Jejak Karya

Jejak Karya

Saturday, November 19, 2022

Kasus Viral Kebaya Merah dan Darurat Pornografi

 



 

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Pornografi mengatakan bahwa pornografi merupakan gambar, sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lainnya melalui berbagai bentuk media komunikasi dan/atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan dalam masyarakat.

Pornografi bisa menjadi ancaman bagi remaja karena terdapat banyak dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Mulai dari kerusakan sel-sel otak, gangguan emosi dan mental, hingga kehilangan masa depan. Hiiiy, ngeri sekali ya, Mak!

 

Kerusakan otak

Dampak kecanduan pornografi yang pertama adalah rusaknya otak. Ketika melihat pornografi, tubuh akan mengeluarkan hormon dopamin. Jadi, semakin sering melihat pornografi maka dopamin akan terus keluar hingga membanjiri prefrontal cortexPrefrontal cortex adalah salah satu bagian dari otak yang berperan sebagai pusat kepribadian karena memiliki fungsi eksekutif.

Apabila prefrontal cortex dibanjiri oleh dopamin, dampak yang muncul bisa seperti sulit membedakan baik dan buruk, sulit mengambil keputusan, kurangnya rasa percaya diri, daya imajinasi menurun, dan juga kesulitan merencanakan masa depan. Kecanduan melihat pornografi juga bisa mengakibatkan penyusutan jaringan otak yang lambat laun otak akan mengalami pengecilan serta kerusakan permanen.

Subhanallah, separah itu dampaknya.

 

Gangguan emosi

Jika dari segi fisik pornografi bisa menyerang otak, maka dari segi psikis pornografi dapat menyebabkan gangguan emosi. Dampak psikis yang terjadi ketika kecanduan pornografi antara lain perasaan kacau karena selalu mencari konten pornografi ataupun mudah marah dan tersinggung jika kegiatan mengakses pornografinya terganggu.

Selain itu, kecanduan pornografi pun dapat membuat pengidapnya mudah lupa dan juga sulit berkonsentrasi. Orang yang sudah kecanduan pornografi juga lebih mudah cemas karena takut rahasianya terbongkar sehingga kesulitan berinteraksi dengan keluarga maupun teman-temannya.

 

Masa depan hancur

Bahaya laten dari kecanduan pornografi yang terakhir adalah hancurnya masa depan. Seseorang yang kecanduan pornografi akan sulit menghentikan perilaku kecanduan sehingga mengabaikan hal lain yang bermanfaat. Ia akan kehilangan kebiasaan untuk hidup teratur dan tertib.

Bahaya yang lebih mengancam jika kecanduan pornografi adalah risiko terjerat seks bebas. Seks bebas tentunya memiliki dampak yang sangat buruk, bahkan bisa merusak masa depan. Belum lagi jika hasrat seksual semakin tinggi maka pengidap pornografi bisa melakukan hal-hal nekat seperti pelecehan seksual hingga pemerkosaan.

 

Sebenarnya masih banyak dampak lain dari pornografi. Dalam tulisan ini, hanya 3 saja yang UmmaMa bahas. Miris sekali rasanya saat beberapa waktu lalu menemukan sebuah kasus yang sedang viral tentang “kebaya merah”. Awalnya bingung, kenapa banyak bersliweran dua kata itu, saya kira ada desain kebaya merah yang cakep, unik, terus jadi viral. Ternyata tidak, Maaak. Ternyata ada konten video syuuur yang menampilkan sosok perempuan yang mengenakan kebaya merah dan berperilaku yang tidak pantas.

Coba tanyakan kepada remaja di sekitar kita, mereka tahu nggak kasus ini. Saya yakin, sebagian besar dari mereka pasti up date. Miris sekali rasanya, ketika konten-konten pornografi saat ini beredar bebas dan mudah diakses oleh siapapun bahkan anak-anak usia belia. Sediiiih sekali rasanya. Satu hal yang pasti, penguatan tentang bahaya pornografi harus terus digaungkan di lingkungan terdekat, yakni keluarga lalu sekolah, dan masyarakat dalam lingkup yang lebih luas.

Satu hal yang harus ditanamkan dengan baik adalah MEMPERKOKOH PONDASI KEIMANAN bahkan sejak anak usia dini. Semoga anak-anak kita dijauhkan dari segala bahaya pornografi, pergaulan yang menyimpang, dan segala kebathilan di dunia ini. Allah adalah sebaik-baik penjaga. Mari terus mendekatkan diri kepada-Nya.

 

 

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna