Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, June 10, 2016

[2 Ramadhan 1437H] : SAAT THYPUS DESI KAMBUH

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Selasa, 7 Juni 2016

Hari ini saya melanjutkan revisian naskah ensiklopedia antikorupsi. Meski sedikit bermumet-mumet ria, tapi harus berjuang untuk menyelesaikan. Hahaha… semangat, Cenuuung! Sekitar jam 10-an, Dik Tiyas n Riza datang. Rencananya Riza mau kroscek pendaftaran UMPN di POLINES.

Siang ini juga rencananya mau belanja bahan kue. Desi sama Nur –dua ponakan yang ikut tinggal di rumah- mau praktik bikin kue lebaran. Namun sayangnya, Desi mendadak sakit. Badannya puanas tinggi, ngeluh perutnya perih, dan muntah dengan frekuensi yang semakin sering. Habis Dhuhur, saya telpun Dokter Soraya untuk menanyakan jam praktik beliau. Namun, Mas Sis bilang dibawa ke IGD Rumah Sakit Banyumanik saja. Saya pun pesan taksi via My Blue Bird. Kondisi Desi sangat memprihatinkan, mukanya memerah karena panas tinggi juga lemas karena berkali-kali muntah. Kebetulan hari itu dia sedang datang bulan jadi memang sejak pagi sudah nggak puasa.

7 menit kemudian taksi pesanan datang. Perjalanan hanya 4 menit untuk sampai ke rumah sakit. Nur, Tiyas, dan Riza ikut. Saya pun langsung mengantar Desi ke IGD untuk mendapatkankan penanganan yang sifatnya emergency. Setelah menunggu beberapa saat, dokter bilang kepada saya kalau Desi harus opname karena muntahnya sangat sering, perlu perawatan intensif dan perlu injeksi. Sayangnya, kamar di Rumah Sakit Banyumanik sudah penuh. Saya pun segera telpun Mas Sis untuk minta pertimbangan dan menyuruh beliau segera ke rumah sakit. Ani –kakaknya Desi- menyarankan agar Desi dirujuk ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sultan Agung, tempatnya sehari-hari bekerja. Sambil nunggu Mas Sis, Desi masih muntah. Hingga akhirnya Mas Sis datang lalu kita pun pesan taksi dan membawa Desi ke RSI Sultan Agung. Sepanjang perjalanan, Desi tiduran. Pukpukpuk… Cepat sembuh, Pon!
Desi terbaring lemah di IGD Rumah Sakit Banyumanik
Sampailah kita di IGD. Desi segera diperiksa. Saya dan Mas Sis nunggu di luar sambil menunggu Bayu dan Ani. Sampai sekitar Ashar, hasil lab belum keluar. Saya dan Mas Sis jalan kaki ke masjid rumah sakit untuk menunaikan sholat Ashar.

RSI Sultan Agung
Hmm, melangkahkan kaki di lantai rumah sakit itu, setapak demi setapaknya membuat hati kecil ini berdesir. Betapa nikmat sehat itu adalah anugerah luar biasa meskipun sering kita lalai dalam menjaganya. Nikmat sehat yang sering terlupakan. Dan rumah sakit itu identik dengan kematian. Tadi saat menunggu Desi ada remaja putri yang menangis histeris karena keluarganya ada yang meninggal dunia karena kecelakaan. Benar-benar dzikrul maut… T_T

Usai sholat Ashar, saya dan Mas Sis kembali ke ruang tunggu IGD. Hasil labnya sudah keluar dan Desi dinyatakan harus opname karena positif Thypus. Ani dan Bayu –suaminya- segera mengurus kamar. Akhirnya, Desi dirawat di bangsal Baitul Izzah –bangsalnya Ani. Okey, karena Ani maunya nunggu Desi sama Bayu, saya dan Mas Sis pun pulang. Jam sudah menunjukkan pukul 16.35. Ani pun memesankan taksi Blue Bird. Alhamdulillah, saya bawa voucher. Hihihi. Jadi naik taksi sore itu berstatus gretongan. Sampai rumah, Nur lagi sibuk masak sayur bening dan nggoreng tempe. Hingga akhirnya adzan Maghrib pun berkumandang, kita segera berbuka puasa. Tak lupa menyelipkan doa untuk Desi agar segera sembuh dan opnamenya nggak lama-lama.

