Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, December 02, 2010

Indahnya Penantian

Thursday, December 02, 2010 0 Comments

Ting... ting... ting...
Ada sepeda... sepedaku roda dua...
Kudapat dari ayah..
Karena rajin bekerja!

Waduw, sepertinya salah lirik nih!
Ulangi!

Ting... ting... ting....

Suara sendok berpadu dengan mangkok menghentikan suara ayam yang tengah merdu berkokok (anggap saja ada ayam yang bertengger di genting kostku pagi itu.)

Wah, abang tukang bubur ayam (selanjutnya disingkat ‘buryam’ ^^v) lewat. Saatnya beli sarapan!

“Bubur, Bang!” teriakku dari beranda lantai 2 saat melihat gerobak dorong buryam itu melintas di depan gerbang kost.

“Ya...” teriak si abang tukang buryam. Pagi-pagi dah teriak-meneriak nih!


Dengan mengenakan kostum batik merah hati (hari itu hari Selasa, hari terakhir di bulan November), aku mengambil mangkok berwarna hijau dari rak piring. Mangkok ini adalah bonus dari pembelian sebungkus detergen. Maklum, sebagai anak kost salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga –seperti alat makan gitu lah- salah satunya dengan membeli detergen yang berbonus mangkok. Hehe ^^v. Aplikasi dari hukum ekonomi!

Secara bergantian kaki kanan dan kiri menuruni anak tangga (kalau turun dari tangga jangan kedua kaki bersamaan ya, lhah... niru-niru gaya vampir dunk! ^^v). Sampai di lantai 1 lanjut membuka pintu yang sekarang formasi kuncinya sudah dimodifikasi sedemikian rupa oleh bapak kost setelah tragedi pembobolan kemarin. Ah, si maling itu masih membuat aku senewen saja kalau pulang malam. Semoga dia tidak berkenan lagi datang ke kostku... aamiin..

Keluar dari kost, aku membuka pintu gerbang dengan lebar 1 meter dan tinggi sekitar 1.5 meter yang terpasang manis di depan kostku. Pintu gerbang besi berwarna seperti jeruk impor dari China ini cara membukanya juga tak kalah canggih. Bapak kost memang kreatif pokoknya!

Keluar dari gerbang, aku belok kanan menuju lokasi ‘parkir’ abang buryam tadi. Subhanallah... Coba tebak, apa yang aku lihat???

1. Abang tukang buryam! (jawaban BENAR)
2. Gerobak dorong buryam! (jawaban BENAR)
3. Ayam bertengger di genteng rumah! (jawaban SALAH... hehe, ngaco aja!)
4. ....

Jawabannya adalah gabungan dari nomor 1 dan 2 ditambah koran! Nah lho, maksudnya waktu itu aku melihat ‘abang tukang buryam’ (jawaban noomor 1) sedang menghadap ‘gerobak dorong buryam’ (jawaban nomor 2) sambil membaca koran. Luar biasa, bukan? Menurutku sih, tak hanya luar biasa tapi SANGAT LUAR BIASA! Pagi itu abang tukang buryam mengajariku memaknai “INDAHNYA PENANTIAN”. Yup, dia menanti kedatanganku (halah...) –eits, lebih tepatnya kedatangan mangkokku untuk diisi buryam dan kedatangan uang 2000-ku sebagai rezekinya pagi ini- dengan membaca koran. Sebuah pelajaran yang sangat berharga buatku pagi ini.



Penantian adalah suatu ujian
Tetapkanlahku selalu dalam harapan
Karena keimanan tak hanya diucapkan
Adalah ketabahan menghadapi cobaan
(Penantian – Dans)

Bagi sebagian orang, menanti (menunggu) adalah pekerjaan yang membosankan. Apalagi kalau yang ditunggu adalah sesuatu yang tidak pasti. Misalnya, kita sudah berjanji dengan seorang teman untuk bertemu pada waktu yang sudah ditentukan. Pada waktu yang telah disepakati tersebut kita pun datang sesuai kesepakatan. Setelah beberapa saat berada di sana, teman kita itu tidak muncul-muncul. Satu jam berlalu, tapi tidak ada tanda kenampakan batang hidungnya. Lantas kita pun mencoba kontak melalui ponselnya. Ternyata hanya bunyi tu-la-lit yang terdengar lantaran ponselnya sedang tidak diaktifkan. Apa yang kita rasakan kemudian?? Sebel?? Bosan??? Atau mungkin khawatir jangan-jangan teman kita itu lupa akan janjinya?

Menurutku, buku adalah salah satu langkah preventif untuk mengurangi kesia-kesiaan waktu penantian. Ilmu bertambah, hati terjaga dari suudzon, mulut bebas dari gerutuan, dan kalau ada camilan bisa sekaligus sebagai upaya peningkatan gizi dan berat badan… ^^v

Sabarkanlahku menanti wujudnya mimpi
Tuluskan kusambut sepenuh jiwa ini
Di dalam asa diri menjemput berkah-Mu
Tibalah izin-Mu atas harapan ini
(Gubahan “Penantian” – Dans)


Dalam kehidupan kita sehari-hari, sebenarnya hidup kita penuh dengan masa penantian. Sebut saja, menanti hasil ujian masuk sekolah/perguruan tinggi, menanti hasil lamaran pekerjaan, menanti hasil tes CPNS (^^…pengalaman pribadi), menanti naskah diterima penerbit (buat para penulis nih), menanti jodoh (jodoh sih sebenarnya bukan dinanti, lha wong sudah ada dalam ketetapan-Nya… tinggal merangkai momentum yang tepat saja untuk bertemu…), dan menanti terwujudnya impian yang lainnya.

Namun, penantian bukanlah sebuah upaya pasif. Penantian merupakan suatu masa yang hadir setelah proses usaha. Penantian adalah tawakkal yang dikedepankan setelah proses ikhtiar. Secara bahasa Matematika (ciee…), PENANTIAN ada “jika dan hanya jika” telah dilakukan ikhtiar (usaha yang optimal). Ada mimpi, namun mesti ada aksi. Menanti tanpa didahului dengan usaha bukanlah sebuah penantian, namun hanya khayalan yang menggantung di jemuran.. eh, di awang-awang!

Rabbi….teguhkanlahku di penantian ini
Berikanlah cahaya terang-Mu selalu
Rabbi…..doa dan upaya hamba-Mu ini
Hanyalah bersandar semata padamu
(Penantian – Dans)


Ya, setelah usaha dijalankan, yang bisa dilakukan kemudian adalah bijak menanti hasil yang akan didapat. Setelah peluh dan keringat terkucur, penat dan lelah merangsek tubuh, tiada yang indah selain “BERSERAH”. Masa penantian tidak boleh menjadi masa yang kosong melompong. Alangkah baiknya bila kita mewarnainya dengan aktivitas-aktivitas yang bernilai. Bisa pula pada masa itu kita merancang beberapa rencana alternatif dengan mengukur probabilitas-probabilitas (statistiknya keluar nih…) yang terjadi semisal pada akhirnya patokan hasil yang kita inginkan belum tercapai. Dalam kamus hidup kita, tulislah bahwa “tidak ada waktu kosong” karena “apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakan dengan sungguh-sungguh urusan yang lain.” (Q.S. Al Insyirah : 7)


Man proposes, God disposes. Manusia hanya bisa berusaha, sedang hasil mutlak urusan Allah semata yang menentukan. Tapi, satu hal yang perlu diingat bahwa yang dinilai oleh Allah bukanlah seberapa besar hasil yang kita peroleh, namun lebih pada seberapa optimal kita menjalani proses. SEPAKAT???

