Jejak Karya

Jejak Karya

Friday, November 20, 2009

BUKAN QURBAN BIASA (BQB­_part 1)

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Embun masih menempel di pucuk-pucuk dedaunan. Suara kokok ayam mulai bersahutan memecah hening nuansa subuh di Desa Nawangan. Tak banyak jamaah yang datang di satu-satunya surau yang berdiri di desa itu, hanya sebaris shaf laki-laki. Ba’da sholat subuh berjamaah yang dipimpin oleh Kakek Ahmad, Aziz menggeser duduknya ke belakang. Setelah berdzikir dan berdoa bersama, Aziz beringsut mundur dan mengambil mushaf merahnya yang sebelum sholat tadi ia taruh di almari yang terletak di sudut belakang surau. Dengan agak terbata-bata ia melantunkan surat ke-55 dari Al-Qur’anul Karim. Q.S. Ar-Rahman. Tak kuasa ia menahan air matanya terjatuh. Betapa dalam Allah mengingatkan manusia dalam Q.S. Ar-Rahman tadi… “Fabiayyi ‘aalaa irrabbi kumaa tukadzibaan. Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan???”. Rasa syukur Aziz semakin mendalam tatkala ia mengingat masa kelamnya beberapa tahun silam. Saat ia masih bergulat dengan obat-obat terlarang yang membuatnya sempat overdosis dan kritis. Tapi itu dulu. Sekarang Aziz sudah bertaubat. Taubatan nashuha, insya Allah. Sekarang ia memilih membuka usaha di desa kelahiran ayahnya. Inilah yang membuat ia begitu bersyukur karena Allah memberikannya hidayahNya. Dia memilih tinggal di rumah kakeknya, sedang ayah ibunya tinggal di Jakarta. Kakek Ahmad, beliau adalah kakek Aziz yang setia membimbingnya mengenal Islam.

“Ziz, ayo pulang!”, tepukan lembut Kakek Ahmad di pundak Aziz membuatnya sedikit terkejut.
“Iya kek!” sahut Aziz yang kemudian bergegas menyusul sang kakek. Rumah mereka berjarak sekitar 300 meter dari surau.

Sepanjang perjalanan pulang,
“Kek, sekarang ini bulan Dzulhijjah ya?? Wah, bentar lagi Idul Adha!”

“Iya, benar kamu. Sembilan hari lagi.” Sahut Kakek Ahmad

“Kek, ceritakan dong tentang Idul Adha!” Aziz penasaran.
Kakek Ahmad pun mulai bercerita sambil berjalan pelan beriringan dengan Aziz.
“Umat Islam secara umum mengetahui istilah qurban sebagai sebuah kegiatan ritual berupa penyembelihan hewan tertentu. Jika kita membaca sejarah masa lalu, bentuk dan pemaknaan qurban senantiasa berbeda-beda. Pada masa Nabi Adam As., syari’at qurban dilaksanakan oleh putera-puteranya yang bernama Qabil dan Habil. Perintah ini didasari dua alasan: pertama karena kekayaan yang telah dimiliki oleh mereka dan kedua sebagai isyarat siapa di antara mereka yang diterima amalnya oleh Allah dan boleh meminang secara silang pasangan kembar mereka. Qabil meminang Labuda dan Habil meminang Iqlima. Pada saat itu Qabil berprofesi sebagai petani, sedangkan Habil berprofesi sebagai peternak. Qabil mengeluarkan qurban dari hasil pertaniannya. Begitu pula Habil mengeluarkan Qurban dari hewan peliharaannya. Dijelaskan dalam al-Qur’an, Qabil dan Habil mempunyai sifat yang berbeda. Habil mengeluarkan hewan yang diqurbankan dengan tulus-ikhlas. Ia memilih berqurban dengan hewan yang gemuk dan sehat, sementara Qabil memilih buah-buahan hasil pertaniannya yang busuk. Ketika keduanya melaksanakan qurban, ternyata yang diterima Allah adalah qurban domba yang dikeluarkan Habil, sementara buah-buahan qurban Qabil tetap utuh, tidak diterima. Nanti kamu bisa buka dan baca Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 27 : “Ceritakan kepada mereka kisah kedua putra Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, diterima qurban salah seorang dari meraka (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata: “Aku pasti akan membunuhmu!”. Habil berkata: “Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa”.

“Ooo…gitu ya Kek. Ternyata istilah qurban sudah ada sejak zaman Nabi Adam ‘alaihi salam. Lalu, mengapa qurban lebih terkenal dengan kisahnya Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail? Dulu pernah diajarkan kek waktu SD, tapi sekarang kok lupa ya. hihi” Ungkap Aziz jujur, sembari menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Kakek Ahmad pun menyahut, “Sejarah qurban berulang lagi pada zaman Nabi Ibrahim. Latar belakang qurban yang dialami Nabi Ibrahim inilah yang paling banyak dikenal umat Islam hingga saat ini. Ketika Nabi Ibrahim telah berusia 100 tahun, beliau belum dikaruniai putra oleh Allah dan beliau selalu berdo’a: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku anak yang shalih”. Kemudian dari isterinya yang kedua, Siti Hajar, lahirlah seorang putra yang diberi nama Ismail. Hajar dan Ismail diperintahkan berhijrah ke Makkah diantar oleh Ibrahim. Beliau meninggalkan beberapa potong roti dan sebuah guci berisi air untuk Siti Hajar dan Ismail. Ketika Siti Hajar kehabisan makanan dan air, ia melihat ke sebelah timur. Di sana terdapat air yang ternyata hanyalah fatamorgana di Bukit Safa. Ismail ditinggalkan dan Siti Hajar terus mencari air lalu naik ke Bukit Marwah serta kembali ke Safa sampai berulang tujuh kali. Ia tidak juga mendapatkan air hingga kembali ke Bukit Marwah. Ismail yang kehausan lalu menendang-nendang tanah yang kemudian—dengan izin Allah—dapat mengeluarkan sumber air. Siti Hajar berlari ke bawah sambil berteriak kegirangan: “zami-zami”. Tempat itu lah kemudian dikenal dengan sumur atau mata air Zam-zam. Nabi Ibrahim setelah mengantarkan Hajar dan Ismail di Mekkah lalu berangkat lagi ke Palestina sampai Ismail menjelang usia remaja. Nabi Ibrahim diperintahkan lagi oleh Allah untuk kembali ke Mekkah menengok Hajar dan Ismail yang sudah mulai beranjak besar. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa usia Ismail sekitar 6 atau 7 tahun. Sejak dilahirkan sampai sebesar itu Nabi Ismail senantiasa menjadi anak kesayangan. Tiba-tiba Allah memberi ujian kepadanya, sebagaimana firman Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 102 : “Maka ketika sampai (pada usia sanggup atau cukup) berusaha, Ibrahim berkata: Hai anakku aku melihat (bermimpi) dalam tidur bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah bagaimana pendapatmu” Ia menjawab: “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar”.
Latar belakang qurban yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim adalah ketika ia bermimpi menyembelih Ismail. Mimpi itu yang sering disebut al-ru’ya al-shadiqah (mimpi yang benar). Dalam mimpinya, Ibrahim mendapat perintah dari Allah supaya menyembelih putranya Nabi Ismail. Ketika sampai di Mina, Ibrahim menginap dan bermimpi lagi dengan mimpi yang sama. Demikian juga ketika di Arafah, malamnya di Mina, Ibrahim bermimpi lagi dengan mimpi yang tidak berbeda pula. Ibrahim kemudian mengajak putranya, Ismail, berjalan meninggalkan tempat tinggalnya, Mina. Baru saja Ibrahim berjalan meninggalkan rumah, syaitan menggoda Siti Hajar: “Hai Hajar! Apakah benar suamimu yang membawa parang akan menyembelih anakmu Ismail?”. Akhirnya Siti Hajar, sambil berteriak-teriak: “Ya Ibrahim, ya Ibrahim mau diapakan anakku?” Tapi Nabi Ibrahim tetap melaksanakan perintah Allah SWT tersebut. Di tempat tersebut pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji diperintahkan melempar batu dengan membaca: Bismillahi Allahu Akbar. Hal tersebut mengandung arti bahwa manusia harus melempar syaitan atau membuang sifat-sifat syaitaniyyah yang bersarang di dalam dirinya, dengan tetap mempertahankan sifat-sifat kemanusiaan dan ke-Tuhanan.
Setibanya di Jabal Qurban, sekitar 200 meter dari tempat tinggalnyaa. Nabi Ibrahim melaksanakan perintah Allah untuk menyembelih Ismail. Rencana itu pun berubah drastis, sebagaimana difirmankan oleh Allah dalam surat Ash-Shaffaat ayat 103-107: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipisnya, nyatalah kesabaran keduanya. (Allah berkata) “Kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang yang berbuat baik”. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor hewan yang besar“.

“Subhanallah, betapa mulianya kisah ini.” Kata Aziz.

Kakek Ahmad melanjutkan ceritanya, “Pada masa Nabi Muhammad, qurban pun diperintahkan kembali di dalam surat Al-Kautsar ayat 1-3: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak, maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berqurbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu, dia lah yang terputus (dari nikmat Allah)”. Berbicara tentang kenikmatan, Allah mengingatkan: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, kamu tidak akan dapat menghitungnya” (QS. Ibrahim: 34). Surat Al-Kautsar ini lah yang kemudian dijadikan dasar hukum bagi umat Nabi Muhammad untuk berqurban bagi yang mampu.”


“Kek, Aziz pengin berqurban juga tahun ini. Usaha counter HP Aziz kan sudah berkembang dan kebetulan Aziz juga sudah punya cukup dana untuk berqurban. Bagaimana menurut kakek?

Tapi…Aziz masih ragu, Aziz kan punya masa lalu yang kelam. Apa Allah akan menerima qurban Aziz ini?” tanya Aziz sambil menunduk.


Kakek paruh baya itu menghentikan langkahnya, merangkul pundak Aziz dan berkata, “Ziz, kalau di hati kamu sudah ada niatan untuk berqurban, jangan kamu tunda, berqurbanlah. Kakek tahu, sebagai anak muda, kamu pasti pengin yang macam-macam. Niatkan ibadah ini hanya untuk mendapat ridha Allah. Jangan risaukan masa lalumu, toh kamu juga sudah berubah sekarang. Allah Maha Penyayang dan Pengampun. Yakinlah dengan berqurban kamu akan merasakan kenikmatan yang luar biasa dan kamu akan mendapatkan rezeki yang jauh lebih besar dibanding jika kamu tidak berqurban. Yakin itu…”

Aziz pun manggut-manggut… “Terima kasih Ya, Kek…”

Tak terasa mereka sudah sampai di rumah. Senyum Nenek Tini menyambut kedatangan mereka. “Kek, Ziz, nenek sudah siapkan teh hangat dan ubi rebus di ruang tengah. Segera dicicipi, mumpung masih hangat.”

Aziz pun menimpali, “Wah, Nenek memang bisa deh! Dingin-dingin gini memang cocoknya minum dan makan yang hangat-hangat.”

Aziz dan Kakek Ahmad pun menuju ruang tengah rumah yang masih berdinding bambu itu. Mereka melanjutkan percakapan di jalan tadi.

------TO BE CONTINUED ------
Bagaimana kelanjutan percakapan mereka???

Lanjutkan bacanya di BQB part.2 dan 3 ya… (^^v)
Zona Supertwin, 191109_22:54

Merindu Rasulullah

Friday, November 20, 2009 0 Comments
Pukul 21:52
Sunyi senyap. Hanya suara beberapa adik kost yang masih sibuk dengan laporan praktikumnya. Mata ini kembali terjaga setelah terpejam dari pukul 20.00 tadi. Peningnya kepala sebelah kiri memaksa saya terpejam sejenak. Alhamdulillah, tatkala bangun tadi rasa pening itu sudah hilang dan sekarang siap untuk menuliskan inspirasi yang saya dapatkan.
Saat membuka mata tadi winamp Miss 13 menyuarakan nasyidnya Ustadz Jeffry yang berjudul Ya Rasulullah…

Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kutatap wajahmu
Kan pasti mengalir air mataku
Karena pancaran ketenanganmu
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kukecup tanganmu
Moga mengalir keberkatan dalam diriku
Untuk mengikuti jejak langkahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kami rindu padamu..
Allahumma shalli ‘ala Muhammad..
Ya Rabbi Shalli ‘alaihi wa sallim…
Alangkah indahnya hidup ini
Andai dapat kudekap dirimu
Tiada kata yang dapat aku ucapkan
Hanya Tuhan saja yang tahu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Tak pernah kutatap wajahmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kami rindu padamu..
Kutahu cintamu kepada umat
Umati..umati..
Kutahu kau bimbangnya tentang kami
Syafaatkan kami…
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Terimalah kami sebagai umatmu
Ya Rasulullah… ya Habiballah
Kurniakanlah syafaatmu
Allahumma shalli ‘ala Muhammad..
Ya Rabbi Shalli ‘alaihi wa sallim…


Jlep…entahlah, ada sesuatu yang berbeda yang terjadi pada diri ini saat mendengarkan lantunan nasyid itu. Sesuatu yang menusuk relung hati. RINDU… RINDU RASULULLAH… Ya Rabb, saya rindu kekasihMu.. Ya Rabb, betapa saya masih jauh dari sempurna dalam mengamalkan sunnahn manusia pilihanMu itu…
Saya jadi teringat dan kemudian tergerak untuk menuliskan detik-detik Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wasallam menghadapi sakaratul maut. Ada sebuah kisah tentang cinta yang sebenar-benar cinta yang dicontohkan Allah melalui kehidupan Rasul-Nya.
Pagi itu, walaupun langit telah mulai menguning, burung-burung gurun enggan mengepakkan sayap. Pagi itu, Rasulullah dengan suara terbatas memberikan khutbah."Wahai umatku, kita semua ada dalam kekuasaan Allah dan cinta kasih-Nya. Maka taati dan bertakwalah kepada-Nya. Kuwariskan dua perkara pada kalian, Al Qur'an dan sunnahku. Barang siapa mencintai sunnahku, berarti mencintai aku dan kelak orang-orang yang mencintaiku, akan masuk syurga bersama-sama aku."Khutbah singkat itu diakhiri dengan pandangan mata Rasulullah yang tenang dan penuh minat menatap sahabatnya satu persatu.Abu Bakar menatap mata itu dengan berkaca-kaca, Umar dadanya naik turun menahan nafas dan tangisnya. Usman menghela nafas panjang dan Ali menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Isyarat itu telah datang, saatnya sudah tiba."Rasulullah akan meninggalkan kita semua," keluh hati semua sahabat kala itu. Manusia tercinta itu, hampir selesai menunaikan tugasnya di dunia. Tanda-tanda itu semakin kuat, tatkala Ali dan Fadhal dengan cergas menangkap Rasulullah yang berkeadaan lemah dan goyah ketika turun dari mimbar. Disaat itu, kalau mampu seluruh sahabat yang hadir di sana pasti akan menahan detik-detik berlalu.

Matahari kian tinggi, tapi pintu rumah Rasulullah masih tertutup. Sedang didalamnya, Rasulullah sedang terbaring lemah dengan keningnya yang berkeringat dan membasahi pelepah kurma yang menjadi alas tidurnya.
Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang yang berseru mengucapkan salam. "Bolehkah saya masuk?" tanyanya. Tapi Fatimah tidak mengizinkannya masuk. "Maafkanlah, ayahku sedang demam," kata Fatimah yang membalikkan badan dan menutup pintu. Kemudian ia kembali menemani ayahnya yang ternyata sudah membuka mata dan bertanya pada Fatimah"Siapakah itu wahai anakku?"
"Tak tahulah ayahku, orang sepertinya baru sekali ini aku melihatnya," tutur Fatimah lembut. Lalu, Rasulullah menatap puterinya itu dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah-olah bahagian demi bahagian wajah anaknya itu hendak dikenang.
"Ketahuilah, dialah yang menghapuskan kenikmatan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malakul maut," kata Rasulullah.
Fatimah pun menahan ledakkan tangisnya.
Malaikat maut datang menghampiri, tapi Rasulullah menanyakan kenapa Jibril tidak ikut menyertainya. Kemudian dipanggillah Jibril yang sebelumnya sudah bersiap di atas langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini.
"Jibril, jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?" Tanya Rasulullah dengan suara yang amat lemah."Pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu. Semua syurga terbuka lebar menanti kedatanganmu, " kata Jibril. Tapi itu ternyata tidak membuat Rasulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.
"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" Tanya Jibril lagi.
"Kabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?"
"Jangan khawatir, wahai Rasul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku: 'Kuharamkan syurga bagi siapa saja, kecuali umat Muhammad telahberada di dalamnya," kata Jibril.
Detik-detik semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan ruh Rasulullah ditarik. Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang. "Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini." Perlahan Rasulullah mengaduh. Fatimah terpejam, Ali yang di sampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka."Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril?" Tanya Rasulullah pada Malaikat pengantar wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direnggut ajal," kata Jibril.Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik, kerana sakit yang tidak tertahankan lagi.
"Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku."
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya."Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku - peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah di antaramu"
Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan. Sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatiii" - "Umatku, umatku, umatku"
Dan, berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu.

Allahumma sholli 'ala Muhammad wa baarik wa salim 'alaihi
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Semoga rahmat senantiasa tercurah padanya…

Ya Rasulullah Muhammad..
Rindu kami padamu
Rindu cahaya wajahmu
Ya Rasulullah pemimpinku
Smoga rahmat tercurah
Senantiasa padamu
Salam Ya Rasulullah Salamun ‘alaik
Salam Ya Habibillah Salamun ‘alaik
Ya Nabi salam ‘alaika
Ya Rasul salam ‘alaika
Ya Habib salam ‘alaika
Shalawatullah ‘alaika

Rasulullah..hadirmu bagaikan pelita
Menerangi manusia
Menuju jalan yang terindah
Segala akhlaknya tauladan bagi kita

Saya mencintaimu, YA RASULULLAH…
Zona Supertwin, 191109_22:22

Thursday, November 19, 2009

DATD

Thursday, November 19, 2009 0 Comments


MJ : MENGHAPUS JEJAK
(Ijin,Pinjem judul lagunya ‘PeterPan’. Hehe…)

Betapa asing sang waktu dan betapa ganjilnya KITA !!!
Sang waktu telah berubah dengan nyata
Dan juga telah mengubah diri kita…
Perlahan sosok yang telah lama ku kenal itu
mulai menjauh dari kehidupanku…
Beranjak pergi…
Mencoba menghilangkan jejak yang pernah kita buat bersama…
Menghapus bait-bait tulisan kehidupan
yang pernah kita rangkai dan susun bersama…
Mendustai janji yang pernah kita ikrarkan bersama…

Jiwaku sudah terlalu letih untuk menghadapi kenyataan yang ada…
Nafasku mulai lemah untuk mencoba kuat bertahan..
Tanganku terasa gemetar…
ragakupun mulai roboh !!!
Tak kuasa ku menahan tikaman kesendirian yang begitu menyakitkan
Melukis keluhan panjang yang mengeringkan air mata…

Mentari telah menarik cahaya keemasannya…
Malam sunyi telah turun melelapkan cakrawala impianku…
Rembulan bercahaya perak menyinari gumpalan mega laksana angkara !!
Membentangkan bingkai nestapa…
(puzzle 1, DATD)

(Sebuah Episode : Kesendirian dalam penyesalan)
*****************************************************************************
Sabtu, 20 Mei 2009
“Ini hanya sesaat..terbukti bahwa segala sesuatu itu tercipta berdampingan. Ada PERTEMUAN, pasti ka nada PERPISAHAN…Itu PASTI!!! Maka, berusahalah untuk selalu menyadari bahwa “WAKTU” itu tak bisa dikalahkan!!! Sabarlah…dan memohon agar sang waktu bisa ‘berpihak’ pada kita…” (puzzle 2, DATD)

******************************************************************************
“Hari-hariku berlalu penuh warna…
Kadang suka menyapa, kadang perih mendera…
Tetapi Insya Allah ku kan tetap tegar jalani hitam putih hidup ini
Meski kini ‘tanpa dia’..” (puzzle 3, DATD)

******************************************************************************
Sepenggal cerita tentang REPIHAN HATI ku. Meski jadi SESUATU YANG TERTUNDA, tapi akhirnya bisa ku rangkai menjadi sebuah cerita. Ketika ku terjatuh di dunia lain. Dunia yang HITAM. Dengan berbekal hati yang PATAH dan RAPUH, serta keyakinan bahwa masih DI ATAS BUMI AKU BERPIJAK, ku coba MENCARI KEAJAIBAN yang kan membawaku keluar dari kegelapan ini. Menuju sebuah CAHAYA MATA yang tlah menungguku di luar sana. Menjadi sebuah KETAKJUBAN bagiku. Karna akhirnya aku bisa keluar dari keterpurukan itu.
I can SAVE MY SOUL!!! (puzzle 4, DATD)
******************************************************************************

DATD.... Dengan Atau Tanpa Dia (Part 1)

DATD...hidupku masih berjalan seperti biasa
DATD...aku tetap bahagia
DATD...aku masih bisa berkarya, menghasilkan pemikiran yang luar biasa
DATD...dunia masih ramah menyapa
DATD...mentari pagi masih selalu bersinar hangatkan jiwa
DATD...embun pagi masih sejukkan sukma

DA...ku pernah bahagia dan kecewa...
DA...ku pernah merasa sempurna
DA...ku juga pernah merasa terluka !!!

TD...ku pernah merasa sepi
TD...ku pernah merasakan rindu yang tiada terperi
TD...ku juga bersyukur, karna ku bisa menjaga hati
TD...ku akan terus memperbaiki diri !!!

Dengan Atau Tanpa Dia...
Ku tetap menjadi diriku sendiri....
yang semoga akan selalu menjadi pribadi yang berarti
Sosok yang mampu memberikan inspirasi !!!
(puzzle 5, DATD)

******************************************************************************
puzzle 6, DATD : “SEBUAH UNIVERSITAS BERNAMA’KEHIDUPAN’….”

*****************************************************************************Setetes curahan hati Syavi (ehm, tokoh utama dalam buku ini…)
Pengembaraan seorang hamba di dunia yang fana ini pada hakikatnya untuk mencari “SATU CINTA”. Namun dalam pencariannya, manusia sering kali “TERSESAT DALAM DOSA” walau pada akhirnya mampu menemukan “CINTA YANG SEBENARNYA”.

Liku-liku kehidupan senantiasa menumbuhkan sebuah “PENGHARAPAN” yang membawa manusia itu dalam sebuah “RENUNGAN” untuk menjalani hidup yang sebentar dengan “KEPASRAHAN”!!!

Oh Tuhan…dimana ‘kan kutemukan damainya CINTA???
Hanya Kau tahu segala tercipta…
Kuserahkan segala kebenaran-Mu
Tuk slalu terangi jalanku…
Mencari sebuah CINTA yang HAKIKI, yakni CINTA-Mu!!!
(puzzle 7, DATD)

******************************************************************************
SATU CINTA (Nasyid Star Five)
Ku memohon dalam sujudku pada-Mu
Ampunkanlah segaa dosa dalam diri
Kupercaya Engkau bisa meneguhkan
Pendirianku…Keimananku…

Engkau…SATU CINTA, yang slamanya aku cari
Tiada waktu ku tinggalkan demi cintaku kepada-Mu
Walau seribu rintangan yang menghadang dalam diri
Kuteguhkan hati ini, hanya pada-Mu ku pasrahkan…

Ya Allah…Ya Tuhanku…
Selamatkanlah hamba ini
Dari segala FATAMORGANA DUNIA
Oh Tuhan…
Jauhkanlah hamba ini dari hidup yang sia-sia…
(puzzle 8, DATD)
***************************************************************************

[Kepingan-kepingan puzzle yang diambil dari Buku Best Seller “DATD, Dengan Atau Tanpa Dia”, sebuah kisah pencarian cinta sejati, karya Keisya Avicenna, Aisya Avicenna, dkk…hehe…(I HAVE A DREAM!!!)
Inspirasi => PADI : makin berisi makin merunduk!!! Spesial thanks to : ‘Om Dude’ atas inspirasinya….kapan buku kita kelar nih?? Hmm…met jadi ‘dokter beneran’ dulu deh, then jadi ‘dokter kehidupan’…hehehe…]

BELANTARA IMAJINASI

Thursday, November 19, 2009 0 Comments


Pekatnya malam tak hentinya menebarkan inspirasi di tengah kesepian yang maha hebat ini…
Kegelapan yang bernapas di bentangan sunyi
Diselingi semilir angin yang merasuk ke dalam hati
Tetap ku coba tuk keluar dari belantara imajinasi
Menerobos sela-sela bentangan penghalang kreativitas diri
Melepaskan dan membumihanguskan teror kematian harapan…
Sebuah pilihan, untuk terus bertahan ataukah lari dari kenyataan ???

Diantara derap langkah yang berpacu..
Setapak itu kini berlari, mengejar ketertinggalan.
Meski telah memaksa, tapi waktu enggan tuk berdamai…
Inginku mengukir kembali jejak itu!!!
Meski terhimpit perih, tergores luka, tersandung problematika…
Tapi ku yakin semua pasti kan sirna…
Karna setiap badai pasti kan berlalu..

Biarkan ku menulis lebih banyak lagi..
Karna hanya ini yang bisa kulakukan agar tetap bisa bertahan di dalam belantara imajinasi
Dan berharap bisa keluar darinya suatu saat nanti…
Bersama dengan berjuta inspirasi…
Terimplementasi dalam sebuah prasasti, karya abadi…

[Keisya Avicenna, -inspirasi yang mengalir begitu saja-, 19 November 2009…20:20, Zona Inspirasi SUPERTWIN….]

Wednesday, November 18, 2009

SEBUAH UNIVERSITAS BERNAMA ‘KEHIDUPAN’

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments

Rona pelangi senja iringi langkahku kembali…
Sinarnya menyiratkan HARAPAN…
Meyakinkan aku bahwa PERJUANGAN akan tetap di-LANJUTKAN!!!
(Perjalanan Semarang-Wonogiri, sehabis tes STIS bersama Dita, Gestin, dan Risang...di tahun 2006)

Malam ini bulan enggan tampakkan keanggunan dirinya…
Hanya ada BINTANG yang mensketsa indahnya langit malam…
Pancaran kerlap-kerlip bintang yang mengantar kerebahanmu
Menyanyikan SEMANGAT…Membelaikan DOA…
Mengajarkan NASIHAT….agar engkau memimpikan KEMENANGAN yang kan mengetuk pintu hatimu
Meyakinkan bahwa kau mampu untuk mewujudkan semua mimpimu…
(Nungma, 2006...hmm.co cuit Nung!!! Teruslah MENULIS!!!)

Motto dari ‘Tama_Al Jauzy’ :
“Aku telah merasakan seluruh kenikmatan hidup.
Tapi tidak ada yang lebih nikmat dari kemurahan hati memaafkan kesalahan orang lain…
Aku juga telah merasakan kepahitan hidup…
Tapi tidak ada yang lebih pahit dari selalu bergantung kepada orang lain.
Dan aku telah mengangkat dzat-dzat yang berat, tapi tidak ada yang lebih berat dari memikul suatu amanah…”
(3 Desember 2005, 09:24:24)

“TAMPARAN DAHSYAT 20-21 JUNI 2006”
1. Pernahkah Anda membaca Hadits dari Muslim..Suatu ketika ada orang yang tanya kepada Nabi..”Wahai Nabi, beri aku nasihat, yang tidak bisa kudapatkan selain dari Engkau”. Maka Nabi menjawab : “BERIMANLAH KEPADA ALLAH SWT, KEMUDIAN ISTIQOMAHLAH…”
(20:07:11)

2. Mungkin…Anda tersenyum karena lucu, heran, atau bahkan bingung. Seperti itukah jawaban Nabi ketika dimintai nasihat yang khusus dan berarti bagi sahabat tadi??? Justru orang yang menganggap aneh hadits tadi itulah yang lucu. Anda mungkin belum menyadari..bahwa ISTIQOMAH ITU SULIT…SANGAT SULIT!!! Betapa banyak yang dulu semangat kemudian berjatuhan. Inilah SELEKSI dari-Nya… akan terlihat siapakah yang benar-benar mencintai-Nya atau yang pura-pura agar terlihat MENCINTAI-Nya…
(20:07:32)

3. Bukanlah aneh jika MANUSIA FUTUR.tapi, yang aneh adalah manusia yang membiarkan dirinya tetap futur. Bahkan ada yang tertawa, tersenyum senang saat futur, walau hanya diwujudkan di hati. Pernahkah membaca firman-Nya,” SESUNGGUHNYA PENDENGARAN, PENGLIHATAN, DAN HATI AKAN DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABANNYA” (Q.S. 17:36). Betapa ruginya jika manusia hatinya berkurang keimanannya dan hanya terisi dengan nikmatnya menjalani kehidupan dunia. Maka Allah memberikan TAWARAN, SURGA atau NERAKA…TAAT atau INGKAR!!!
(20:09:13)

4. Tapi jangan takut!!! JANGAN BERSEDIH!!! Tidak ada yang lebih indah dari tetap berharap akan ampunan dari Yang Maha Sempurna. Dia-lah pemegang masa depan dan taksir kita. Tak ada yang lebih baik dari pemberian-Nya. Kembali ke jalan-Nya adalah sebaik-baik IBADAH. Karenanya, terhapuslah DOSA terdahulu… Sahabat, tiada lain ini hanyalah NASIHAT. Tapi sahabat yang baik itu saling menasehati, bukan hanya saling memuji. Semoga tetap dalam lindungan-Nya. Dan ini diambil manfaatnya…Afwan jiddan…
(20:09:58)

5. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Jika manusia tidak berdosa, bagaimana Allah memberikan ampunan??? Tidak hanya saya, saya juga tidak lepas dari dosa. Tapi SEGERA BETAUBAT DARI DOSA ITU PERINTAH!!! Penyesalan adalah taubat… menangis itu taubat. Maka, usahakanlah dalam hidup kita, JANGAN MELAMPAUI BATAS-BATAS YANG DITENTUKAN-Nya!!! Jangan minta bimbingan saya, tapi mintalah pada-Nya…Semoga Allah tidak semakin jauh, tetapi semakin dekat… Dan Allah ridha dengan dosa kita, sehingga Dia memberikan AMPUNAN-Nya yang luas…
(04:42:05).

