Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, March 09, 2011

Model untuk Modal Rumah Tangga

Wednesday, March 09, 2011 0 Comments

MODEL RUMAH TANGGA APA YANG KAU INGINKAN?
Sebuah tulisan yang diambil dari buku "Life Excellence" Reza M Syarief...

Para insan sejati, ketika anda masih single, anda belum berkeinginan untuk menjadi suami atau istri, maka hal terpenting yang pertama kali harus Anda pikirkan dan lakukan, bukanlah mempertanyakan siapakah orang yang pantas menjadi calon pendamping hidup saya? atau mempertanyakan siapa yang paling cocok menjadi calon suami/istri saya? TETAPI, yang paling utama yang harus anda pikirkan pertama kali adalah MODEL dan GAYA Rumah Tangga macam apa yang akan anda bentuk di dalam kehidupan anda?

Sedikit berbagi mengenai apa yang telah saya baca.
Dalam Kehidupan di masyarakat setidaknya ada 6 Model Rumah Tangga :

PERTAMA, Model RT gaya HOTEL... mengapa disebut Hotel? karena dalam model ini, rumah hanya sebagai tempat transit, bukan tempat tinggal tetap. Kalau anda melihat ada sebuah rumah tangga dimana sang suami pulang hanya untuk menumpang tidur, makan, (maaf) buang air, maka sebenarnya model rumah tangga itu sudah bisa disebut sebagai model rumah tangga gaya hotel. yang sering disebut 3 UR : dapur, kasur, sumur.

KEDUA, Model RT gaya HOSPITAL... dalam model ini, rumah tangga didasarkan pada politik balas jasa. Dokter merasa menolong pasien, sehingga pasien berhutang jasa padanya, begitu pula sebaliknya, pasien merasa jika dia tidak periksa di dokter tersebut, maka si dokter tidak dapat duit. Suami istri masing-masing merasa lebih, sehingga tidak akan bertemu dan tidak akan sinergi. suami merasa berjasa pada istrinya, begitu pula sang suami.

KETIGA, model RT gaya PASAR... seperti di pasar pada umumnya, ada penjual dan ada pembeli. Sang penjual menggunakan prinsip "menjual dengan harga setinggi-tingginya", sedangkan pembeli menggunakan prinsip "membeli dengan harga serendah-rendahnya". Jika sang penjual dan pembeli saling mengatakan "Pokoknya", dan dua-duanya memakai "Titik", maka tidak akan terjadi penawaran. Rumah tangga seperti ini tdk ada kompromi.

KEEMPAT, model RT gaya KUBURAN... anda mungkin sudah tahu bagaimana suasana kuburan. Sunyi, senyap, tenang dan tidak ada suara. Nah, yang dimaksud dengan model rumah tangga ini adalah rumah tangga yang tidak ada komunikasi, suami istri, anak2, semuanya pendiam, oleh karena itu, wajar ketika anak2nya juga tidak bisa bicara, ketika bapak dan ibunya tidak mengajarkan kosa kata.

Nah, sampai disini, termasuk model rumah tangga apakah yang anda bina? atau jika anda sebagai anak, termasuk manakah rumah tangga bapak/ibu anda?

sekarang, kita sampai ke model yang KELIMA dan KEENAM, model rumah tangga yang kita harapkan..

KELIMA, model RT gaya SEKOLAH... ditandai dengan 3 A, Asah, Asih dan Asuh... disini dibutuhkan komitmen untuk saling berkomitmen mengasah, mengasihi, dan mengasuh semua anggota keluarga. pernikahan anda ibarat sekolah yang akan meningkatkan kemampuan anda.

KEENAM, model RT gaya MASJID...
cirri-cirinya ada 4 :
1. Ketulusan, Sincerity, dibangun dalam ketulusan. bagaikan kita berwudhu dalam sholat, tanpa wudhu, sholat tidak sah, oleh karena itu kita berwudhu untuk membersihkan hati dan menuluskan jiwa.
2. Ada imam dan ada makmum. Ada pemimpin dan ada yang dipimpin. Imam bergerak, makmumpun mengikuti imam, ada kebersamaan.
3. Loyalitas. Istri dan anak-anak taat pada suami selama dalam kebaikan.
4. Kedamaian. Sholat diakhiri dengan salam. Keselamatan, ketenangan dan kedamaian senantiasa mewarnai suasana rumah tangga gaya masjid.

