Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, August 11, 2011

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI #7: ”SKS_Syukur Kala Sakit”

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, July 20, 2011 at 6:36pm







Siapa sih yang ingin sakit? Hm, setiap orang pasti ingin selalu sehat dalam kesehariannya. Iya kan? Tapi sakit juga bisa menjadi sarana ”muhasabah cinta” kita kepada-Nya.



”Sakit yang kurasa (semoga) menjadi penawar dosaku...”



Ya, Nung anggap episode kali ini sebagai sebuah penempaan serta tarbiyah yang luar biasa dari-Nya menjelang Ramadhan. Sebuah pengingatan untuk senantiasa menjaga kesehatan jasadiyah. Sehat, sebuah karunia luar biasa dari-Nya!







Curhat dikit ya, sejak Selasa pagi mulai terjadi ketidaknormalan dalam diri Nungma. Hehe. Berdasarkan diagnosa, terjadi infeksi saluran pencernaan yang cukup akut. Ya Rabb, kuatkanlah! Padahal Selasa jam 09.30 bakal ada ujian presentasi pengajar di Ganesha Operation. Nung sempat SMS Ibu minta doa restu. Lima menit sebelum Nung dipanggil untuk masuk kelas Newton, Ibu mbls: ”Ya Allah berikan dik Nung kekuatan. Pasti bisa!”. yupz, Alhamdulillah, presentasi mapel ”Bahasa Inggris” berlangsung sangat lancar dan bisa dibilang lebih sukses daripada presentasiku mapel ”IPA” semester kemarin. Para penguji pun memberikan apresiasi yang luar biasa. Dan herannya, seolah rasa sakit di perut itu hilang (meski untuk sementara saja). Terima kasih, mylovelymom!







Pasca dari GO, janjian sama ponakan Ayu’ terchayang, kita mo ada meeting dengan ”someone”. Alhamdulillah, pertemuan berlangsung lancar dan kita dapat banyak inspirasi juga. Ada proyek besar menanti. Proyek kemanusiaan, Insya Allah. Diah Cmut gak jadi membersamai kita karena dia juga lagi sakit perut. Siang yang bahagia bersama ponakan, meski kondisi fisikku agak ngedrop. Ada adegan di mana tu ponakan Nung tinggal saat makan siang. Gak nyangkanya, tu ponakan nyusul tantenya ke kostan. Heuheu, pon...gue terharu sama aksi loe! Makasih banyak, yua! Pasang status deh: ”Setiap orang boleh datang dan pergi dalam hidup kita. Tapi, sahabat sejati akan selalu ada di hati...” Setidaknya itu yang Nung rasain. Di Pelangi, Nung bersyukur (salah satunya) diperkenankan oleh Allah Swt untuk mengikat erat simpul persahabatan dengan Ayu’ and Diah Cmut (karena kita kan sebaya...^^v, yang lain dah pakdhe-pakdhe and emak-emak sih!).







Ngajar di GO agak letoy karena badan lemes banget. Pulang ngajar sempet nyoto Betawi dulu di Kobar. Sendirian. Andai ada dua onggok makhluk itu, pasti makanku abiz! SMSan ma Diah Cmut. ”Kuat...Kuat...Kuat! Syafakillah, say!” setidaknya energi poistif mengalir deras ’n kembali menguatkan langkahku. Terima kasih, cin!



***



Hm, berangkat...tidak...berangkat...tidak... (ngetung kancing baju!). Bismillah, dengan sedikit menguat-nguatkan diri akhirnya Nung memutuskan untuk berangkat mabit malam ini di masjid perjuangan NH. Agenda dahsyat yang sayang untuk dilewatkan. Akhirnya, menemukan tempat yang sungguh menenangkan dan berharap malam ini menjadi sebuah pertemuan yang menyembuhkan...Semoga!







Malam yang sungguh indah...



Sempat Nung bangun tengah malam karena merasakan perih yang luar biasa, hampir aja pingsan di tempat wudhu. Mata sudah berkunang-kunang. Tapi, Subhanallah... Alhamdulillah, setelah duduk sejenak, Nung bisa bangkit lagi. Nung jadi inget, dulu pernah pas sakit nekat ikut mabit, malamnya Nung menggigil. Serius! Untungnya gak ada yang tahu, meski pas para akhwat MIPA itu terbangun, jaket-jaket mereka berpindah tempat (tak pake selimut). Hehe...



***







Dan pagi pun menyapa... Rabu euy!







Belakang UNS dah rame orang jual sarapan. Nung bertemu salah seorang adik tingkat yang juga mau beli nasi gudeg. Nung tanya ke penjualnya, ”ada bubur gak, Bu?”. ibu penjualnya itu njawab, ”Ada mbak. Bubur lemu!”. Akhirnya, Nung request tu bubur. Padahal pengin banget bubur sumsum. Tapi tak apalah, selera makan nasi lenyap! Beli bubur doang, krupuk udang, ’n teh anget. Yah, tu ibuk belum punya uang kembalian. Alhasil, sarapan pagi ini statusnya ”UTANG”. Hehe...







Sarapan bubur, ngeteh, minum obat, rehat. Lemezzzzz bangeeet! Alhamdulillah nya, kemarin ada pengajar yang ngajak tukar jadwal. Jadi hari ini Nung libur gak ngajar. Bisa ”bed rest” deh. Baca buku sambil tiduran, FB-an sambil glimpungan, nonton film dari doralepito sambil glundang glundung... Sederet perencanaan aktivitas or action hari ini kacau semua. Ya, gara-gara kondisi fisik tidak bisa diajak kompromi. Tapi tak apalah, tetap disyukuri...



Update status:



pasti akan muncul kekuatan dahsyat "tak terduga" meski saat qt berada dlm titik terlemah sekalipun.







#Laa yukalifullahu nafsan illa wus'aha. Aku mengamininy! (sambil bersandar menopang raga! Allahumma 'afinifii badani...







Gak disangka-sangka, ba’da Dhuhur (kost Nung sepi, cuma Nung doang. 2 adik kost sedang magang, yang lain liburan), pintu kost di lantai 1 diketuk. Huuaaaa... apa yang terjadi sodara-sodara? Siapakah ”tamu misterius” itu? Huah, sipon Ayu’ and Mbak Umi Kultum. Wkwkwk. Remphong deh bhook... gak nyangka banget deh gue... dengan tampang pluz aksi ugal-ugalan mereka, dua manusia itu Nung persilahkan naik ke lantai 2 dan masuk ke zona inspirasi-nya Nung! Waktu itu, Nung lagi nylesein nonton film Kungfu Panda. Ckikik... dan akhirnya, kita bertiga malah asyik bercerita, ngikik2, ’n nonton film yang lain lagi (DMC ’n UD). Wah, kehadiran mereka benar-benar menghibur kesepianku! Tapi oleh-olehnya gak nguati banget. Seolah-olah itu buah favoritku. Hyaaaaaaaa...







Terima kasih ya, aYu’!



Terima kasih ya, Mbak Ummi...!



Terima kasih ya, Diah Cmut!



Terima kasih ya Mas El, Mas Tyo, Kang Fachmy, Mbak Santi, Mbak Nury, Mas Alib... SMS-SMS dari kalian sangat menghiburku. Benar-benar mencerminkan ketidakwarasan kalian. Hehe...



Di Pelangi, aku tidak hanya menemukan sosok-sosok manusia luar biasa (meski aneh-aneh), tapi aku menemukan lebih dari itu... KELUARGA, yang selalu ada dalam suka dan duka!



***







RUANG RENUNG:



Dalam sehari, 17 kali kita berjanji, hanya akan menyembah dan mohon pertolongan/ perlindungan kepada Allah. Iyyaka na’budu wa iyaka nasta’in. Ketika diri juga tengah mengalami ujian kesabaran. Benar-benar mencoba memaknai...

Manusia, lebih senang yang kontan meski yang tertunda itu menjanjikan lebih nikmat. Ketika ia sakit, dan mohon perlindungan Allah, boleh jadi sakit itu tidak segera terobati. Tetapi manusia sering tak menyadari, bahwa sebelum fisiknya yang sehat, jiwanya harus sehat terlebih dahulu. Maka sesungguhnya, ketika kita berdoa kepada Allah minta perlindungan dari sakit ketika kita sakit; dan saat itu belum memperoleh kesembuhan, sesungguhnya Allah akan menyembuhkan jiwanya dengan KESABARAN!







[Keisya Avicenna, perenungan dua hari ini...ditulis sebelum keluar kost untuk beli makan malam. Masih nyidam bubur sumsum euy...]