Mematok target dari apa yang kita usahakan adalah sebuah keharusan, namun menerima hasil yang kita peroleh secara ikhlas dan arif juga tidak kalah pentingnya, karena “Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu. Dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” Atau “Bila kamu tidak menyukainya, (maka bersabarlah) karena bisa jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.”[hayo… firmanNya di surat dan ayat berapa??? Buka Al Qur’annya ya… ^^]

So, ketika realita yang kita hadapi tidak seperti yang kita idealkan atau kita targetkan, kita harus bisa menerima keadaan itu sewajarnya. Karena bisa jadi Allah sedang menyimpan hikmah berlebih di baliknya yang baru bisa terungkap di kemudian hari.

Rabbi... ridhoilah penantianku ini
Hadirkanlah ketentraman di dalam hari
Rabbi….hanyalah pada-Mu lah doaku ini
Duhai tempat mengadu segala rasa diri
(Penantian – Dans)

Ketika pada saatnya impian kita menjadi nyata, jangan menjadi lupa diri ataupun takabur, sebab semua itu terjadi karena kehendak Allah Swt. BERSYUKURLAH!!!! Sebab penantianmu telah sampai pada ujungnya. Penantianmu telah tiba pada batas waktunya yang indah.

RedZone, 02122010
Untuk sebentuk impian… pada sebuah pilihan… dalam indahnya penantian…
Aisya Avicenna

Wednesday, December 01, 2010

DESEMBER

Wednesday, December 01, 2010 0 Comments

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur hanya tertuju pada Allah SWT atas limpahan nikmat dan hidayah-Nya sehingga kita masih berada dalam naungan indahnya iman dan islam. Sholawat dan salam senantiasa tercurahlimpahkan kepada teladan agung kita, sosok mulia sepanjang masa, Rasulullah SAW yang senantiasa kita nanti syafa’atnya di yaumul akhir kelak.“[DE]ngan [SE]mangat [M]erangkai karya, terus [BE]rjuang [R]aih cita dan cinta-Nya” menjadi tema saya di bulan Desember ini. Sebentar, biar tambah ‘menghentak’ nulisnya sambil mendengarkan “Sang Pemimpi”-nya Gigi.
Sambut hari baru di depanmu Sang pemimpi siap tuk melangkah Raih tanganku jika kau ragu Bila terjatuh ku 'kan menjaga Kita telah berjanji bersama Taklukkan dunia ini Menghadapi segala tantangan Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi) Berteriaklah hai sang pemimpi Kita tak 'kan berhenti di sini Kita telah berjanji bersama Taklukkan dunia ini Menghadapi segala tantangan Bersama.. (mengejar mimpi-mimpi) Bersyukurlah pada Yang Maha Kuasa Hargailah orang-orang yang menyayangimu Dan slalu ada setia di sisimu Siapapun jangan kau pernah sakiti Dalam pencarian jati dirimu Dan semua yang kau impikan Tegarlah sang pemimpi

INILAH AKHIR UNTUK AWAL YANG INDAH!!!

Akhir??? Awal???

1. Desember 2010 : bulan terakhir dalam kalender Masehi tahun 2010, tak lama lagi tahun 2010 akan menghampiri. Sebuah awal yang indah!
2. 6 Desember 2010 : akhir bulan Dzulhijjah 1430 H, tanggal 7 Desember 2010 adalah tahun baru 1 Muharram 1431 H… emm, sebuah awal yang indah!
3. Desember 2010 akan menjadi akhir masa CPNS, insya Allah Januari 2011 sudah diangkat menjadi PNS, Alhamdulillah, sebuah awal yang indah!
4. Insya Allah, 2010 akan menjadi akhir dari tema “Merangkai Karya” dan mulai 1 Januari 2011 adalah saatnya menggunakan tema besar “Membangun Kisah Penuh Makna”. Sebuah awal yang indah!
5. Selain itu semua... saat kita tidur, itulah akhir dari kisah kita hari ini… Saat mata kita kembali terbuka (bangun), itulah sebuah awal yang indah buat kita! Karena Allah masih memberi kita kesempatan untuk berbuat yang TERBAIK!!! Semua tergantung pada kita, MAMPU memanfaatkan kesempatan itu dengan BAIK atau tidak!

It depends on YOURSELF!!!

THIS IS MY DESEMBER!!!

D=Dare to DREAM!!! E=Enlighting Your Mind S=Spirit will never end! E=Encourage your self to do the best! M=Make your family proud of you!! B=Be INSPIRING others! E=End to begin more exciting! R=Remember Allah always give THE BEST!



Sedikit berkisah (boleh ya?? Boleh lah…lha wong yang mau nulis saya! ^^)… Ini bukan kisah nyata tapi bisa jadi kisah nyata kalau memang ada yang mengalaminya… (bukan bermaksud menyinggung lho! Ni lagi berimajinasi…)

Ada seorang penulis pemula yang mendapat WARNING dari ‘gurunya’ (seorang penulis proffesional yang sudah menulis 270-an buku, sepertinya ini memang bermaksud menyinggung seseorang.. peace, kanjeng!) bahwa ia hanya memiliki kesempatan dua minggu lagi untuk merampungkan naskahnya. Sebenarnya penulis pemula tersebut telah memiliki outline tulisan yang cukup bagus dan menurut sang guru layak untuk dibuat buku. Umumnya, membutuhkan waktu cukup lama bagi seorang penulis pemula untuk merampungkan naskah itu. Namun, penulis pemula tadi memasang target dua minggu untuk menuntaskannya. Dan singkat cerita (gak harus nunggu ceritanya dua minggu ya… ^^), ‘calon bukunya’ selesai juga akhirnya! Bahkan melebihi target yang telah dipatoknya. Hanya sekitar satu minggu ia merampungkannya. MANTAP kan???

HOW COULD IT BE??? Bagaimana bisa??? Setelah mewawancarainya (tentunya self interview, lha wong yang buat cerita yang nulis ini :D), ternyata penulis pemula tersebut mempunyai sebuah rahasia. What’s THE SECRET??? Ia tidak terpojokkan dengan batas waktu pengumpulan naskahnya. Ia kemudian membuat gambaran besar di kepalanya. Betapa bahagianya ia saat telah menyelesaikan naskahnya nanti. Orang tua akan bahagia, ‘sang guru’ akan bangga atas keberhasilan ‘anak didik’nya, dan tentunya dirinya akan sangat lega karena akhirnya ia bisa menulis dan menerbitkan buku. Visualisasi gambar tersebut terus ia perbesar dalam alam pikirannya. Sehingga apapun yang merintanginya, entah cibiran atau cemoohan, tak lagi digubrisnya. CUEK IS THE BEST! Pikirannya hanya tertuju pada gambar besar di kepalanya. Pada impian yang hendak ia capai (Barangkali inilah yang disebut oleh om Stephen R.Covey sebagai MEMULAI DARI AKHIR!!! Makasih om atas inspirasinya!!! :D)

Emm..ibarat seorang yang naik gunung (langsung ingat saat “muda” dulu… suka naik gunung… ^^). Bila pikirannya hanya terfokus pada jalan yang ia lalui, yang penuh semak belukar, maka ia pun akan cepat letih dan bosan. Bahkan bisa jadi niatannya untuk menggapai puncak yang awalnya meletup malah meredup! Beda halnya bila pikirannya tertuju pada udara segar, sapaan sang mentari, pemandangan yang indah, dan kepuasan tiada tara saat ia mencapai puncak. Letih dan bosan tak akan mempengaruhinya. Lantaran tujuan telah mampu mengesampingkan berbagai tantangan di sepanjang jalan.