Ba’da Maghrib, Nur, saya dan Mas Sis ke rumahnya Mbak Ani. Mbak Puji –enyaknya Desi- sudah sampai. Rencananya kita akan ke rumah sakit. Sekitar jam 19.15 –setelah Mas Sis dan Akmal- pulang dari masjid, kita pun berangkat ke RSI Sultan Agung. Mas Sis yang nyetirin. Pak Bas juga ikut. Malam itu, kondisi Desi masih lemas, pusing dan mual.

Cepat sembuh ya, Pon...

ALLAHUMMA RABBANNAASI ADZHIBIL BA’SA WASY FIHU. WA ANTAS SYAAFI, LAA SYIFAA-A ILLA SYIFAAUKA, SYIFAA-AN LAA YUGHAADIRU SAQOMAA
“Ya Allah, Rabb manusia, hilangkanlah kesusahan dan berillah dia kesembuhan, Engkau Zatt Yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan kecuali kesembuhan ddari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggallkan penyakit lain…”
(HR Bukhari dan Muslim)


Syafakillah ya, Pon… Gek ndang mari. Gek nggawe kue lebaran ^_^


[1 Ramadhan 1437H] : JUARA 1 LOMBA MENULIS ARTIKEL ‘BANGGA KOTA SEMARANG’

Friday, June 10, 2016 0 Comments

Senin, 6 Juni 2016

Sabtu tanggal 4 Juni, saya berteriak kegirangan sambil tak lupa mengucap syukur kepada Allah SWT. Ada sebuah email masuk dari forwakot :

Mas dan Mbak, Bersamaan ini saya kirimkan undangan pemenang lomba foto sunset, artikel dan surat DPRD Kota Semarang.Atas perhatiannya diucapkan Terimakasih. Nomor : 04/Forwakot/VI/2016Hal      : UndanganLampiran : - KepadaYth Pemenang LombaDi tempat Dengan hormat,Berdasarkan hasil penjurian yang dilaksanakan oleh panitia, karya saudara/saudari terpilih sebagai pemenang. Untuk itu kami mohon agar saudara/saudari bisa hadir pada acara Rapat Paripurna yang akan dilaksanakan pada :Hari/Tanggal     : Senin/6 Juni 2016
Waktu               : Pukul 12.00 sampai selesai
Tempat             : Gedung DPRD Kota Semarang Jalan Pemuda 146 Semarang
Acara                : Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah
Demikian undangan ini kami sampaikan, atas perhatian dan kehadiran saudara/saudari kami ucapkan terima kasih. Semarang, 4 Juni 2016 Ketua Panitia                                         Sekretaris                    Muhammad Saiku                                  Tutuk Carita
 Mengetahui Ketua ForwakotLanang Wibisono 
Alhamdulillah, seneng rasanya bisa menambah deret prestasi di 2016. Terima kasih Macisku sayang yang sudah ngasih tau info lomba itu, meskipun baru adik lihat dan kerjakan di hari H deadline. Rezeki mah sudah ada yang ngatur.

Senin siang, di sela mimpin rapat anggaran di kantornya, Macis masih menyempatkan nganter saya ke gedung DPRD. Sesampai di lokasi, saya telpun salah satu panitianya, ternyata ruangan yang digunakan untuk pengumuman dan penyerahan di Ruang Sidang. Sesampai di depan pintu, saya disambut dengan sangat ramah oleh panitia dan diantar sampai ke kursi di mana saya harus duduk. Macis juga ikut duduk meski kita nggak sebelahan. Ternyata sedang berlangsung Sidang Paripurna DPRD. Ada sosok Pak Walikota (Hendrar Prihadi) juga jajaran pejabat DPRD. Saya hanya kenal dengan Pak Agung BM (Wakil Ketua DPRD), ada sosok wakil rakyat juga –yang saya kenal- dari Partai Keadilan Sejahtera, yakni Pak Imam Mardjuki dan Pak Ari Purbono.

Saya duduk di antara teman-teman pemenang lomba, baik fotografi, menulis artikel, dan menurut surat untuk DPRD (anak-anak SMA). Di tribun atas juga ada mahasiswa berjas almamater kuning dari Fakultas Hukum UNNES. Pembacaan hasil reses dari masing-masing parpol belum selesai, break dulu untuk sholat Dhuhur sampai jam 13.30. Macis pun setelah sholat pamitan untuk balik ke kantor. Ya dah deh, nanti pulangnya pake aplikasi “My Blue Bird”. Mumpung voucher hadiah Bluebird Blogging Competition-nya masih utuh.