-sebuah pengingatan menjelang Ramadhan-

Catatan 456 + 1 [NO]stalgia [R]o[MA]ntic: “IYA DAN MANTAB”

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Sunday, July 31, 2011 at 4:37pm



Banyak yang kemudian bertanya kepada Nungma, “Kok dah lama banget ya Nung, kamu gak pernah upload note di FB?”. Hehe. Nung cuman bisa nyengir garing. Tapi selama ini Nung tetap rutin nulis di doralepito kok. Insya Allah nulis setiap hari. Selain di doralepito juga di catatan harian, buku DNA [NO]stalgia [R]o[MA]ntic. Tapi memang gak Nung upload. Hihi. Bukan apa-apa, alasannya karena Nung masih ingin mempertahankan angka 456, jumlah note Nung saat ini (dari tahun 2009 silam). Kata ketua Pelangi pas ketemu kemarin, “wah, alesane ra’mboiz”. Hahaha… unmutu tenan ogh! :p







Bytheway, tak terasa yha hari ini kita telah sampai pada penghujung bulan Juli yang bertepatan dengan penghujung bulan Sya’ban. Itu artinya, besok kita akan kedatangan bulan mulia nan luar biasa, Ramadhan! Detik-detik yang terasa sangat istimewa. Sekali lagi mari kita bertanya pada diri kita masing-masing, sudahkah kita semua menyiapkan diri dalam kondisi terbaik untuk mengerahkan segenap potensi jasadiyah, fikriyah, dan ruhiyah kita? Semoga kita telah melakukan banyak persiapan dengan sebaik-baik persiapan. Layaknya “seekor ulat” yang makan daun sebanyak-banyaknya sebagai perbekalan saat menjalani “fase kepompong”.







Marhaban Yaa Ramadhan…







Nung berharap kita berada dalam kondisi yang “IYA dan MANTAB”. Dua kata ini lahir tanpa sengaja lantaran suatu kondisi yang akhir-akhir ini menghadirkan kejutan-kejutan tak terduga dalam pilihan perjalanan hidup menjelang bulan suci Ramadhan. Hm, “IYA dan MANTAB”. Jika kita bertanya pada diri kita, seperti:



1. “Sudahkah aku mempersiapkan Ramadhan tahun ini dengan sebaik-baik persiapan?” Jawabku: “IYA!” J







2. “Sudahkah aku mempunyai targetan-targetan yang aku penuhi dan aku akan berusaha merealisasikannya di bulan Ramadhan kali ini?” Jawabku: “IYA!” J







3. “Jika aku mampu menjadi kepompong yang siap ditempa untuk menjadi seekor kupu-kupu yang cantik, aku akan merasa sangat bersyukur dan bahagia karena aku bisa menjadi hamba-Nya yang BERMETAMORFOSA menjadi lebih baik (Insya Allah, semoga…). Maka, jawabku: “MANTAB! J







4. “Jika aku mampu melaksanakan dan siap menerima segala konsekuensi serta bertanggung jawab atas pilihanku, aku akan menjadi pribadi yang dewasa, memiliki kematangan dalam berpikir dan bertindak. Siap menjalani semua keputusanku itu dengan senang hati, bahagia, dan penuh rasa syukur. Karena aku melibatkan Rabb-ku.” Jawabku: “MANTAB!” J







Hehe.



Tapi yang jelas, “IYA dan MANTAB” tetep ada sisi humornya.



“IYA kan, Yu’?” (manggil ponakan!)



“MANTAB kan, Mut?” (manggil cucu semata wayang!)



Ya, setidaknya keceriaan-keceriaan harus senantiasa kita munculkan dan kita ciptakan dalam keseharian kita. Enjoy your life, guys!







Alhamdulillah, di penghujung Sya’ban ini Nung kembali ingin mengingatkan diri ini bahwasanya Ramadhan adalah bulan yang menawarkan bonus-bonus pahala. Marilah kita ber-fastabiqul khairat! Ayo, raih pahala sebanyak-banyaknya! ^^v







Karena Ramadhan adalah…



a. SYAHRU DAKWAH



b. SYAHRU QUR’AN



c. SYAHRU JIHAD



- Semangat seorang mujahid : siap, imannya kuat, tidak pernah lalai, menghiasi jam-jamnya dengan ibadah



d. SYAHRU TARBIYAH



- Bulan pembinaan, dengan kurikulum KBK (Kurikulum Berbasis Keimanan)



e. SYAHRU MAGHFIROH



- Bulan pengampunan



- Ikhlas dan iman menjadi landasan pokok berpuasa di bulan Ramadhan, karena bulan ini penuh kesempatan besar untuk mendelete dosa-dosa besar kita



f. SYAHRU DO’A



- Renungi kembali kisah Perang Badar, Rasulullah berdoa ketika menjelang Perang Badar dengan doa yang sangat luar biasa!







Serangkaian ibadah di bulan Ramadhan akan membentuk jiwa kebajikan pada diri seorang mukmin. Hal ini akan menjadi bekal baginya dalam menjalani kehidupan di dalam dan pasca Ramadhan. Rasulullah saw. mengukuhkan keyakinan mukmin akan keutamaan jiwa yang diliputi kebajikan ini dengan sabdanya, "Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan sepenuh iman dan kesungguhan, maka akan diampunkanlah dosa-dosa yang pernah dilakukannya.” (HR Imam Bukhari, Imam Muslim dan Imam Abu Daud)







Benar-benar “IYA dan MANTAB” kan??? J



Wallahu’alam bishowab!







Afwan jiddan atas segala kesalahan dan kekhilafan…







***



Ramadhan yang Indah [Seventeen]











Bertekuk lututku disini



Dan memanjatkan doa



Bersembah sujudku ini



Hanya untuk-Mu Allah







Ku hanya mahluk ciptaan-Mu



Yang berlumur dosa



Ampuni segala kesalahan



Tunjukkan jalan surga-Mu







Ramadhan ini bulan yang sangat indah



Bulan yang suci ‘tuk melebur dosa







Ramadhan ini bulan yang sangat indah



Panjatkan doa atas Allah semata



***



[Keisya Avicenna, Ramadhan “Sarana Tarbiyah Jiwa agar Lebih Bercahaya”! @Penghujung Sya’ban, 31 Juli 2011 menjelang Dhuhur di Istana KYDEN Wonogiri]

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI #6: "AWAL TANPA AKHIR…18 JULI 2005 – 18 JULI 2011"

Thursday, August 11, 2011 0 Comments
by Norma Keisya Avicenna on Monday, July 18, 2011 at 1:14pm



18 JULI



Hari berganti..waktu begitu cepat berlalu



Bersama kristal bening embun pagi, ku bersenandung syukur membuka hari



Jilbab putih menjuntai rapi



Membuatku semakin percaya diri tuk arungi hari







18 juli hari yang istimewa, karna hidup baru kan kumulai dengan segera



Berteman sinaran mentari ..yang sangat cerah menerpaku



Membawaku terbuai dalam kebahagiaan yang semoga tiada pernah kan berkesudahan



Allah memberiku banyak hal luar biasa



Ya hari ini, sungguh luar biasa!







18 juli hari yang indah, hijab pertamaku…



Ikrar dan janji coba ku tunaikan…



Kewajiban untuk menjadi muslimah sesungguhnya…







Karena tlah ku AZZAM kan di awal



Jalan inilah yang kan ku tempuh



Takkan pernah ber AKHIR…



Hingga hembusan nafasku terakhir



(AWAL TANPA AKHIR…18 JULI 2005 – 18 JULI 2011)











Gadis mungil berkaca mata..



Jilbab putih seputih hatinya



Gadis manis yang selalu ceria..



Semanis dan seindah kata-katanya



Sebijak nama yang melekat pada dirinya..



NORMA!!



(30 Juni 06..dari seorang Sahabat)







Perubahan tidak mesti memperbaiki sesuatu, tapi untuk mjd lebih baik kita mesti berubah. Belum terlambat bagi kita memancangkan niat untuk menjadi hamba yang mukminin, manusia yang muttaqin, makhluk yang memancarkan kebaikan kepada sesama. Blm tertutup pintu taubat bagi hamba yang mau bertaubat.Mari kita berubah, kita jadikan persinggahan yang sebentar di dunia ini sebagai wahana bagi kita berpetualang mengumpulkan amal sebanyak-banyak untuk bekal kelak di akhirat.Saya bisa, dia bisa, mereka juga bisa, Anda tentu lebih bisa lagi!!! Get inspiration, do with motivation and create successfully……











JILBAB = Jadi Indah Luar BiasA Bo’











CATATAN HARIANKU…SENIN, 18 JULI 2005 (Hanya kutulis ulang…SEBUAH KISAH NYATA)



Hari ini adalah hari yang baru bagiku. Keinginanku untuk berhijrah dan berhijab akhirnya terealisasikan. Alhamdulillah Ya Allah…atas semua karunia dan anugerah yang telah Engkau berikan. Semoga aku tetap istiqomah di jalan-Mu tuk menegakkan panji Islam..SEmoga ini menjadi salah satu saranaku untuk senantiasa memperbaiki diri..