Jangan membayangkan bahwa kita AKAN MERAIH tujuan dan impian itu. Bayangkan bahwa kita TELAH MERAIH tujuan dan impian tersebut. Bayangkan segala kebahagiaan dan kesenangan yang akan kita dapat. Dan kita pun AKAN MENDAPATKANNYA!!!!!!!

Sesungguhnya, jalan mencapai puncak itu berat, tetapi tetap bertahan di puncak jauuuuhh lebih berat, So.. tetep SEMANGADH 37x!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Simbol mendasar dari perubahan adalah bergerak, berilmu tanpa bergerak adalah sia-sia, namun bergerak tanpa rencana adalah ironis. Semoga Allah memudahkan kita untuk menjadi pribadi yang cerdas dalam menempatkan diri. Aamiin...

Perubahan dimulai oleh orang-orang yang cerdas...Dilaksanakan oleh orang-orang yang ikhlas...Dan dimenangkan oleh orang-orang yang pemberani...

”Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (Q.S.Ar Ra’du : 11)

” .... dan jangan kamu berputus asa dari rahmat ALLAH. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat ALLAH, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf : 87)

”Sesungguhnya aku bergantung pada persangkaan hamba-Ku dan Aku akan selalu bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka aku akan mengingatnya dalam diriKu. Kalau Hamba-Ku mendekat sejengkal, Ku sambut ia sehasta. Kalau ia mendekat sehasta, Ku sambut ia sedepa. Kalau Hamba-Ku datang pada-Ku berjalan, maka Ku sambut ia dengan berlari...” (H.R. Imam Bukhari, At-Tirmidzi)

Impian dan cita-cita itu begitu penting. Jangan sekali-kali merasa malu dengan apa yang kita impikan! Sehingga terburu-buru menganggap impian itu tidak mungkin terjangkau dan kemudian menilainya sebagai sesuatu yang tidak mungkin lagi bahkan mengada-ada. Sikap seperti itu sungguh SALAH!!! Sebaliknya, kita harus bisa mengolah impian-impian itu secara cerdas sampai menjadi sebuah wujud yang berkualitas. Menggapai bintang di langit menjadi tugas hidup. Dengan bintang di tangan, kita akan bisa memberikan TERANG bagi lingkungan sekitar kita dan sekaligus sebagai wujud ibadah kita kepada Allah SWT.

Layang-layang dimainkan dengan kepala tegak dan bukan dengan menunduk. Layang-layang diterbangkan, bukan dengan wajah ke arah bawah, tapi dengan menatap ke angkasa. Begitupun kita di dalam hidup. Layang-layang adalah tanda agar kita selalu percaya bahwa OPTIMISME dimulai dengan membangun HARAPAN, bukan dengan BERSEDIH.

Jangan pernah sekalipun menyerah guna mewujudkan impian itu! Jangan sampai muncul pertanyaan di benak kita yang bisa melunturkan semangat kita ”Apakah aku bisa menjadi apa yang aku inginkan?” Tetapi sebaliknya, bersikaplah tegas dan bertekad.........

”AKU HARUS BISA MENJADI APA YANG AKU INGINKAN”



TUJUH KUNCI SUPER AGAR IMPIAN tak hanya SEKEDAR MIMPI!!!
1.Selalu berpikir : “AKU BISA!!!” 2.Tidak pernah berpikir : “AKU GAGAL 3.Punya prinsip : “AKU BERANI" 4.Ubah diri jadi : “AKU KREATIF” 5.Apa yang ada dalam pikiranku : “INILAH AKU” 6.Ubah kekalahan jadi : “INI KEMENANGANKU” 7.Tak sekedar dibayangkan tapi : “AKU LAKUKAN”

KUNCI SUKSES ALA “SUPERTWIN” = IMPIAN BESAR + PUNYA STRATEGI + BERANI MELANGKAH!!!!!

Di akhir untuk awal yang indah ini, kembali saya merenungkan motto hidup saya,

BE MY SELF : ETIKA! BE SMART & VISIONER!!!
ETIKA, SMART, dan VISIONER ini ada kepanjangannya.... hmm, check it out...

E = Encourage urself to do d bez! T = Time always go on… I = Is urself usefull 4 another??? K = Keep istiqomah n bliv that.. A = Allah always give d bez 4 us!!

Solutif… Magnetis… Aktif… Ruhiyah oke… Tangguh!!!

Visi mantap. Inspiratif. Semangat. Ikhlas berjuang. Optimis. Nothing to lose. Excellent. Responsible



Inilah akhir, untuk awal yang indah...
Redzone, 1 Desember 2010_05.00
Aisya Avicenna

Tuesday, November 30, 2010

Ikan Bandeng

Tuesday, November 30, 2010 0 Comments

Ikan bandeng. Siapa yang tak suka? Dagingnya memang lezat, sayangnya bandeng memiliki tulang dan duri yang susah dipisahkan dari dagingnya. Tersimpan manis dalam ingatan, saat ibu bersusah payah memisahkan tulang dan duri satu per satu dari ikan bandeng saat menyuapi saya waktu kecil dulu. Betapa sangat berhati-hati agar tidak ada satu ruas duri pun yang masuk ke dalam mulut mungil saya. Semoga Allah memberkahi kasih sayang ibu... aamiin...

Salah satu cara mengatasi masalah tulang dan duri itu adalah dengan mengolah bandeng menjadi bandeng presto.Bandeng diolah dengan pressure cooker, alat masak yang bekerja dengan memberikan tekanan tinggi. Tekanan ini telah diatur sedemikian rupa, sehingga tulang dan duri bandeng tersebut menjadi lunak, tetapi dagingnya sendiri tidak rusak.

Hampir mirip dengan ikan bandeng, ada juga “tulang dan duri” dalam diri kita yang membuat hidup kita terkadang tidak menyenangkan. Entah itu bagi diri kita sendiri, orang lain, bahkan Sang Pemilik kita. Mungkin “tulang dan duri” itu berupa kesombongan, kekerasan hati, egois, pola pikir yang keliru, tingkah yang tidak beretika, dan lain sebagainya.

Maka, kerap kali Allah Swt harus mengatasinya dengan “memasukkan” kita untuk sementara waktu ke dalam pressure cooker, yakni situasi hidup yang membuat kita tertekan atau stress. Tentu Allah Swt mengaturnya dalam tekanan yang sesuai dan tidak melebihi kemampuan kita untuk menanggungnya. Tekanan itu akan cukup kuat untuk “melunakkan duri dan tulang” atau membentuk kita, tetapi tidak sampai membuat kita hancur.

Oleh karena itu, apabila saat ini kita dihadapkan pada situasi yang “tertekan”, misal : batas pengumpulan skripsi yang makin dekat, deadline pembayaran hutang, deadline naskah (bagi penulis nih!), isi dompet menipis padahal kebutuhan hidup semakin banyak, dll maka janganlah menyerah! Gunakan kesempatan ini untuk merenung dan mencari apa yang Dia inginkan untuk kita ubah. Jalani semua ini dengan kesabaran dan ketekunan.

Semoga dengan ‘tekanan’ itu, akan mengubah pribadi kita menjadi lebih baik...



Backsong : “Cermin Tak Pernah Berdusta” (Star Five)

Cermin yang biasa kupandangi di setiap hari
Sekali lagi membiaskan bayangan diri
Wajah ini hati ini tempat sgala rasa bermula
Kan indahkah akhir sgala kita
Apakah diriku ini kan bercahaya bersinar di syurga-Mu menatap penuh rindu
Ataukah diriku ini kan hangus legam terbakar dalam nyala di neraka membara
Sungguh berbeda yang nampak dan yang tersembunyi
Hanya kepalsuan menipu topeng belakajiwa ini tubuh ini hati yang merajai diri
Tlah bersalah hamba-Mu melangkah
Cermin tak pernah berdusta yang indah topeng semata
Ya Allah aku malu tlah tertipu
Ampuni hamba sebelum akhir waktu Kemanakah diriku ini berakhir di surga atau di neraka-Mu
Aku takkan mampu
Ampuni hamba sebelum akhir waktu
Selamatkan aku...
Kemanakah diriku... Diriku ini berakhir...
Amin Ya Rabbal 'alamiin...