Pengumuman baru dibacakan sekitar jam 14.15. Alhamdulillah, gemetar rasanya waktu nama “NORMA AMBARWATI” disebut sebagai Juara 1 Lomba Menulis Artikel ‘Bangga Kota Semarang’. Terima kasih, Ya Allah atas nikmat luar biasa ini! (Saat saya maju saya sempat minta tolong Pak Ari –guru SMA Al Azhar 14- untuk mendokumentasikan).

Selanjutnya, saya maju berjajar dengan para pemenang yang lain. Kalau pemenang lain hadiah diserahkan oleh pejabat DPRD, piala dan piagam saya langsung diserahkan oleh Pak Walikota (Pak Hendi). Wow, so amazing!

Bersama Pak Hendi (Wali Kota Semarang)

“Selamat ya, Mbak. Terus semangat berkarya. Apa judul artikelnya kemarin?” tanya Pak Hendi sekaligus memberikan semangat.
“Terima kasih, Pak. Judulnya ‘KISAH KOTA KITA, KOTA SEMARANG TERCINTA',” jawab saya. Lalu, Pak Hendi ngasih jempol dan tersenyum.

Acara terakhir, foto bersama. Uhuuuuy… seruuu rasanya! Saat saya menapaki tangga untuk kembali ke tempat duduk saya, Pak Ari Purbono bilang, “barokallahu yaa…” ^_^

Saya sempat ngobrol dengan Pak Ari dan Rizky dari SMA Al Azhar 14 yang ternyata juara 1 Lomba Menulis Surat. Selanjutnya, saya ke luar ruangan setelah berpamitan dengan panitia dari forwakot. Saat lagi duduk dan mau oder taksi via My Blue Bird. Pak Ary dan Rizky juga kakeknya Rizky menghampiri saya.

“Mbak rumahnya Banyumanik, kan? Bareng kita aja ke atasnya,” tawaran dari Kakeknya Rizky. Alhamdulillah… rezeki tebengan yang sulit untuk ditolak apalagi dalam kondisi berpuasa. Hihihi.

Sepanjang perjalanan, kita ngobrol seruuu banget. Terima kasih Pak Ary, Rizky dan kakek. Hanya Allah yang mampu membalas semua kebaikan kalian. Terus semangat berprestasi ya, Rizki juga buat Pak Ari –sebagai guru muda di SMA Al Azhar 14- semoga terus menjadi guru yang super kreatif.

Alhamdulillah, dapat banyak ucapan selamat serta doa dari keluarga dan sahabat-sahabat semua.

“Jika kamu jadi hamba Allah yang pandai bersyukur, niscaya Allah akan melipatgandakan untukmu nikmat yang begitu istimewa.”

Foto bersama







Thursday, May 26, 2016

Daftar Perlengkapan Kantor dan Fungsinya

Thursday, May 26, 2016 0 Comments
Perlengkapan kantor (Sumber : provokantor.com)
Dalam mendirikan sebuah kantor pastinya Anda membutuhkan beberapa macam perlengkapan yang akan Anda gunakan atau juga para pekerja Anda gunakan untuk dapat mengerjakan tugasnya. Maka dari itu, Anda harus tahu apa saja macam perlengkapan kantor dan fungsinya.

Akan lebih baik jika sebelum Anda membeli perlengkapan untuk kantor tersebut maka Anda membuat daftar terlebih dahulu agar Anda dapat memilih perlengkapan kantor yang bagus. Selain itu, dengan mengetahui fungsi dari masing-masing perlengkapan tersebut maka Anda karena tahu untuk memilih perlengkapan kantor yang mana yang baik untuk kantor Anda. karena pada dasarnya terkadang satu macam perlengkapan kantor mempunyai banyak fungsi. Sehingga akan lebih baik jika Anda dapat membeli perlengkapan yang dapat mempunyai fungsi banyak sehingga Anda dapat menghemat pengeluaran Anda dalam melakukan belanja perlengkapan untuk kantor Anda. walaupun ini adalah perlengkapan untuk kantor namun akan lebih baik jika Anda dapat memilih perlengkapan yang benar-benar dibutuhkan oleh kantor Anda sebab dengan ini maka perlengkapan tersebut akan dapat berfungsi dengan baik.