6. Norma, jangan sedih terus. OPTIMIS SAJALAH!!! Sungguh, orang yang sedih itu cepet tua dan orang yang sedih itu tidak dapat menikmati nikmat Allah yang satu ini : wahing atau bersin. Ha, coba lihat, apa ada orang yang serius tiba-tiba bersin??? Ingat aja, pas kita satu ruang pas UN/UAS. Kecuali yang flu, pasti tidak ada yang bersin. Termasuk saya!! Jadi, jangan spaneng ya!! Nanti tidak bisa bersin lho…tu rahmat-Nya yang nikmat. Bersin itu juga dapat melancarkan syaraf-syaraf yang rusak. Jadi, OPTIMIS SAJA!!! HADAPI DENGAN SENYUMAN…!!!!^_^
(04:59:43)

Kerasnya batu dapat hancur oleh tetesan AIR..
Kerasnya diri dapat hancur oleh kelembutan CINTA…CINTA ILAHI…
Pakailah cintamu untuk melengkapi tulusnya kebaikanmu..
Usirlah cintamu jika hanya untuk menuruti nafsumu yang hina!!!
(Abdi Syahid , 11 Desember 2005…)


Semua orang merasakan bahagia bersama Say. Itulah anugerah Allah yang tak ternilai harganya. Allah Maha Adil. Ia telah mengatur semua dengan indah. Walau dulu merasa pahit, tapi kini Say telah mengecap manisnya. YANG LALU BIARLAH BERLALU!!! Jadikan kepedihan yang Say rasakan sebagai BUMBU KEHIDUPAN yang akhirnya membawa kenikmatan. CINTA-lah yang membuat kita bahagia. CINTA-lah yang membuat kita dekat dengan Say. Ingatlah, kita semua butuh Say. Kita ingin melihat senyum Say dan kita selalu ada untuk Say. Love U…(Gestin ‘Chay’, 13 April 2006…22:09:39)

---hmm...saat ‘kembali menemukan cinta-Nya!!! CINTA TERTINGGI yang TAK TERBANDINGI!!!” Terima kasih Gest, kamu memang sahabat terbaikku!! selamat ya, karna ‘kepakan sayapmu’ telah sempurna..Love U, coz Allah...---


Taushiyah dari Ukh. Dewi Wulandari :
1. Andaikan semua yang kita inginkan terkabul tentu kita jadi sombong dan melupakan-Nya. Percayalah, Adikku…obati rasa sakitmu dengan bersyukur pada-Nya jika suatu saat ada ketetapan-Nya yang tidak kau suka!!
(7 Desember 2005, 08:30:39)

2. Allah itu sesuai prasangkaan hamba-Nya. Maka KHUZNUDZON dengan ketetapan-Nya dan mintalah sebanyak yang kamu bisa, kemudian yakinlah, Allah kabulkan doamu. Jangan takut, HADAPI!!!
(21 Desember 2005, 17:16:06)

3. Bersihkan HATI karena ILMU tidak akan sampai pada AKAL jika HATI KOTOR!! Benarkah CINTA saya hanya untuk Allah semata?? Ataukah ada CINTA LAIN yang tidak saya sadari ternyata menyaingi CINTA-Nya???
(31 Desember 2005, 20:55:06)

4. Adikku sayang, rasa suka itu wajar ada. Bagi kita, inilah EPISODE JIHAD!!! Bagaimana mengendalikannya karena rentan sekali dengan goda syaitan yang menjurus pada NAFSU, tanpa disadari. Ini adalah ujian dari Allah, sampai sekuat apa kita berusaha jadi WANITA SHOLIHAH yang sebenarnya. Jika kita MENANG, Insya Allah, Allah telah persiapkan kita jadi ISTRI SHOLIHAH dengan CINTA SUCI-nya. Pasti pendamping hidup kita adalah pilihan Allah yang TERBAIK. Jangan ragu untuk menegaskan , CINTAKU MURNI UNTUK-Nya!!! Insya Allah, Dia akan menjaga cintamu untuk selain-Nya. Jangan takut memilih cinta-Nya!!! LUV U…
(1 Januari 2006, 05:42:15)
-----hmmm...saat2 curhat nih...deeuuu, masa-masa SMA yang penuh cobaan dan tantangan!!!----

NUNGMA dalam TULISAN nya!!! (dalam episode : mencoba menguatkan diri sendiri...)

“Masih ada sejuta asa… masih ada sejuta makna…
Masih ada pijar BINTANG dan MENTARI
Yang akan selalu bercahaya dari lubuk jiwa…
Dengan menjadi bermakna dan bermanfaat bagi sesama..
Biarkan CINTA itu bermuara dengan sendirinya,
Di saat yang tepat, dengan seseorang yang tepat…
Dengan pilihan yang tepat..
Hanya dari Allah swt…”
(Nungma, Desember 2005)

“Memang Allah jualah yang menentukan segala yang terjadi dalam hidup kita!!! Tapi kalau kita sudah berusaha…sudah berdoa…sehingga menguatkan mental kita. Tapi akhirnya kita “BELUM BERHASIL”, kita gak akan kecewa..karena kita yakin ada EPISODE BARU yang menanti kita hingga membuat kita lebih berarti…”

“Keyakinan itu akan sampai pada puncaknya yaitu yakin Allah pasti beri yang TERBAIK untuk kita. Hidup di dunia cuma sekali. Maksimalkan kemampuan kita bersama bimbingan Allah. Bersama TANGAN CINTA-Nya. Kalo kamu yakin bakal SUKSES, PASTI SUKSES!!!”

“Aku menangkap pancaran semangat dalam binar matanya
Sungguh luar biasa, sinyal harapan yang tersirat
Membuatku semakin mengerti makna sebah perjuangan
Tuk gapai suatu tujuan
Tidak mudah memang….
Tapi ketika keikhlasan dan pantang menyerah menjadi penegak langkah ini
menjadi benteng pertahanan diri..
Insya Allah, tidak ada yang mustahil..
Everything is Possible…”
(18 Juli 2009…Diskusi tentang konsep BIOSPHER. Hiks...kangen BIOSPHER!!!)

Universitas Kehidupan akan terus memberiku berjuta hal baru dan pengalaman luar biasa!!!
(Bersemedi di Zona Inspirasi SUPERTWIN, 17 November 2009...’saat diri harus merasakan nikmatnya rasa sakit’...)

DEUX TROIS…”Our Friendship Will Never Die”

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments

“Saat lonceng pagi datang..
getarkan relung hati kecilku…
akankah terasa lagi senja yang hadir seperti dulu???
berlari mengejar angin…di tepi riuh deburnya air..
menanti perahu layar pulang menepi..
MENJALA CINTA
takkan kudengar suaramu..
nyanyikan KEAJAIBAN KECILMU…
tak kan kau dendangkan lagi…senandung syair hidupmu..
bayang dirimu menghilang…seiring kepak camar menjelang..
tiada yang lebih manis semanis engkau ada di sini…”


Senandung yang membuatku terkenang kisah kasih persahabatan anak-anak DEUX TROIS dulu…2.3 SMANSA tahun 2004/2005. Ni lagu favorit salah satu sahabat…hmmm…(flash back jaman SMA dulu ah….kangen euy!!!!). kembali membuka lembaran kisah kurang lebih 4 tahun silam..