Itulah sedikit yang bisa saya paparkan ulang, Semoga keluarga kita termasuk keluarga dengan model campuran kelima dan keenam... Wallahua'lam bish showab...


Mimpi besarku : membangun keluarga SMART! Mudahkanlah ya Rabb..

Repost by : Aisya Avicenna

Tuesday, March 08, 2011

Renungan Sebelum Bergelar "MSI"

Tuesday, March 08, 2011 0 Comments

Tertuliskan puisi di bawah ini untuk para aktivis Islam di manapun berada. Jangan pernah meninggalkan perjuangan di jalan Allah. Betapa seluruh hajat hidup seharusnya bertumpu pada kepentingan perjuangan di jalan Allah termasuk menikah, berkeluarga, bersuami isteri. Inilah tren pernikahan yang seharusnya kita pertahankan. Wallahu a’lam

Buat manusia istimewa dalam hidup ini… dan juga isteri-isteri pejuang… serta bakal isteri seorang pejuang

Isteriku….
Apabila kusentuh telapak tanganmu…
Saat kuusap dan kurasakan guratannya,
Kudapatkan parutan kasar dan semakin kasar….
Dan ketika kupandangi wajahmu….
Terpancar sinar bahagia dan ketenangan walaupun kutahu…
Redup matamu menyimpan satu rintihan yang memberat….
Ketika kutersentak dari pembaringan di kala fajar kadzib menyingsing…
Aku terpana dengan munajatmu yang syahdu.


Isteriku…
Tatkala teman-temanmu tengah bersantai, happy fun….
Di keramaian dunia ciptaan mereka…
Engkau bahagia mengorbankan seluruh detik-detikmu….
Hanya untuk Islam dan keagungan muslimin…
Tatkala lengan-lengan mereka dibaluti…
Pelbagai hiasan yang indah…
Leher-leher mereka memberat dilingkari dengan kilauan emas berlian…
Pakaian-pakaian anggun bak puteri kayangan…
Wajah mereka dibaluri pelbagai warna dan jenama…
Kau umpama ladang ummah…
Kau menginfaqkan seluruh jiwa dan raga demi kebangkitan Islam…
Kau tak pernah bersungut-sungut, mengeluh, meminta-minta maupun
mengadu domba…
Tatkala mereka berlomba-lomba mengejar pangkat dan nama…
Kau sibuk menjulang nama dengan pengaduanmu di sisi yang Esa…

Isteriku….
Bukan aku tidak mampu membelikan benda dan hiasan-hiasan tersebut… Tetapi isteriku…
Aku masih ingat tatkala aku menyuntingmu untuk kujadikan isteri dan penghuni kamar hatiku….
Kau melafazkan satu tuntutan, “Saya siap mendampingi perjuangan ini bersama akhi tetapi dengan syarat…” Sambil tersenyum kau menghela nafas dalam-dalam….Aku termangu sendirian… Syarat apakah itu? Bungalow kah? Hamparan tanah berhektar-hektar kah? Mobil mewahkah? Intan berliankah? Pakaian sutera yang high class? Perabot mahal dari Itali kah?… Atau honeymoon di Paris ?..
Lama kau mengumpulkan kekuatan untuk sekedar berkata…

Akhirnya…
Arghhh… Permintaanmu itu…
Pasti ditertawakan oleh kerabat dan teman-teman kita…
Aku tergugu, haru dan bangga…
Dengan penuh keyakinan kau berkata..
“Akhi , Mampukah akhi menjadikan saya sebagai isteri yang
kedua ?….
Mampukah akhi menjadikan Islam sebagai isteri pertama yang lebih memerlukan perhatian?…
Mampukah akhi meletakkan kepentingan Islam melebihi segala-galanya termasuk urusan-urusan dunia?…
Mampukah akhi menjual diri semata-mata karena Islam?..
Mampukah akhi berkorban meninggalkan kelezatan dunia?…
Mampukah akhi menjadikan Islam laksana bara api….
Akhi perlu menggenggamnya agar bara itu terus menyala…

Mampukah akhi menjadi lilin yang rela membakar diri untuk Islam.. Bukannya seperti lampu pijar yang bisa di’on’kan bila perlu dan di’off’kan bila tidak….
Mampukah akhi mendengar hinaan yang bakal dilontarkan kepada anda karena perjuangan anda….
Dan…mampukah akhi menjadikan saya isteri seorang pejuang yang tidak dimanja dengan fatamorgana dunia?…

