahuan apa saja yang akan diterima oleh sang anak. 
Dengan demikian peran ibu sebagai pendidik untuk putra-putrinya bisa dikatakan mulai dari awal sebelum para ‘calon generasi muda penerus masa depan bangsa’ ini membuka matanya di dunia sampai mereka siap untuk memberikan kontribusi guna membangun bangsa. 
Begitu pentingnya peran seorang ibu tentunya diperlukan pengetahuan yang sangat besar sehingga seorang perempuan dapat memfungsikan perannya dengan baik sebagai sumber ilmu dan pendidikan bagi putra-putrinya.

2.      Perempuan sebagai Manager Operasional Rumah Tangga. 
Kalau diibaratkan rumah tangga sebagai sebuah perusahaan, tentunya adanya pembagian peran yang harus dibawakan oleh komponen-komponen di dalamnya. Jika seorang ayah diibaratkan sebagai fungsi pimpinan tertinggi yang akan memegang kendali kemana perusahaan (rumah tangga) akan digerakkan, maka posisi operasional tentunya lebih cocok diperankan oleh seorang ibu. Ibu akan berperan sebagai seorang Manager Operasional yang akan mengatur bagaimana operasional rumah tangga dijalankan. Untuk itulah pentingnya seorang perempuan menyiapkan diri dengan bekal pengetahuan manajerial agar dapat memerankan fungsinya dengan baik.
3.      Perempuan sebagai Marketer Kebaikan (dalam bahasa jawa : ‘Gethok Tular)
Sudah sejak jaman dulu kala, bahkan sebelum adanya dunia internet budaya promosi mulut ke mulut atau dalam bahasa jawa gethok tular atau bahasa kerennya ‘word of mouth marketing’ menjadi senjata yang sangat efektif untuk berpromosi. Biasanya dalam dunia bisnis, pelanggan yangmenghubungi kita karena rekomendasi pribadi dari temannya atau rekannya yang pernah menggunakan jasa/produk kita lebih sering jadi membeli daripada batal membeli. Sebab itulah iklan dari mulut ke mulut yang positif menjadi idaman setiap pengusaha. 
Dan yang lebih dahsyat adalah bahwa promosi gethok tular ini sangat efektif diterapkan di kalangan kaum hawa. Sudah menjadi fitrahnya bahwa perempuan lebih mudah curhat atau membicarakan sesuatu yang pernah dialami kepada komunitasnya. 
Melihat fenomena ini tentu tidak berlebihan jika seandainya potensi tersebut diarahkan pada hal positif yaitu menjadikan kebiasaan gethok tularsebagai sarana dalam menyebarkan kebaikan di tengah masyarakat. Sebuah kontribusi positif peran kaum hawa dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan lebih maju.

Perempuan adalah Tiang Keluarga 
“Pondasi perbaikan bangsa adalah perbaikan keluarga, dan kunci perbaikan keluarga adalah perbaikan kaum perempuannya. Karena perempuan adalah guru dunia. 
Dialah yang menggoyang ayunan dengan tangan kanannya dan mengguncang dunia dengan tangan kirinya.
(Hasan Al Banna) 

 ‘Perempuan adalah tiang negara’. Kala tiang tiada daya, bangunan pun roboh rata. Tak heran jika ada yang mengatakan, “Ibulah yang melahirkan sebuah bangsa!”  Karenanya seorang perempuan yang akan menjadi ibu harus memiliki bekal yang banyak, tidak hanya dalam kerumahtanggaan tapi juga seni mendidik anak, merawat diri, seni mengelola keuangan, dll.
Pembentukan generasi pewaris negeri mempunyai dua faktor pendukung. Pertama, berhubungan dengan pembentukan kepribadianKedua,peningkatan kualitas, karena perempuan (yang kelak akan menjadi seorang ibu) adalah madrasah pertama bagi anaknya (Al-ummu madrasatul ‘ula).
Dalam lingkup keluarga, pepatah ‘perempuan adalah tiang negara’ bisa disederhanakan menjadi ‘perempuan adalah tiang keluarga’. Karena, peran perempuan dalam keluarga (sebagai istri dan ibu) adalah peran yang sangat sentral, terutama dalam hal mental kepribadian dan bidang spiritual semua anggota keluarga. Oleh karena itu, kepribadian seorang perempuan akan mewarnai kepribadian keluarga selanjutnya akan mengokohkan kehidupan di masyarakat dan ruang lingkup yang lebih luas. 