Sebuah kalimat yang saya tulis di “CATATAN RAHASIA” saat usia genap 18 tahun…

“Derai-derai cemara lembut berayun…Membelah malam…Menyibak sepi…
Bagai kidung pagi…Menjadikan ulang tahunku semakin berarti…”



[hmm…so romantic beud…]^^v
A NEW DAY HAS COME!!! wow…wow…wow…Pesan dahsyat namun simple yang pernah saya dapatkan : JA-IM!!! JAGA IMAN!!! [Sepakat!!!]

waduh waduh…
ntah kenapa jadi kangen banget ma DEUX TROIS…
Pengin nulis lagi sebuah tulisan yang pernah kutulis sehari setelah anak-anak DEUX TROIS berpetualang ke Tlatah Ngayogyakarta…(Pantai Baron, Krakal, Kukub, n…Malioboro)

28 Juni 2005
“Petualangan anak-anak DEUX TROIS dimulai!!!”

Judul yang kutulis gedhe banget dengan tinta ijo di “CATATAN RAHASIA” ku tahun 2005…
(apa ya isinya???? hmm…namanya juga CATATAN RAHASIA, jadinya ya RAHASIA dung…)
tapi saya pengin nulis bagian pungkasan dari “CATATAN” itu…(hmmm…ungkapan seorang anak SMA kelas 2 nie…

“Selama sepanjang perjalanan pulang aku menerawang jauh ke awang-awang (Cie…glodhag!!!) –hmm, heran, ada ekspresi kaya gini juga!!! maklum anak SMA-. Aku ngrasa klo kebersamaan anak-anak DEUX TROIS akan segera berakhir. Tapi, semoga dengan petualangan hari ini akan menjadi ‘SEBUAH KISAH KLASIK UNTUK MASA DEPAN’ dan akan mempererat jalinan persahabatan kita semua. Teman-teman juga berpesan : ‘Jangan pernah lupa petualangan kita hari ini!!!’ Dan malam pun semakin larut…Mengapa hari yang indah ini begitu cepat berlalu???. aku sedih, kalo kebayang kita semua gak bakal bersama-sama jadi satu kelas lagi seperti setahun lalu. Tapi lembaran-lembaran kisah yang telah mewarnai hari-hariku, akan selalu terekam dalam memory otakku, yang akan menjadi kenangan manis yang Insya Allah tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku!!! Hari yang melelahkan…tetapi berakhir menyenangkan…Terima Kasih ya Allah, untuk hari ini!!! Engkau telah tuliskan SKENARIO TERINDAH dalam hidupku…SAHABAT, terlalu banyak peristiwa yang telah terlalui. Jika memang jalan itu masih ada…akan kulalui bersama dirimu, SELAMANYA!!!”


Pas nulis ini bareng ma si Winamp konser lagunya EDCOUSTIC euy…(nambah-nambahi kangen aja…)

"Sebiru hari ini, birunya bagai langit terang benderang
Sebiru hati kita, bersama di sini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah

Bukankah hati kita telah lama menyatu
Dalam tali kisah persahabatan ilahi
Pegang erat tangan kita terakhir kalinya
Hapus air mata meski kita kan terpisah
Selamat jalan teman
Tetaplah berjuang
Semoga kita bertemu kembali
Kenang masa indah kita
Sebiru hari ini

Seindah hari ini, indahnya bak permadani taman surga
Seindah hati kita, walau kita kan terpisah..."


EDCOUSTIC konser lagi..”JANGAN BERSEDIH!!!!”

“Dunia ini masih seluas yang kau impikan...
Tak perlu kau simpan luka itu, sedalam yang kau rasa
Memang ada waktu agar kau bisa kembali semula.
Percayalah padaku, kita kan bisa melewatinya…
Jangan bersedih, oh kawanku…aku masih ada disini
Semua pasti kan berlalu, aku kan slalu bersamamu…
Jalan hidup tak slamanya indah
Ada suka…Ada duka..
Jalani semua yang kau rasakan, kita pasti bisa!!!!"


DEUX TROIS…awal saya kembali ke SMANSA!! (setelah ‘peristiwa’ itu…dan saya buktikan, saya bisa bangkit lagi dari ke’RAPUH’an itu!!! Special thanks to : KYDEN, Gestin, Meutika, Lilik Mur, Lilik Suz, Anang, Ran, Mas Trimo, Mas Rendro, Niko, Tezar, Dono, Dita, Fikri, Zainal, Tyo, Wulan ‘Tiwung’, Nur Astria, Ifang, Nobiko, Dian, Nova, Risang, Vida, Joko DH, Timbul, dan semua yang telah membuatku “BANGKIT”!!! Saya sangat bersyukur…Saya sangat bahagia, hanya Allah swt yang bisa membalas semuanya…)

DEUX TROIS…awal aku ‘mencoba kembali’ mengukir prestasi!!! (Ibu, terima kasih…!!)

NB : Bu Harini, terima kasih buat kesabaran dan didikannya yang luar biasa!!! I LOVE U, Mom!!! DEUX TROIS bangga dan bersyukur memiliki wali kelas Ibu!!! THE BEST ONE!!!

Sebuah kalimat yang saya tuliskan di ALBUM KENANGAN SMANSA 2005/2006 :

“Hidup memang penuh dengan goresan warna. Jadikan hidup ini selalu penuh dengan harapan baik kepada Sang Pemilik Jiwa. Bersiaplah menghadapi putaran waktu, hingga setiap langkah dan helaan nafas senantiasa bernilai ibadah kepada-Nya..

DEUX TROIS…”Our Friendship Will Never Die”

-Sebuah desain kaos kelas yang dulu pernah Nungma buat…hiks..kangen banget!!!-

EMAK INGIN NAIK HAJI

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments

Film ini mengisahkan perjuangan seorang wanita lanjut usia yang diperankan Atiek Cancer untuk menggapai cita-citanya menunaikan ibadah haji. Sayangnya, ia terkendala masalah biaya. Emak yang sehari-hari hanya berjualan kue jelas tak akan sanggup menanggung biaya haji.

Namun, semua itu tidak menjadi halangan baginya untuk mengumpulkan rupiah demi rupiah demi membuktikan keikhlasan dan kerinduan kepada Tuhan. Film ini juga mengangkat ketulusan hati Zein, yang diperankan aktor Reza Rahadian, untuk membantu Emak mewujudkan keinginannya naik haji. Saking besarnya kecintaan pada orangtua, Zein bahkan sampai mengambil jalan pintas.

Film ini diangkat berdasarkan cerpen berjudul sama karya Asma Nadia. Sedangkan skenarionya dikerjakan Adenin Adlan & Aditya Gumay. Menurut Aditya, cerpen Emak Ingin Naik Haji sudah sangat kuat, sehingga tidak ada yang perlu dikurangi. "Kami hanya mengembangkan ceritanya, tapi itu sudah seizin penulisnya," ujar Aditya dalam dialog pagi Liputan 6 Pagi SCTV, Ahad (15/11).

Hal itu diakui Nadia, bahwa skenario film yang sempat syuting selama sembilan hari di Mekah, Arab Saudi ini sangat setia dengan ceritanya. Kalaupun ada pengembangan itu semata-mata membuatnya lebih tampak indah. Ya, film ini menjadi indah karena menawarkan banyak cinta kepada penontonya. Ada cinta kepada Sang Pencipta, cinta anak kepada orangtua dan sebaliknya, serta tentu saja cinta kepada sesama.

Tidak sekadar menampilkan usaha keras seorang wanita paruh baya dan anaknya dalam menggapai cita-cita, film ini juga menyindir kebiasaan sebagian kalangan berada yang berulang kali menunaikan ibadah haji. Bukan karena keinginan tulus beribadah, tapi untuk menaikkan status sosial atau bahkan untuk kampanye politik.