Aduh! Banyaknya syarat-syarat itu isteriku…
Namun aku menerima syarat-syarat tersebut karena aku tahu..
Jiwamu kosong dari syurga dunia…
Karena aku tahu kau mampu mengubah dunia ini dengan iman dan akhlakmu..
Bukannya kau yang diubah oleh dunia…

Isteriku..
Akhirnya jadilah engkau penolong setiaku sebagai nakhoda mengemudi bahtera kehidupan kita…
Susah senang kita tempuh bersama…
Aku terharu dengan segala kebaikanmu…
Kau jaga akhlakmu…
Kau pelihara maruahmu selaku muslimah…
Kau tak pernah mengeluh apabila sering ditinggalkan demi tugasku menegakkan Islam ke persada agung….
Kau jua sanggup mengekang mata menungguku sambil memberikan aku suatu senyuman terindah di ambang pintu tatkala aku pulang lewat malam…. Malah kau seringkali meniupkan semangat untuk aku terus tsabat di pentas perjuangan ini….
Kau tabur bunga-bunga jihad walaupun kita masih jauh dengan keharuman kemenangan…

Isteriku..
Tangkasnya engkau selaku isteri…
Biarpun kau jua sibuk bersama mengorbankan tenaga dalam perjuanganku ini..
Kau jaga relasi kita dengan indahnya…
Kau siraminya dengan wangian cinta dan kasih sayang….
Kau tak pernah menjadikan kesibukanmu itu untuk kau lari dari amanahmu meskipun jadualmu padat dengan agenda-agenda bersama masyarakat dan kaum sejenismu….
Cekalnya engkau mendidik anak-anak…
Kau kenalkan mereka dengan Allah, Rasul saw, para sahabat yang mulia serta para
pejuang Islam…
Kau titipkan semangat mereka sebagai generasi pelapis jundullah…
Kau asuh mereka hidup dengan Al Quran…
Malah kau temani mereka mengulangkaji pelajaran dikala menjelang imtihan…

Isteriku…
Barangkali inilah pelajaran dari ustadzah Zainab Al Ghazali…
Tangan yang mengayun buaian dapat mengguncang dunia…
Kau beri didikan dua generasi sekaligus, generasi kini dan generasi kan datang

Suamimu dan anak-anakmu dengan MAHABBAH
Andai ibunda Khadijah Al Kubra masih ada..
Pasti beliau tersenyum bangga karena masih ada srikandi Islam…
SEPERTIMU…WAHAI ISTERIKU…


sumber : anonim

Monday, March 07, 2011

MENULIS BERSAMAMU..

Monday, March 07, 2011 0 Comments
sayapku msh sebelah..
sering oleng saatku mnempuh pjalanan..
msh kerap kelelahn pdhl blm smpe tjuan..
mk dr itu, brsamamu q tmukan kkuatn &
smangat utk merangkai kata hngga titik trakhir..

MARET

Monday, March 07, 2011 0 Comments
[M]erangkai [A]ksi, [R]aih prestasi dgn [E]nergi dahsyat dan semangat [T]otalitas!

Saturday, March 05, 2011

Be A Writer : Jangan Mau Gak Nulis Seumur Hidup!!! [FLP Solo Raya feat. Gol A Gong dan Tias Tatanka_behind d’event…]

Saturday, March 05, 2011 0 Comments



Bermula dari SMS Mas Aris El Durra tanggal 16 Februari 2011 yang ngasih tahu kalau dia sedang mengupayakan menghadirkan Gol A Gong ke Solo…sip…kebetulan waktu itu pas Nungma buka statusnya Mas Gola, beliau memang sedang roadshow untuk “RUMAH DUNIA”.
Hm, dan perjuangan itu pun dimulai…

25 Februari 2011 : Rapat perdana pembentukan panitia

Jumat sore, bertempat di Mushola Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta (tempat berinspirasinya Mas Aris.hehe), berlangsung rapat perdana untuk koordinasi event BE A WRITER with Gol A Gong. Waktu itu Nungma tidak bisa datang karena ada jadwal mengajar di Ganesha Operation. Tapi Nungma minta transferan dari duo unyu (Diah Cmut didaulat jadi bendahara dan Ayu’ didaulat jadi sie konsumsi. Kayaknya dua peran itu memang cocok untuk mereka. Haha…sedangkan Nungma jadi sekretaris). SEMANGAT PANITIA!!!