Hari ini MOS (Masa Orientasi Siswa) hari pertama…jam 5 pagi ku dianter Babe ke kostnya Gestin..Kita nanti berencana berangkat bareng ke SMA. Nah, pas lewat depan gerbang SMA, dah ada beberapa temenku yang datang…(mereka ternyata gak nyangka kalo yang barusan aja lewat aku dengan penampilan baruku). Sampai kostnya Gestin, ku langsung dipeluk and disalami ma Gestin dan anak-anak kost di situ. Mereka ngucapin selamat dan mendoakanku semoga senantiasa istiqomah…







Setelah semua siap, kita jalan bareng ke SMA. Hari itu kita ceritanya jadi senior MOS (cieee..dah kelas 3)..jam 05.30, semua senior briefing. Serius abiz! Jam 6, peluit panjang dibunyikan. Junior disuruh kumpul di lapangan upacara. Gayenk abis..jabatanku waktu itu jadi TP (Tim Penilai), tukang akumulasi pelanggaran dan menilai apapun seperti kebersihan kelas, dll. Eh, ada “seseorang” di atas sana…(bagian taman). Ada mas dodoy juga, mbak thicko yang pada penasaran liat aksiku jadi senior MOS.hehehe…







Aksi bentak-bentakan pun dimulai. SENIOR……..TANGGUH!



Pas ada SIDAK, seruuu…juniornya pada kaget!!! (Maaf ya adek-adek…tuntutan scenario nich). Pas sesi istirahat, aku di-oso-ni temen2 (ex : Deny, Timbul, Joko, Ary Tri, Nova, Afi’, dll…). Ada juga yang bilang gini, “Cie, abz pake jilbab kok sekarang jadi pendiem ya???” hehe…ada juga yang senyam-senyum penuh arti). Thanks buat sobat-sobatku…







Aku ketrima jadi warga 3 IPA 4. Semoga aku bisa sukses di IPA..Amin…Aku duduk sebangku ma Nova..Temen-temenku banyak yang berubah. Mualimah juga pake jilbab, dan masih ada yang lain lagi. Alhamdulillah, segala puji hanya bagi-Mu, Ya Rabb…







MOS hari pertama berlangsung seru!







(Terima kasih Gestin, Anang, Nova, Joko, Deny, Risang, Dita, Timbul, dan semua SAHABAT TERBAIKKU yang gak mungkin bisa kusebutin satu persatu..AKU BAHAGIA KARENA CINTA dan tlah kutemukan INDAHNYA CINTA dalam jalinan indah PERSAHABATAN KITA!!!!)







Just For Gestin : Terima kasih untuk “seragam putih abu-abu” dan “jilbab pertamaku”. AKU SANGAT MENCINTAIMU KARENA ALLAH…







An Nuur 31 ‘Katakanlah kepada wanita yang beriman," Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya.Dan hendaklah mereka menutup kain kerudung ke dadanya…"















DOAKAN ISTIQOMAH!

[NO]stalgia [R]o[MA]ntic JULI#5: "IDEALOGI"

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


by Norma Keisya Avicenna on Monday, July 18, 2011 at 12:58pm



IDEALOGI



“How To Boom Your Idea Into A Book?”







Assalamu’alaikum Wr. Wb.



Salam Pena!



Apa kabar, para pejuang pena? Semoga senantiasa dalam naungan kasih dan cinta-Nya. Mari sejenak mengenang masa-masa di mana kita harus berjuang mendapatkan sebuah kunci untuk membuka gerbang komunitas kepenulisan FLP Solo Raya beberapa waktu silam, tepatnya pada tanggal 6-7 November 2010. Tak terasa sudah 9 bulan yang lalu, ya? Dari agenda yang bertajuk Pelat Pulpen itu pun akhirnya melahirkan angkatan ke-7 FLP Solo Raya yang sampai saat ini memiliki 5 ranting, yaitu: FLP Pelangi, FLP Pelajar, FLP UNS, FLP UMS, dan FLP IAIN. Dari kelima ranting tersebut sudah ada pertemuan rutin di masing-masing ranting.







Nah, untuk menyelaraskan dan semakin mengakrabkan setiap personil yang ada di masing-masing ranting, tercetuslah sebuah event yang melibatkan seluruh ranting dan tidak menutup keikutsertaan peserta dari luar (nonFLP) yang semoga kelak mereka pun “tersadarkan diri” untuk kemudian menjadi anggota FLP. Semoga… ^^v. Nah, sekeren apa sich agenda IDEALOGI yang dilaksanakan Ahad, 17 Juli 2011 kemarin? Simak reportase berikut ini…







Materi pertama “IDEALOGI” bersama Fachmy Casofa



“How To Boom Your Idea Into A Book?”



Kang Fachmy mengawali dengan berbagi cerita pertemuannya dengan Bapak Syamsudin, seorang pemimpin Harian Jurnas, penggagas sinetron “Para Pencari Tuhan”. Waktu Kang Fachmy menjadi guide ketika Pak Syamsudin itu di Solo, dia sempat bertanya, “Bagaimana caranya dalam satu hari itu kita bisa kebanjiran ide yang berlimpah?”. Dan apa jawaban dari Pak Syamsudin? Ternyata, ide itu tidak perlu dicari, dalam keseharian hidup kita saja itu sudah bisa menjadi stimulus ide. Ada 5 wilayah yang sebenarnya sudah sangat kita akrabi dalam keseharian kita, yang semuanya bisa menjadi sumber pemantik ide kita, yaitu:



Wilayah otak yang cemerlang (pembaca akan cenderung mencari bacaan yang dapat membuat kemampuan oatknya bagus, kecerdasan yang semakin berkembang, dll.)

Wilayah hati yang tenang (buku-buku dengan isi yang berkaitan dengan motivasi, tazkiyatun nafs, pencerahan, dll.)

Wilayah perut yang kenyang (buku-buku yang dapat meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup, seperti: buku-buku tentang bisnis, cara membangun usaha, dll.)

Wilayah ‘seks’.

Wilayah lingkungan (tentang green society, eco green, dll.)



Dari kelima wilayah tersebut, point no.1-3 yang lebih diprioritaskan.







Tahapan Menulis



Ada 5 tahapan dalam menulis:



Prewriting (berpikir dan merencanakan)

Drafting (tulis dan gambarkan! Ex: buat outline!)

Revising (jadikan tulisan lebih baik)

Editing (perbaiki kesalahan tulisan)

Publishing (publikasikan dan sebarkan tulisan)







Jenis Buku



Selanjutnya, buku-buku semacam apa sih yang masih diburu banyak orang? Kata Kang Fachmy, “buku-buku yang bisa membuat seseorang menjadi” ini akan tetap dicari sampai bumi tak berotasi dan berevolusi lagi (alias kiamat), diantaranya:



Buku yang menjadikan kaya dan makmur

Buku yang menjadikan sehat dan bahagia

Buku yang menjadikan cerdas dan terampil

Buku yang menjadikan saleh dan tenang

Buku yang menjadikan ‘gaul’ (mengikuti tren dan gaya hidup)

Buku yang membuat terhibur (gembira dan senang)







***



Ide adalah Panglima



Sekarang, ngomong-ngomong masalah ide.



“Semua awal karya dan proses kreatif penulisan adalah ide. Ide yang baik di tangan penulis yang buruk tetap akan terlihat bagus. Ide yang buruk di tangan penulis yang baik tetap akan terlihat tidak bagus. Maka, IDE adalah PANGLIMA!”



Sepakat, to?



Ide itu selaras dengan ketekunan dan keyakinan! Ide juga bukan sebuah pencarian, tapi PENEMUAN! Cliiing!



Kita pun bisa belajar dari para penulis yang sudah mendunia dan menguasai banyak bidang. Sebut saja, JK. Rowling dengan “Harry Potter”-nya, Imam Ghazali, Robert Kiyosaki dengan “Quadrant Cashflow”-nya, Stephen R. Covey, dll. Ide-ide mereka sungguh mengguncang dunia. Bisakah kita seperti mereka? Hm, OPTIMIS, PASTI BISA!!! Jika suatu ketika kamu menemukan IDE, maka IKATLAH SEGERA DENGAN MENULIS!







Aktivitas Stimulasi Ide



Beberapa aktivitas yang dapat men-STIMULUS IDE:



Membaca.



Tidak melulu buku, tapi bisa apa saja yang kita lihat, dengar, dan rasakan.

Bisa juga membaca diri sendiri.



Tukar pikiran (Brain storming)

Silaturahim

Berjalan (traveling. ‘mbolang’ euy…)

Bermain

Bermusik

Berbagi



Dari celotehan orang-orang yang berada di sekitar kita pun bisa menjadi salah satu sarana menstilmulus ide.







Writer’s Block



Indikasi Writer’s Block:



Perbendaharaan kata yang sedikit

Referensi menulis sangat kurang.

Ide menulis berkembang terlalu luas.

Topik tulisan tidak dikuasai sepenuhnya oleh penulis.







