Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label ramadhan. Show all posts
Showing posts with label ramadhan. Show all posts

Thursday, July 14, 2016

[ODOP 2] : "Antara Mengelola THR dan Bagi-Bagi Angpau Lebaran"

Thursday, July 14, 2016 0 Comments
Angpau Lebaran untuk para ponakan

Alhamdulillah, Ramadhan kemarin suami dapat THR dari kantornya beberapa hari sebelum Lebaran, sedangkan saya sejak 1 Ramadhan sudah mengantongi hadiah juara 1 Lomba Menulis Artikel HUT Kota Semarang -yang saya anggap itu sebagai THR saya hehe-. Masih ditambah pendapatan bersih selema dua pekan kegiatan DNA WRITING HOLIDAY selama Ramadhan. Alhamdulillah wa syukurilah, lebih dari cukup-lah untuk Lebaran dan ditabung.

Tentu saja, pengelolaan uang THR yang lumayan itu harus bijak. Makanya pertengahan Ramadhan saya buka rekening baru yang akan saya khususkan untuk menabung dari penghasilan saya dan sebagian uang gaji suami (semua gaji suami diserahkan ke saya untuk dikelola, termasuk ATM, 3 ATM milik suami saya yang pegang). Suami memberikan kepercayaan penuh kepada saya untuk mengelola cashflow keuangan keluarga. Saya pun memutuskan untuk membuka satu rekening baru di bank syariah yang berbeda. Karena ATM saya pribadi akan saya khususkan untuk transaksi bisnis/jual-beli online saja. Bismillah, semoga semakin istiqomah untuk menabung dan memperbanyak sedekah. Aamiin.

Nah, kembali ke uang THR. Sebagian dari uang THR yang kami dapat, saya tabung terlebih dulu. Selanjutnya, saya membuat list siapa saja yang akan kami beri termasuk menukarkan uang baru untuk angpau Lebaran para ponakan yang jumlahnya bejibun itu –lebih dari 30 ponakan- baik dari Klaten maupun dari Wonogiri.

Tentu saja, saat Lebaran adalah saat yang ditunggu-tunggu. Bagi-bagi angpau seolah sudah jadi tradisi. Melihat keceriaan wajah-wajah para ponakan yang berbinar-binar mendapatkan angpau dari Om dan Tantenya menjadi sebuah kebahagiaan tersendiri bagi kami. Setelah beberapa hari, ada ponakan yang menghitung angpaunya. Dia dapat lebih dari 1 jeti. Waaaaah, panen raya tuh! Hihihi.

Saat kecil dulu, saya pun demikian. Panen angpau Lebaran dari kakek, nenek, pakde, bude, om, tante, dan saudara-saudara. Paling senang kalau angpaunya berupa uang lembaran yang masih baru –anyar greees-, jadi sayang banget alias eman-eman kalau mau dipake jajan.


Friday, June 10, 2016

[2 Ramadhan 1437H] : SAAT THYPUS DESI KAMBUH

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Selasa, 7 Juni 2016

Hari ini saya melanjutkan revisian naskah ensiklopedia antikorupsi. Meski sedikit bermumet-mumet ria, tapi harus berjuang untuk menyelesaikan. Hahaha… semangat, Cenuuung! Sekitar jam 10-an, Dik Tiyas n Riza datang. Rencananya Riza mau kroscek pendaftaran UMPN di POLINES.

Siang ini juga rencananya mau belanja bahan kue. Desi sama Nur –dua ponakan yang ikut tinggal di rumah- mau praktik bikin kue lebaran. Namun sayangnya, Desi mendadak sakit. Badannya puanas tinggi, ngeluh perutnya perih, dan muntah dengan frekuensi yang semakin sering. Habis Dhuhur, saya telpun Dokter Soraya untuk menanyakan jam praktik beliau. Namun, Mas Sis bilang dibawa ke IGD Rumah Sakit Banyumanik saja. Saya pun pesan taksi via My Blue Bird. Kondisi Desi sangat memprihatinkan, mukanya memerah karena panas tinggi juga lemas karena berkali-kali muntah. Kebetulan hari itu dia sedang datang bulan jadi memang sejak pagi sudah nggak puasa.