Saat DEADLINE mendera,
30 November 2010_05:40

Aisya Avicenna

Monday, November 29, 2010

Ada yang Istimewa di HUT KORPRI Ke-39

Monday, November 29, 2010 0 Comments

Senin, 29 November 2010. Selamat HUT KORPRI ke-39, hari ini aku jadi salah satu anggota paduan suara Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Bagaimana kisahku???
Pagi ini berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. Hmm, pakai seragam KORPRI pula? Ada apa gerangan? Yup, hari ini adalah HUT KORPRI ke-39. Untuk kedua kalinya aku memakai seragam ini. Pukul 06.30 berangkat. Waw, ternyata arus lalu lintas cukup padat merayap. macet. Mungkin banyak yang mau upacara kali ya.

Sampai kantor jam 7 lebih. Terlihat di lapangan, rekan-rekan sudah bersiap. Kali ini aku berkesempatan menjadi anggota regu paduan suara bersama-sama rekan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan.

Wah, ternyata yang akhirnya menjadi dirigen adalah Bu Ika (mantan kepala seksiku waktu di subdit 1 dulu). Upacara dimulai. Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Pak Mahendra Siregar (Wakil Menteri Perdagangan) karena Bu Menteri (Mari Elka Pangestu) sedang tidak ada di Indonesia.

Kami menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan penuh semangat meski panas begitu menyengat. Setelah pembacaan sambutan Presiden SBY yang dibacakan Pak Mahendra, kami menyanyikan Mars Korpri.

MARS KORPRI

Satukan irama langkahmu
Bersatu tekad menuju ke depan
Berjuang bahu-membahu
Memberikan tenaga tak segan

Membangun negara yang jaya
Membina bangsa besar sejahtera
Mamakai akal dan daya
Membimbing membangun mengemban

Berdasar Pancasila
Dan Undang-Undang Dasar Empat Lima
Serta dipadukan oleh haluan negara
Kita maju terus

Di bawah Panji Korpri
kita mengabdi tanpa pamrih
Di dalam naungan Tuhan Yang Maha Kuasa
Korpri maju terus

Setelah menyanyikan mars itu, beberapa peserta upacara bersorak gembira, dan seulas senyum Pak Wamen mengembang. Saat penutupan upacara, Pak Wamen sempat memberikan apresiasi pada regu paduan suara dan setelah upacara selesai beliau bersama rombongan pejabat eselon 1 berjalan menuju tempat kami dan meminta kami menyanyikan Mars Korpri sekali lagi. Waw, anggota paduan suara tidak menyangka akan hal ini. Padahal kami hanya latihan dua hari. Kalau aku hanya ikut sekali karena pas hari Kamisnya ada workshop.

Kami pun menyanyi kembali dengan penuh semangat. Sebelum turun dari panggung, kami sempat berfoto bersama. Selanjutnya, kami semua diajak sarapan bersama Pak Wamen di kantin kemendag. So awesome!

TAMBAHAN dari www.depdag.go.id

Wakil Menteri Perdagangan, Mahendra Siregar, hari ini (29/11) di lingkungan Kementerian Perdagangan memimpin Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke 39. Tema pada peringatan HUT KORPRI kali ini adalah: Dengan Netralitas dan Profesionalitas KORPRI Mendukung Reformasi Birokrasi dalam Rangka Optimalisasi Pelayanan Publik.

Dihadapan para Pejabat Eselon I, II dan karyawan/wati yang menghadiri upacara, Wakil Mendag membacakan sambutan tertulis Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono selaku Penasehat Nasional KORPRI, mengemukan 5 (lima) pesan :
Pertama
Tuntaskan pelaksanaan reformasi birokrasi, melaksanakan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (good Governance) di semua lini.
Kedua
Tingkatkan kerjasama produktif dengan semua pemangku kepentingan pembangunan. Jajaran birokrasi yang siap merespon berbagai tantangan pembangunan secara konstruktif. Ciptakan terobosan dan inovasi dalam memberikan layanan public terbaik bagi masyarakat. Ketiga
Bekerja lebih keras dan cerdas, sebagai abdi Negara, abdi masyarakat dan abdi pemerintah. Pedomani sumpah jabatan dan Panca Prasetya KORPRI.
Keempat
KORPRI dapat tampil sebagai organisasi profesi yang ikut meningkatkan daya saing bangsa melalui pelayanan birokrasi dan pelayanan public yang berkualitas.
Kelima
Mengedepankan semangat kebersamaan untuk bangsa dan negara. Melanjutkan pemberantasan tindak pidana korupsi, kolusi dan nepotisme.

Pada kesempatan tersebut Wakil Mendag dan pejabat Eselon I, II dan panitian HUT KORPRI, menyaksikan lebih dekat penampilan Paduan Suara Karyawan/wati Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, yang turut mengisi upacara


Aisya Avicenna

Tamu Tak Diundang

Monday, November 29, 2010 0 Comments


Senin, 29 November 2010. Sekitar pukul 00.30 alhamdulillah aku terbangun. Segera bangkit dan mengambil wudhu di kamar mandi lantai 1. Sebelum turun ke lantai 1 sempat berpapasan dengan Bu Hanum (ibu salah satu teman penghuni kos kami). Beliau baru selesai mandi. Hiks, aku kalah bangun duluan dari beliau. Biasanya sehabis mandi beliau sholat tahajud. Beliau sekarang memang kos bersama anaknya karena habis terkena stroke dan memang hanya anak perempuan satu-satunya lah yang bisa merawat (kisah ini sudah pernah saya ceritakan). Lanjut, saat turun ke lantai 1, memang merasa ada ‘sesuatu yang tidak biasa’. Tapi saya enyahkan ‘rasa aneh’ itu.

Setelah wudhu, kembali lagi ke Redzone (kamarku yang terletak di lantai 2). Lanjut sholat tahajud. Saat tengah khusyuk dalam doa, Gemini-ku bergetar. Biasanya kalau bergetar ada 5 pertanda :
1.SMS
2.Telepon
3.BBM
4.YM
5.Notifikasi FB

Aku selesaikan doaku. Kemudian bergeser meraih si Gemini. Sebuah SMS dari salah seorang teman kos. Nurul. Aku buka SMS-nya.

“Bangun! Kayaknya ada maling dibwh, nunggu sepi, Dy udah nyabut kunci bwh kyknya. Ayo kita serbu.”

Aku balas SMS-nya, “Hah? Nyerbunya gimana?”

“Dia lg dbwh jemuran nunggu sepi. Km siap-siap pakai jilbab trus ntar ke bwah kalau sudah aku kasih isyarat.” Balasan SMS Nurul membuatku semakin waspada.

Astaghfirullah. Langsung deg-degan juga. Tegang. Aku langsung memandang sekeliling kamar. Senjata apa ya yang bisa dipakai? Aha, kemoceng! satu-satunya ‘senjata’ yang cukup representatif untuk sekedar dipakai memukul sang maling. Hehe...

“Emang tahumu gimana ciri-ciri kalau itu maling? Waduw, ni yang dah bangun sapa ja ya?” SMS-ku lagi.