Kang Fachmy juga menyampaikan tentang “ATURAN BEST SELLER”, “MENGIKHTIARKAN BEST SELLER”, dan masih banyak lagi. Pokoknya benar-benar menginspirasi, memotivasi, sekaligus mencerahkan agar kita segera beraksi dan membuktikan dengan KARYA! Penasaran? Berkunjung aja ke rumah mayanya yang beralamat di Jalan Remphong Gang Nejong Blok CF. hihihi. Gak ding, klik aja: www.writhink.wordpress.com atau email-emailan ma dia: fachmy_85@yahoo.co.id







***



WRITER CHALLENGE



Aksi selanjutnya setelah penyampaian materi pertama dari Kang Fachmy, peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Ikhwan 2 kelompok, akhwat 3 kelompok. Mau ngapain nih? Yupz, ada agenda yang namanya “WRITER CHALLENGE”. Panitia menyediakan satu karton manila putih, double tip, ‘n gunting untuk masing-masing kelompok. Buat apa? Hm, tiap kelompok harus berkreasi membuat MADING alias Majalah Dinding. Bebas deh, mau bikin puisi, nulis cerpen, pantun, gambar corek alias kartun, kata-kata mutiara, pokoknya silahkan mengaplikasikan ilmu yang telah didapat dari materi pertama. Ajang berkreasi sebebas-bebasnya, yang penting sesuai tema: “SENYUM SEMANGAT RAMADHAN”.







Tujuan writer challenge ini untuk menstimulus ide dan menuangkannya dalam bentuk kreatif karya, ‘n tentu saja semakin mengakrabkan tiap peserta yang notabene beberapa ada yang belum kenal biar semakin kompak karena kita kerja tim. Yuhuy, setiap peserta pun asyik menuangkan ide-ide kreatif dan karya-karya terbaik mereka dalam selembar karton manila putih itu. Dari jam 11.00-13.15. Sempat terpending untuk sholat Dhuhur dan makan siang. Setelah waktu habis, karya-karya MADING kelima kelompok itu pun dikumpulkan dan dinilai oleh para dewan juri yang terhormat. ^^v







Ba’da Ashar (setelah usai materi kedua bersama kang emje dan sholat Ashar), ada acara ramah tamah pengurus cabang. Para ‘dedengkot’-nya FLP Solo Raya. Mbak Asri (sang ketua) keburu ijin, jadi gak ikutan beramah tamah, langsung deh perkenalan dari sekjend FLP Solo Raya, Mas Aris El Durra (siapa yang penasaran sama nama aslinya? Tanya saya! Saya tahu… hehe); kemudian Mas Ranu Muda (Ketua Bidang PSDM yang sudah tidak muda lagi ^^v tapi semangatnya jangan ditanya, selalu muda!). Mas Ranu membawahi dua bidang, yaitu: Divisi Kaderisasi (Mbak Tetra Azkia), Divisi Training Internal (Mbak Yatik), dan Divisi Training Eksternal (Mbak Ungu Lianza_beliau tidak bisa hadir).







Kemudian selanjutnya perkenalan dari Kang Fachmy Casofa, sang Ketua Bidang Produksi Karya. Sayembara: siapa yang tahu nama aslinya tolong kasih tahu saya! Hehe…, terus ada Norma Keisya Avicenna sang Menteri Keuangan, ada lagi Bidang HUMAS (Mbak Sita, Erny,…) tapi tidak bisa hadir. Pengurus cabang yang lain adalah ketua dari masing-masing ranting. Siip, selama periode kepengurusan 2011-2013 kita akan berjuang bersama dalam SATU VISI: “Menjadikan FLP sebagai rahim yang melahirkan penulis-penulis muda yang produktif dan berkualitas”.







Ohya, akhirnya momentum yang ditunggu-tunggu…pengumuman pemenang “WRITER CHALLENGE”. Setelah melalui perdebatan yang cukup sengit, mengingat-ingat, menimbang-nimbang, dan akhirnya memutuskan… (eng-ing-eng…). Dan ketua dewan juri yang terhormat, Mas Ranu Muda, menyampaikan “Kelompok 2”-lah yang menjadi JUARA PERTAMA. Plok..plok..plok...^^v (ketua kelompoknya yang bikin reportase ini. Hihi. Alhamdulillah deh, mading kita emang yippy!). Pertanyaannya, kenapa kelompok 2 yang bisa menang? Konon, kata ketua dewan juri yang terhormat itu, dari sisi design grafisnya bagus, content-nya juga sip. Hehe… Selamat deh buat kelompok 2 yang akhirnya masing-masing personil (Nungma, Fafa, Asih, Anik, Sita, Nuri, Mimi, dan Via) berhak mendapatkan hadiah buku. Semoga menjadi pemantik semangat dan menginspirasi yang lain untuk terus berkarya!







***



Materi kedua “IDEALOGI” bersama Erwin Skripsiadi (kang Emje)



Kang Emje menyampaikan materi tentang DIGITAL PUBLISHING. Kita mendapatkan wawasan baru mengenai perbedaan dari “Digital Publishing” dan “Publishing Service”. Bener-bener materi yang bikin geleng-geleng kepala dan ber “ooo…” (panjang). Kita banyak mendapatkan ilmu baru dalam dunia kepenulisan sekaligus perbukuan.







***



Acara berakhir dengan foto bersama…^^v



Sampai jumpa lagi dan teruslah berkarya.



Semangat berjuang dengan pena!







Wassalamu’alaikum Wr. Wb.



By: Norma Keisya Avicenna









PASSPORT

Thursday, August 11, 2011 0 Comments


Oleh Rhenald Kasali



[Jawapos, 8 Agustus 2011]



Setiap saat mulai perkuliahan, saya selalu bertanya kepada mahasiswa berapa

orang yang sudah memiliki pasport. Tidak mengherankan, ternyata hanya

sekitar 5% yang mengangkat tangan. Ketika ditanya berapa yang sudah pernah

naik pesawat, jawabannya melonjak tajam. Hampir 90% mahasiswa saya sudah

pernah melihat awan dari atas. Ini berarti mayoritas anak-anak kita hanyalah

pelancong lokal.



Maka, berbeda dengan kebanyakan dosen yang memberi tugas kertas berupa PR

dan paper, di kelas-kelas yang saya asuh saya memulainya dengan memberi

tugas mengurus pasport. Setiap mahasiswa harus memiliki "surat ijin

memasuki dunia global.". Tanpa pasport manusia akan kesepian, cupet,

terkurung dalam kesempitan, menjadi pemimpin yang steril. Dua minggu

kemudian, mahasiswa sudah bisa berbangga karena punya pasport.



Setelah itu mereka bertanya lagi, untuk apa pasport ini? Saya katakan,

pergilah keluar negeri yang tak berbahasa Melayu. Tidak boleh ke Malaysia,

Singapura, Timor Leste atau Brunei Darussalam. Pergilah sejauh yang mampu

dan bisa dijangkau.



"Uang untuk beli tiketnya bagaimana, pak?"

Saya katakan saya tidak tahu.

*Dalam hidup ini, setahu saya hanya orang

bodohlah yang selalu memulai pertanyaan hidup, apalagi memulai misi

kehidupan dan tujuannya dari uang.

*Dan begitu seorang pemula bertanya

uangnya dari mana, maka ia akan terbelenggu oleh constraint. Dan hampir

pasti jawabannya hanyalah tidak ada uang, tidak bisa, dan tidak mungkin.



Pertanyaan seperti itu tak hanya ada di kepala mahasiswa, melainkan juga

para dosen steril yang kurang jalan-jalan. Bagi mereka yang tak pernah

melihat dunia, luar negeri terasa jauh, mahal, mewah, menembus batas

kewajaran dan buang-buang uang. Maka tak heran banyak dosen yang takut

sekolah ke luar negeri sehingga memilih kuliah di almamaternya sendiri.

Padahal dunia yang terbuka bisa membukakan sejuta kesempatan untuk maju.

Anda bisa mendapatkan sesuatu yang yang terbayangkan, pengetahuan,

teknologi, kedewasaan, dan wisdom.



Namun beruntunglah, pertanyaan seperti itu tak pernah ada di kepala para

pelancong, dan diantaranya adalah mahasiswa yang dikenal sebagai kelompok

backpackers. Mereka adalah pemburu tiket dan penginapan super murah,

menggendong ransel butut dan bersandal jepit, yang kalau kehabisan uang

bekerja di warung sebagai pencuci piring. Perilaku melancong mereka

sebenarnya tak ada bedanya dengan remaja-remaja Minang, Banjar, atau Bugis,

yang merantau ke Pulau Jawa berbekal seadanya.Ini berarti tak banyak orang

yang paham bahwa bepergian keluar negeri sudah tak semenyeramkan, sejauh,

bahkan semewah di masa lalu.



