Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, May 26, 2011

MERTUA DAN MENANTU (Review "Islam itu Indah")

Thursday, May 26, 2011 1 Comments

Istri yang baik adalah istri yang taat pada suaminya. Suami yang baik adalah suami yang taat pada orang tuanya. Seorang istri harus membantu suaminya untuk selalu taat pada orang tuanya.
Menantu agar tidak digalaki mertua harus bisa menjadi sahabat yang baik, menjalin hubungan yang baik, jadi pendengar yang baik, dan beretika pada mertua, karena suatu saat kita juga akan menjadi tua seperti mereka.
Sebagai menantu, jangan pernah menyakiti mertua karena mertua adalah orang tua kita juga. Demikian juga sebaliknya. Sebagai mertua, jangan pernah menyakiti menantu karena menantu sama halnya dengan anak sendiri.
Kalau ada mertua yang dzalim kepada menantu perempuannya, sikap seorang suami adalah : Suami harus berada di tengah-tengah. Jangan terlalu berpihak kepada istri juga jangan terlalu berpihak pada ibu. Cari akar permasalahannya dan temukan solusi terbaik. Pada dasarnya tidak ada mertua yang berniat dzalim pada menantu hanya saja terkadang mertua merasa "memiliki saingan" atas kehadiran menantunya. Hal itu terjadi jika tidak didukung sikap menantu yang kooperatif pada mertua.
Seperti halnya jodoh, mertua kita pun sudah ditentukan Allah. Menantu kita juga demikian. Mertua adalah orang tua pasangan hidup kita, sedangkan menantu adalah pasangan dari anak kita. Oleh karena itu, mertua dan menantu harus bisa berperan sebagai partner yang juga saling melengkapi.
Mari meraih pahala...
Mari meraih keikhlasan..
Mari meraih keridhaan Allah...
Lewat ibadah dalam rumah kita...
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim : 6)
Dari uraian singkat yang sempat aku catat saat ustadz Maulana memaparkan materi tentang "Mertua dan Menantu" dalam "Islam itu Indah" kemarin, aku teringat sebuah kisah yang pernah kubaca. Kisah ispiratif tentang mertua dan menantu karya Andrie Wongso. Berikut kisahnya.
Dikisahkan, seorang wanita baru menikah dengan pria yang dicintai dan tinggal serumah dengan ibu mertuanya. Tidak lama setelah mereka berumah tangga, sangat terasa banyak ketidakcocokan di antara menantu dan sang mertua. Hampir setiap hari terdengar kritikan dan omelan dariibu mertua. Percekcokan pun seringkali terjadi. Apalagi sang suami tidak mampu berbuat banyak atas sikap ibunya.Saat sang menantu merasa tidak tahan lagi dengan temperamen buruk dan dominasi ibu mertuanya, dia pun akhirnya memutuskan untuk melakukan sesuatu demi melampiaskan sakit hati dan kebenciannya.

Pergilah si menantu menemui teman baik ayahnya, seorang penjual obat ramuan tradisional. Wanita itu menceritakan kisah sedih dan sakit hatinya dan memohon agar dapat diberikan bubuk beracun untuk membunuh ibu mertuanya.Setelah berpikir sejenak, dengan senyumnya yang bijak, si paman menyatakan kesanggupannya untuk membantu, tetapi dengan syarat yang harus dipatuhi si menantu. Sambil memberi sekantong bubuk ramuan yang dibuatnya, sang paman berpesan, "Nak, untuk menyingkirkan mertuamu, jangan memberi racun yang bereaksi cepat, agar orang-orang tidak akan curiga. Karena itu, saya memberimu ramuan yang secara perlahan akan meracuni ibu mertuamu. Setiap hari campurkan sedikit ramuan ini ke dalam masakan kesukaan ibu mertuamu dari hasil masakanmu sendiri. Kamu harus bersikapbaik, menghormati,dantidak berdebat dengannya. Perlakukan dia layaknya sebagai ibumu sendiri, agar saat ibu mertuamu meninggal nanti, orang lain tidak akan menaruh curiga kepada kamu."Dengan perasaan lega dan senang, diturutinya semua petunjuk sang paman penjual obat. Dilayaninya sang ibu mertua dengan sangat baik dan penuh perhatian! Setiap hari, ia menyuguhkan aneka makanan kesukaan si ibu mertua.Tidak terasa, empat bulan telah berlalu dan terjadilah perubahan yang sangat besar. Dari hari ke hari, melihat sang menantu yang bersikap penuh perhatian kepadanya, ibu mertua pun merasa tersentuh. Ia berbalik mulai menyayangi si menantu bahkan memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Dia juga memberitahu teman-teman dan kenalannya bahwa menantunya adalah seorang penuh kasih dan menyayanginya.Menyadari perubahan positif ini, sang menantu cepat-cepat datang lagi menemui sang paman penjual obat, "Tolong berikan kepada saya obat pencegah racun pembunuh ibu mertua saya. Setelah saya patuhi nasihat paman, ibu mertua saya berubah sangat baik dan menyayangi saya seperti anaknya sendiri. Tolong paman, saya tidak ingin dia meninggal karena racun yang telah saya berikan".Sang paman tersenyum puas dan berkata "Anakku, kamu tidak perlu khawatir. Bubuk yang saya berikan dulu bukanlah racun, tetapi ramuan untuk meningkatkan kesehatan. Racun yang sebenarnya ada di dalam pikiran dan sikapmu terhadap ibu mertua. Sekarang semua racun itu telah punah oleh kasih dan perhatian yang kamu berikan padanya."
********
Subhanallah, kisah yang keren ya! Buat mertuaku kelak di manapun berada... Semoga Allah senantiasa memberi penjagaan terbaik... hmm... Semoga kita bisa menjadi partner yang kompak. Aamiin... Insya Allah aku akan berusaha menjadi menantu yang baik... ^^v
Jakarta, 26 Mei 2011
Aisya Avicenna

Wednesday, May 25, 2011

Reportase Aisya : Belajar Al-Qur'an dari Yaman

Wednesday, May 25, 2011 0 Comments


Sabtu, 21 Mei 2011 bertempat di masjid Lembaga Pendidikan Al-Qur'an (LBQ) Al-Utsmani, diadakanlah acara tasmi' Qur'an. Tasmi' Qur'an ini diadakan setiap mid semester. Pada tasmi' kali ini beberapa ustadzah dan mahasiswi lefel tahfidz memuroja'ah hafalan Qur'annya di hadapan mahasiswi lainnya.
Innalillahi wa inna ilaihi roji'un. Kabar duka atas kematian ustadzah Yoyoh Yusroh pagi tadijuga turut disampaikan dalam acara ini. Setelah muroja'ah juz 6 selesai, hadirlah di tengah-tengah kami seorang ustadzah dari Yaman bernama Ustadzah Ahlam.
Sebelum mulai memberi tausyah, kami sholat ghaib berjamaah dan beliau menjadi imamnya. Sangat haru suasananya. Setelah sholat ghaib, beliau yang kala itu membawa serta ketiga buah hatinya mulai memberikan tausyah dengan bahasa Arab. Oleh karena itu, Ustadzah Mukhlisoh mendampingi beliau sebagai translater bahasa Arabnya.
Sebelum beliau menyampaikan tausyah, ternyata ketiga buah hatinya ingin muroja'ah hafalan. Akhirnya, Q.S. Ar-Rahman ayat 1-13 pun meluncur dari mulut kedua putrinya yang masih balita. Sedang putra bungsunya belum begitu lancar. Maklum, masih batita. Subhanallah.. Jadi terinspirasi semoga kelak bisa mencetak generasi pecinta Al-Qur'an. Aamiin...
Beliau pun mulai memberikan tausyah dengan bahasa Arab. Waduh, baru menangkap sepotong-sepotong atas apa yang beliau sampaikan. Hmm, jadi semangat belajar bahasa Arab. Chayo!
Kali ini beliau menyampaikan materi tentang "Bermujahadah dalam Belajar dan Mengajarkan Al-Qur'an".
Dua point penting yang perlu dimiliki dalam belajar dan mengajarkan Al-Qur'an antara lain:
Keikhlasan, karena ikhlas mempunyai derajat yang tinggi.
Semangat menuntut ilmu, karena orang-orang yang menuntut ilmu dicatat sebagai fisabilillah sampai ia kembali ke rumahnya. Barangsiapa yang berjalan untuk mencari ilmu, Allah akan mudahkan jalannya ke surga.
Al-Qur'an adalah ilmu yang paling mulia. Al-Qur'an diturunkan Allah sebagai mukjizat bagi Rasulullah Saw. Membacanya termasuk ibadah. Al-Qur'an adalah tali Allah antara langit dan bumi. Kitabullah hidayah yang di dalamnya terdapat petunjuk serta perintah dan larangan Allah. Al-Qur'an sampai kepada kita dengan proses yang panjang mulai dari pertama kali diturunkan pada Rasulullah Saw sampai sekarang kita bisa menikmatinya dalam berbagai bentuk. Namun, isi Al-Qur'an masih tetap terjaga karena Allah sendirilah yang menjamin keterjagaannya. Al Qur'an sampai kepada kita karena media tulisan (kitab) dan suara (hafalan).
Al-Qur'an mulai ditulis sejak zaman Rasulullah Saw. Saat itu Malaikat Jibril menyampaikan kepada Rasulullah Saw. dan mentasmi' bacaan Rasulullah Saw. Bacaan Rasulullah Saw tersebut ditulis oleh sahabat yang ditunjuk. Sahabat Rasulullah Saw. juga menghafal Al-Qur'an.
Setelah Rasulullah Saw wafat, pada masa pemerintahan Abu Bakar ra, Hudzaifah bin Yaman bertemu dengan dua orang muslim yang tengah memperdebatkan salah satu ayat di QS. Ali 'Imran. Keduanya hendak saling membunuh karena selisih pendapat itu. Kemudian beliaupun mengusulkan untuk menstandarkan bacaan Al-Qur'an (Ayat-ayat Al-Qur'an yang masih terpisah agar segera dibukukan). Abu Bakar ra meminta Zaid untuk menuliskannya.

Ustadzah Ahlam diutus ke Indonesia untuk menjadi guru tahsin, mengajarkan membaca Al-Qur'an yang benar. Beliau sudah satu sanad dengan Syekh Ali Basfar. Suatu hari, beliau bertemu orang Afrika. Saat ditanya dengan bahasa Arab, ternyata ia tidak bisa menjawab. Ia belajar Al-Qur'an dengan ustadzah. Hingga pada suatu hari ustadzah bertemu dengan beliau, tapi kali ini beliau dicengangkan dengan prestasi anak orang Afrika tersebut yang berhasil menjadi juara pertama lomba hafalan Qur'an tingkat internasional. Jadi, meski tidak menguasai bahasa Arab, kita pun bisa menghafal Al-Qur'an.
Ada lagi cerita tentang Imam Ibnu Jazri. Ayahnya pada suatu hari menunaikan ibadah haji. Dalam ibadahnya tersebut, ia berdoa memohon kepada Allah agar dikaruniai anak yang 'alim (berilmu) karena istrinya belum jua mengandung. Setelah kembali ke kampung halamannya, akhirnya doa ayah Imam Ibnu Jazri itupun terkabul. Imam Ibnu Jazri pun lahir dan menjadi ahli Qur'an. Perkataan beliau tentang membaca Al-Qur'an:
"Membaca Al-Qur'an dengan tajwid wajib. Siapa yang tidak membacanya dengan tajwid berdosa. Karena Allah menurunkannya dengan tajwid. Dan demikianlah Al-Qur'an dari-Nya sampai kepada kita."
Ustadzah yang ramah dan humoris itu juga menyampaikan bahwa untuk membaca Al-Qur'an dengan tajwid itu butuh usaha keras. Bahkan beliau dulu belajar melafalkan huruf "dhod" sesuai makhraj dan sifatnya dengan mengulang-ulangnya di saat mencuci. Hehe, inspiratif!
Beliau juga menceritakan bahwa saat ini sudah banyak anak-anak usia balita yang sudah mahir membaca dan menghafal Al-Qur'an. Semoga itu memotivasi anak-anak dan para orang tua di Indonesia dalam mencetak generasi Qur'ani.

Demikian reportase saya, semoga bermanfaat.
Jakarta, 250511_05:28
Aisya Avicenna
NB : tertarik belajar tahsin Qur'an dan menjadi hafizh/ah? Gabung saja di LBQ Al-Utsmani, Jalan Condet Raya Gang Sawo, Jakarta Timur.

Monday, May 23, 2011

REPORTASE AISYA :TATSQIF SPECIAL

Monday, May 23, 2011 4 Comments

Hari, tanggal : Ahad, 22 Mei 2011
Waktu : Pukul 09.00 - 11.30 WIB
Tempat : Masjid Al-Ihsaniyah, Kampung Melayu, Jakarta Timur
Pembicara : Ustadz Syakir Purnomo
Materi : "LEMAH LEMBUT DAN TIDAK TERGESA-GESA"
***
Pada awal acara, Ustadz Syakir menyampaikan materi tentang senyum.
- Senyum akan mencairkan duka nestapa dan membangunkan kebahagiaan dari tidurnya.
- Senyum adalah cara paling mudah untuk menarik simpati dan ia adalah rahasia kreatifitasmu dalam menghimpun banyak muhibbah di sekelilingmu.
Ustadz Syakir yang semangat (karena beliau juga salah seorang trainer TRUSTCO), membuat para peserta yang kala itu tak hanya anak muda saja, tapi sampai ibu-ibu dan bapak-bapak pun tak kalah semangat.
Ustadz Syakir juga menyajikan video tentang senyum. Dalam video itu dikisahkan seorang gadis yang tersenyum dalam 2 kondisi, yakni saat membeli bunga dan saat bertemu dengan temannya. Ekspresi gadis itu hampir mirip, tapi ternyata senyumnya beda. Saat membeli bunga itulah ia tersenyum dengan tulus (bukan pura-pura).
Senyum yang asli adalah senyum yang menimbulkan guratan garis di tepi mata dan membuat alis mata turun.
Senyumlah yang ikhlas karena Allah.
Berbicara tentang sasara Tarbiyah Islamiyah, yakni membentuk kepribadian yang Islami. Tentunya kita akan ingat tentang sepuluh muwashofat kader, antara lain :
1. Salimul akidah (akidah yang bersih)
2. Shahihul ibadah (ibadah yang benar)
3. Matinul khuluq (akhlak yang kokoh)
4. Qawiyyul Jismi (kekuatan jasmani)
5. Musaqaful fikri (intelek dalam berpikir)
6. Mujahadatul linafsihi (berjuang melawan hawa nafsu)
7. Harishun ala waqtihi (pandai menjaga waktu)
8. Munazhzhamun fi syu'unihi (teratur dalam suatu urusan)
9. Qadirun Alal Kasbi (mempunyai kemampuan usaha sendiri)
10. Nafi'un lighairihi (bermanfaat bagi orang lain)


SHALIHUN LI NAFSIHI (Sholeh secara personal)
* Tarbiyah ini memang bertujuan untuk membentuk pribadi yang sholeh.
MUSHLIHUN LI GHAIRIHI (Sholeh secara sosial)
* Tarbiyah menghendaki kita juga mau dan mampu memperbaiki orang lain.

Menurut AL Fudhail bin Iyadh r.a., seorang 'ALIM senantiasa dalam keadaan bodoh hingga ia mengamalkan ilmunya. Bila ia telah mengamalkannya barulah dia menjadi 'ALIM.

Serulah (manusia) kepada jalan Rabbmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Rabbmu Dia-lah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia-lah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. An-Nahl : 125)

Ashlih nafsaka - wad'u ghairaka (perbaiki diri Anda dan ajaklah orang lain)
Ingat! Tatkala kita ingin memikat hati mad'u, kita harus ingat bahwa kita adalah seorang da'i, bukan seorang ulama atau fuqaha. Jangan terkesan menggurui (Ini masalah teknis!).
Tatkala kita berdakwah, kita harus ingat bahwa kita sedang memberikan hadiah pada orang lain, maka kita harus mempertimbangkan hadiah apa yang sekiranya pantas diberikan dan bagaimana cara memberikannya.

Testimoni dari Dr. Al-Habr Yusuf Nur Ad Daim (pemberi pengantar pada buku 'Ath Thariq lil Qulub => "Bagaimana Menyentuh Hati" karya Abbas As-Siisiy)
Jika Anda bertemu dengan beliau, Anda akan tertarik dengan akhlaknya yang sangat baik, raut wajahnya yang ceria dan bersahabat, serta sorot matanya yang menyejukkan.
Begitu halnya dengan kita dan mad'u kita.
TARGET yang bisa dicapai :
1. AT TASAMUH (toleransi) : Ketika orang lain tidak suka dengan kebaikan yangkita lakukan, maka bersikaplah toleran. Ubah mereka dengan sikap kita yang baik. Contohnya dengan memberi hadiah. Insya Allah, nantinya mereka juga akan mulai toleran dengan kita.
2. AT TAATHUF (simpati) : orang yang kita dakwahi menjadi simpati dengan kita
3. AT TA'YID (mendukung) : mereka mendukung perjuangan kita
4. AL MAHABBAH (cinta) : kalau mereka sudah cinta, maka akan muncul semangat rela berkorban.

LEMAH LEMBUT DALAM BERKOMUNIKASI
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.” (QS. Ali 'Imran : 159)
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (QS. Ali 'Imran : 133 – 134)
“Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah malampaui batas; maka berbicalah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS. Thaha : 43 – 44)

Jangan pernah kita memaksa orang!
KETELADANAN DALAM MELAYANI DENGAN HATI
Kali ini ustadz Syakir menceritakan tentang kisah Rasulullah Saw dan seorang pengemis Yahudi buta. Berikut ceritanya.
Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.a. Beliau bertanya kepada anaknya, "anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Iiu?", tanya Abu Bakar r.a. Setiap pagi Rasulullah Saw selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana,” kata Aisyah r.a.

Keesokan harinya Abu bakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abu bakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abu bakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Abu bakar r.a menjawab, "aku orang yang biasa". "Bukan! engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abu Bakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, aku memang bukan orang yang biasa datang pada mu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abu bakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia.... Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abu bakar r.a.

Kisah di atas menggambarkan kematangan emosi Rasulullah Saw sangat luar biasa.
Touch my mind and I will think of you. Touch my heart and I will never forget you.
Ingat! Loyalitas!
Annaasu yuwalluuna mn khadamahum. Manusia itu memberikan LOYALITAS kepada yang melayani mereka.