Nurul membalas, “Ada suara kresek-kresek. Kuncinya dah kecabut. Aku pikir Nizar. Soale kemarin Nizar pulang malam juga. Ni yang bangun kita berdua saja tik. Km bisa lihat dari atas gak? Tapi hati-hati buka pintunya!”

Nizar itu anaknya bapak Kos yang masih SMA. Hmm, aku memutuskan untuk mengaji saja sambil menunggu isyarat dari Nurul. Alhamdulillah, sudah masuk Q.S. Ar-Rad. Sampai juga di ayatnya yang ke-28. “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah, hati akan menjadi tentram.” Subhanallah, serasa Allah mengingatkanku langsung lewat ayat ini. Dan memang menjadi tenang setelah mengaji. Sebenarnya, aku ingin keluar dan melihat kondisi di bawah. Tapi, kalau aku keluar. Pintuku mendecitnya cukup keras, bisa kabur duluan tuh si maling!

Selang berapa lama, tidak ada SMS lagi dari Nurul. Aku telepon dia. Tulalit. Sepertinya tidak ada sinyal di lantai 1. Aku coba lagi. Tersambung! Diangkat Nurul. Aku bertanya bagaimana kondisi di bawah. Kami telepon-teleponan sambil berbisik-bisik! Lucu kalau diingat lagi ^^v.

Nurul SMS lagi, “Ngantuk. Dia sedang gelisah menunggu sepi, lha sibuk menarik kursi.”

Aku balas, “Jangan tidur dulu! Emangnya ada kursi deket jemuran to? Ayo kita timpuk saja!”

Sudah jam 2 lebih. Selesai mengaji, aku menatap netbookku. Mulai menulis. Tiba-tiba, Krek! Seperti ada yang membuka pintu bawah. Dan memang benar. Maling itu mencoba masuk! Nurul berteriak memanggil namaku. Aku langsung berdiri, dan berlari menuju lantai 1 masih dengan mengenakan mukena merah hatiku. Halah.. merah! ^^v. Aku lupa membawa kemoceng yang sejatinya sudah aku persiapkan sebagai senjata. Waduh...

Sampai di bawah, Nurul sudah berdiri di depan pintu. Maling berhasil kabur membawa kunci pintu kos kami. Kata Nurul, si maling adalah seorang laki-laki jangkung dan kurus yang mengenakan jaket dan celana jeans tiga perempat. Dia berhasil melompat pagar pintu kos kami. Mmm, sepertinya harus ekstra hati-hati nih! Pasalnya, dia sudah berhasil mengatahui cara membuka pintu kos yang begitu rumit. Padahal pak kos sudah memasang gerendel pintu yang cukup canggih untuk bisa membuka pintu itu dan hanya anak-anak kos saja yang tahu.
***
Ya Allah, tiada tempat berharap selain kepada-Mu. Penuhilah seluruh harapan kami dengan Kau bimbing kami ke jalan-Mu yang lurus, dengan Kau tuntun kami istiqomah dalam ketaatan dan terjatuh dari kemaksiatn, agar kami bisa meraih limpahan rahmat dan kasih sayang-Mu untuk akhirnya kami bisa berlabuh damai dalam rengkuhan ridho-Mu.. Aamiin..
Jakarta, 29 November 2010
Aisya Avicenna


Menulis Yuk di TKIT Fitrah Lebah

Monday, November 29, 2010 0 Comments

Sabtu, 27 Desember 2010 tim Menulis Yuk menggelar acara "Workshop Penulisan" bersama adik-adik kelas 1 SD sampai SMP di TKIT Fitrah Lebah, Bekasi.
Berikut ceritanya.

Pagi itu, sekitar pukul 06.30, Mbak Iecha SMS aku menanyakan apakah aku jadi ikut ke Bekasi atau tidak. Aku jawab kalau aku jadi ikut. Dia SMS lagi, kalau dia akan menungguku di halte Busway Gelanggang Remaja. Kami memang janjian ketemuan di UKI jam 07.30. Pukul 07.00 aku dah bertemu Mbak Iecha yang mengenakan kaos berwarna kuning. Setelah itu, kami berdua naik busway menuju halte UKI. Di sana sudah menanti Mbak Suri dengan baju pink-nya. Ternyata Mbak Suri sudah menunggu kami di halte angkot yang terletak di depan UKI. Kami bertiga bertemu.


Selang berapa saat kemudian, Mbak Ovy datang. Sudah jam 07.45. Wedew, Mbak Ria dan Mbak Rurie telat nih! Saat sedang asyik ngobrol sambil baca bukunya Kang Arul “A Complete Guide for Writerpreneurship”, mbak Ria datang dengan hebohnya. Dia naik ojek. Pakai acara uangnya kegedean dan akhirnya pinjam uang Mbak Ovy dulu. Tumben hari ini Mbak Ria pakai baju biru. Biasanya PINK terus! Beuh... hihi, dasar mbakku yang satu ini! Selanjutnya, tinggal menunggu Mbak Rurie yang masih dalam perjalanan.

Mbak Rurie akhirnya datang juga dengan tampang merasa bersalah karena terlambat. Tapi kita tidak akan marah kok! :) . Kemudian kami naik angkot kecil jurusan bekasi. Dalam perjalanan, aku dan Mbak Suri berdiskusi tentang banyak hal, salah satu hasil diskusi kami sudah saya tulis dalam “Menunggu di Sayup Rindu”. Sesekali kami tertawa melihat polah tingkah Mbak Ria yang super heboh. Dasar!!!

Sampai di daerah... mmm, aku lupa namanya. Kami turun! Awalnya mau ketemuan sama Mbak Ayu, tapi ternyata dia belum sampai. Akhirnya Mbak Ayu kami tinggal biar dia menyusul saja. Kami naik angkot 2 B. Sampai di pintu Gerbang Perumahan Villa Nusa Indah, kami turun. Setelah itu berjalan kaki menuju TKIT Fitrah Lebah.

Sampai di pintu gerbang, langsung disambut pengelolanya dan kami dipersilakan masuk. Di dalam, anak-anak sudah berkumpul. Kang Arul juga sudah datang. Acara “workshop penulisan” pun dimulai. Kang Arul mengawali workshop dengan memperkenalkan dirinya dan para pasukannya (kami, -red). Setelah itu, Kang Arul menggelar games kecil yang membuat adik-adik makin semangat. Pelatihan pun dimulai. Hmm, Kang Arul memang keren deh dalam berbagi ilmu soal kepenulisan. Sebenarnya, bukan adik-adik dari SD sampai SMP itu saja yang belajar menulis pagi ini, tapi aku juga belajar teknik menulis yang luar biasa dari Kang Arul.
Adik-adik mendapat tugas dari Kang Arul. Tugas menulis tentunya! Mereka dibagi menjadi 3 kelompok.
Kelompok 1, terdiri dari kelas 1 sampai 3 SD, dipegang oleh : aku, Mbak Suri, dan Mbak Ovy.
Kelompok 2, terdiri dari kelas 4 dan 5 SD, dipegang oleh : Mbak Rurie dan Mbak Ayu.
Kelompok 3, terdiri dari kelas 6 dan 7 (SMP), dipegang oleh : Mbak Iecha dan Mbak Ria.
Kami bertugas membimbing adik-adik dalam menulis. Wah, seru banget deh!!!! Aku jadi akrab dengan beberapa adik dan sempat bertukar alamat FB. Hehe, kecil-kecil punya FB!

Acara ini selesai pukul 12.00. Setelah acara selesai, kami foto bersama. Selanjutnya adik-adik bermain di depan “Rumah Pensil Publishing” (yang dulunya memang TKIT Fitrah Lebah). Aku dan Mbak Suri sempat diskusi tentang Rumah Pensil Publishing dengan salah satu pengelolanya. Kang Arul masih asyik ngobrol dengan ibu-ibu yang anaknya ikut acara tadi.
Pukul 12.00 lebih Kang Arul undur diri. Makasih ya Kang atas kesempatannya.