Mencintai Perempuan Berarti Mencintai Surga
Ada sebuah kisah...
Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya, "Ibu, mengapa Ibu menangis?"
 Ibunya menjawab, "Sebab, Ibu adalah seorang perempuan, Nak".
 "Aku tak mengerti," kata si anak lagi.

Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat. "Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti..." Kemudian, anak itu bertanya pada ayahnya, "Ayah, mengapa Ibu menangis? Sepertinya Ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?"

Sang ayah menjawab, "Semua perempuan memang menangis tanpa ada alasan". Hanya itu jawaban yang bisa diberikan ayahnya.

Waktu terus berlalu, si anak tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya, mengapa perempuan menangis.
 Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan. "Ya Allah, mengapa perempuan mudah sekali menangis?"

Dalam mimpinya, Tuhan menjawab, "Saat Kuciptakan perempuan, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan perempuan kekuatan untuk dapat melahirkan, dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau, seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu. Kuberikan keperkasaan, yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada perempuan, Kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah. Kuberikan perempuan, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya. Kuberikan perempuan kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi. Dan, akhirnya, Kuberikan ia air mata agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada perempuan, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki perempuan, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan".
 Maka, dekatkanlah diri kita pada sang Ibu jika beliau masih hidup, karena di kakinyalah kita menemukan surga. Ya, SURGA! Jadi, mencintai perempuan berarti mencintai surga!

[Keisya Avicenna]
“Terima kasih, Indosat!” #ArtiPerempuan #HariPerempuan

Nama asli : Norma Ambarwati
Nama pena : Keisya Avicenna
Alamat : Jalan Damar Barat III No.77, Banyumanik, Semarang.
Twitter : @keisyaavicenna




Saturday, February 01, 2014

Hari Pertama Februari, Setahun yang Lalu

Saturday, February 01, 2014

Kereta Argo Parahyangan membawaku dari kota kembang. Sejak pukul 15.00, kereta itu sudah bergerak meninggalkan Stasiun Bandung menuju Jakarta. Alhamdulillah, aku sampai di Stasiun Jatinegara sekitar pukul 18.30, agak terlambat dari jadwal yang seharusnya.

Rencananya, suami akan menjemput. Aku tunggu di pintu keluar. Setengah jam berlalu, belum ada tanda-tanda pangeranku datang. Aku SMS, dijawab “sebentar ya, masih otw”. Aku bisa memaklumi, hari jumat dan jam pulang, pasti volume kendaraan meningkat. Aku duduk di atas koper besar milikku sambil menunggu. Selain koper besar, aku juga membawa tas jinjing yang cukup besar. Ya, ‘mudik’ku ke Jakarta kali ini memang bertujuan menempati rumah kontrakan untuk pertama kalinya. Aku baru melihat wujud rumah kontrakan itu dari foto yang dikirim suami beberapa waktu lalu. Tampak depan, sangat menarik! Pintu gerbang, pintu depan, dan kusen jendela berwarna merah, warna favoritku ^__^.



Thursday, January 30, 2014

PANGERANKU BERKUDA AVANZA

Thursday, January 30, 2014 0 Comments



“Ada kisah baru yang akan dimulai, ada kisah lain yang menunggu untuk segera diakhiri. Ini bukan cinta yang terbungkam oleh diam tapi cinta yang terlanjur malu untuk menngungkapkan. Bukan karena apa atau siapa, menjawab kapan atau mengapa, bertanya bagaimana atau mencari tahu ada di mana? Bukan, bukan tentang itu semua! Semestinya pikirmu tahu dan hatimu semakin mengamini, bahwa dirimu adalah milik-Nya dan dirinya juga milik-Nya. Jadi, biarkan saja Sang Pemilik Jiwa berkehendak sesuka atas apa yang menjadi milik-Nya. Semuanya tak akan tertukar, maka tetap tersenyumlah biar segalanya semakin indah, mudah, dan full barokah…”