Seorang mahasiswa asal daerah yang saya dorong pergi jauh, sekarang malah

rajin bepergian. Ia bergabung ke dalam kelompok PKI (Pedagang Kaki Lima

Internasional) yang tugasnya memetakan pameran-pameran besar yang

dikoordinasi pemerintah. Disana mereka membuka lapak, mengambil resiko,

menjajakan aneka barang kerajinan, dan pulangnya mereka jalan-jalan, ikut

kursus, dan membawa dolar. Saat diwisuda, ia menghampiri saya dengan

menunjukkan pasportnya yang tertera stempel imigrasi dari 35 negara. Selain

kaya teori, matanya tajam mengendus peluang dan rasa percaya tinggi. Saat

teman-temannya yang lulus cum-laude masih mencari kerja, ia sudah menjadi

eksekutif di sebuah perusahaan besar di luar negeri.

*



The Next Convergence*

Dalam bukunya yang berjudul The Next Convergence, penerima hadiah Nobel

ekonomi Michael Spence mengatakan, dunia tengah memasuki Abad Ke tiga dari

Revolusi Industri. dan sejak tahun 1950, rata-rata pendapatan penduduk

dunia telah meningkat dua puluh kali lipat. Maka kendati penduduk miskin

masih banyak, adalah hal yang biasa kalau kita menemukan perempuan

miskin-lulusan SD dari sebuah dusun di Madura bolak-balik Surabaya-Hongkong.



Tetapi kita juga biasa menemukan mahasiswa yang hanya sibuk demo dan tak

pernah keluar negeri sekalipun. Jangankan ke luar negeri, tahu harga tiket

pesawat saja tidak, apalagi memiliki pasport.Maka bagi saya, penting bagi

para pendidik untuk membawa anak-anak didiknya melihat dunia. Berbekal lima

ratus ribu rupiah, anak-anak SD dari Pontianak dapat diajak menumpang bis

melewati perbatasan Entekong memasuki Kuching. Dalam jarak tempuh sembilan

jam mereka sudah mendapatkan pelajaran PPKN yang sangat penting, yaitu

pupusnya kebangsaan karena kita kurang urus daerah perbatasan. Rumah-rumah

kumuh, jalan berlubang, pedagang kecil yang tak diurus Pemda, dan

infrastruktur yang buruk ada di bagian sini. Sedangkan hal sebaliknya ada

di sisi seberang. Anak-anak yang melihat dunia akan terbuka matanya dan

memakai nuraninya saat memimpin bangsa di masa depan. Di universitas

Indonesia, setiap mahasiswa saya diwajibkan memiliki pasport dan melihat

minimal satu negara.



Dulu saya sendiri yang menjadi gembala sekaligus guide nya. Kami menembus

Chiangmay dan menyaksikan penduduk miskin di Thailand dan Vietnam bertarung

melawan arus globalisasi. Namun belakangan saya berubah pikiran, kalau

diantar oleh dosennya, kapan memiliki keberanian dan inisiatif? Maka

perjalanan penuh pertanyaan pun mereka jalani. Saat anak-anak Indonesia

ketakutan tak bisa berbahasa Inggris, anak-anak Korea dan Jepang yang huruf

tulisannya jauh lebih rumit dan pronounciation-nya sulit dimengerti

menjelajahi dunia tanpa rasa takut. Uniknya, anak-anak didik saya yang sudah

punya pasport itu 99% akhirnya dapat pergi keluar negeri. Sekali lagi,

jangan tanya darimana uangnya. Mereka memutar otak untuk mendapatkan tiket,

menabung, mencari losmen-losmen murah, menghubungi sponsor dan mengedarkan

kotak sumbangan. Tentu saja, kalau kurang sedikit ya ditomboki dosennya

sendiri.



Namun harap dimaklumi, anak-anak didik saya yang wajahnya ndeso sekalipun

kini dipasportnya tertera satu dua cap imigrasi luar negeri. Apakah mereka

anak-anak orang kaya yang orangtuanya mampu membelikan mereka tiket? Tentu

tidak. Di UI, sebagian mahasiswa kami adalah anak PNS, bahkan tidak jarang

mereka anak petani dan nelayan. Tetapi mereka tak mau kalah dengan TKW yang

meski tak sepandai mereka, kini sudah pandai berbahasa asing.

Anak-anak yang ditugaskan ke luar negeri secara mandiri ternyata memiliki

daya inovasi dan inisiatif yang tumbuh. Rasa percaya diri mereka bangkit.

Sekembalinya dari luar negeri mereka membawa segudang pengalaman, cerita,

gambar dan foto yang ternyata sangat membentuk visi mereka.



Saya pikir ada baiknya para guru mulai membiasakan anak didiknya memiliki

pasport. Pasport adalah tiket untuk melihat dunia, dan berawal dari pasport

pulalah seorang santri dari Jawa Timur menjadi pengusaha di luar negeri. Di

Italy saya bertemu Dewi Francesca, perempuan asal Bali yang memiliki kafe

yang indah di Rocca di Papa. Dan karena pasport pulalah, Yohannes Surya

mendapat bea siswa di Amerika Serikat. Ayo, jangan kalah dengan Gayus

Tambunan atau Nazaruddin yang baru punya pasport dari uang negara.



*Rhenald Kasali

Guru Besar Universitas Indonesia *



*RAIHLAH ILMU, DAN UNTUK MERAIH ILMU, BELAJARLAH UNTUK TENANG, DAN SABAR. *



*(KHALIFAH UMAR R.A.)*

Thursday, August 04, 2011

Jejak Karya AISYA AVICENNA

Thursday, August 04, 2011 0 Comments

Nama : Etika Suryandari (Aisya Avicenna)
Karya terpublikasi sampai Juli 2011;
1.Artikel “Bukti Cinta” (diterbitkan Majalah Enha UNS edisi Februari 2010)
2.Artikel “Be Your Self” (belum berhasil terbit di Majalah KHAlifah, tapi akhirnya terbit di www.penulislepas.com tanggal 17 September 2010
3.Kisah inspiratif “Merah Marun Lebaranku” dalam Antologi “Lovely Lebaran Serendipity” (Indie Publishing, 2010)
4.Cerita Pendek “Sepasang Mata Cinta” diikutkan dalam Lomba Duet Sahabat UNSA, 3 November 2010 (ditulis bersama Suli We~FLP Solo), belum berhasil tapi akhirnya dimuat di www.islamedia.web.id)
5.Cerita Pendek “Cinta Adinda” dalam antologi “Be Strong Indonesia#14” (Writer4Indonesia, 2010)
6.Cerita Pendek “Mengikuti Jejak Rosul” (www.islamedia.web.id, 2010)
7.Salah satu penulis dalam Buku “OMG! Ternyata Aku Terlahir Sukses” bersama Kang Arul (Citra Risalah, 2010)
8.Kisah Insiratif “Penghuni Baru Oscom” dalam Antologi “Guru Kehidupanku” (Gerai Buku, 2011)
9.Artikel “Jalan Cinta Para Penulis” dalam antologi “Chicken Soup for Writerpreneurs’s Soul” (Indie Publishing, 2011)
10.Surat “Dalam Lingkaran Cinta” dalam antologi “Surat Cinta untuk Murobbi” (Parapluie Publishing, 2011)
11.Semua tulisan terpublikasi juga di www.aisyaavicenna.com 
12.Insya Allah ada 2 tulisan lagi yang akan dibukukan dalam antologi, tapi belum tahu nama penerbitnya.


Tambahan :
-Narasumber bersama Dina Purnama Sari dalam Bedah Film “Alangkah Lucunya Negeri Ini” dan Bedah Buku “OMG! Ternyata Aku Terlahir Sukses” (29 Mei 2011, penyelenggara : GPQ Baitul Hikmah, Jakarta)
-Narasumber bersama 3 penulis FLP Solo dalam talkshow kepenulisan di acara Solo Muslim Fair 2011 (Solo, 10 Juli 2011)

Wednesday, August 03, 2011

OPTIMALISASI AMALIAH RAMADHAN

Wednesday, August 03, 2011 0 Comments

Ramadhan sudah selayaknya diisi dengan berbagai aktivitas yang terprogram dan terarah. Agar buah Ramadhan yang sangat mahal itu dapat dipetik untuk kehidupan selama dan pasca Ramadhan. Rasulullah SAW. telah memberikan contoh dan teladan kepada umatnya dengan melakukan amaliyah Ramadhan, antara lain:
1. Shiyam
Amaliyah terpenting selama Ramadhan tentu saja shiyam, sebagaimana termaktub dalam Q.S. Al Baqarah [2] : 183 - 187. Di antara amaliyah Ramadhan yang diajarkan Nabi SAW. sebagai berikut:
a. Berwawasan benar tentang puasa dengan mengetahui dan menjaga rambu-rambunya.
b. Tidak meninggalkan shiyam, walaupun sehari dengan sengaja tanpa alasan syar'i.
c. Menjauhi segala hal yang dapat mengurangi atau menggugurkan nilai puasa.
d. Bersungguh-sungguh melakukan shiyam dengan menepati aturan-aturannya.
e. Bersahur dan diutamakan mengakhirkannya. Sabda Rasulullah SAW.
“Sahur semuanya selalu mengandung barakah, maka janganlah kamu meninggalkannya walaupun hanya meminum dengan seteguk air putih. Sesungguhnya Allah beserta para malaikat-Nya memberi rahmat kepada mereka yang bersahur.” [HR. Bukhari dan Muslim].
f. Ifthar (berbuka puasa).
g. Berdo'a setelah ifthar.