26 Februari 2011 : Aksi publikasi dan penyebaran leaflet

Sebelum kajian di eNHa, Nung sempat ketemu Mas Aris untuk mengambil leaflet dan tiket. Dan aksi publikasi pun dimulai. Ayu’ datang ke NH dan kita berdua mulai berkeliling fakultas demi fakultas di UNS untuk menyebarkannya. Seru euy…^^v. aksi publikasi juga kita gencarkan di Facebook dan via SMS. Di bis kota, tempat-tempat umum juga tak luput dari sasaran kita…(kayak warnet, tempat fotocopian, counter, Toga Mas, dll). Hari itu juga Nung dapat 4 pendaftar.. Salah satunya, tak lain dan tak bukan adalah mysupertwin, Etika Aisya Avicenna yang kebetulan pada saat hari H sedang ada di Wonogiri, cuti dari aktivitasnya sebagai PNS di Kementerian Perdagangan RI setelah dinas 2 hari di kota inspirasi SUPERTWIN, SEMARANG. Yadah deh, dia ikutan. Hehe… publikasi pun semakin gencar dan membabi buta. Hehehe….Bismillah, semoga sukses!!!

1 Maret 2011: Rapat Koordinasi Kedua @Huruhara
…^^v
Setelah mencari-cari tempat untuk rapat dan koordinasi, akhirnya tercetuslah tempat favorit “Trio Permen Sunduk”-nya FLP Pelangi (Ayu-Diah-Nungma).xixixi…hara-kiri, harakanan, huruhara…alias lokasi yang cukup uwenak untuk bersemedi eh salah, untuk berinspirasi n ngademin pikiran. Yupz, di dekat bantaran Sungai Bengawan Solo, tepatnya di bawah jembatan Jurug. Sip…rapat sambil ndegan. Mantabz dah! (apalagi gratisan. Hihihi…terima kasih mas ketupat). Pelaporan perkembangan dari masing-masing Sie. Sip, Konsumsi…OK! Sekretaris…Alhamdulillah, akumulasi data pendaftar yang masuk sudah 29! Waktu itu yang hadir ada Mas Aris El Durra, beliau bawa teman juga, namanya Mas Trims (trima kasih ya Mas…bawain snack. Kurang sih…kurang banyak!!!^^), ada Wahab (pj kolapz..eh korlap), ada Isna (publikasi), ada Nungma (sekretaris), ada Diah Cmut (bendahara), ada Ayu’ (konsumsi), dan ada apa dengan Mas Tyo (perkap). Huaa…Mas Tyo datang di saat kita dah bubar. Xixixi… Rapat siang itu happy ending, terus berjuang lagi agar kuota peserta bisa memenuhi target…

Sesuai dengan jatah waktunya, matahari menggelincir dari titik kulminasinya, hari sudah siang menjelang sore. Awan hitam pun berarak berbaris mewarnai langit. Guruh mulai menggelegar dan batang-batang air mulai turun menghujam bumi. Perlahan lalu menderas…

Huaaa….akhirnya menuju GO Monginsidi dengan berhujan-hujan ria…(karena sistem imun Nungma mungkin sedang kacau kinerjanya, kejadian siang menjelang sore itu berefek samping,hm… terserang virus dah!!!)

3 Maret 2011 : [H-1] Sebelum Pertemuan Dahsyat Itu…

Checking akhir di kepanitiaan. Hm, meski jumlah kita terbatas…SEMANGAT TOTALITAS!!! Update terakhir peserta yang ndaftar ada 38… Alhamdulillah…ada yang dari Salatiga, Semarang…ada yang PNS, guru, dosen, mahasiswa, dll…wah…keren dah!!! Dan hari ini, kondisi fisik Nung agak ngedrop…virus itu semakin dahsyat menyerang…demam n flu berat!! Tapi agak terlupakan karena hari ini KYDEN lengkap dan bisa berkumpul dengan keluarga besar di rumah simbah Nawangan, sebuah desa kecil di selatan kota Wonogiri. Dekat dengan tanah kelahiran penulis asli Wonogiri juga, Mas SAKTI WIBOWO.
Malam hari kembali disibukkan dengan pertanyaan2 dari beberapa peserta dan sms para panitia, tapi kegiatan itu harus diakhiri jam 20.00. Saatnya istirahat total….hihihi…sempat ketawa juga, efeknya kok dahsyat banget yak karena mau ketemu penulis favorit n mewujudkan salah satu impian….hehe…