KEBAIKAN =>  BERSEGERALAH!
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabbmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali 'Imran : 133)


TERGESA-GESA adalah watak dasar manusia
Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa (QS. Al-Isra' : 11)
Manusia telah dijadikan (bertabiat) tergesa-gesa. Kelak akan Aku perlihatkan kepadamu tanda-tanda (azab)-Ku. Maka janganlah kamu minta kepada-Ku mendatangkannya dengan segera."(QS. Al Anbiya' : 37)

Kewajiban manusia : ikhtiar dan doa
“Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu “ (QS. At Taubah : 105)
Urusan hidayah, itu urusan Allah!
Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung (QS. ALi-'Imran : 200)
KIAT MENAKLUKKAN HATI
1. Sincerity (keikhlasan) : ikhlas karena Allah, pamrihnya hanya kepada Allah saja
2. Enthusiasm (antusias) : bersemangat
3. Attentivences (penuh perhatian), misal kalau berbicara dengan orang lain, harus berhadapan (face to face), saat jabat tangan juga yang mantap.
4. Friendliness (familiar)
5. Emphaty (empati)
6. Helpfullness (suka menolong)

UNIVERSITAS KEHIDUPAN
1. Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kau sedang belajar tentang KETULUSAN.
2. Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kau sedang belajar tentang KEIKHLASAN.
3. Ketika khatimu terluka sangat dalam, maka saat itu kau sedang belajar tentang MEMAAFKAN.
4. Ketika kau merasa lelah dan kecewa, maka saat itu kau sedang belajar tentang KESUNGGUHAN.
5. Ketika kau merasa sepi dan sendiri maka saat itu kau sedang belajar tentang KETANGGUHAN.
Tetap semangat, tetap tersenyum, terus belajar, karena bumi ini adalah UNIVERSITAS KEHIDUPAN.

Pesan ustadz : Antum fi da'watikum, wallahu fi buyutikum (Jika Anda di jalan dakwah, maka Allah akan memenuhi kebutuhan Anda).

Sekian reportase tatsqif special dari Aisya. Semoga bermanfaat.

Jakarta, 23 Mei 2011
Aisya Avicenna

Friday, May 20, 2011

Belajar dari Telur Busuk

Friday, May 20, 2011 0 Comments

Pagi ini, setelah sholat Subuh dan tilawah, saya beranjak menuju dapur kost yang terletak di lantai 1. Sekotak bumbu dapur yang saya simpan di kulkas sudah saya bawa. Sempat balik lagi ke kamar untuk mengambil nasi di magic com. Pagi ini saya berencana memasak nasi goreng keju rasa teriyaki. Hehe... ada-ada saja deh! Tak apalah, sebagai langkah persiapan kalau sudah berumah tangga kelak. Kasihan kan kalau suami atau anak-anak kelaparan gara-gara saya nggak bisa masak. Ehem! Memang sudah saya tekadkan untuk masak setiap hari. Tapi ya masih taraf belajar.
Bumbu sudah saya racik. Hmm, kayaknya ada yang kurang. Telur! Akhirnya saya meminta sebutir telur milik sahabat kost saya yang masih tersisa dua di kulkas setelah sebelumnya berjanji untuk mengganti keesokan harinya. Saya naik ke lantai 2 dan memilih 1 di antara kedua telur tersebut.
Kemudian saya menyalakan kompor gas, menyiapkan penggorengan dan menuangkan minyak goreng yang masih tersisa sedikit di botol. Wah, besok harus belanja ekstra nih! Minyak mulai memanas. Saya masukkan bumbu yang sudah saya racik tadi. Saat sudah berbau harum, saya pecah telur ayam tadi. Prakkk! Telur masuk ke penggorengan. Astaghfirullah, warnanya hitam! Ternyata telurnya sudah busuk. Kata teman saya memang 1 di antara 2 telurnya yang masih tersisa itu sudah lama disimpan. Tapi dia juga tidak tahu kalau telurnya ternyata sudah busuk. Ia pun meminta maaf.
Akhirnya, saya meracik ulang bumbu nasi goreng special itu. Dengan menggunakan alat penggorengan yang berbeda. Hmm, kerja dua kali nih! Padahal saya harus berangkat ke kantor lebih pagi karena ada upacara Hari Kebangkitan Nasional. Alhamdulillah, akhirnya nasi goreng keju rasa teriyaki itu siap disantap. Hmm, alhamdulillah enak meski tanpa menggunakan telur.
Ada hikmah yang bisa saya ambil atas kejadian tadi pagi :
1. Jangan melihat sesuatu dari luarnya saja. Bisa jadi apa yang tampak dari luar ternyata bertolak belakang dengan yang sebenarnya. Pun demikian saat kita mengenal seseorang. Kita harus tahu betul bagaimana kepribadiannya. Seorang pemuda yang tampan, tapi hatinya tidak tampan, yaa.. jangan dipilih sebagai calon suami! hehe.. lha kok menjurus ke sana!
2. Coba kalau saja saya tidak salah memilih telurnya, mungkin masakan saya akan lebih kompleks kandungan gizinya. Ehem! Yaa... hidup ini memang penuh dengan sajian pilihan. Setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Tidak sembarangan. Harus dipikir masak-masak. Dipikirkan dengan pikiran yang jernih dan hati yang bersih. Tegaslah dalam memilih tapi juga berhati-hatilah! Jangan sampai salah memilih. Sungguh rugi jika hidup yang indah ini dilewatkan bersama pilihan yang salah.
3. Sesuatu yang rusak, akan memberi dampak yang buruk juga. Analogi dengan hati kita. Rasulullah saw telah bersabda yang artinya “Ingatlah sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan jika ia rusak maka rusaklah seluruh tubuhnya tidak lain dan tidak bukan itulah hati.”
4. Setelah tahu bumbu masakan saya sudah tidak layak lagi digunakan karena tercampur telur busuk, akhirnya saya berusaha meraciknya kembali. Hmm, begitu pun dengan diri kita dan segala dosa kita. Dosa kita memang tak bisa kita kalkulasikan. Tapi, dosa kita bisa terhapus jika kita bertaubat dan berusaha untuk memperbaiki diri. Allah Maha Penyayang, Allah Maha Pengampun.
5. Satu hal lagi, apapun hal buruk yang menimpa (termasuk kejadian telur busuk yang terjadi pada saya tadi pagi) pastilah ada hikmah yang bisa kita ambil. So, pastikan bahwa kita bukan termasuk golongan manusia yang mudah berputus asa dari rahmat Allah. Yakin saja, Allah tak pernah menuliskan skenario buat hamba-Nya tanpa tujuan.