2. Tilawah Al Qur'an
Membaca Al Qur'an merupakan transaksi yang selalu menguntungkan, tidak akan pernah mengalami kerugian sepanjang zaman. Firman Allah SWT.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, (Q.S. Fatir [35] : 29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri”. (Q.S. Fatir [35] : 30)
Tentunya membaca Al Qur'an di bulan Ramadhan sangat besar ganjaran dan nilainya. Rasulullah pun sangat besar perhatiannya pada Al Qur'an melebihi bulan-bulan lainnya. Disebabkan beberapa hal, antara lain:
a. Al Qur'an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan.
b. Di bulan Ramadhan itulah Allah SWT menurunkan Al Qur'an dari Lauhul Mahfuzh ke langit dunia.
c. Jibril datang kepada Rasulullah SAW di bulan Ramadhan sehingga beliau mengaji pada Jibril (mengecek hafalan Al Qur’an).

3. Qiyam Ramadhan.
Di samping Ramadhan disebut syahrul shiyam juga disebut syahrul qiyam. Banyak ayat ataupun hadits yang menganjurkan untuk mengisi malam Ramadhan dengan qiyamullail (sholat malam). Untuk mendekatkan diri pada Allah SWT berharap ampunan-Nya. Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW.:
"Barang siapa yang melakukan qiyamullail di bulan Ramadhan karena iman dan ikhlas dalam pelaksanaannya maka ia akan diampuni dosa-dosa sebelumnya (dan yang akan datang)" [HR. Bukhari dan Muslim].

4. Ith'am At Tho'am (memberi makan orang yang puasa) dan infaq.
Salah satu amaliyah Ramadhan yang dilakukan Rasulullah SAW. ialah memberi ifthar (santapan berbuka puasa pada orang yang berpuasa). Sebagaimana Sabdanya:
"Barang siapa yang memberi ifthar kepada yang berpuasa maka ia akan mendapatkan pahala senilai pahala yang berpuasa itu tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa."
Dalam hal memberi ifthar dan shadaqah di bulan Ramadhan tidak saja terbatas hanya untuk keperluan ifthar, melainkan untuk segala kebajikan. Rasulullah SAW yang dikenal dermawan dan kepedulian sosialnya lebih menonjol bahkan digambarkan dalam hadits pada masalah ini beliau lebih cepat dari angin.
Untuk lebih konkret, infaq ini dapat disalurkan kepada:
a. Orang yang berjihad di jalan Allah SWT.
b. Fakir miskin dan orang yang memerlukan (diutamakan keluarga dekat).
c. Lembaga-lembaga sosial Islam yang dapat dipercaya untuk dapat menyalurkannya.

5. Memperhatikan kesehatan.
Meskipun shiyam ini termasuk ibadah mahdhah (murni), agar tetap optimal, Rasulullah SAW mencontohkan umatnya tetap memperhatikan kesehatannya selama berpuasa dengan hal-hal sebagai berikut:
a. Menyikat gigi dengan siwak.
b. Berbekam.
c. Memperhatikan penampilan. Rasulullah SAW pernah berwasiat pada Abdullah bin Mas'ud agar memulai puasa dengan penampilan yang baik, tidak dengan wajah yang kusut.
d. Mengurangi tidur. Tidur pada bulan Ramadhan telah menjadi suatu kebiasaan, maksudnya agar tidak terlalu merasakan lapar dan dahaga. Padahal berapa banyak waktu dan umur menjadi sia-sia karena tidur. Kita jangan mengunakan hadits "Tidurnya orang puasa adalah ibadah", sebagai hujjah atau argumen untuk membolehkan banyak tidur. Rasulullah SAW, umahatul mukminin dan para sahabat begitu aktif melakukan kegiatan beribadah, bukan kegiatan tidur.

6. Memperhatikan harmonisasi keluarga
Meskipun ibadah puasa adalah ibadah yang khusus diperuntukkan kepada Allah SWT dan mempunyai nilai khusus pula di hadapan Allah SWT, namun Rasulullah SAW sebagai suri tauladan juga tetap menjaga harmoni dan hak-hak keluarga selama Ramadhan. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah dan 'Aisyah. Bahkan di saat beliau berada dalam puncak ibadah shiyam yaitu 'itikaf, beliau tetap menjaga harmoni keluarga.

7. Memperhatikan aktifitas sosial, perluasan dakwah dan jihad
Berbeda dengan kesan banyak orang tentang Ramadhan, Rasulullah SAW justru menjadikan bulan Ramadhan sebagai bulan penuh aktifitas yang positif. Selain aktifitas di atas, beliaupun mengisinya dengan aktifitas da'wah dan sosial, perjalanan jauh dan jihad. Seperti : perjalanan ke Badar (tahun 2 H), ke Makkah (tahun 8 H), ke Tabuk (tahun 9 H) dan lainnya.

8. Berdo'a dan taubat
Orang mukmin yang sadar, bahwa dirinya merasa berhajat pada Allah SWT akan terus memohon ampunan pada Allah SWT atas segala kekhilafan dan kedhaifan diri. Apalagi Ramadhan sebagai bulan ampunan dan rahmat. Rasulullah SAW selama Ramadhan selalu membaca do'a berikut ini sebagai wujud pemintaan maghfirah dan rahmat Allah SWT.
" Ya Allah Engkau pemberi maaf, maka maafkanlah diriku".

9. I’tikaf
Amaliyah Ramadhan yang juga dilakukan beliau adalah beri’tikaf yakni berdiam diri di masjid dengan niat beribadah pada Allah SWT, terutama sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Sebagaimana firman-Nya:
"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu, mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam, tetapi janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa." (Q.S. Al Baqarah [2] : 187)

10. Lailatul qadar
Selama Ramadhan terdapat satu malam yang sangat populer, yaitu lailatul qadar, malam yang lebih berharga dari seribu bulan. Rasulullah SAW tidak pernah melewatkan kesempatan untuk meraih lailatul qadar ini terutama malam-malam ganjil. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda
"Barang siapa yang shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan ikhlas pada Allah maka ia akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." [HR. Ahmad].

11. Umrah
Umrah di bulan Ramadhan nilainya sama dengan ibadah haji atau haji bersama Rasulullah SAW sebagaimana jawaban Rasul pada Ummu Salamah yang bertanya masalah tersebut. Sabda Rasulullah SAW.:
"Apabila datang bulan Ramadhan maka berumrahlah, sebab umrah di bulan Ramadhan sama nilainya dengan haji atau sama dengan ibadah haji bersamaku" [HR. Bukhari dan Muslim].

12. Zakat Fitrah
“Zakat Fitrah dibayar pada hari-hari terakhir ramadhan. Ia merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh seluruh komponen umat Islam, baik laki-laki maupun perempuan, dewasa maupun anak-anak.”(HR. Bukhari dan Muslim).
“Zakat fitrah ini dibayarkan dengan tujuan untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu kaum fakir miskin.” (HR.Abu Dawud dan Ibnu Majah).
.
Demikianlah amaliyah dan aktifitas Ramadhan yang dianjurkan kepada kita untuk menjadi sarana tazkiyah (pensucian) dan tarqiyah untuk meraih derajat taqwa. Agar buah Ramadhan ini tetap terjaga pada diri kita selama Ramadhan dan sesudahnya bahkan selama kehidupan kita. Sehingga seakan-akan seluruh kehidupan kita adalah Ramadhan. Akhirnya kita serahkan pada Allah SWT agar selalu membimbing dan mengarahkan kita pada jalan yang lurus mencapai golongan orang-orang yang bertaqwa. Amin.

Thursday, July 28, 2011

Sebuah Kenangan

Thursday, July 28, 2011 0 Comments
~Pak Rasyid-Bang Pi'i-Mbak Angel-Aku-Nita-Mas Morris~

Selasa, 27 Juli 2010. Menjelang pukul 00.00 baru selesai packing. Baju-baju yang direncanakan cukup dipakai selama seminggu sudah masuk ke dalam trolly bag (pinjeman.. hehe..). Aku putuskan untuk tidur sejenak karena kantuk sudah akut menyerang. Alarm HP aku pasang jam 02.00. Pikirku tidur 2 jam sudah cukup lah untuk meredam rasa kantuk ini. Selang berapa lama, HP begitu aktif bergetar. Hah? sekitar 23 misscalled dari Ibuk plus SMS yang isinya membangunkanku! Dan 5 misscalled dari Nita. Ternyata HPku tertindih bantal, sehingga aku gak mendengar deringannya. Aku melongok ke jam Annida-ku, hiyaaaa jam 03.30. Padahal :

1.Rencananya Nita akan menjemputku dengan taksi jam 03.15
2.Aku janjian dengan seorang tukang becak yang akan mengantarkanku ke Otista Raya jam 03.00.
Bangun tidur aku SMS ibuk, memberitahukan bahwa aku baru bangun dan tentunya memohon doa agar aku tidak terlambat ke bandara. Saat beranjak mau ke kamar mandi, badanku limbung. Sempoyongan! Hiyaaaa... Meski pada akhirnya aku kelar siap-siap juga! Sudah jam 04.00. Harus segera ke bandara. Nita SMS kalau dia sudah sampai bandara dan sudah menunggu di pintu masuk.