4 Maret 2011 : SEMUA DIMULAI KETIKA KATA-KATA DISUSUN…

Berdasarkan rapat kedua, panitia kumpul jam 06.30 di Aula Pesma Ar Royyan. Karena harus setting tempat dulu. Tapi berhubung kemarin sore mas Aris dkk sudah cek tempat, jadi panitia kumpulnya jam 7 aja dah. Sarapan-sarapan dulu. (kecuali Mas Tyo, xixi…dia dah datang pagi….salut dah!hehehe…kan pj nyinom!). Nung nunggu mbak Thicko dulu yang datang dari Wonogiri, e…ternyata dia pengin mampir NH dulu buat sholat Dhuha. N dari ceritanya dia banyak ‘menipu’ para akhwat di NH. Yaiyalah, kita kembar sih….hehe…afwan ya ukhti-ukhti….Nung akhirnya berangkat dulu ke Ar Royyan. Jiaah, bendahara n konsumsi datang belakangan. Nung prepare di meja registrasi, nyapu-nyapu, main sama dik Faqih, dll. Ohya, terima kasih juga untuk DIk Denis yang dah nganterin DORALEPITO ke Ar Royyan. Siipp…

Para peserta mulai berdatangan dari berbagai penjuru. Adik-adik panitia juga. Oke dah! Di meja registrasi akhwat ada Nungma n Diah Cmut, yang ikhwan ada Mas Tyo. Ah, banyak kejadian konyol dah….apalagi kalau inget “Circle Crop”. Bikin ngakakgulingguling. Ahihihi…