Demikian sedikit cerita saya hari ini. Semoga menginspirasi! ^^v

Menjelang Maghrib
Jakarta, 200511_17:57
Aisya Avicenna

Kebangkitan Jiwa

Friday, May 20, 2011 0 Comments
Titian waktu beranjak menjemput pagi
Bernyanyi rindu bersama deburan hati yang terisak
Kupungut bingkai-bingkai kata yang terlewat
Seraya mencari pekatnya noda untuk dibersihkan
Sungguh, kekhilafan ini terlalu banyak untuk dikalkulasikan
Kuresapi setiap hela nafas ini
Ternyata, aku kerap tak bersyukur pada-Mu, ya Ilahi Rabbi….
Kuraba raga ini...
Ternyata, aku jarang khusyuk menyembah di hadapan-Mu, ya Rabbi….
Kurasakan noda semakin pekat menemani kepingan hati yang berontak
Hati yang mendamba kesejukan...
Hati yang mengiba kelembutan...
Hati yang merindu sandaran...
Kubiarkan jiwa ini meronta di pekatnya malam
Aku memanjakannya dengan jamuan-Mu di sepertiga malam
Biarkan hidayah-Nya menyadarkan
Hamba pasrah, ya Ilahi Rabbi
Pasrah dengan semua ketentuan-Mu…
Hamba merintih di hadapan-Mu, ya Allah
Memohon ampunan dan cinta yang dirindukan para mujahid….
Hamba merindui-Mu, ya Ilahi Rabbi…
Merindukan pertemuan dengan-Mu dan Rasul-Mu tercinta…
Izinkan agar langkah kaki ini menjadi berkah buatku
Sebab telah banyak waktu yang terbuang di antara pusaran fatamorgana…
Aku menanti waktu ketika kemenangan abadi menjemputku
Aku merindu ketika jiwa ini menangis dan merintih karena mengingat-Mu…
Aku ingin bangkit kembali menjadi pribadi yang baru

Kontemplasi sepertiga malam
Hmm, selamat hari KEBANGKITAN NASIONAL!!!
Jakarta, 20 Mei 2011_04:21
Aisya Avicenna