7 menit kemudian taksi pesanan datang. Perjalanan hanya 4 menit untuk sampai ke rumah sakit. Nur, Tiyas, dan Riza ikut. Saya pun langsung mengantar Desi ke IGD untuk mendapatkankan penanganan yang sifatnya emergency. Setelah menunggu beberapa saat, dokter bilang kepada saya kalau Desi harus opname karena muntahnya sangat sering, perlu perawatan intensif dan perlu injeksi. Sayangnya, kamar di Rumah Sakit Banyumanik sudah penuh. Saya pun segera telpun Mas Sis untuk minta pertimbangan dan menyuruh beliau segera ke rumah sakit. Ani –kakaknya Desi- menyarankan agar Desi dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, tempatnya sehari-hari bekerja. Sambil nunggu Mas Sis, Desi masih muntah. Hingga akhirnya Mas Sis datang lalu kita pun pesan taksi dan membawa Desi ke RSI Sultan Agung. Sepanjang perjalanan, Desi tiduran. Pukpukpuk… Cepat sembuh, Pon!
Desi terbaring lemah di IGD Rumah Sakit Banyumanik
Sampailah kita di IGD. Desi segera diperiksa. Saya dan Mas Sis nunggu di luar sambil menunggu Bayu dan Ani. Sampai sekitar Ashar, hasil lab belum keluar. Saya dan Mas Sis jalan kaki ke masjid rumah sakit untuk menunaikan sholat Ashar.

RSI Sultan Agung
Hmm, melangkahkan kaki di lantai rumah sakit itu, setapak demi setapaknya membuat hati kecil ini berdesir. Betapa nikmat sehat itu adalah anugerah luar biasa meskipun sering kita lalai dalam menjaganya. Nikmat sehat yang sering terlupakan. Dan rumah sakit itu identik dengan kematian. Tadi saat menunggu Desi ada remaja putri yang menangis histeris karena keluarganya ada yang meninggal dunia karena kecelakaan. Benar-benar dzikrul maut… T_T

Usai sholat Ashar, saya dan Mas Sis kembali ke ruang tunggu IGD. Hasil labnya sudah keluar dan Desi dinyatakan harus opname karena positif Thypus. Ani dan Bayu –suaminya- segera mengurus kamar. Akhirnya, Desi dirawat di bangsal Baitul Izzah –bangsalnya Ani. Okey, karena Ani maunya nunggu Desi sama Bayu, saya dan Mas Sis pun pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 16.35. Ani pun memesankan taksi Blue Bird. Alhamdulillah, saya bawa voucher. Hihihi. Jadi naik taksi sore itu berstatus gretongan. Sampai rumah, Nur lagi sibuk masak sayur bening dan nggoreng tempe. Hingga akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang, kita segera berbuka puasa. Tak lupa menyelipkan doa untuk Desi agar segera sembuh dan opnamenya nggak lama-lama.

Ba’da Maghrib, Nur, saya dan Mas Sis ke rumahnya Mbak Ani. Mbak Puji –enyaknya Desi- sudah sampai. Rencananya kita akan ke rumah sakit. Sekitar jam 19.15 –setelah Mas Sis dan Akmal- pulang dari masjid, kita pun berangkat ke RSI Sultan Agung. Mas Sis yang nyetirin. Pak Bas juga ikut. Malam itu, kondisi Desi masih lemas, pusing dan mual.

Cepat sembuh ya, Pon...

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berillah dia kesembuhan, Engkau Zatt Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan ddari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggallkan penyakit lain…”
(HR Bukhari dan Muslim)


Syafakillah ya, Pon… Gek ndang mari. Gek nggawe kue lebaran ^_^


[1 Ramadhan 1437H] : JUARA 1 LOMBA MENULIS ARTIKEL ‘BANGGA KOTA SEMARANG’

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Senin, 6 Juni 2016

Sabtu tanggal 4 Juni, saya berteriak kegirangan sambil tak lupa mengucap syukur kepada Allah SWT. Ada sebuah email masuk dari forwakot :

Mas dan Mbak, Bersamaan ini saya kirimkan undangan pemenang lomba foto sunset, artikel dan surat DPRD Kota Semarang.Atas perhatiannya diucapkan Terimakasih. Nomor : 04/Forwakot/VI/2016Hal      : UndanganLampiran : - KepadaYth Pemenang LombaDi tempat Dengan hormat,Berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh panitia, karya saudara/saudari terpilih sebagai pemenang. Untuk itu kami mohon agar saudara/saudari bisa hadir pada acara Rapat Paripurna yang akan dilaksanakan pada :Hari/Tanggal     : Senin/6 Juni 2016
Waktu               : Pukul 12.00 sampai selesai
Tempat             : Gedung DPRD Kota Semarang Jalan Pemuda 146 Semarang
Acara                : Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran saudara/saudari kami ucapkan terima kasih. Semarang, 4 Juni 2016 Ketua Panitia                                         Sekretaris                    Muhammad Saiku                                  Tutuk Carita
 Mengetahui Ketua ForwakotLanang Wibisono 
Alhamdulillah, seneng rasanya bisa menambah deret prestasi di 2016. Terima kasih Macisku sayang yang sudah ngasih tau info lomba itu, meskipun baru adik lihat dan kerjakan di hari H deadline. Rezeki mah sudah ada yang ngatur.