Sekitar jam 9 an, datanglah dua sosok yang sudah tidak asing. Berjalan beriringan.. Sambil ketawa, Nung persilahkan mereka berdua…”selamat datang, mas Gola..selamat datang mbak Tias…”. Xixixi…Mas Trims dan Mbak Noer yang datang…haha…becanda! Mas Gola n mbak Tias masih mampir sarapan dulu. Ada kejadian lucu lagi. Ni menyangkut reputasi Ayu. Hahaha…..(yu’, gak sah tak critain di sini ya… cukup aku n Diah yang ngakakglundhungglundhung. :D)
Wah, masih deg-degan nih!!! Akhirnya dua sosok penulis favorit Nungma itu datang…Horee….Alhamdulillah, akhirnya impian yang dulu pernah Nungma tuliskan di buku DNA (Dream ‘N Action), hari ini Allah SWT izinkan untuk menjadi kenyataan….terima kasih Ya Rabb…Impian no.133 “Bertemu dan belajar dengan Mas Gol A Gong dan Mbak Tias Tatanka”. Gempita rasa syukur dan bahagia itu sulit untuk diterjemahkan dengan bahasa sastra tertinggi negara manapun…bener2 seneeeeeeeeeeeennnng buangetttt!!!
Kita ke ruang transit dulu, beberapa menit kemudian aksi dua penulis dahsyat itu pun dimulai. Nung yang merangkap jadi peserta pun segera membersamai Mbak Thicko dan segera mengoptimalkan segenap panca indera untuk berinspirasi dan menyerap ilmu sebanyak-banyaknya. BE A WRITER = BE CREATIVE!!! Seru banget dah…ada simulasi membuat nama pena (Keisya Avicenna and Aisya Avicenna, ni nama penanya SUPERTWIN. Hehe. Filosofinya juga ada kok. Keisya dari kata “keyza” yang konon kata mbah Google artinya “bidadari yang cantik”.xixixi…Aisya karena terinspirasi dari bunda Aisyah. Tyuz Avicenna karena kita suka dengan tokoh Ibnu Sina). Ada pemutaran film RUMAH DUNIA juga…hm, untuk materi mungkin akan Nungma catatkan di note berikutnya. Ni lagi pengin nulis behind the event ajah…^^v.
***
Break sholat Jumat. Mas Gola pengin sholat Jumat di Masjid Agung Surakarta. Siiiip…akhirnya, berangkat deh ke sana. Masih gak percaya lagi, bisa satu mobil bareng dua penulis favorit. Huahuahua…..senangnya!!! di mobil ada mbak Janoer N Noer (yang tadi bikin nama pena “Nur Ash Sholihaat”…hihi…), ada Mas Aris El Durra yang ngikut juga, Mas Trims gak mau ketinggalan, mas driver (Nung blm tahu namanya), ada my supertwin juga (Etika Aisya Avicenna), duduk di sebelah Mbak Tias Tatanka, dan Mas Gol A Gong duduk di depan. Dahsyat dah….^^. Speechless euy….akhirnya bisa ngobrol seru juga dengan mas Gola dan mbak Tias. Nung paling suka buku mereka yang “INI RUMAH KITA, SAYANG…”. Memoar yang sangat romantic tentang perjuangan dalam hidup. Hehe… baca deh note Nungma yang…”BELAJAR CINTA DARI MAS GOL A GONG DAN MBAK TIAS TATANKA”.
Sampai di pelataran parkir Masjid Agung Surakarta, yang putra segera bergegas ke masjid, sedangkan yang putri (mbak Tias, mbak Noer, si kembar Thicko n Nungma) menjelajah Pasar Klewer. Uhuy….seru euy. Tak lupa foto-foto! Jam 12.45, saatnya kembali ke parkiran. Mas Aris, Mas Trims, dan Mas Driver akhirnya datang…tapi Mas Gola nya mana??? Hehe…mampir-mampir dulu ternyata. Hm, foto-foto dah. Seru..seru…^^v.
Kembali ke Pesma Ar Royyan, makan siang bareng dulu tyuz mulai pelatihan lagi sampai jam 15.30. Sippp…Hujan menambah kesejukan nuansa sore itu. Alhamdulillah, event BE A WRITER berjalan dengan lancar. Berakhir foto-foto dan hunting tanda tangan. Terima kasih buat Mas Gol A Gong dan Mbak Tias Tatanka. Sukses selalu ya!!! Salam buat rekan-rekan di Serang, Banten dan juga RUMAH DUNIA!!! Semoga kelak bisa ke sana. Amin ya Rabb…Hm, IMPIAN No. 151 !!!
***
Pasca Acara: Kehebohan di Ruang Transit (Kantor-nya Ar Royyan)
Mbak Yatik menjaga meja pengambilan sertifikat, ada Mbak Ungu juga yang tumben hari itu tidak pake kostum ungu-ungu. Mbak Fafa juga ada, bantu-bantu Cmut yang mendadak otaknya diare karena jumlah uang tidak pas-pas terus. Hahaha…(akhirnya dia bisa bernapas lega..pas juga endingnya!) ada Ayu’ yang sliweran nata-nata perkap konsumsi. Mas Aris El Durra, sang ketupat, yang juga sibuk sliweran, finishing nata macem-macem dan ngecek barang-barang pinjeman. Ada Mas Tyo yang juga ribut nata perkap.hehe. adik-adik FLP UNS dan UMS (Mega, Wien, Kurnia, dkk) yang didaulat ketupat untuk nyapu n bersih-bersih ruangan. Mbak Thicko yang pamitan mau pulang ke Wonogiri. Hati-hati ya mysupertwin… Sampai bertemu di Solo Islamic Book Fair!!! Hm, bukan bermaksud menularimu virus H4751 (baca :HATSI…influenza.wkwkwk). ada Mas Trims, yang malah duduk manis. Ngalamunin apa mas? Ada Mas Ranu yang sibuk diskusi dengan Pak Syamsudin di dekat pintu. Dan banyak kehebohan n keributan lain di ruangan itu. Lha Nungma??? Huhuhu…Nungma ribut nyari buku LEDAKKAN IDE-nya Mas Gol A Gong, buku berwarna kuning yang tadi pagi dibelikan mysupertwin kok mendadak lenyap??? Salah Nungma juga sih, tadi cuma dibuka sampulnya n lupa belum ngasih nama. Yasudahlah, memaknai “kehilangan” lagi. Semoga buku kuning itu menjadi keberkahan bagi yang menemukan. Amin. Ya..mungkin hari ini harus merasakan “kehilangan” tapi semoga esok dapat “menemukan”, dan mendapatkan ganti yang lebih baik. Amin Ya Rabb…Cukup air mata langit yang mewakili kesedihan atas kehilangan sebuah buku baru itu….hikshiks….Tetap TERSENYUM, Nung!!! ^^v. hehe…

“Ikhlas adalah syarat cinta dan sayang kita mendapat restu dari-Nya…karena dalam keikhlasan dan kesabaran tersimpan suatu janji akan kemudahan dari suatu kesulitan”


Salah satu hikmah hari ini, ya..belajar memaknai kehilangan dan belajar untuk lebih ikhlas jika harus menjalani episode kehilangan…hehe…

Karena setiap peristiwa, pasti ada hikmahnya….

[Keisya Avicenna, *sang sekretaris yang ingin jadi penulis]