Perlengkapan yang dipakai setiap hari akan lebih baik dari pada perlengkapan yang jarang terpakai. Untuk perlengkapan yang pertama untuk kantor Anda adalah meja. Meja ini mempunyai peran yang penting untuk kantor Anda. Beberapa peran dari meja ini adalah sebagai berikut :
  1. Menulis atau mengerjakan tugas
Karena meja pada dasarnya adalah tempat untuk mengerjakan tugas maka meja kantor juga akan digunakan oleh pekerja Anda untuk mengerjakan tugasnya.

  1. Meletakkan dokumen
Tidak hanya itu namun meja kantor ini juga dapat Anda gunakan untuk meletakkan dokumen.

Sebab biasanya meja akan berisi beberapa dokumen yang mungkin Anda selalu Anda butuhkan sehingga harus selalu diletakkan pada meja Anda. Selain meja kantor, macam perlengkapan kantor dan fungsinya yang lainnya adalah kursi kantor. Sama halnya dengan kursi yang lain maka kursi kantor ini juga mempunyai fungsi sebagai pendamping meja yaitu sebagai tempat duduk.

Tidak hanya kedua perlengkapan tersebut saja, melainkan Anda juga harus mempunyai perlengkapan ini untuk kantor Anda yaitu lemari kantor. Karena pada dasarnya lemari ini juga mempunyai peran yang penting untuk kantor Anda. Beberapa peran penting dari lemari kantor ini adalah sebagai berikut:
  1. Menyimpan dokumen.
  2. Meletakkan barang penting lainnya.
Fungsi yang pertama adalah tentu saja untuk menyimpan dokumen. Akan lebih aman jika dokumen Anda letakkan pada lemari sehingga akan lebih rapi dan mudah untuk dicari. Selain itu fungsi lemari lainnya adalah untuk meletakkan barang penting lainnya. Itulah beberapa macam daftar perlengkapan kantor dan fungsinya yang harus Anda ketahui agar Anda dapat membeli perlengkapan kantor yang sesuai dengan yang Anda butuhkan.


Friday, April 22, 2016

KARTINI

Friday, April 22, 2016 0 Comments
Kartini…
Dengan pemikiranmu yang luas tak terbatas
Kau perjuangkan hak perempuan untuk mendapatkan hak yang pantas
Kau goreskan penamu untuk menuliskan luapan hatimu
Surat demi surat disatukan jadi buku oleh sahabatmu
“Habis Gelap Terbitlah Terang”…
Buku yang mengubah sejarah
Mengubah takdir para perempuan
Mengubah kekejaman masa lalu…

Kartini…
Meski kau telah wafat di usia muda
Tapi karyamu mampu mengubah dunia
Dari gelap jadi berpendar pelita
Jasamu sungguh tiada tara
Meski ruhmu telah lama berpisah dari raga
Namun hingga kini semangat perjuanganmu masih berkobar dalam dada
Menggelorakan semangat kaum hawa di seluruh Nusantara

Wahai para penerus perjuangan Kartini…
Wanita-wanita pejuang di era masa kini
Asah keterampilanmu, perluas wawasanmu
Jadilah pahlawan istimewa
Tak hanya bagi kaum hawa
Tapi juga untuk keluarga, agama, dan Indonesia tercinta…




Sunday, April 17, 2016

"Menjadi Ibu dan Istri Shalihah, Bagaimana Sih Caranya?"