Senin siang, di sela mimpin rapat anggaran di kantornya, Macis masih menyempatkan nganter saya ke gedung DPRD. Sesampai di lokasi, saya telpun salah satu panitianya, ternyata ruangan yang digunakan untuk pengumuman dan penyerahan di Ruang Sidang. Sesampai di depan pintu, saya disambut dengan sangat ramah oleh panitia dan diantar sampai ke kursi di mana saya harus duduk. Macis juga ikut duduk meski kita nggak sebelahan. Ternyata sedang berlangsung Sidang Paripurna DPRD. Ada sosok Pak Walikota (Hendrar Prihadi) juga jajaran pejabat DPRD. Saya hanya kenal dengan Pak Agung BM (Wakil Ketua DPRD), ada sosok wakil rakyat juga –yang saya kenal- dari Partai Keadilan Sejahtera, yakni Pak Imam Mardjuki dan Pak Ari Purbono.

Saya duduk di antara teman-teman pemenang lomba, baik fotografi, menulis artikel, dan menurut surat untuk DPRD (anak-anak SMA). Di tribun atas juga ada mahasiswa berjas almamater kuning dari Fakultas Hukum UNNES. Pembacaan hasil reses dari masing-masing parpol belum selesai, break dulu untuk sholat Dhuhur sampai jam 13.30. Macis pun setelah sholat pamitan untuk balik ke kantor. Ya dah deh, nanti pulangnya pake aplikasi “My Blue Bird”. Mumpung voucher hadiah Bluebird Blogging Competition-nya masih utuh.

Pengumuman baru dibacakan sekitar jam 14.15. Alhamdulillah, gemetar rasanya waktu nama “NORMA AMBARWATI” disebut sebagai Juara 1 Lomba Menulis Artikel ‘Bangga Kota Semarang’. Terima kasih, Ya Allah atas nikmat luar biasa ini! (Saat saya maju saya sempat minta tolong Pak Ari –guru SMA Al Azhar 14- untuk mendokumentasikan).

Selanjutnya, saya maju berjajar dengan para pemenang yang lain. Kalau pemenang lain hadiah diserahkan oleh pejabat DPRD, piala dan piagam saya langsung diserahkan oleh Pak Walikota (Pak Hendi). Wow, so amazing!

Bersama Pak Hendi (Wali Kota Semarang)

“Selamat ya, Mbak. Terus semangat berkarya. Apa judul artikelnya kemarin?” tanya Pak Hendi sekaligus memberikan semangat.
“Terima kasih, Pak. Judulnya ‘KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA',” jawab saya. Lalu, Pak Hendi ngasih jempol dan tersenyum.

Acara terakhir, foto bersama. Uhuuuuy… seruuu rasanya! Saat saya menapaki tangga untuk kembali ke tempat duduk saya, Pak Ari Purbono bilang, “barokallahu yaa…” ^_^

Saya sempat ngobrol dengan Pak Ari dan Rizky dari SMA Al Azhar 14 yang ternyata juara 1 Lomba Menulis Surat. Selanjutnya, saya ke luar ruangan setelah berpamitan dengan panitia dari forwakot. Saat lagi duduk dan mau oder taksi via My Blue Bird. Pak Ary dan Rizky juga kakeknya Rizky menghampiri saya.

“Mbak rumahnya Banyumanik, kan? Bareng kita aja ke atasnya,” tawaran dari Kakeknya Rizky. Alhamdulillah… rezeki tebengan yang sulit untuk ditolak apalagi dalam kondisi berpuasa. Hihihi.

Sepanjang perjalanan, kita ngobrol seruuu banget. Terima kasih Pak Ary, Rizky dan kakek. Hanya Allah yang mampu membalas semua kebaikan kalian. Terus semangat berprestasi ya, Rizki juga buat Pak Ari –sebagai guru muda di SMA Al Azhar 14- semoga terus menjadi guru yang super kreatif.

Alhamdulillah, dapat banyak ucapan selamat serta doa dari keluarga dan sahabat-sahabat semua.

“Jika kamu jadi hamba Allah yang pandai bersyukur, niscaya Allah akan melipatgandakan untukmu nikmat yang begitu istimewa.”

Foto bersama







Wednesday, September 07, 2011

Inspirasi Dahsyat dari Pak Hatta Rajasa dan Pak Amien Rais

Wednesday, September 07, 2011 1 Comments

Berikut ini sedikit resume yang sempat saya dokumentasikan saat mengikuti Inspirasi Ramadhan di Masjid Salman ITB pada 7 Ramadhan 1432 H.
Beberapa point yang disampaikan Pak Hatta Rajasa antara lain :
1.Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Oleh karena itu, kita harus bisa menjadi bangsa yang unggul dan harus bisa memberikan warna bagi kehidupan dunia.
-Jadilah manusia unggul. Jangan asal-asalan. Jadilah manusia yang selalu memberi yang terbaik. Jadilah manusia yang terbaik.
-Good is not good enough, must be the best!