Aku dan mbak-mbakku masih menikmati snack, makan siang, dan sholat Zuhur dulu di Rumah Pensil Publishing. Setelah itu, kami menuju rumah Mbak Ayu untuk rapat membahas calon buku yang tengah kami tulis. Chayo buat tim MENULIS YUK!!!


Aisya Avicenna

NB : Kang Arul adalah nama panggilan dari Rully Nasrullah, penulis 200-an buku (lebih malah) dengan beragam nama pena, salah satunya "ARUL KHAN". Beliau adalah seorang "WRITER COACH" yang luar biasa keren! Saat ini beliau juga sebagai CEO MENULIS YUK KOMUNIKATA. Menjadi salah satu 'anak buah'-nya merupakan sesuatu yang luar biasa bagiku yang memang tengah belajar menjadi seorang "WRITERPRENEUR"

Sunday, November 28, 2010

Insya Allah Khair...

Sunday, November 28, 2010 0 Comments

Menuliskan kisah ini membuat saya mengenang masa itu. Jumat, jam 11 siang di dekat mushola lantai 2 Gedung B FMIPA UNS, bersama adik-adik yang sangat bersemangat mengenal Islam lebih dekat. Kisah ini adalah salah satu kisah yang pernah saya sampaikan dalam sebuah pertemuan di Jumat itu...

Pada zaman dahulu hiduplah seorang raja yang mempunyai daerah kekuasaan yang sangat luas. Ia mempunyai seorang penasihat yang bijaksana. Suatu ketika sang raja bingung dengan apa yang akan ia lakukan. Ia pun bercerita kepada penasihatnya. “Wahai penasihat, aku bingung dengan diriku ini. Aku telah menjadi raja, tapi mengapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku merasa sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasihat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insya Allah khoir, insya Allah kau tidak merasa sepi”.

Maka sang raja menuruti apa kata penasihat. Akhirnya sang raja menikah. Benar saja, sang raja merasa sangat bahagia, ia tidak merasa sepi lagi. Namun sang raja merasa ada yang kurang, ia belum mempunyai anak. Setelah berbincang dengan penasihat, penasihat menganjurkan untuk memiliki anak. “Insya Allah khair,” kata penasehat. Maka akhirnya sang raja memilih untuk memiliki anak. Hingga akhirnya ia mempunyai seorang anak laki- laki.

Seiring berjalannya waktu sang anak pun tumbuh besar. Hingga akhirnya ia mulai memasuki bangku sekolah. Pada saat itu sang raja kembali bingung, anaknya akan disekolahkan di mana. Maka ia kembali berbicara pada penasihatnya. “Wahai penasihat bagaimana menurutmu, sekolah mana yang pantas untuk anakku ini?” tanya sang raja. Maka dengan bijaksna penasihat berkata “Sekolahkan saja anak raja ke negeri seberang, Insya Allah khair, itu lebih baik”. Maka dengan berat hati sang raja menyekolahkan anaknya ke negeri seberang.

Dengan perginya anaknya, maka sang raja merasa kesepian. Pada suatu malam ia mengupas buah apel. Namun apa gerangan, tangannya terkena pisau hingga mau putus. Sang raja merasa hatinya resah, ia menganggap itu pertanda kalau sedang terjadi sesuatu yang tidak baik pada anaknya. Maka ia kembali bicara pada penasihatnya. “Wahai penasihat, menurutmu apa yang sedang terjadi, aku merasa tidak enak, ini tanganku teriris pisau dan mau patah,” kata sang raja. Maka dengan muka senyum penasihat berkata ”Insya Allah khair”. Mendengar jawaban penasihat raja merasa jengkel karena dari dulu setiap dimintai pendapat penasihat menjawabnya “Insya Allah khair” terus. Sang raja marah dan akhirnya menjebloskan penasihat tersebut ke dalam penjara.


Sang raja mengangkat penasihat baru. Setelah itu mereka langsung berburu di hutan. Sang raja memang suka berburu. Dengan membawa segenap pasukan dan penasihatnya, raja berangkat berburu di hutan. Di tengah jalan, raja melihat seekor rusa. Dengan menunggangi kuda sang raja dan penasihat barunya mengejar rusa tersebut. Namun, tidak dengan para pengawalnya. Mereka kelelahan mengejar sang raja, karena mereka harus berlari. Hingga tanpa disadari tinggal sang raja dan penasihat yang mengejar buruannya.


Akhirnya sang raja mendapatkan posisi yang tepat untuk memanah rusa tersebut. Tanpa disadari, ternyata mereka berdua telah dikepung oleh kaum kanibal yang menghuni hutan tersebut. Di saat yang bersamaan, kaum kanibal tersebut sedang mencari manusia untuk upacara adat. Tanpa bisa berbuat apa-apa maka raja dan penasihat baru itu dibawa. Dengan posisi seperti akan disate maka penasihat baru tersebut dipanggang, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Saat giliran sang raja yang akan dipanggang, ada seorang dari kaum kanibal melihat bahwa ada bagian tubuh yang rusak dari sang raja, yaitu jari tangannya hampir putus. Mereka juga tidak enak kalau mau memberi sesajen pada leluhurnya dengan barang yang cacat. Maka sang raja tidak jadi dipanggang dan akhirnya dilepaskan.


Dengan perasaan takut maka rajapun kembali ke istana. Sang raja langsung menemui penasihatnya yang tengah dipenjara.”Wahai penasihat ternyata kau benar, kalau jariku ini tidak terluka, maka aku bisa dipanggang oleh kaum kanibal di hutan tersebut,” kata sang raja sambil minta maaf. Dengan tersenyum sang penasihat berkata ”Saya juga berterima kasih pada Paduka Raja, karena telah menjebloskan saya ke penjara. Karena kalau tidak dipenjara, mungkin saya juga sudah dipanggang oleh kaum kanibal tersebut”.


Selamat mengambil pelajaran dari kisah ini...


Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless

You can`t see which way to go
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah
Insya Allah you`ll find your way
Everytime you can make one more mistake
You feel you can`t repent
And that its way too late
You`re so confused, wrong decisions you have made
Haunt your mind and your heart is full of shame
Don`t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah
Insya Allah you`ll find your way
Insya Allah
Insya Allah you`ll find your way
Turn to Allah
He`s never far away
Put your trust in Him
Raise your hands and pray
Ya Allah
Guide my steps don`t let me go astray
You`re the only one that showed me the way,
Showed me the way
Insya Allah
Insya Allah we`ll find the way
(Insya Allah-Maher Zain)

Saat Jakarta tengah batuk, 28 November 2010_14.24
Aisya Avicenna

Saturday, November 27, 2010

NASIHAT UNTUK DIRI SENDIRI : “BUKAN (hanya) UNTUK DIBACA, TAPI DIRENUNGKAN…”

Saturday, November 27, 2010 0 Comments





Jumat, 26 November 2010

Masih terlalu dini untuk kusebut pagi…Malam masih membentangkan pesonanya…Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk bermunajat kepada-Nya, pada malam di sepertiga bagiannya…Ya Rabb, ku adukan semua keluh kesahku hanya kepada-Mu.

Waktu berkurang dengan pola keteraturan yang sempurna, dan…hidup terus berubah mengikuti sunatullah, mengikuti arah takdir dari Sang Perencana.