Sunday, April 17, 2016 1 Comments


Oleh Ustadzah Sitaresmi Soekanto
Untuk menjadi ibu dan istri shalihah, caranya adalah dengan terus belajar dan berusaha menjadi istri dan ibu yang cerdas. Terutama belajar mengenai ilmu agama. Karena menuntut ilmu agama adalah fardhu 'ain. Termasuk di dalamnya menuntut ilmu tentang mendidik anak sesuai tuntunan syariat.
Anak juga tidak boleh menjadi alasan kita untuk malas atau tidak mau menuntut ilmu. (Bu Sita sedang hamil ke-2 saat ujian skripsi, dan hamil ke-9 saat kuliah S3).
Belajar merupakan never ending process sehingga banyak anak bukan berarti kita lebih pintar. Belajar merupakan proses seumur hidup.
Anak-anak bahkan bisa banyak memberikan pelajaran itu sendiri bagi kita sebagai orang tua.
Imam Syafi'i memiliki kiat menjadi pintar, yaitu :
1. Dzaka (Kecerdasan)
Meskipun ada yang berpendapat bahwa kecerdasan (IQ) merupakan given dari Allah, namun menurut Imam Syafi'i kecerdasan ini busa diasah. Cara mengasahnya yaitu dengan cara :
a. Banyak Membaca
Seorang ibu harus banyak membaca dan harus berusaha memiliki kemampuan membaca dengan cepat dan efektif. Misalnya dengan membaca daftar isi terlebih dahulu agar mendapat gambaran umum isi buku, skimming, dan scanning.
Dahulu para ulama sering membaca bersama-sama sebuah buku lalu mendiskusikan isinya.
b. Menulis
Kita bisa menulis banyak hal, misalkan ketika membaca sebuah buku, kita bisa mencatat daftat pustakanya sehingga jika suatu saat kita membutuhkan referensi maka catatan itu akan menjadi bibliografi bagi kita. Atau jika tiba-tiba muncul ide atau ketergerakan hati, maka menulislah. Bisa dicatat, atau Bu Sita terkadang men-tweet-kannya.
Kita juga bisa menuliskan perkembangan anak kita. Jangan malas untuk menulis. Hal-hal yang menakjubkan dari anak kita sebaiknya kita tuliskan.
Menulis merupakan budaya yang lebih tinggi dibandingkan budaya mendengarkan dan budaya lisan. Para ulama dan ilmuwan dahulu bahkan diberikan support dana khusus oleh khilafah untuk menulis buku dan mengembangkan ilmu untuk kemajuan Islam.
c. Banyak Berdiskusi
Berkumpul dengan rekan-rekan sevisi untuk belajar bersama dengan keterbukaan dan kebersamaan. Tidak boleh kita merasa lebih baik hanya karena anak kita lebih banyak agar kita selalu menjadi seorang pembelajar.
d. Banyak Transfer Ilmu
Kita tidak boleh pelit dengan ilmu karena ilmu itu seperti obor yang semakin dibagi apinya maka dia akan semakin menyala.
Takkan berkurang ilmu kita bila dibagikan kepada orang lain dan tidak usah segan untuk belajar dari siapa saja.
2. Al Hirsh (Semangat)
Kita harus memiliki internal motivation sehingga selalu bersemangat menuntut ilmu, bergembira, dan excited dalam eksplorasi terhadap hal-hal baru.
3. Al Bulghoh (Biaya/Effort)
Menuntut ilmu tentu membutuhkan usaha kita, misalnya dengan membeli buku, pergi ke perpustakaan, ikut kursus, mendatangi orang shalih, dsb.
4. Al Isthibar (Kesabaran)
Untuk pintar kita harus sabar, mendidik anak pun kita harus sabar. Bagaimana caranya? Nikmati saja prosesnya smile emoticonkarena kelak kita akan merindukan masa-masa ini.
5. Thulu Zaman (Dalam Rentang Waktu yang Cukup)
Seringkali kita ingin memperoleh suatu ilmu dengan cepat, padahal menuntut ilmu, apalagi hingga expert, tidak bisa instan.
6. Irsyadu Ustadz au Ustadzah (Bimbingan Guru)
Sunnah Nabi sendiri dalam menuntut ilmu adalah dengan cara talaqqi. Bimbingan guru sangat penting agar kita tidak tersesat dalam menuntut ilmu.
MENGAPA KITA HARUS MENJADI IBU DAN ISTRI YANG CERDAS?
Karena saat inu adalah awal dari siklus 7 abad kebangkitan Islam sehingga kita sebagai ibu harus berperan di dalamnya.
Kita harus memiliki frame besar dalam penyiapan generasi sehingga kita tidak sedikit-sedikit mengeluh capek dalam mengurus anak, tapi melihatnya sebagai mata rantai dalam penyiapan generasi menuju kejayaan Islam.