Aku segera keluar kos dengan menenteng trolly bag yang lumayan besar itu. Tak lupa sebelumnya berdoa agar Allah memudahkan ekspedisiku kali ini. Aku menuju pangkalan abang becak, berharap (sebut saja Pak Slamet) yang janjian denganku semalam masih mangkal. Wah, jalanan sepi, tapi harus tetap memberanikan diri. Pangkalan becak juga sepi. Aku ketuk-ketuk pintu rumah yang menurutku sebagai lapak tidur mereka. Terbukalah pintu rumah itu, dan keluarlah seorang bapak berwajah garang dan berbadan tinggi. Aku ceritakan maksud kedatanganku. Beliau bilang kalau Pak Slamet tidak di tempat. Akhirnya Pak jauhari (nama Bapak itu) bersedia mengantarku ke depan STIS dengan becaknya. Sampai di depan STIS beliau juga membantuku mencarikan taksi. Subhanallah, pertolongan Allah memang sangat dekat.

Taksi pun melaju menuju Bandara Soekarno Hatta. Penerbangan ke Surabaya pukul 06.00. Sampai di bandara, teman-teman TIM Verifikasi Gresik sudah menunggu. Kami berenam, aku, Mbak Angel, Nita, Bang Pi’i, Mas Moris, dan Pak Rasyid. Alhamdulillah, kedatanganku juga nggak terlalu terlambat kok dan akhirnya bisa check-in tepat waktu bahkan bisa foto-foto dulu sebelum berangkat. Subhanallah, hujan turun, pesawat kami delay sampai cuaca kembali kondusif.

Sekitar pukul 06.30, pesawat tinggal landas dari bandara Soekarno-Hatta menuju Juanda, Surabaya. Subhanallah, sampai di atas bisa melihat kerajaan awan yang begitu indah. Karena penerbangannya sekitar 55-an menit, aku putuskan untuk membaca buku tentang Ramadhan. Ya, kala itu memang masa-masa menjelang Ramadhan.

Sekitar pukul 07.30, alhamdulillah, kami mendarat dengan selamat di Bandara Juanda. Kami langsung dijemput oleh mobil jemputan + sopir tentunya. Awalnya kita mau ke Dinas Perindag Surabaya dulu, tapi berhubung kita harus verifikasi ke Gresik, jadinya kami langsung meluncur ke Gresik. Kami mampir dulu ke sebuah warung prasmanan untuk sarapan. Setelah itu, BEKERJA!!! Kami harus mengunjungi puluhan perusahaan pemilik Angka Pengenal Importir (API) di kawasan Gresik yang sudah didata. Kami harus melakukan verifikasi kelengkapan data pada setiap perusahaan tersebut. Berhubung kami ada 6 (enam) orang, tim dibagi menjadi 3 kelompok. Kadang aku dengan Mbak Angel, kadang dengan Pak Rasyid, kadang dengan Bang Pi’i. Wah, pokoknya seru.

Hari pertama kami menginap di hotel yang terletak di Gresik. Pada hari berikutnya, kami pindah hotel di pusat kota Surabaya. Singkat cerita, setelah semua perusahaan kami verifikasi, kami berkesempatan untuk ke Pulau Madura. Uhuy, akhirnya impian untuk melintas di jembatan Suramadu terwujud sudah! Tak lupa kami beli oleh-oleh dan cenderamata. Secara keseluruhan, kisah verifikasi ini cukup menyenangkan. Menjadi pengalaman berharga dalam hidup. Beruntung juga satu tim dengan orang-orang yang luar biasa. Mbak Angel yang pemberani. Nita yang ceria. Bang Pi'i yang humoris. Pak Rasyid yang bijak. Apalagi bersama Mas Morris yang kreatif, karena kami memakai handy talky (HT) selama menjalankan misi. Mantap!

Hari Jumatnya, menjadi hari terakhir kami di Surabaya. Nah, ini kisah yang paling menggelitik dan seru. Pukul 15.00 adalah jadwal keretaku yang mau ke Solo. Sementara teman-teman balik ke Jakarta, aku memutuskan untuk pulang ke Wonogiri dengan transit dulu di Solo. Pukul 14.00 kami baru selesai makan dan segera menuju stasiun. Tak disangka ternyata macetnya luar biasa. Pukul 14.45, kami masih harus melewati dua tikungan jalan sebelum sampai di stasiun. Akhirnya Mas Moris berinisiatif untuk mengajakku jalan kaki saja ke stasiun. Waktu terus berjalan. Mas Moris segera keluar dari mobil dan mengambil trolly bag-ku di bagasi. Dia memanggul trolly bag yang luar biasa beratnya itu dan berlari menuju stasiun. Aku pun berlari mengikutinya. Bayangkan saudara-saudara!!! Saat macet, ada 2 orang berlarian menuju stasiun, yang satu manggul trolly bag, yang satunya mengejar di belakang sambil ngos-ngosan. Waduh, Mas Morris larinya cepat sekali. Sampai di tikungan pertama aku sudah tidak sanggup mengejarnya.

Aku berhenti saja, untungnya sudah tidak begitu macet . Mobil tumpanganku datang, Mbak Angel membukakan pintu, aku bergegas masuk dan kami segera meluncur ke stasiun. Kami masih sempat berkomunikasi via HT dengan Mas Morris. Tet!!! Sudah pukul 15.00. Setelah sampai di stasiun, kami segera menghambur keluar mobil dan berlari menuju pintu masuk. Hiyaaaa, banyak orang yang turut menyemangati kami. Mas Morris sudah sampai dan meletakkan trolly bag-ku di pintu masuk. Kami pun berpisah di situ. Setelah menunjukkan tiket, aku masuk. Wah, sudah ada pengumuman kereta akan segera diberangkatkan. Masya Allah, trolly bag-ku berat sekali. Kalau ditarik pun akan memakan waktu lama. Akhirnya aku meminta tolong pada seorang cleaning service untuk membawakan trolly bag-ku. Tepat saat aku dan trolly bag-ku naik ke gerbong, kereta pun berjalan. Aku tak sempat memberi imbalan pada cleaning service yang membawakan trolly bag-ku tadi karena dia hanya meletakkannya kemudian bergegas pergi. Ya Allah, balaslah kebaikannya.... aamiin... Sampai di kursiku, aku bernafas lega dan menangis haru dalam kedalaman syukur! Sungguh pengalaman yang sangat berharga...

Hmm, itu pengalamanku setahun yang lalu. Dan kemarin, saat habis Maghrib ada banyak pesan BBM yang masuk dengan tulisan yang sama.

“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah, Bapak Rasyid (Staf TU) Direktorat Impor pada hari ini.. Semoga amal dan ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT”.

Degh! Aku kaget luar biasa! Ternyata Pak Rasyid sakit paru-paru basah. Beliau meninggal di RSCM setelah mendapat perawatan intensif. Teringat jelas saat-saat berpetualang bersama beliau dalam verifikasi di Gresik dan Surabaya tersebut. Meski sudah berusia lanjut, tapi beliau begitu bersemangat dalam menyelesaikan pekerjaan. Beliau sering melakukan hal-hal yang tak terduga. Salah 1 contohnya saat suatu pagi beliau mengetuk pintu kamar hotel kami dan mengantarkan nasi pecel yang enaknya luar biasa. Saat di kantor, beliau juga sering memberi nasihat padaku. Beliau juga sosok yang ceria dan murah senyum. Ahh... Ya Allah, beliau begitu baik! Dan kini Engkau telah memanggilnya. Kematian memang membuat kita belajar, bahwa hadirnya pasti tapi waktunya tak terduga. Ternyata Pak Rasyid tidak bisa menjalankan Ramadhan tahun ini dan Ramadhan tahun kemarin menjadi Ramadhan terakhir bagi beliau. Hmm, ini menjadi renungan juga buat kita bersama. Selamat jalan, Pak Rasyid (kalau di kantor, kami sering memanggilnya “Pak Ocid”)... insya Allah, semoga amalan dan ibadahnya diterima Allah SWT... aamiin yaa Rabbal ‘alaamiin...



Setiap manusia pasti kan merasakan maut

Kapan ajal kan menjemput, tiada yang tahu

Allah lah pencipta kita

Pengurus kita semua

Dialah yang menentukan akan takdir kita semua

Kehidupan kita... kematian kita...