-Semua bisa dilakukan dengan idealisme, spirit menjadi manusia berkarakter, berintegritas, berakhlak mulia, dan bermanfaat buat diri sendiri dan orang lain.
-Kalau ingin sukses, miliki idealisme
-Pragmatisme penting untuk menjalankan idealisme (energi positif)
-Kalau tidak, kita hanya akan mengejar yang kita inginkan, bisa terjebak pada sikap oportunis.
2.Siap selalu berkompetisi dalam kebaikan
-Bangsa yang bisa survive adalah bangsa yang bisa berkompetisi
-Pada tahun 2025, kita setting bangsa ini menjadi bangsa yang maju
3.Selalu mendekatkan diri pada Allah
-Selain itu juga dengan melatih kepekaan sosial

Di sela-sela sharing ini, ada yel-yelnya yang membuat kami makin semangat.
-MC : “SIAPA KITA?”
-Audience : “INDONESIA!”
-MC : "INDONESIA!!!”
-Audience : “SIAP-SIAP... KITA PASTI BISA!”

Beberapa point yang disampaikan Pak Amien Rais antara lain :
Al-Qur’an memberi banyak pemisalan yang menggambarkan keadaan bangsa kita. Saat ini bangsa kita masih menjadi bangsa yang terkungkung, terpasung, terbudakkan. Kita belum merdeka secara ekonomi, diplomasi, kedaulatan yang utuh. Tangan-tangan asing tengah menjajah bangsa kita.
Pesan :
-Jadilah manusia yang mandiri
-Pegang teguh Al-Qur’an, jadikan sumber inspirasi, kompas dan hidayah
Pak Amien Rais hanya menyampaikan beberapa patah kata saja, sebentar sekali! Kemudian beliau melanjutkan dengan memimpin doa bersama.

Pada malam hari ini, Bp Hatta Rajasa berkesempatan memberikan kultum sebelum shalat tarawih di Masjid Salman ITB. Beberapa point yang beliau sampaikan antara lain :
-Senantiasalah mengeluarkan energi positif, berpikir positif, berprasangka baik pada apapun
-Rasulullah Saw adalah sosok reformis sejati, pembawa perubahan pada peradaban
-Seharusnya kita melakukan instrospeksi, membuat karya besar, membuat perbaikan-perbaikan.
-Syahru Jihad = menyelesaikan permasalahan keumatan, permasalahan masyarakat, bangsa dan negara
-Saat ini kita ingin melakukan akselerasi dan inovasi untuk memajukan Indonesia hingga negeri ini memiliki kemampuan yang tinggi dan SDM-nya bisa berdiri di rumah sendiri.
-Oleh karena itu, butuh konsen, strategi atau master plan
-Modalnya??
1.Jumlah penduduk yang besar
2.SDM yang luar biasa
3.Letak geografis
4.Negara demokrasi
5.Modal yang cukup untuk menjadi G20
-Kendala : IPTEK dan inovasi kita masih rendah
-Solusi :
1.Butuh anak-anak muda yang tangguh!
2.Ubahlah mindset kita. Ingat, good is not good enough!
3.Pilar IPTEK dan SDM dimasukkan yakni dengan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan baru dalam 6 (enam) koridor Indonesia
4.Membangun kawasan-kawasan khusus (kluster-kluster ekonomi)
5.Semua kekayaan alam harus diolah dulu di dalam negeri
6.Membangun konektivitas dengan berbagai pihak (Locally connected, locally integrated)
7.Jadilah teknokrat yang profesional
8.Jadilah insan-insan yang berpikir positif dalam membangun bangsa

Aisya Avicenna

Monday, August 29, 2011

INIKAH RAMADHAN TERAKHIRKU???