HARKITNAS KE-103

Friday, May 20, 2011 0 Comments

SAMBUTAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA RI SELAKU KETUA UMUM PERINGATAN HARKITNAS KE 103 TANGGAL 20 MEl, TAHUN 2011
Assalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.
Salam Sejahtera bagi kita semua
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Pertama-tama, sebagai insan yang beriman, saya mengajak saudara-saudara untuk bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena hanya atas perkenan dan ridhoNya pula, pada pagi hari ini seluruh bangsa Indonesia, insya Allah diberikan kesehatan dan limpahan karunia untuk secara bersama-sama menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Kebangkitan Nasional yang ke 103 tahun 2011. Tema peringatan Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yaitu Dengan Semangat Hari Kebangkitan Nasional Ke 103 Tahun 2011, Kita Wujudkan Kebangsaan Yang Berkarakter, Bersatu, Dan Berdaya Saing Menuju Masyarakat Yang Sejahtera", saya anggap sangat penting untuk kita renungkan bersama dihubungkan dengan berbagai dinamika yang berkembang akhir-akhir ini di seluruh penjuru tanah air.
Saudara-saudara peserta upacara yang saya cintai.
Jika dihitung dari titik awal kebangkitan nasional tahun 1908, maka pada tahun 2011 ini, kita sudah lebih seratus tahun berproses dalam kesadaran kebangsaan kita untuk menjadi bangsa yang berdaulat, menjadi bangsa yang memiliki identitas dan Jati diri dalam mengarungi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. WaJah dan corak ke-Indonesian-kitapun tentunya telah banyak mengalami perubahan, dan perkembangan. Nilai-nilai kebangsaan selama 103 tahun tersebut telah mengalami pasang surutnya, seiring dengan perubahan jaman dan tuntutan masyarakat itu sendiri.
Perubahan dan tuntutan ini mau tidak mau, suka atau tidak suka, pasti berada dan menyatu dalam proses perjalanan bangsa Indonesia. Kita telah sama-sama mengalami dan merasakan betapa perjalanan bangsa Indonesia telah berkali-kali mendapatkan gangguan, tantangan, hambatan dan bahkan ancaman, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Namun demikian, bangsa Indonesia masih tetap kokoh dalam suatu rumah besar seluruh bangsa Indonesia yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Oleh karena itulah, dalam rangka tetap menjaga konsistensi nilai-nilai kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita, tentunya sebagai generasi penerus perjuangan bangsa, kita tidak boleh lengah dan lupa akan makna hakiki nilai-nilai kebangsaan tersebut, khususnya dalam menyikapi dan menghadapi era perubahan dan kemajuan yang secara terus menerus akan terjadi.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air.
Kalau kita sejenak menengok kebelakang proses lahirnya pergerakan kebangkitan nasional, bahwa perjuangan para pemuda pada masa itu dihadapkan pada berbagai situasi yang sangat kompleks. Suatu situasi dimana antara ketidakadilan, pengingkaran hak-hak asasi manusia, diskriminasi, ketidaksamaan (inequality) , jurang perbedaan antara kelompok masyarakat atas dan kelompok masyarakat bawah, serta kontradiksi perikehidupan dan konflik terjadi di masyarakat. Inilah faktor yang mendorong Illotivasi dan tekad para pemuda untuk berjuang membangun bangsa yang berdaulat, melepaskan diri dari ketidakadilan dan tindakan semena-mena, serta cita-cita luhur mewujudkan kemerdekaan Indonesia.
Maka lahirlah pergerakan Budi Utomo yang mampu memicu munculnya organisasiorganisasi pergerakan kaum muda, baik yang bersifat kedaerahan, politik, serikat pekerja, keagamaan, kewanitaan, dan kepemudaan. Organisasi-organisasi yang berdiri atas dasar kedaerahan antara lain: perkumpulan orang-orang Ambon, Ambonscl1 Siudiefonds (1909), perkumpulan golongan Minahasa melalui Rukun Minahasa (1912), Paguyuban Pasundan (1913), dan Sarikat Sumatera (1918). Kemudian, lahir organisasi politik seperti Sarekat Islam (1911) dan De Indiscf1e Partij (1912). Muncul pula pergerakan serikat pekerja seperti Vereniging van Spoor en Tramwegpersoneel (1908) dan Perserikatan Pegawai Pegadaian 8umiputera (1916). Pergerakan keagamaan seperti Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1923) dan Nahdlatul Ulama (1926); pergerakan wan ita seperti Putri Mardika (1912) dan Kautamaan Istri (1913), serta pergerakan pemuda seperti Jong Java dengan munculnya Tri Koro Darmo (1915), Jong Sumateranen Bond (1917), Jong Minal1asa (1918), dan munculnya organisasi kepanduan Javaansche Padvinders Organisatie pad a tahun 1916.
Munculnya berbagai organisasi itu, mewarnai bangkitnya nilai-nilai nasionalisme dan berlanjut pada tahun 1928 dengan bersatunya berbagai kelompok organisasi -khususnya organisasi kepemudaan---mewujudkan suatu gerakan nasionalis sejati melalui Sumpah Pemuda: "Satu Tanah Air, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa " . Angkatan 1908 dan 1928 adalah contoh klasik, bagaimana segolongan cendikia muda dapat menggerakkan kehidupan politik dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat. Isu-isu yang diusungnya seperti kolonialisme dan imperialisme telah membangkitkan semangat nasionalisme Indonesia. Generasi itu memang istimewa; berani menentang kolonialisme dan menyodorkan suatu keadaan lain yakni cita-cita Indonesia Merdeka.
Pada tahun 1908 dan 1928 kaum '!e'pelajar yang bercita-cita Indonesia merdeka membangun nasionalisme melalui pikiran dan cita-cita yang digerakkan dalam organisasi pemuda. Selanjutnya para pemuda tahun 1945-1949 adalah para pemuda pejuang yang membangun nasionalisme melalui tetesan darah dan bau mesiu dalam revolusi kemerdekaan. Revolusi saat itu telah berfungsi membangun nasior,alisme tanpa pandang bulu, revolusi telah menjadi motor penggerak mobilitas sosial yang cepat merasuki seluruh komponen bangsa. Pemuda angkatan 1945 telah membangun nasionalisme melalui romantika perjuangan dan menanamkan sahamnya dalam revolusi kemerdekaan. Demikian pula dengan angkatan 66, angkatan 98 yang
melahirkan reformasi, secara hakiki, nilai-nilai perjuangannya tidak lain adalah untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan sesuai dengan zamannya.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Dalam perjalanan sejarah nasional Indonesia, nasionalisme pada zaman penJajahan baru pada taraf ingin mempunyai negara yang bebas merdeka; meliputi perjuangan untuk kesatuan bangsa. Setelah merdeka, nasionalisme adalah manifestasi kesadaran bernegari' tanpa mengalami tekanan ' dari pihak lain. Sampai seberapa jauh hal ini berkembang, bergantung pada bagaimana penerapan cara berpikir nasional dan bersikap terhadap kesadaran bernegara para warganya. Menapaki perjalanan sejarah kebangkitan nasional Indonesia, maka cara berfikir nasional dalam membangun Indonesia baru di masa depan adalah bagaimana mengutamakan kepentingan kehidupan nasionaL
Peringatan Harkitnas yang ke 103 tahun 2011 ini menjadi penting, karena nilai-nilai kebangsaan, nilai-nilai persatuan dan kesatuan, nilai-nilai kebersamaan yang telah dipelopori oleh para pendahulu kita melalui gerakan "Boedi Oetomo" tersebut, harus dapat dijadikan enerji bagi langkah-Iangkah perjuangan kita kedepan. Kesempatan ini juga sekaligus sebagai renungan dan evaluasi, sejauhmana semangat nasionalisme tersebut terimplementasi dalam setiap potensi, profesi, perilaku, masing-masing individu warganegara Indonesia.
Saudara-saudara sebangsa dan setanah air
Dalam kebebasan berdemokrasi, ke.bebasan berekspresi marilah kita kokohkan karakter Nasional yang merupakan jati diri bangsa, jangan sampai nilai-nilai luhur dari pendahulu kita yang telah tertanam dalam semangat perjuangan kemerdekaan Indonesia hilang begitu saja. Khususnya bagi generasi muda, yang akan menentukan eksistensi bangsa di masa-masa yang akan datang. Semoga semangat Persatuan dan Kesatuan dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia dapat kita pertahankan sepanjang masa sehingga bangsa Indonesia dapat sejajar dengan negara-negara maju lainnya.
Dengan semangat hari Kebangkitan Nasional ke 103 tahun 2011, kita song song Indonesia yang adil, berdemokrasi dan sejahtera.
Demikian, beberapa hal yang dapat saya sampaikan dalam kesempatan memperingati Hari Kebangkitan Nasional tahun 2011 yang berharga ini, mudah-mudahan menjadi perhatian kita bersama .
Terimakasih. Wassalamu'alaikum Warakhmatullahi Wabarokhatuh.

Menteri Komunikasi dan Informatika
TIFATUL SEMBIRING

Wednesday, May 18, 2011

Ketika Seorang Penulis Hebat Meninggal Dunia

Wednesday, May 18, 2011 1 Comments

Sumber : http://edukasi.kompasiana.com

Pagi ini ketika saya membuka sebuah wall dari salah seorang teman di Facebook saya sedikt kaget dan terkejut.Ada sebuah kabar duka yang datang dari seorang sahabat di fb yang bernama Nurul F Huda Full akunnya bisa dilihat di : http://www.facebook.com/Nurul F Huda Full

Terus terang saya tidak begitu kenal dengan mba nurul,hanya karena beliau termasuk aktif menulis (karena seorang penulis ) dan beliau juga rajin membagikan hasil tulisannya yang kemudian menjadi status di fb miliknya.Dari situ saya sedikit mengenal sosok almarhumah ini.Ada beberapa hal yang menarik dari mbak nurul menurut saya. Ini profil singkat beliau :

Seorang Ibu dengan 2 putra/i yang juga single parents.

Menulis 21 judul buku pribadi dan 4 judul buku antologi.

Pernah menjadi kolomnis Batam Pos, Dosen Politeknik.Mengisi Seminar, Pelatihan (Kepenulisan, Wanita, Anak, Keluarga). Tulisan-tulisan beliau di blog bisa dilihat di : http://nurulfhuda.multiply.com/

sisi lain beliau : memiliki kelainan jantung bawaan, seumur hidup harus memakai obat pengencer darah, dan menjadi lelaki yang dicintai meninggalkan dirimu, demi perempuan lain.