Kalimat di atas tertulis dengan sangat rapi di buku catatan harianku tertanggal 7 Oktober 2012. Hari itu untuk pertama kalinya aku bertemu dan berkenalan dengan sosok laki-laki yang menjadi calon suamiku. Kami belum pernah bertemu sebelumnya, belum saling mengenal sebelumnya. Tapi bismillah, dalam hatiku mengamini, jika sosok laki-laki itu yang dipilih Allah SWT untuk melengkapi hidupku, Allah SWT pasti akan memberikan banyak ‘hal ajaib’ yang mungkin di luar batas nalarku sebagai manusia biasa.
 Sepekan kemudian, ada AVANZA hitam type G berhenti tepat di depan rumah. Jantungku berdetak makin cepat dari biasanya. Calon suami datang ke rumah bersama keluarga kakak keduanya. Dari dalam rumah, diam-diam aku mengintip sejak pertama kali sosok laki-laki itu membuka pintu mobil dan turun dari mobil AVANZA itu. Sosok yang gagah. Kali ini bukan pangeran berkuda putih yang ingin meminang sang tuan putri, tapi pangeran berkuda AVANZA. Wow!
Entah aku harus melukiskan warna hatiku saat itu seperti apa? Ya Allah, diakah jodohku? Diakah pangeran kunci surga yang selama ini aku impikan? Diakah buah manis dari kesabaran dan do’a panjangku selama ini? Hanya Engkau Yang Maha Tahu.
Pasca kepulangannya mengutarakan niat suci kepada Babe untuk mempersuntingku, kami sama sekali tidak pernah berkomunikasi apapun kecuali waktu beliau bertanya kepadaku minta mahar apa. Selebihnya komunikasi lewat perantara saudari kembarku, Mbak Thicko.
Akupun menyampaikan impianku sejak dulu (lewat SMS ke Mbak Thicko agar disampaikan lewat BBM), aku ingin menikah tanggal 10-11-12. Tanggal yang cantik dan penuh makna buatku. Di sisi lain karena bertepatan dengan Hari Pahlawan juga angka-angka yang terangkai adalah angka-angka yang sarat akan makna.

10=1+0=1. Segala sesuatu itu muaranya 1, hanya Allah Swt.
11=1+1=2. Satu jiwa bertemu satu jiwa yang lain, bersinergi melipatgandakan potensi.
12=1+2=3. Fase hidup manusia ada 3: LAHIR-HIDUP-MATI

Alhamdulillah, keluarga besar beliau di Klaten dan Semarang pun sepakat. Masih bersisa waktu kurang lebih 1 bulan untuk mempersiapkan semuanya.

28 Oktober 2012
 Bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda akan ada khitbah (lamaran) resmi dari pihak keluarga besar dari calon suamiku. Lagi-lagi, AVANZA itu turut menjadi saksi perjuangan calon pangeran cintaku. AVANZA itu milik calon kakak iparku (kakak kedua calon suamiku). Calon suamiku adalah anak bungsu dan kakak keduanya itu sangat menyayanginya.
Menurut cerita dari saudari kembarku, keluarga calon suami begitu semangat dan kompak saat mencari keperluan pernikahan dan seserahan. Lagi-lagi, AVANZA hitam itu turut menjadi bagian dari tim sukses persiapan pernikahan kami.