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Saudaraku, jika Allah SWT masih menakdirkan kita bersama melewati hari-hari berharga di Bulan Ramadhan, terimalah sekelumit pesan ini, sebagai persembahan tanda cinta dan bukti pemenuhan kewajiban kepada saudaranya.
Saat sahur pertama pada Bulan Ramadhan ini, siapa yang ada di sekeliling kita, saudara, ayah, ibu, kakek, nenek, mungkin bersama keluarga besar atau sahabat-sahabat terkasih. Tapi Ramadhan tahun depan, masihkah semua berkumpul utuh seperti tahun ini?? Siapa yang pergi dan siapa yang tinggal?? “Sungguh setiap jiwa itu akan merasakan kematian.” [Q.S. Ali Imran [3] : 185]. “Dan tidak satu jiwa pun yang mengetahui di bumi mana ia akan mati.” [Q.S. Luqman [31] : 34]. Jika tidak ada apapun yang menjamin kita akan tetap hidup hingga esok hari, masihkah ada pilihan untuk menyia-nyiakan kesempatan emas ini?
Jika Ramadhan ini adalah jatah terakhir di usia kita, semoga kesungguhan dalam beramal, kekhusyukan dalam ibadah dan keikhlasan yang menyertai semua aktivitas, serta jalan meraih taqwa, menggapai ridho Rabbul Izzati.
Dan akhir dari hari-hari yang penuh kemuliaan, teriring ucapan selamat. Sambut kegembiraan dan kesyukuran pada hari raya yang agung. Hari kemenangan untuk orang-orang yang menang, yang memang layak untuk bergembira.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung.” [Q.S. Ali Imran [3]: 185].
Kepada Allah SWT semata kita berharap dan hanya kepada-Nya pula semua kembali. Salam serta shalawat kepada uswatun hasanah kita Rasulullah SAW, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang mengikuti jalannya.

***
Semoga tahun ini bukan pertemuan kita yang terakhir ya. Aku masih ingin bersamamu di masa-masa mendatang. Alhamdulillah, terima kasih padaNya yang telah membuat kebersamaan kita di tahun ini begituuuu indah. Ada banyak impian yang kemudian terwujud di masa-masa kebersamaan kita. Meski sangat sadar bahwa aku belum bisa membersamaimu dengan sebaik-baiknya. Tapi setelah kau pergi, inginku kau tetap menjejak abadi, semangat kebersamaan denganmu terus menemani hari-hariku selanjutnya. #Ramadhan!
***

Selaksa cahaya terpancar dari Nur Ilahi Rabbi, terhampar luas sejuk surga, serta semerbak kasturi. Teruntai beribu maaf dalam lubuk sanubari, mengiringi Ramadhan yang beranjak pergi. Sambut hari nan fitri, berbalut hati yang suci. Taqaballahu minna wa minkum...Minal aidin wal faidzin. Selamat Hari Raya Idul Fitri… Mohon maaf lahir batin yaa

Wonogiri, 29 Ramadhan 1432 H
Aisya Avicenna

Optimalisasi Akhir Ramadhan

Monday, August 29, 2011 0 Comments

Kita hanya bisa berupaya dengan senantiasa menjaga niat yang lurus, doa terbagus, ikhtiar yang serius, dan tawakal yang tak pernah putus! Sehingga Allah meridhoi setiap detik waktu dalam hidup kita. Karena hanya dengan ridhoNya kita bisa merasakan kebahagiaan hakiki, cinta sejati juga syurga yang dijanji! #terus optimalisasi detik-detik terakhir Ramadhan! Moga happy ending full barokah! Raih THR : Takwa Hasil Ramadhan!

Wednesday, August 03, 2011

OPTIMALISASI AMALIAH RAMADHAN

Wednesday, August 03, 2011 0 Comments

Ramadhan sudah selayaknya diisi dengan berbagai aktivitas yang terprogram dan terarah. Agar buah Ramadhan yang sangat mahal itu dapat dipetik untuk kehidupan selama dan pasca Ramadhan. Rasulullah SAW. telah memberikan contoh dan teladan kepada umatnya dengan melakukan amaliyah Ramadhan, antara lain:
1. Shiyam
Amaliyah terpenting selama Ramadhan tentu saja shiyam, sebagaimana termaktub dalam Q.S. Al Baqarah [2] : 183 - 187. Di antara amaliyah Ramadhan yang diajarkan Nabi SAW. sebagai berikut:
a. Berwawasan benar tentang puasa dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya.
b. Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari dengan sengaja tanpa alasan syar'i.
c. Menjauhi segala hal yang dapat mengurangi atau menggugurkan nilai puasa.
d. Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya.
e. Bersahur dan diutamakan mengakhirkannya. Sabda Rasulullah SAW.
“Sahur semuanya selalu mengandung barakah, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya meminum dengan seteguk air putih. Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya memberi rahmat kepada mereka yang bersahur.” [HR. Bukhari dan Muslim].
f. Ifthar (berbuka puasa).
g. Berdo'a setelah ifthar.

2. Tilawah Al Qur'an
Membaca Al Qur'an merupakan transaksi yang selalu menguntungkan, tidak akan pernah mengalami kerugian sepanjang zaman. Firman Allah SWT.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Q.S. Fatir [35] : 29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (Q.S. Fatir [35] : 30)
Tentunya membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan sangat besar ganjaran dan nilainya. Rasulullah pun sangat besar perhatiannya pada Al Qur'an melebihi bulan-bulan lainnya. Disebabkan beberapa hal, antara lain:
a. Al Qur'an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan.
b. Di bulan Ramadhan itulah Allah SWT menurunkan Al Qur'an dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia.
c. Jibril datang kepada Rasulullah SAW di bulan Ramadhan sehingga beliau mengaji pada Jibril (mengecek hafalan Al Qur’an).