Ini beberapa ungkapan duka yang dikirimkan banyak sahabat-sahabat beliau di facebook :

Innalillahi wainna ilaihi raji’un. selamat jalan mbak…engkau orang baik,insya Allah banyak sekali orang yg mencintaimu dan mengiringi perjalananmu,meski mereka takmengenalmu scr langsung.namun tulisan2mu menggugah hati mereka,menginspirasi kami/mereka. kami semua mendoakamu mba. Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa’afihaa wa’fu ‘anhaa. Amien ya Rabb al ‘alamien

Innalillahi wa inna ilaihi roji’un…. Semoga setiap kata yang kau tulis, menjadi penanda atas kebaikanmu selama di dunia, Mbak. Amin.

Inna lillaahi wa inna ilaihi roojiuun..Walau sy tdk mengenalmu.. tp terlihat dlm beberapa tulisanmu, engkau adalah orang yg peduli dan InsyaAllah bermanfaat utk ummat.. Selamat jalan mba Nurul F Huda Full.. semoga ALlah menempatkanmu dlm JannahNya.. Allahummaghfirlahaa Warhamhaa wa’aafihii wa’fu anhaa.. Ya Allah ampunilah segala dosanya.. Rahmatilah ia.. terimalah amal ibadahnya.. dan tempatkan ia dlm surgaMu, serta berikanlah kesabaran kepada keluarga yg ditinggalkan.. amiin.

Innalillahi wa inna ilai roji’un..telang berpulang kerahmatullah, seorang guru, seorang penulis nasional, seorang motifator, seorang sahabat yang selalu perduli dengan lingkungannya, seorang aktivis.. bu Nurul F Huda Full, semoga perjuangan beliau selama ini dijadikan pahala yang berlipat disisinya..

Inna lillahi wa innailaihi roji’un…… Segenap Keluarga Besar Penerbit Proumedia Full mendoakan semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. Aamiin…..

Innalillahi wa innailaihi roji’un, telah berpulang ke rahmatullah kakak, seorang ibu yg menginspirasi banyak orang, semoga amal ibadahnya diterima disisi-Nya.amien

Sedih mba aku mendengar berita ini, tak menyangka begitu cepat ajal menjemput. Manusia tak ada yang tahu jika Sang Khalik sudah memanggil. Selamat jalan mba Nurul….tulisanmu senantiasa menjadi inspirasiku. Maaf aku ndak bisa datang ke Yogya tapi doaku akan mengiringi kepergianmu.

Dari sebuah buku,aku pernah membaca bhw orang yg beruntung adalah yg kedatangannya disambut kebahagiaan dan kepergiannya ditangisi. Dan engkaulah salah satu org yg beruntung itu dik..Doa2 untukmu mengalir deras menuju haribaanNya…tangis kehilangan menyesak di bnyk hati org2 yg mencintaimu.Selamat jalan dik Nurul,we love u,but Allah love u more…


Bahkan seorang sahabat dekat yang juga seorang penulis hebat nasional , Pipiet Senja turut menulis :

Innalillahi wa Inna ilaihi Roji’un…. Telah berpulang ke Rahmatullah :Nurul F Huda 18 mei 2011 pk. 03.15 di RSUD Sardjito Yogyakarta, akan dimakamkan di Purworejo. Selamat jalan, adikku cinta, buku terakhirmu telah kusunting; Hingga Detak Jantungku Berhenti.Karya terakhirmu ini seakan ingin menggemakan; inilah lakon hidupmu, sukaduka, nestapa dengan kelainan jantung bawaan, seumur hidup harus memakai obat pengencer darah, dan lelaki yang dicintai meninggalkan dirimu, demi perempuan lain.Duhai, dindaku cinta, selamat jalan, sampai jumpa bila waktuku tiba#hariberkabung

Begitulah bila seorang yang baik dan juga kebetulan seorang penulis yang hebat meninggalkan dunia untuk selama-lamanya.Maka segala kebaikan dan karyannya selama hidup tetap aakn abdi dan dikenang orang sampai kapanpun jua.

Wednesday, May 11, 2011

SANG JUARA

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments

Bondan Prakoso - Sang Juara (Feat. Fade2Black)

Titz:
Kau luapkan energi terhebatmu
Terangi bumi dengan peluh semangatmu
Hadirkan buih keringat, basuhi raga
Basahi kulit, basahi jiwa, lalu busungkan dada

Lezz:
Keringat adalah hasil…
Jerih payahmu terbayar dengan semangat yang kau ambil
Terbang tinggi menuju awan
Di mana kau bisa lupakan semua lawan

Santoz:
Stiap langkah, stiap jiwa di tiap langkah
Mulai bercerita wakilkan semua mimpi-mimpi yang tenggelam
Siap menantang bumi
Dan..KAU ADALAH PEMENANG!!

Bondan:
Bangunkan, bangkitkan semangat juangmu hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya
Berbanggalah karena kau adalah..SANG JUARA!!
Yeah… SANG JUARA!! SANG JUARA!!
Owh..SANG JUARA!! Yeah… SANG JUARA!!
Buat apa menangis, jika masih ada senyum
Buat apa kau mundur, kawan.. jika hidup berjalan maju
Bila kau terjatuh, sgera bangkit dan bangun
Pusatkan fikiran dan tetap melaju
F ke O dan K ke U..S
FOKUS, konstan! Tetap lihat ke depan, kawan
Genggan erat pegangan, lihatlah titik tuju
Raih pusat sasaran, jadilah nomer satu
Bangun dan bangkitkan semangat juangmu hingga membara!!
Yakinkan, pastikan inilah puncak segalanya

Celoteh Aksara [39]: "SEJENAK RENUNGI SEBUAH JALINAN"

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments



by Norma Keisya Avicenna on Wednesday, May 11, 2011 at 8:32am

Persahabatan adalah suatu rasa…

Aku rasa kamu dan kamu rasa aku…

Seorang sahabat kan kucurkan butiran air yg menjelma menjadi hujan menyiramkan kasih sayang dalam jalinan insan pengikutnya.

Bak gerimis yg ditumpahkan setetes demi setetes dari langit pada bumi yg telah lama mendambakannya

Kering…telah terkikis… sedikit demi sedikit…



Kuucap syukur & terima kasih wahai Sahabat…

Berkat kamu aku jadi tahu makna kehidupan ini

Kau beri ku kepercayaan dan kau hargai aku!