10 November 2012, impian 10-11-12 itupun menjejak nyata.
"Walimatul urs dengan baju aqad warna putih bertabur hiasan melati dan baju resepsi warna hijau tua dengan konsep Islamic Wedding: Lovely Jasmine on The Green Paradise".
Inilah salah satu impianku yang menjejak nyata.
Biduk yang kau kayuh akan merapat TEPAT di dermaga hatiku.
Sampai akhirnya, terjadilah pertemuan TERBAIK pertama di temaram senja.
Kubingkai binar indah lakumu TEPAT seperti kerlipan gemintang.
Berpendar di seantero angkasa hatiku dengan formasi TERBAIK-nya.
Biarkan degup jantung kita TEPAT berpadu karena-Nya…
Sebagai tanda tambatan TERBAIK, akhir dari segala pengembaraan atas nama cinta…
Saat menuju lokasi aqad nikah, calon suami bersama keluarga kakaknya naik AVANZA. Aku naik mobil yang berbeda, bersama Babe dan Ibu. Alhamdulillah,semua proses pernikahan kami berjalan lancar, haru, dan seru.
Sebuah kenangan penuh cinta bersama AVANZA...
[ ]
AVANZA kini masih setia menemani hari-hari yang istimewa dalam keluarga besar kami. Aku dan suami kini tinggal di kota Semarang, dekat dengan rumah kakak. Kakak kedua sering mengajak kami jalan-jalan dengan AVANZA barunya. AVANZA hitam kini sudah di’pensiun’kan berganti varian baru yakni AVANZA Veloz.
Selama ini, AVANZA terkenal dengan julukan “Mobil Sejuta Umat”. Hal ini sangat dirasakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, AVANZA benar-benar memiliki banyak keunggulan yang sangat menguntungkan. Diantaranya, AVANZA memiliki groind clearance* yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan MPV yang lainnya sehingga dapat melaju ketika ada genangan air mencapai ketinggian 60 cm. Ditambah lagi, AVANZA memiliki turning radius yang baik, sehingga radius putarannya tidak terlalu besar ataupun kecil.  AVANZA juga memiliki penggerah roda belakang sehingga dapat mengangkat beban berat ketika menanjak.
Tahun 2011 muncul varian baru Veloz (berasal dari bahasa Inggris, Velocity yang artinya kecepatan) menjadi varian teratas (top of the line) juga menjadi pembeda dengan generasi sebelumnya. Keluarga kami pun semakin nyaman ketika bepergian menggunakan AVANZA Veloz dengan desain interior dan eksteriornya yang membuat kami jatuh cinta.
 Kini, PT Toyota Astra Motor (TAM) telah memberikan penyegaran pada kualitas keselamatan dan kenyamanan semua varian New AVANZA. Kehadiran semua varian New AVANZA semakin lengkap dengan adanya dual airbags, front seatbelt pretensioner/force limiter (PT/FL), driver seatbelt warning, sliding brake pedal, dan knee bolster bagi pengendara.Tidak diragukan lagi, AVANZA sungguh memanjakan dan memiliki tingkat kenyamanan yang tak tertandingi.

Cinta, telah berbilang waktu
Hariku berlalu bersamamu
Dan diri ini tak pernah lelah berharap…
Agar engkau tak pernah jemu
‘tuk bantu aku menjadi sebaik-baik perhiasan duniamu
Cinta, engkaulah yang ‘kan mengantarkanku ke taman akhlak yang mulia
Taman istimewa, taman surga…

Bukan pangeran berkuda putih yang Dia kirimkan
Namun, pangeran gagah berkuda AVANZA yang Dia pilihkan
Terima kasih, Ya Allah...

*Ground clearance adalah sejumlah ruang di antara dasar dari ban kendaraan dengan bagian bawah chassis. Ground clearance biasanya diukur dengan aturan standar tertentu; ada yang diukur ketika diberikan beban, ada juga yang diukur ketika tanpa beban. Mobil adalah contoh kendaraan yang pengukuran ground clearance-nya dilakukan ketika tidak ada muatan atau penumpang di dalamnya. (Sumber : Wikipedia Indonesia)

Friday, January 03, 2014

Kenangan SUPERTWIN Saat “DISETRAP” Alm. Kang Aden EDCOUSTIC

Friday, January 03, 2014


Sekelumit kisah ini menjadi pengingat bagi saya (pada khususnya) saat bertemu dengan Almarhum Kang Aden-Edcoustic. Kisah yang sama juga pernah ditulis oleh saudari kembar saya, ini versi revisinya.
 Norma-Kang Aden (alm.)-Kang Eggie-Saya

Sore itu, hari ke-24 di Bulan Desember, jam 17.00 kami menuju Daarut Tauhid. Acara Launching album hits satu dekade EDCOUSTIC. Bismillah, semoga tidak macet karena sore ini malam Natal. Surprise oey! Ternyata meski kami nggak janjian, ternyata kami kompakan memakai baju model sama, baju favorit kami yang dulu menjadi saksi saat kami menjejak di kota Palembang. Redholic ‘n Greenholic… Uhuy, SUPERTWIN bener-bener sehati deh! :)

Alhamdulillah, meskipun jalanan padat tapi macetnya tidak terlalu parah. Sampai di kompleks Daarut Tauhid bertepatan dengan adzan Maghrib bonus gerimis rintik-rintik. Subhanallah, syahdu banget!