3. Qiyam Ramadhan.
Di samping Ramadhan disebut syahrul shiyam juga disebut syahrul qiyam. Banyak ayat ataupun hadits yang menganjurkan untuk mengisi malam Ramadhan dengan qiyamullail (sholat malam). Untuk mendekatkan diri pada Allah SWT berharap ampunan-Nya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW.:
"Barang siapa yang melakukan qiyamullail di bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas dalam pelaksanaannya maka ia akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (dan yang akan datang)" [HR. Bukhari dan Muslim].

4. Ith'am At Tho'am (memberi makan orang yang puasa) dan infaq.
Salah satu amaliyah Ramadhan yang dilakukan Rasulullah SAW. ialah memberi ifthar (santapan berbuka puasa pada orang yang berpuasa). Sebagaimana Sabdanya:
"Barang siapa yang memberi ifthar kepada yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala senilai pahala yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa."
Dalam hal memberi ifthar dan shadaqah di bulan Ramadhan tidak saja terbatas hanya untuk keperluan ifthar, melainkan untuk segala kebajikan. Rasulullah SAW yang dikenal dermawan dan kepedulian sosialnya lebih menonjol bahkan digambarkan dalam hadits pada masalah ini beliau lebih cepat dari angin.
Untuk lebih konkret, infaq ini dapat disalurkan kepada:
a. Orang yang berjihad di jalan Allah SWT.
b. Fakir miskin dan orang yang memerlukan (diutamakan keluarga dekat).
c. Lembaga-lembaga sosial Islam yang dapat dipercaya untuk dapat menyalurkannya.

5. Memperhatikan kesehatan.
Meskipun shiyam ini termasuk ibadah mahdhah (murni), agar tetap optimal, Rasulullah SAW mencontohkan umatnya tetap memperhatikan kesehatannya selama berpuasa dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyikat gigi dengan siwak.
b. Berbekam.
c. Memperhatikan penampilan. Rasulullah SAW pernah berwasiat pada Abdullah bin Mas'ud agar memulai puasa dengan penampilan yang baik, tidak dengan wajah yang kusut.
d. Mengurangi tidur. Tidur pada bulan Ramadhan telah menjadi suatu kebiasaan, maksudnya agar tidak terlalu merasakan lapar dan dahaga. Padahal berapa banyak waktu dan umur menjadi sia-sia karena tidur. Kita jangan mengunakan hadits "Tidurnya orang puasa adalah ibadah", sebagai hujjah atau argumen untuk membolehkan banyak tidur. Rasulullah SAW, umahatul mukminin dan para sahabat begitu aktif melakukan kegiatan beribadah, bukan kegiatan tidur.

6. Memperhatikan harmonisasi keluarga
Meskipun ibadah puasa adalah ibadah yang khusus diperuntukkan kepada Allah SWT dan mempunyai nilai khusus pula di hadapan Allah SWT, namun Rasulullah SAW sebagai suri tauladan juga tetap menjaga harmoni dan hak-hak keluarga selama Ramadhan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah dan 'Aisyah. Bahkan di saat beliau berada dalam puncak ibadah shiyam yaitu 'itikaf, beliau tetap menjaga harmoni keluarga.

7. Memperhatikan aktifitas sosial, perluasan dakwah dan jihad
Berbeda dengan kesan banyak orang tentang Ramadhan, Rasulullah SAW justru menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh aktifitas yang positif. Selain aktifitas di atas, beliaupun mengisinya dengan aktifitas da'wah dan sosial, perjalanan jauh dan jihad. Seperti : perjalanan ke Badar (tahun 2 H), ke Makkah (tahun 8 H), ke Tabuk (tahun 9 H) dan lainnya.

8. Berdo'a dan taubat
Orang mukmin yang sadar, bahwa dirinya merasa berhajat pada Allah SWT akan terus memohon ampunan pada Allah SWT atas segala kekhilafan dan kedhaifan diri. Apalagi Ramadhan sebagai bulan ampunan dan rahmat. Rasulullah SAW selama Ramadhan selalu membaca do'a berikut ini sebagai wujud pemintaan maghfirah dan rahmat Allah SWT.
" Ya Allah Engkau pemberi maaf, maka maafkanlah diriku".

9. I’tikaf
Amaliyah Ramadhan yang juga dilakukan beliau adalah beri’tikaf yakni berdiam diri di masjid dengan niat beribadah pada Allah SWT, terutama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman-Nya:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa." (Q.S. Al Baqarah [2] : 187)

10. Lailatul qadar
Selama Ramadhan terdapat satu malam yang sangat populer, yaitu lailatul qadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meraih lailatul qadar ini terutama malam-malam ganjil. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda
"Barang siapa yang shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan ikhlas pada Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." [HR. Ahmad].