Kekuatan umat Islam adalah pada pemudanya. Bahkan presiden Turki, Erdogan, menyampaikan bahwa saat ini adalah New Crusade War in the New Paradigm di mana kekuatan populasi umat muslim menjadi penting.
Di Turki sedang digalakkan setiap ibu melahirkan minimal sebanyak tiga kali.
Saat ini di mana peradaban dunia dipimpin oleh Yahudi maka kecenderungannya adalah destruktif. Sedangkan jika peradaban dunia dipimpin oleh umat Islam maka kecenderungannya adalah konstruktif.
Setiap kita memiliki potensi konstruktif dan desktruktif, namun bagaimana kita bisa mengoptimalkan potensi konstruktif kita dalam bagian membangun peradaban Islam.
Amar ma'ruf berarti mencoba mensinergikan potensi konstruktif, nahi munkar berarti jika tidak bisa mengeliminir minimal meminimalisir potensi destruktif, baik dalam skala pribadi maupun masyarakat.
Islam seharusnya unggul di segala bidang karena jumlah kita banyak, berbeda dengan Yahudi yang jumlahnya sedikit. Namun sayangnya saat ini mereka masuk ke center of power dunia.
Menjadi IBU :
- harus memiliki frame perjuangan global.
- jangan merasa menderita sendiri menjadi ibu, bila kita bete ke anak bisa jadi anak pun sesungguhnya bete dengan kita.
- we have our own life too. Jadi kita harus balance dan tetap memperhatikan kebutuhan kita sebagai pribadi, misalnya jangan lupa berolahraga, berkumpul untuk kegiatan positif, dsb.
- yang paling penting : perhatikan pasokan ruhiyah kita. Pastikan cadangan kesabaran kita cukup karena kita sedang mempersiapkan generasi.
Kesadaran akan bingkai besar perjuangan membuat kita :
- memiliki endurance sebagai seorang ibu.
- sadar yang kita lakukan bukan sekadar untuk diri sendiri atau keluarga saja, tapi untuk Islam.
- bahwa apapun itu bisa menjadi dakwah.
- ketika kita menjadi muslimah smart maka efeknya adalah untuk keagungan Islam. Jangan sampai keagungan Islan tertutupi oleh tampilan pemeluknya.
- bisa memenangkan konsep hidup Islam yang konstruktif.
Setelah kita tahu bingkai besarnya, maka jangan lupakan step-step kecilnya misalnya hal-hal kecil terkait thoharoh najis anak, memahamkan soal najis pada anak di usia tertentu, mengajarkan anak mandiri sejak dini.
Jangan sampai kita mistreatment dalam pola asuh. Misalnya, anak terlalu dekat (manja) dengan orangtuanya tidak baik, terlalu jauh dengan anak juga tidak baik.
Kita juga harus konsisten terhadap aturan yang diterapkan pada anak sehingga anak kita tidak menjadi anak yang manipulatif dan intimidatif. Misalnya jika kita tidak memperbolehkan anak melakukan suatu hal, maka di kondisi apapun konsisten dengan hal tersebut.
Jangan lupa untuk mengajarkan maskulinitas pada anak lelaki dan feminitas pada anak perempuan. Dan pastikan untuk selalu membingkainya dengan nilai-nilai Islam. Ilmu yang ada saat ini harus dipilih dan dipilah jangan sampai bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya tentang teori parenting yang tidak membolehkan berkata "Jangan" pada anak, padahal di Al Quran, Luqman menggunakan kata tersebut pada anaknya.
Kemudian, jangan gunakan konsep abstrak pada anak misalnya : nakal, tidak sayang adik, dll.
Rasulullah saw selalu percaya setiap anak memiliki potensi positif. Selalu berkata lah yang baik yang keluar dari mulut ibu. Jangan menuduh anak, misalnya berkata "Kamu lebay, Nak" dsb.
Selalu tangkap hal-hal baik yang muncul dari anak dan apresiasilah. Karena seorang ibu harus memiliki kecerdasan untuk mengapresiasi termasuk apresiasi pada anak. Kenapa? Karena Allah saja dalam QS Al Insan : 22 mengapresiasi hambaNya. Rasulullah saw saja sering mencium anak-anak yang artinya ekspresif dalam mengungkapkan kasih sayang terhadap anak-anak.
Ibu juga butuh keteladanan kolektif. Komunitas mama shalihah contohnya, bisa membentuk keteladanan kolektif. Misalnya ada yang bisa membuat MPASI variatif, maka bisa dicontoh oleh yang lain, dll.
--------------
Wallahu 'alam bishshawab.