-SEMOGA MENGINSPIRASI-

The great POWER of MOTHER, The great POWER of LOVE

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments
The great POWER of MOTHER, The great POWER of LOVE
[karena ibu adalah Madrasah pertama bagi putra – putrinya…]


Melukiskan keindahan seorang ibu butuh kekuatan ekstra untuk menyadarkan kembali arti kehadirannya untuk diri kita. Terkadang kita sadar, banyak hal yang terjadi banyak khilaf yang telah berlalu, begitu banyak arti banyak makna dan mengalir begitu saja. tanpa kita sadar, sudah banyak hal indah yang telah terlewati bersamanya, dan kita pun melupakan begitu saja. Sadar ataupun tidak, terkadang yang ada hanya harapan, tuntutan dan bahkan menyalahkan..Nauu`dzubillah…

Just for my mom…

Sebuah rangkaian kalimat sarat makna, menghadirkan berjuta inspirasi…menyuguhkan penggalan pertanyaan yang kita sendirilah yang mampu menjawabnya!!! ”Mau nggak dapat ‘door prize’ tanpa diundi dan surprise full prestise? Penghargaan besar, peluang yang jarang, investasi hakiki. Segera, rebut dan dapatkan kelas surga sebaik-baiknya! Beramal bakti sepanjang hari kepada kedua orangtua. Raih hidup penuh berkah. Anugerah di atas anugerah. Tak perlu gelisah. Pintu surga itu ada di rumah. Buku yang menggugah jiwa kepahlawanan, menggali energi kesuksesan, menemukan motivasi dan inspirasi dahsyat meraih sukses dan bahagia dunia akhirat. Bukalah pintu tobat kala dosa menggelisahkanmu. Bukalah jendela rahmat untuk mengantar suksesmu. Nikmati belaian ventilasi nan wangi kala berbagai problem menghampiri. Temukan relung-relung kebahagiaan dengan berbakti kepada kedua orangtua, khususnya kepada ibu. ibu yang sangat berjasa kepadamu. The Great Power of Mother, inspirasi dahsyat dunia akhirat.”

Allah swt pun telah berfirman dalam ayat-ayat CINTA-Nya…
“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang Ibu Bapaknya; Ibunya telah mengandung dalam keadaan LEMAH yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kedua Ibu Bapakmu, hanya kepada-Ku-lah tempat kembalimu”.
“Dan jika keduanya memaksamu untuk mensekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia ini dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Ku-lah kembalimu maka Ku-berikan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”.
(Q.S. Luqman [31]:14-15).

Betapa dahsyatnya ayat tersebut menjelaskan posisi orang tua. Bahkan, ketika mereka memaksa kita untuk mensekutukan-Nya, meski kita diperintahkan oleh Allah untuk menolaknya, tapi kita tetap harus mempergauli/ memperlakukan mereka dengan baik ini di dunia. Bahkan, amalan kepada orang tua merupakan salah satu amalan yang paling utama selain sholat tepat pada waktunya dan Jihad fisabilillah.

IBU…
Ingatlah pengorbanan Sang IBU, yang menyayangi dan melindungi kita sejak dalam kandungan..yang merawat. dan membela kita setiap saat, kesalahan dan kejelekan kita, ditutup rapat oleh IBU.
IBU hanya berharap..anaknya akan berubah suatu saat..
Coba ingat, ketika kita mendapat masalah,IBU-lah tempat terbaik untuk bercerita..nasihat-nasihat beliau begitu tulus, senyumnya begitu teduh, seolah beliau berkata: “KAMU HARUS MENJADI ANAK YANG BAIK !!!”

Ketika sakit..IBU terus menunggui kita, membantu kita untuk segera sembuh, memotivasi untuk selalu bertahan. IBU…yang selalu kita cium tangannya ketika berangkat beraktivitas…yang selalu kita jadikan pembela setiap saat. IBU…yang melindungi dan mengatur, melayani kebutuhan kita,sehingga kita terlupa dan menganggap IBU sebagai pelayan dalam keluarga.
Sudahkah kita minta ampun kepada IBU..??? Atas kesalahan-kesalahan kita..atas umpatan dan cacian kita..atas kemarahan kita kepada beliau??Atas kesewenang-wenangan kita..memperlakukan dengan keji…

Sosok yang mulia bernama IBU!!
Kita hanya melihat sedikit, tentang perjalanan WAKTU!!!
Di mana mudah bagi Allah untuk mengambil IBU dari sisi kita… WAKTU tidak dapat diramal, sehingga saat-saat pahit itu, ketika harus berpisah dengan IBU,sangat tidak bisa diperkirakan, akan tiba saat itu dengan cepat, pahit dan luka…

Itu baru kita RENUNGKAN…!!!

Dan kenyataannya, sekarang kita masih mendapati IBU menanti kedatangan kita, kepulangan kita di rumah, kita masih mendapatkan kasih sayang IBU setiap saat…Untuk itu,belum terlambat jika mulai saat ini kita mencoba untuk mulai menghargai jerih payah mereka..untuk memberikan yang TERBAIK bagi IBU..

Menunjukkan PRESTASI & KESUKSESAN kita, untuk ditukar dengan senyum BANGGA & BAHAGIA dari IBU…!

"Ya Allah, cintai Ibuku, beri aku kesempatan untuk bisa membahagiakanIbu..., dan jika saatnya nanti Ibu Kau panggil, panggillah dalam keadaankhusnul khatimah.
Ampunilah segala dosa-dosanya dan sayangilah ia
sebagaimana ia menyayangi aku selagi aku kecil "

"Titip Ibuku ya Allah"



[Teriring dentingan nasyid yang melantun syahdu saat diri ini mengingat Ibu, sosok luar biasa penuh inspirasi…]

Bila kuingat masa kecilku, ku slalu menyusahkanmu
Bila kuingat masa kanakku, ku slalu mengecewakanmu
Banyak sekali pengorbananmu yang kau berikan padaku
Tanpa letih dan tanpa pamrih
Kau berikan semua itu
Engkaulah yang kukasihi
Engkaulah yang kurindu
Kuharap slalu doamu
Dari dirimu ya IBU…
Tanpa doamu takkan kuraih
Tanpa doamu takkan kucapai
Segala cita yang kuinginkan
Dari dirimu ya IBU…
(Ingatlah Ibu_Shoutul Haq)




keisya_avicenna@yahoo.com
-HARI YANG DAHSYAT dan LUAR BIASA, 15 November 2009-

QWERTYUIOPASDFGHJKLZXCVBNM

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments
Ketika inspirasi mulai mematahkan segala ego idealisme yang berputar-putar, merambat bak aliran listrik yang menjalar hebat dan cepat di otak ini. Bagaikan Quantum, dengan percikan-percikan energy dahsyat yg mengubah segala yg saya punya menjadi sebuah ledakan dinamit kreativitas yang sangat luar biasa. Berkarya dan terus berkarya..berkontribusi dan beramal walau hanya secuil biji dzarrah…mencoba menjadi sosok seorang muslimah “pencetak sejarah". Mumpung, bulan November…saat yang pas untuk memadukan segala ide dan kreativitas sembari mengenang jasa para pahlawan kita..mereka juga INSPIRATOR kita…

INSPIRASI….sebuah kata yang tepat yang patut dan cocok menggambarkan diri seorang NUNGMA selama satu tahun terakhir (di tahun 2009 ini)

Ketika inspirasi terejawantahkan menjadi sebuah tekad perbaikan diri. Inspirasi yang saya dapatkan dalam kisah perjalanan hidup saya tidaklah sedikit yang bisa mengubah jalan pemikiran untuk kemudian merasuk dalam hati nurani dan terinternalisasikan menjadi sebuah tindakan nyata, tuk selalu tegar hadapi kenyataan..meski pahit sekalipun yang saya rasakan...