11. Umrah
Umrah di bulan Ramadhan nilainya sama dengan ibadah haji atau haji bersama Rasulullah SAW sebagaimana jawaban Rasul pada Ummu Salamah yang bertanya masalah tersebut. Sabda Rasulullah SAW.:
"Apabila datang bulan Ramadhan maka berumrahlah, sebab umrah di bulan Ramadhan sama nilainya dengan haji atau sama dengan ibadah haji bersamaku" [HR. Bukhari dan Muslim].

12. Zakat Fitrah
“Zakat Fitrah dibayar pada hari-hari terakhir ramadhan. Ia merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh komponen umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.”(HR. Bukhari dan Muslim).
“Zakat fitrah ini dibayarkan dengan tujuan untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu kaum fakir miskin.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah).
.
Demikianlah amaliyah dan aktifitas Ramadhan yang dianjurkan kepada kita untuk menjadi sarana tazkiyah (pensucian) dan tarqiyah untuk meraih derajat taqwa. Agar buah Ramadhan ini tetap terjaga pada diri kita selama Ramadhan dan sesudahnya bahkan selama kehidupan kita. Sehingga seakan-akan seluruh kehidupan kita adalah Ramadhan. Akhirnya kita serahkan pada Allah SWT agar selalu membimbing dan mengarahkan kita pada jalan yang lurus mencapai golongan orang-orang yang bertaqwa. Amin.

Wednesday, July 27, 2011

Nama-Nama Inspiratif RAMADHAN

Wednesday, July 27, 2011 0 Comments


1. Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)

Azhim adalah nama dan sifat Allah Ta’ala. Namun juga digunakan untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi tentulah memiliki nilai yang jauh lebih besar dan sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa. Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Firman Allah, “Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal quluub, barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa.”
Diagungkan Allah karena pada bulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha Pemurah Penyayang menetapkan dan mensucikan bulan ini kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang, dan kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Syahrul Mubarak

Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi detik di bulan suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya. Keberkahan yang Allah berikandi bulan Ramadhan ini akan optimal jika kita mengelola waktu pendekatan diri kepada Allah sebagaimana arahan Rasulullah saw.

3. Syahru Nuzulul Qur’an

Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Simaklah firman Allah dalam rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah: 185)
Ayat di atas menjelaskan bahwa target utama amaliyah Ramadhan membentuk insan takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai manhajul hayat (pedoman hidup). Dapat dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat dipisahkan dengan Al-Qur’an. Rasulullah saw. mendapatkan wahyu pertama pada bulan Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril datang sampai dua kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah saw. terhadap Al-Qur’an. Bagi ummat Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur’an kembali nuzul ke dalam jiwa mereka manakala mengikuti program Ramadhan dengan benar.

4. Syahrus ShiyamPada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).

5. Syahrul Qiyam

Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur’an dengan benar di dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa terbiasa mengamalkan qiyamullail.

6. Syahrus Sabr (bulan sabar)

Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.

7. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)

Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.
Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.

8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min

Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah karena segala kemudahan dibuka oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah diperoleh di bulan mulia ini.

Monday, August 09, 2010

Ringkasan Risalah Puasa Ramadhan

Monday, August 09, 2010 0 Comments

PENGERTIAN PUASA: Menahan diri dari perkara-perkara tertentu dengan niat, dari terbit fajar kedua/subuh hingga terbenam total matahari.
HIKMAH PUASA, antara lain:
a. Melatih sifat jujur dan amanah, sebab puasa adalah rahasia antara hamba dengan Allah subhanahu wata’ala.
b. Melatih sifat sabar dan pengendalian diri, sebab puasa melemahkan jalan syaitan
c. Membiasakan zuhud terhadap dunia
d. Menumbuhkan kasih sayang kepada orang-orang miskin
e. Memberi manfaat kesehatan

ORANG YANG WAJIB PUASA:
Islam, baligh, berakal (waras), mampu, muqim, sehat.