Akhir-akhir ini menjadi masa yang dibilang cukup ‘berat’ dalam hidupku…hehe…begitu banyak peristiwa yang singgah, yang kadang menjadi sesuatu hal tak terduga, penuh derai air mata tapi kadang juga berbalut tawa. Tapi aku yakin, hidup selalu penuh rintangan namun selalu ada jalan untuk orang-orang pemberani dan selalu menumpukan dirinya dijalan yang diridhoi oleh-Nya. Kebahagiaan adalah saat kita mau memberi dan menjadi manusia bercahaya, bermanfaat bagi orang lain. Kita harus berubah, tak hanya sekedar mengikuti arah mata angin, tapi menentukan arah untuk mencapai tujuan ! Kalau istiqomah pasti aku, kamu, bisa ! [kalimat yang pernah menjadi status FB ku]

Seperti pagi ini, aku merasakan ada sesuatu yang ‘menyesakkan’ sekali…sampai akhirnya Ba’da Subuh usai melakukan rutinitas harian, N5310 ku melantunkan tembangnya Kang Maher Zain yang Insya Allah berulang-ulang…(cocok banget dengan suasana hati…aku mengenang kejadian yang kualami semalam sepulang ngajar dari GO. Ya Rabb, sebaik-baik rencana kita, jauh lebih baik rencana Allah untuk kita. THE LITTLE TEACHER OF IKHLAS!!!)

Everytime you feel like you cannot go on
You feel so lost
That your so alone
All you is see is night
And darkness all around
You feel so helpless
You can’t see which way to go
Don’t despair and never loose hope
Cause Allah is always by your side
Insya Allah…Insya Allah..Insya Allah…
Insya Allah you’ll find your way


Sampai akhirnya, ada SMS masuk di Inbox tepat bersamaan dengan keinginanku mengganti tembang Insya Allah..menjadi Thank You Allah, saat ku membaca kata demi kata dari SMS itu…bulir-bulir kristal bening membasahi kulit pipiku…Tangis bahagia di Jumat pagi yang penuh barokah. SEMANGAT DAHSYAT!!! “Alhamdulillah, Alhamdulillah…All praises to Allah, All praises to Allah”. Ada energy luar biasa yang memenuhi rongga-rongga jiwa!!!

***
Bersiap ke MIPA karena pagi ini jam 8 salah seorang sahabat terbaikku (Fina Ernawati) akan melaksanakan ujian pendadaran. Setidaknya pagi ini aku bisa mengobati kerinduanku pada kampus tercintaku terutama MIPA. Berkumpul dan bercerita banyak hal dengan sahabat-sahabat terbaikku (BIOLOGI 2006) menjadi sebuah momentum yang tak akan pernah kulewatkan begitu saja. Mereka semua terlalu berharga….indahnya sebuah persahabatan yang benar2 kurasakan!!!

Menunggu Fina pendadaran sambil membaca novel Mekanika Langit yang kemarin sempet beli di Solo IBF. Alhamdulillah, pendadaran Fina lancar!! Seneng banget bisa ketemu 4 dosen, 2 diantaranya adalah dosen pengujiku saat Sidang Sastra Intelektual tanggal 19 Maret 2010 silam. Menyempatkan diri dulu jalan-jalan di MIPA. Ketemu adik-adik dengan ‘kehebohannya’…hehe…bapak-bapak, ibu-ibu, pak Narto PD3, dll. Alhamdulillah, masih pada kenal…^^v

MIPA, selaksa rindu untukmu…

***
Berangkat ke GO jam 14.30, sebelumnya ngenet dulu mengirimkan tugas ke mysupertwin. Sepanjang perjalanan ke GO membaca, merenung, menghafal, dan berpikir…

“Aku berpikir, dan menyusun kembali rencana-rencana jangka pendek. Membuka kembali tentang strategi akselerasi itu. Dan kudapati diriku dalam keadaan ‘sempurna’ menyongsong akhir tahun. Tak mungkin aku tidak bersyukur karena dalam banyak keterbatasan, Allah SWT memberiku banyak kebaikan dan anugerah yang tak terkira…”

Sampai GO bertemu dengan para pengajar yang lain. Seperti biasa, ngobrol, sharing dan percakapan-percakapan ringan lainnya. Aku benar-benar merasakan menemukan keluarga baru disini. LUAR BIASA!!! THE SPIRIT OF GANESHA!!!

Jam 15.30…aku mendapatkan jadwal mengawas UAS di kelas 5 SDI 1 (Volta) 7 orang anak, karena kelas individu. Hm, salah satu kelas favoritku nih. Coz adik-adiknya lucu-lucu, cerdas, dan lebih anteng. Jadwal tes mereka hari ini PKN dan Bahasa Inggris. Belum ada jam 16.30 kebanyakan dari mereka sudah selesai. Istirahat 15 menit, dan sesi kedua kita gunakan untuk mengoreksi kembali LJK bagi yang sudah selesai dan kalau sudah dikumpulkan semua boleh melakukan aktivitas yang lain asalkan bermanfaat dan tetap di dalam kelas. Nah, pada kesempatan ini, aku gunakan untuk sharing banyak hal dengan adik-adik.

Hisyam, Henta, dan Rizky sudah tenggelam dengan keasyikan mereka main rubik. Rama bercerita pengalamannya saat kemarin ikut Olimpiade Matematika tingkat Nasional di Wonosobo dan dia berhasil meraih juara 1 dan mendapatkan medali emas, mengalahkan 200an peserta lainnya. Sherina sibuk menggelitiki aku (xixixi, jahil ni anak) sampai akhirnya tak kasih kertas kosong biar dipakai nggambar dan dia berhasil membuat gambar seorang putri yang cantik…Rosa asyik bercerita tentang keinginannya belajar beberapa jenis beladiri. Wow, dah kelihatan banget ni anak bakatnya ‘perang tanding’. Ciiaaat…hehe…sedangkan si imut Muna asyik menceritakan pengalamannya saat mengikuti GELAR KARYA EKSPLORASI PUSTAKA yang diadakan oleh Tiga Serangkai di sekolahnya, SD Al Firdaus. Kemarin dia ikut lomba cerpen dan berhasil membuat 9 halaman. Teman sekelasnya ada yang bisa nulis 20an halaman. Tapi Muna belum berhasil jadi juara. Sore itu dia juga bawa buku Kecil-Kecil Punya Karya milik temannya. Muna bilang, kalau di rumah tidak boleh baca buku kayak gini sama Mama, kan mau UAS. Jadi bacanya kalau di sekolah atau pas di GO. Hehe…Muna juga cerita kemarin dapat motivasi juga dari Pak Bambang Trim (General Manager-nya Tiga Serangkai Solo, saat kutanya kenal Pak Bambang Trim gak?? ^^v). Siippp, Pak!!!

Sore yang luar biasa!!! Mendengarkan celoteh adik-adik bercerita serasa dapat spirit yang dahsyat!!! Semangat-semangat mereka bagaikan energy baru yang menjadikanku selalu bersyukur dan mantab berkata : INI LANGKAHKU!!! Banyak mozaik berharga ketika ku berada di tengah-tengah mereka, murid-murid GO yang lucu-lucu…^^ (secara tidak langsung banyak dapat ilmu Tarbiyatul Aulad nih…)

***
Jam 19.15 di jemput Kang Dodoy, kemudian kita memutuskan untuk makan malam bersama di warung lesehan “Bebek Presto” di Jalan Urip Soemohardjo. Untuk yang kedua kalinya nih. Ni tempat menjadi salah satu tempat kuliner favorit kita. Setelah pesan, bebek presto bakar dan lemon tea hangat, kita berdua asyik bercerita, sharing dan curhat banyak hal…bener2, malam itu ku merasakan menjadi seorang adik yang sangat beruntung memiliki seorang kakak seperti Kang Dodoy. Langka-lah…tiada duanya!!! Hehe…dia mengawali dengan menceritakan kejadian yang baru saja dia alami di counter tempatnya bekerja. Ada kejadian tidak beres. Selain itu, ada sebuah kisah menarik yang dia ceritakan yang saat ini masih menjadi ‘sebuah misteri’ dalam hidupnya…akankah jadi nyata? Kalau iya, aku pun ingin sekali bertanya : Ini bukan mimpi kan??? Allah pasti tahu yang TEPAT dan TERBAIK buatmu, Kang!!! Berharap kisahmu happy ending…(bisa jadi ide bikin novel nih), kita saling memberikan pendapat dan berbagi banyak hal. Apa yang sekarang dia alami juga mengingatkan saat aku sakit dulu….dia adalah orang pertama yang paling yakin, suatu saat nanti Dik Nung pasti sembuh…benar-benar sembuh total…dan keyakinan itu yang kini merasuk kuat dalam hatinya. Keyakinan untuk kesembuhan seseorang.