Bintang, saat langit berubah kelam..ia dengan pancaran sinarnya yang setia..mencoba temani rembulan yang hanya bisa pasrah melengkungkan sabitnya.. Cerita sang malam membuat saya kembali melambungkan daya imanjinasi.. tetap saya biarkan jemari ini menari liar di tuts-tuts keyboard sebuah komputer adik kost (si lepito masih rehat, capek mungkin 2 hari dibawa berkelana ke ibukota Jawa Tengah tanggal 7-8 kemaren)...mengetik tanpa melihat layar...karena terlalu fokus merangkaikan abjad-abjad ini...aksara-aksara ini...mencoba mensejajarkannya satu demi satu agar menjadi tatanan kalimat yang mengandung makna...

QWERTYUIOPASDFGHJKLZXCVBNM....semua punya makna tersendiri!!!

(to be continued...)

- SEBUAH RITME INSPIRASI-

Keisya Avicenna...'saat diri merasa kehilangan', dan sang waktu kembali sembuhkan lukaku...hmmm...teruslah berusaha menjadi GENERASI PENUH INSPIRASI!!!

11-11 (angka yang penuh makna...) 1+1 = 2...hehe!!!dan angka 2 adalah angka yg LUAR BIASA bagi SUPER TWIN!!!

Selamat Hari Pahlawan, Jenderal

Wednesday, November 18, 2009 0 Comments
Saat agresi militer Belanda II, Soedirman memilih untuk menyingkir dari ibukota RI saat itu (Yogyakarta) dan memimpin perang gerilya, meski sudah diminta oleh Soekarno saat itu untuk istirahat saja di Yogyakarta, mengingat penyakit TBC yang dideritanya dalam masa penyembuhan. Jawaban Soedirman sangat tegas: ”Yang sakit adalah Soedirman, tetapi Panglima Besar tidak pernah sakit”. Sebuah semangat yang luar biasa.

Sebelumnya, komando Angkatan Perang diserahkan oleh Soedirman kepada Soekarno sebagai Panglima Tertinggi, untuk melakukan perlawanan. Tetapi Soekarno menolak dan memilih untuk tetap tinggal di Yogyakarta. Sambil berucap:”Jika Panglima Tertinggi tidak bersedia memimpin angkatan perang, maka komando akan dipegang oleh Panglima Besar”, Soedirman memutuskan menyingkir dari Yogyakarta. Dan dimulailah episode panjang kisah gerilya Panglima Besar Soedirman yang terkenal itu.

Kisah gerilya Panglima Besar mirip kisah pelarian Tan Malaka menghindari kejaran penjajah kapitalis. Selalu berpindah dari satu daerah ke daerah lain, dan tidak pernah lama tinggal di daerah yang ditempatinya. Bedanya, Tan Malaka bila tinggal di suatu daerah dalam hitungan bulan, tetapi bila Soedirman tidak pernah lebih dari satu hari. Bila Tan Malaka menghindari kejaran polisi/intelijen lintas negara (Inggris, Belanda, Perancis, AS), maka Soedirman harus menghindari kejaran militer sekutu disertai pesawat-pesawat tempur yang terus meraung-raung sambil menjatuhkan ribuan ton bom. Tapi Jenderal Soedirman selalulolos dari kejaran musuh, dan tak jarang tentara Belanda hanya menyerang daerah-daerah kosong yang sudah ditinggalkan oleh Sang Jendral. Selama gerilya inilah, dengan sakit TBC yang semakin parah (parunya hanya bekerja satu), Sang Jenderal mengoordinasi dan mengatur angkatan perang RI untuk menghadapi tekanan militer Belanda.

Prinsip Jendral Soedirman jelas: Lebih baik di bom atom daripada merdeka kurang dari 100%. Prinsip ini juga dianut oleh partner sejatinya: Tan Malaka. Maka bersama Tan Malaka (terutama dalam Persatuan Perjuangan), Soedirman menolak semua bentuk politik diplomasi yang tanpa didahului oleh pengakuan kedaulatan sebagai negara merdeka. Karena prinsip ini pula, duet ini sering berseberangan dengan politik resmi pemerintah dan negara. Tetapi karena sebagai Panglima Besar yang harus menyatukan elemen bangsa untuk tetap bersatu, maka Soedirman “terpaksa” patuh dan taat kepada politk pemerintah. Bagi Soedirman, tentara adalah alat pemerintah, maka politik tentara adalah politik pemerintah. Bagi Soedirman, posisi ini tentu dilematis. Di satu sisi harus tetap teguh mempertahankan prinsip, tapi disisi lain Soedirman harus mampu meyakinkan anak buahnya bahwa inilah yang terbaik. Hal ini wajar, karena saat itu moral tentara Republik sedang tinggi-tingginya karena kemenangan di banyak front pertempuran. Tetapi dengan kharisma dan wibawa Panglima Besar, bukan hal yang sulit untuk mendinginkan hati tentara republik.

Ternyata, meskipun hanya seorang guru SD, Soedirman memiliki naluri militer yang tajam. Naluri itu ditambah dengan jiwa kebapakan dan sosial yang tinggi (sebagai aktifis Muhammadiyah dan tokoh masyarakat), menghasilkan perpaduan yang sangat dahsyat sebagai Panglima Besar.

Ada hal yang menarik kalau kita ikuti sepak terjang Jenderal Besar Soedirman. Beliau banyak terinspirasi oleh perjuangan Nabi Muhammad SAW. Ketika pasukan Siliwangi harus ditarik mundur dari daerah kantong menuju daerah Republik, maka Soedirman mengistilahkan dengan “hijrah”, untuk menjaga moral pasukan. Bahkan Soedirman sendiri yang menyambut di stasiun Tugu Yogyakarta. Saat Soedirman terkepung di daerah Jawa Timur, beliau menggunakan trik yang sama dilakukan Nabi untuk melarikan diri, yaitu dengan mengelabui musuh dengan Soedirman palsu. Soeparjo Rustam dan Heru Kesser memakai mantel untuk mengelabui Belanda. Dan memang akhirnya Belanda dapat dikelabui.

Soedirman yang selama Gerilya tidak dapat dikalahkan oleh Belanda, akhirnya harus dikalahkan oleh sakitnya. Tetapi sejatinya dia tidak dikalahkan, karena hanya fisiknya saja yang sakit dan digerogoti penyakit, tetapi jiwa dan semangatnya akan selalu merdeka, bebas, tidak tertaklukkan, dan akan terus menginspirasi generasi muda Indonesia untuk terus mengobarkan semangat pantang menyerah berjuang demi rakyat. 29 Januari 1950, beliau menutup mata untuk selamanya di Magelang dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Semaki – Yogyakarta.

Perjuangan Panglima Besar seharusnya menjadi contoh bagi kita semua. Pesan beliau yang saat ini kembali populer adalah: “Rakyat tidak boleh menderita, biarlah kami para pemimpin yang menderita”, seharusnya menjadi refleksi bagi para pemimpin bangsa sekarang. Bukannya malah mengumbar hawa nafsu tanpa malu lagi..
Selamat Hari Pahlawan, Jenderal, dari kami yang selalu mengenangmu…

Maafkan kelakuan para pemimpin kami yang tidak tahu malu itu, Jenderal!!!

RAIHLAH “JATI DIRI MANUSIA”.. untuk
MENGEMBALIKAN JATI DIRI BANGSA INDONESIA!!!

SELAMAT HARI PAHLAWAN!!!

Keisya Avicenna dalam ikhtiar merealisasikan tema November :
" MENJADI GENERASI PENUH INSPIRASI, PEWARIS JIWA-JIWA PARA GERILYA, DENGAN SEMANGAT JUANG DAN PENGORBANAN YANG LUAR BIASA !!!"