ADAB-ADAB PUASA:
1. Makan sahur
2. Makan sahur dengan kurma
3. Menunda makan sahur hingga akhir waktu
4. Menyegerakan berbuka
5. Berbuka dengan ruthab (kurma segar), atau tamr (kurma kering), atau air putih
6. Do’a ketika sedang puasa dan setelah berbuka
7. Menjaga diri dari segala bentuk maksiat dan dosa
8. Shadaqah
9. Membaca Al Qur’an
10. Bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah pada sepuluh terakhir Ramadhan
11. I’tikaf
12. Siwak
13. Tidak berlebih-lebihan dalam berkumur atau membasuh hidung ketika berwudhu’
14. Tidak mendahului Ramadhan dengan puasa nafilah satu atau dua hari

RUKUN-RUKUN PUASA:
1. Niat. Untuk puasa wajib, harus niat sebelum masuk waktu shalat subuh
2. Tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa

PEMBATAL-PEMBATAL PUASA:
1. Riddah (keluar dari agama Islam)
2. Makan dan minum dengan sengaja
3. Jima’
4. Keluarnya mani dengan sengaja
5. Keluarnya darah haid atau nifas
6. Obat atau suntikan yang dapat mengganti fungsi makanan, termasuk transfusi darah
7. Muntah dengan sengaja
8. Keluarnya darah dalam jumlah banyak secara sengaja: hijamah, donor darah, dll

BUKAN PEMBATAL PUASA:
1. Celak mata
2. Obat tetes mata atau hidung atau telinga
3. Parfum dan wangi-wangian
4. Suntikan pengobatan
5. Keluarnya madzi
6. Debu atau lalat terbang yang masuk ke tenggorokan dan tertelan
7. Obat hirup
8. Obat kumur
9. Obat pada luka
10. Menelan air liur atau dahak biasa
11. Keluar sedikit darah, seperti luka atau pemeriksaan golongan darah
12. Pembatal-pembatal puasa yang dilakukan tanpa sengaja

ORANG-ORANG YANG TIDAK BERPUASA:
A. Kewajibannya adalah qadha’ (mengganti dengan puasa setelah Ramadhan sejumlah hari-hari yang dia tinggalkan)
1. Orang sakit sementara yang ada kemungkinan sembuh
2. Pingsan
3. Musafir
4. Haid
5. Orang yang sengaja membatalkan puasa karena uzdur syar’i
6. Wanita menyusui yang tidak puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama bayinya (ket: ketetapan tidak mampu dapat lewat pengalaman atau pengamatan langsung kondisi ibu atau keterangan dokter terpercaya)
7. Wanita hamil yang meninggalkan puasa karena khawatir terhadap kondisi dirinya atau kondisi dirinya bersama janinnya

B. Kewajibannya adalah ith’aam (mengganti dengan memberi makan satu orang miskin sejumlah hari-hari yang dia tinggalkan)
1. Orang lanjut usia
2. Orang sakit permanen yang kecil kemungkinan untuk sembuh

C. Kewajibannya adalah tobat dan kaffarah (memerdekakan budak atau puasa dua bulan berturut-turut atau ith’aam 60 orang miskin): jima’

E. Tidak berdosa: puasa anak kecil yang mumayyiz tapi belum baligh (dewasa)
BEBERAPA KASUS:
1. Yang afdhal bagi musafir yang tidak menemui kesulitan apapun dalam melaksanakan puasa adalah yang lebih mudah bagi dirinya, antara puasa dan meninggalkannya dengan qadha’
2. Sopir atau pelaut:
(a) Bagi bujangan atau orang yang membawa serta keluarganya, dia wajib puasa. Karena perjalanannya tidak terputus
(b) Bagi orang yang memiliki keluarga tapi tidak dibawanya serta, dia boleh puasa dan boleh juga tidak dengan qadha’
3. Obat penunda haidh boleh digunakan, tapi tidak dianjurkan. Hal ini mengingat tidak sepinya obat-obatan kimiawi umumnya dari efek negatif bagi kesehatan
4. Orang yang bangun subuh dalam keadaan junub, tidak mengapa menunda mandi hingga masuk waktu shalat subuh. Dengan tetap melaksanakan shalat subuh berjamaah di mesjid.
5. Orang mimpi basah di siang hari tidak batal puasanya.
6. Orang yang udzurnya hilang di tengah hari puasa, melanjutkan puasanya. Contoh: suci dari haidh, masuk Islam,
mukim setelah safar, dll.
7. Qadha’ yang tertunda hingga melewati Ramadhan berikutnya:
(a) Bila dengan udzur, cukup diganti dengan qadha’ saja
(b) Tanpa udzur syar’I, disamping qadha’ juga ith’aam
8. Satu-satunya puasa yang ahli waris dianjurkan untuk mempuasakan orang yang telah meninggal adalah puasa nadzar
9. Satu kali niat untuk satu bulan cukup untuk puasa Ramadhan.

Ramadhan

Monday, August 09, 2010 0 Comments

Semoga Ramadhan tahun ini menjadi momentum perbaikan yang luar biasa buat diri ini! Sampai kapan pun, selama Ramadhan masih diperkenankan menghampiri, diri ini selalu berharap akan menjadi Ramadhan terindah dan terbaik *dalam episode persiapan Ramadhan pertama di Jakarta... biarkan kata yang mewakili rasa dalam jiwa*

[Aisya Avicenna]