Menikmati malam sambil makan bebek presto bakar, benar2 mantab surantab…hehe…mbak thicko di Jakarta aja mupeng…(kita saling comment di FB…), banyak pengamen yang berkeliaran, “walau raga kita terpisah jauh namun hati kita selalu dekat…” (like this dengan kalimat ini). Kangen KYDEN kumpul bareng!!!

Kang Dodoy sempat menyampaikan dan memberikan motivasi…”kalau sudah jodoh, gak bakal kemana kok…”. Dia juga bilang gak bakalan terlalu muluk-muluk dalam menetapkan kriteria, dsb…..panjang deh critanya…(bikin ku terharu). Dia juga bilang, satu hal yang menjadi impiannya, suatu saat nanti BISA MENG”HAJI”KAN BAPAK SAMA IBU. Dan itu jadi impian SUPERTWIN juga Mas!!! (aku makin terharu). Aku yakin kita bertiga pasti bisa mewujudkan impian ini!!! Dengan izin Allah SWT….Amin.


Skenario Allah SWT untukku hari ini benar-benar LUAR BIASA!!!

“Langit tetap tegak menaungi alam semesta seisinya. Seluruh planet beredar dengan orbit yang telah ditetapkan, bergerak mengelilingi matahari sebagai pusat revolusi dalam lintasan elips. Bintang-bintang pun tetap bercahaya benderang di ujung barat. Begitulah, jika Allah SWT telah menetapkan manzilah bagi garis edar setiap planet dan bintang. Segalanya telah diciptakan dalam keteraturan dan keseimbangan. Demikianlah, Allah SWT dengan segala kekuasaan-Nya. Menyuratkan scenario alam, mengukir mekanika langit, serta melukiskan garis takdir dengan kanvas keagungan-Nya…”
[Mekanika Langit]



“Ketika engkau terhimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya, yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu, adalah saat di mana engkau kehilangan harapan. Maka, ketika engkau berdoa kepada Allah SWT, sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua kekuatan, dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan. Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu. Jika kemauanmu menguat menjadi azzam (tekad), itulah saatnya engkau melihat gelombang tenaga jiwa yang dahsyat. Gelombang yang akan memberimu daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak. Dan, apa yang engkau butuhkan saat itu hanyalah : mempertemukan kehendakmu dengan kehendak Allah melalui doa dan tawakal.”

“Faidza ‘azamta fatawakkal ‘alallah…”
Maka, jika kamu telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah SWT!!!

“Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluaannya”
(QS. At-Thalaq [65] : 3)

[Zona NOstalgia RoMAntic…Sabtu, 27 November 2010…hari ini akan kembali menjadi salah satu hari yang bersejarah dalam hidupku!!!]

Friday, November 26, 2010

Menunggu di Sayup Rindu

Friday, November 26, 2010 1 Comments

burungpun bernyanyi
melepas sgala rindu
yang terendam malu
di balik qolbu

anginpun menari
mencari arti
apakah ini fitrah
ataukah hiasan nafsu

di dalam sepi ia selalu hadir
di dalam sendiri ia selalu menyindir
kadang meronta bersama air mata
seolah tak kuasa menahan duka

biarlah semua mengalir
berikanlah kepada ikhtiar dan sabar
untuk mengejar...

sabarlah menunggu
janji ALLAh kan pasti
hadir tuk mdatang
menjemput hatimu

sabarlah menanti
usahlah ragu
kekasihkan datang sesuai
dengan iman di hati
bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menanti
bila di dunia ia tiada
moga di syurga ia telah menunggu

-Maidany-

***

Jodoh tak usah terlalu dirisaukan, tiba waktunya ia akan menjemput, namun perlu juga membuka lorong-lorongnya agar jemputan mudah sampai dan tidak terhalang

Ketika kita pasrah dan tawakal kepada Allah, dalam menanti jodoh yang terbaik menurut sang Maha Pencipta, baiknya kita singkirkan segala permintaan tentang jodoh yang tepat menurut kita (kriteria idealis kita). Saat jodoh masih belum datang juga, bisa jadi penyebabnya karena tidak ada 'keharmonisan' saat berdoa. Ternyata ketika mulut kita meminta, hati tidak seiring dan sejalan dengan apa yang kita ucapkan. Oleh karena itu, kita harus berusaha sekuat tenaga menyelaraskan ucapan dan lintasan hati kita.

Ketika kita pasrah dan tawakal kepada Allah, dalam menerima jodoh yang terbaik menurut sang Maha Penentu Takdir, Insya Allah Dia akan memberikan lebih daripada yang kita kira. Ketika kita tidak lagi menuntut banyak kriteria, Allah mungkin justru akan memberikan kriteria yang sering kita minta di setiap doa-doa dalam mengharap jodoh kita.

Ketika kita pasrah dan tawakal kepada Allah, jika suatu saat nanti kita siap menerima seseorang sebagai pendamping hidup, kita sangat yakin kepada sang Maha Pengampun, kita akan jauh lebih baik dan lebih cantik/tampan di surga nanti. Dialah jalan bagi kita untuk menuju surga Allah. Ya Allah, kumpulkanlah kami dalam surgamu kelak. Amin.

Ketika kita mampu pasrah dan tawakal kepada Allah, dalam segala hal, maka yakinlah, sang Maha Mendengar segala doa, akan mengabulkan doa-doa kita.


~Hasil diskusi dengan seorang sahabat saat perjalanan Jakarta-Bekasi~

Aku, yang masih terus mencoba pasrah dan tawakal
Aisya Avicenna

HARAPAN ITU SENANTIASA ADA!!! OPTIMISLAH!!!

Friday, November 26, 2010 0 Comments


“Ketika engkau terhimpit dan terlilit oleh problematika kehidupan, sesungguhnya, yang dapat membuatmu bertahan adalah harapanmu, dan sebaliknya, yang akan membuatmu kalah atau bahkan mematikan daya dan energi hidupmu, adalah saat di mana engkau kehilangan harapan. Maka, ketika engkau berdoa kepada Allah SWT, sesungguhnya engkau sedang mendekati sumber dari semua kekuatan, dan apa yang segera terbangun dalam jiwamu adalah harapan. Harapan itulah yang kelak akan membangunkan kemauan yang tertidur dalam dirimu. Jika kemauanmu menguat menjadi azzam (tekad), itulah saatnya engkau melihat gelombang tenaga jiwa yang dahsyat. Gelombang yang akan memberimu daya dan energi kehidupan serta menggerakkan segenap ragamu untuk bertindak. Dan, apa yang engkau butuhkan saat itu hanyalah : mempertemukan kehendakmu dengan kehendak Allah melalui doa dan tawakal.”