Bandung, 28 Juli 2011

Aisya Avicenna

Wednesday, July 27, 2011

Nama-Nama Inspiratif RAMADHAN

Wednesday, July 27, 2011 0 Comments


1. Syahrun Azhim (Bulan Yang Agung)

Azhim adalah nama dan sifat Allah Ta’ala. Namun juga digunakan untuk menunjukkan kekaguman terhadap kebesaran dan kemuliaan sesuatu. Sesuatu yang diagungkan Nabi tentulah memiliki nilai yang jauh lebih besar dan sangat mulia dengan sesuatu yang diagungkan oleh manusia biasa. Alasan mengagungkan bulan Ramadhan adalah karena Allah juga mengagungkan bulan ini. Firman Allah, “Waman yu’azhim sya’iirillah fa-innahha mintaqwal quluub, barangsiapa mengagungkan syiar-syiar agama Allah, maka itu datang dari hati yang bertakwa.”
Diagungkan Allah karena pada bulan inilah Allah mewajibkan puasa sebagai salah satu dari lima rukun Islam. Allah Yang Maha Pemurah Penyayang menetapkan dan mensucikan bulan ini kemudian memberikan segala kemurahan, kasih sayang, dan kemudahan bagi hamba-hamba yang ingin mendekatkan diri kepada-Nya.

2. Syahrul Mubarak

Bulan ini penuh berkah, berdayaguna dan berhasil guna, bermanfaat secara maksimal. Detik demi detik di bulan suci ini bagaikan rangkaian berlian yang sangat berharga bagi orang beriman. Pasalnya semua perbuatan kita di saat berpuasa menjadi ibadah berpahala yang balasannya langsung dari Allah. Amal baik sekecil apapun nilainya dilipatgandakan sehingga kita menjadi puas dalam melakukannya. Keberkahan yang Allah berikandi bulan Ramadhan ini akan optimal jika kita mengelola waktu pendekatan diri kepada Allah sebagaimana arahan Rasulullah saw.

3. Syahru Nuzulul Qur’an

Allah mengistimewakan Ramadhan sekaligus menyediakan target terbesar, yaitu menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup. Simaklah firman Allah dalam rangkaian ayat puasa, “Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan bagi petunjuk, dan furqan (pembeda).” (Al-Baqarah: 185)
Ayat di atas menjelaskan bahwa target utama amaliyah Ramadhan membentuk insan takwa yang menjadikan Kitabullah sebagai manhajul hayat (pedoman hidup). Dapat dikatakan bahwa Ramadhan tidak dapat dipisahkan dengan Al-Qur’an. Rasulullah saw. mendapatkan wahyu pertama pada bulan Ramadhan dan di setiap bulan Ramadhan Malaikat Jibril datang sampai dua kali untuk menguji hafalan dan pemahaman Rasulullah saw. terhadap Al-Qur’an. Bagi ummat Muhammad, ada jaminan bahwa Al-Qur’an kembali nuzul ke dalam jiwa mereka manakala mengikuti program Ramadhan dengan benar.

4. Syahrus ShiyamPada Bulan Ramadhan dari awal hingga akhir kita menegakkan satu dari 5 rukun (tiang) Islam yang sangat penting, yaitu shaum (puasa). Kewajiban puasa sebagaimana kewajiban ibadah shalat 5 waktu. Maka sebulan penuh seorang muslim mengkonsentrasikan diri untuk ibadah sebagaimana dia mendirikan shalat Subuh atau Maghrib yang memakan waktu beberapa menit saja. Puasa Ramadhan dilakukan tiap hari dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Magrib). Tidak cukup menilai dari yang membatalkannya seperti makan dan minum atau berhubungan suami-istri di siang hari saja, tetapi wajib membangun akhlaqul karimah, meninggalkan perbuatan maksiat dan yang makruh (yang dibenci Allah).

5. Syahrul Qiyam

Bulan Ramadhan menggairahkan umat Islam untuk menjalankan amalan orang-orang saleh seperti sholat tahajjud dan membaca Al-Qur’an dengan benar di dalam shalat malamnya. Di Bulan Ramadhan Kitabullah mengisyaratkan bahwa untuk mendapatkan ketinggian derajatnya setiap mukmin sangat dianjurkan shalat tarawih dan witir agar di luar Ramadhan dia bisa terbiasa mengamalkan qiyamullail.

6. Syahrus Sabr (bulan sabar)

Bulan Ramadhan melatih jiwa muslim untuk senantiasa sabar tidak mengeluh dan tahan uji. Sabar adalah kekuatan jiwa dari segala bentuk kelemahan mental, spiritual dan operasional. Orang bersabar akan bersama Allah sedangkan balasan orang-orang yang sabar adalah surga.
Sabar lahir bersama dengan segala bentuk kerja besar yang beresiko seperti dalam dakwah dan jihad fi sabilillah. Ramadhan melatih muslim beramal islami dalam berjamaah untuk meninggikan kalimat Allah.

7. Syahrul Musawwah (Bulan Santunan)

Ramadhan menjadi bulan santunan manakala orang-orang beriman sadar sepenuhnya bahwa puasanya mendidik mereka untuk memiliki empati kepada fakir miskin karena merasakan lapar dan haus sebagaimana yang mereka rasakan. Karena itu kaum muslimin selayaknya menjadi pemurah dan dermawan. Memberi dan berbagi harus menjadi watak yang ditanamkan.
Segala amal yang berkaitan dengan amwal (harta) seperti zakat fitrah sedekah, infak, wakaf, dan sebagainya, bahkan zakat harta pun sebaiknya dilakukan di bulan yang mulia ini. Memberi meskipun kecil, bernilai besar di sisi Allah. Siapa yang memberi makan minum pada orang yang berpuasa meskipun hanya seteguk air, berpahala puasa seperti yang diperoleh orang yang berpuasa.

8. Syahrul Yuzdaadu fiihi Rizqul Mu’min

Bulan ini rezeki orang-orang beriman bertambah karena segala kemudahan dibuka oleh Allah seluas-luasnya. Para pedagang akan beruntung, orang yang jadi pegawai dapat kelebihan pendapatan dan sebagainya. Namun rezeki terbesar adalah hidayah Allah kemudian hikmah dan ilmu yang begitu mudah diperoleh di bulan mulia ini.

Thursday, July 21, 2011

Bukti Kasih Sayang-Nya

Thursday, July 21, 2011 0 Comments
Menarik dan menghembuskan nafas sedalam-dalamnya tatkala diri ini merenungkan kembali rentetan peristiwa yang terjadi dalam dua bulan terakhir. Peristiwa yang membuat keterkejutan tersendiri, hingga mata tak kuasa membendung buliran bening yang memaksa untuk tumpah. Terlebih saat sujud-sujud panjang di atas sajadah merah kala memaparkan segalanya pada Sang Maha Kuasa.

Peristiwa dengan TEMA serupa, hanya terjadi dalam kisah dan lakon yang berbeda. Ah, memang benar! Jalan menuju kebaikan memang tidak mudah. Ada yang kan menjadi rintangan sebagai teman perjalanan. Tapi terus yakinkan diri, bahwa Allah telah siapkan kemudahan di balik kesulitan. Kuncinya adalah terus memposting kesabaran dalam menjalani liku-liku kehidupan.

Hmm, ada apa sih? Tak akan saya ceritakan di sini, mungkin lain waktu akan saya kisahkan dalam cerpen atau bentuk tulisan lainnya yang semoga menjadi inspirasi bagi yang membaca. Saya menangis bukan karena sedih, tapi lebih kepada bentuk penyesalan atas kekhilafan diri sekaligus sebagai bentuk kesyukuran atas kasih sayang-Nya.
"Tak semua orang mengalami apa yang kau alami. Inilah cara Allah membuatmu semakin kuat menjejak bumi". Begitulah komentar seorang sahabat saya saat kisah yang saya alami tersebut saya ceritakan padanya. Hmm, benar juga! Kan Allah sudah memberi garansi pada setiap hambaNya bahwa Dia tidak akan menimpakan sesuatu di luar batas kemampuan sang hamba.
Nah, ketika saya harus melakoni kisah tersebut, berarti saya pun harus yakin bahwa saya bisa melewatinya. Bisa jadi ini juga sebagai bagian dari UJIAN yang Allah berikan agar saya NAIK KELAS. Aamiin Yaa Rabb...

Tapi di balik "kisah luar biasa" ini, pada dua bulan terakhir ini saya pun diberikan banyak kisah yang juga sangat menyenangkan. Beberapa impian menjadi kenyataan. Tapi afwan, belum sempat diposting di blog. Masih sibuk dengan kuliah + ujian... Sebenarnya inipun tidak pantas untuk dijadikan dalih, mmm... mungkin sebaiknya memang kembali membenahi manajemen waktunya sehingga bisa tetap produktif untuk menulis meski kesibukan kuliah lebih mendominasi. So, koreksi diri! Muhasabah! Lakukan perbaikan!

Renungan pagi
Bandung, 21 Juli 2011
Aisya Avicenna