Kau warnai dengan cat keindahan…

walau kadang suatu noda tercipta pada kertas putih lambang PERSAHABATAN kita



Persahabatan tak kan kering oleh sengatan Sang Raja Siang…

Persahabatan adalah rona indah pelangi

sesaat setelah hujan dengan variasi warna & dipuja oleh jiwa yg dapat mengetahui maknanya.

Ketulusan seorang SAHABAT takkan terusik bayu yg menerbangkan payung pelindung diri…

Persahabatan penuh sejuta rasa pada sekian banyak kondisi

Persahabatan akan selalu penuh warna berbeda, bukan hampa tak berasa, tapi kelabu, merah, biru, kuning, & hijaunya kan mengiringi perjalanan waktu persahabatan itu…



Insannya kan dekap & peluk ruh insan lain

Ia akan membelai & menjabat hati serta tangan saat sahabatnya menderu, menangis oleh badai prahara

Hilangkan haru biru dukanya dengan tutur manis hingga ia dapat merasakan senyum tulus penyegar hati yg menghiasi bibirmu, hingga ia dapat tetap percaya & merasakan bahwa kita tetap membawa selimut persahabatan yg menghangatkan

Mencoba sunggingkan kembali senyum hatinya…



Sahabat takkan rela bila sahabatnya terhujam belati atau malah mungkin sahabatnya sendiri yg menancapkan belati itu…sehingga ia merelakannya

TERLUKA…itu pasti !Dan mengerang adalah wajar!

Tapi bila itu sampai terjadi, maka satu yg hanya mungkin kita lakukan

tetap mencintainya walau ia tak lagi ada di samping kita





SAHABAT, ku kan kucurkan keringat yg selalu tulus

Menyiramkan pada kuncup hingga berbunga kasih sayang

karena pengorbanan dalam jalinan ini adalah sesuatu yg membahagiakan bila tanpa dikotori harapan mendapat imbalan



Insan-insan persahabatan takkan terkoyak oleh JARAK pemisah dua jiwa

selama mereka tetap mengibarkan panji persahabatan sejati



SAHABAT…marahilah & tegurlah aku jikalau menurutmu salah, jangan sungkan ataupun ragu karena ku ingin

Allah SWT meridhoi kita semua

Ikatan yg tentunya semoga kan tetap terjaga sampai akhirnya nanti,

kita kembali dipertemukan di masa yg lebih kekal



Wallahu a’lam bishowab…



[Serakan Inspirasi Keisya Avicenna, file yang tersimpan lama sejak kelas 3 SMA. Ntah ini hasil tulisan siapa…(setelah sempat Nung edit)]

Celoteh Aksara [38]: “SAAT AKSARAKU MENSKETSA PELANGI” (remphong_mode:ON)

Wednesday, May 11, 2011 0 Comments




by Norma Keisya Avicenna on Tuesday, May 10, 2011 at 10:42am

Sabtu, 7 Mei 2011

Cerita di Universitas Mata Pena

Agenda seru pagi ini mengikuti pelatihan penulisan artikel di universitas MATA PENA. Dosen yang ngajar hari ini Cek gu Erni Ratna, C. S.Pd. Calon Sarjana Pendidikan hihi…sebagai seorang mahasiswi baru, pagi itu Nung sudah melakukan sedikit kesalahan dengan melanggar nama yang melekat pada dirinya sendiri. Kelas dimulai jam 08.00. Nung terlambat 15an menit lah. Haha…lha mendadak dapat amanah harus kirim email ke salah satu penerbit di Solo. Yasudah, sebelum jalan ke “kampus pena”, Nung nangkring dulu di warnet. Hah, untung pak rektor-nya gak datang. Xixixi…pizz, pak! ^^v. Nung kan biasanya ontime jikalau tiada badai menerjang dan aral melintang.



Mata kuliah unlimited SKS hari ini adalah “nge-gank sama ARTIKEL”. Bu dosen menerangkan dengan sangat runtut bagaimana proses pembuatan artikel di media massa. Mulai dari preparation, checking, dan evaluating. Kalau mau minta yang lengkap, silahkan kontak bu dosen langsung aja yha. Ni tak bagi tips-tips nongol di media dari mbak Niken Setyawati, salah satu redaktur di SOLOPOS (bu dosen juga sempat menyampaikan dan mengulas secara singkat):

1. Aktual

2. Kompetensi

3. Spesifik

4. Berdaging

5. Orisinil

6. Perhatikan Segmen Media

7. Jumlah Karakter

8. Kirim secara Eksklusif

9. Kenalah dengan Editor

10. Bandel



***

“Menculik” Guru Besar, Mas Sakti Wibowo

Nah, perkuliahan usai jam 10.00. Bu dosen harus segera berangkat ke Tegal. Ada pertemuan dinas. Hihi. Jadi delegatorwati FLP Solo Raya ke Upgrading FLP se-Jateng. Selanjutnya, kelas ricuh. Hehe. FLP Pelangi ada 3 orang yang datang. Mas Cowie, Diah Cmut, and Nungma. Dipimpin Wildan, kita membahas mekanisme jarkom MATA PENA. Nung asyik main-main di luar kelas. Ada 2 malaikat kecil, Fatih dan Raffi. Main-main deh sama mereka. Hyaaa, Mas Aris El Durra datang. Bener-bener deh, telatnya parah! Haha. Ada kabar kalau Mas Sakti Wibowo sedang di Solo. Singkat cerita, terpilihlah Wildan yang akan berperan “Menculik Mas Sakti”…^^v



Mas Sakti datang sekitar jam 12.30. Membersamai MATA PENA sampai jam 13.30 lah. Satu jam untuk belajar mengenal, mengeksplorasi, dan menciptakan “KARAKTER”. Dua tips yang beliau berikan diantaranya:

1. Memotret kondisi sekitar

2. Memperdalam teori psikologi manusia



***



Remphong-nya Rapat di Balekambang

Jam 14.00, setelah menempuh perjalanan yang berliku bersama Diah Cmut sampailah kita di Taman Balekambang. Berbekal snack kiloan yang kan menemani kita rapat sesorean. Hihi. Di lokasi sudah ada Mas Aris, Wahab, Wildan, Faqih, dan Hamham. Mas Tyo menyusul kemudian. Banyak kejadian lucu terutama pas ada seekor kijang yang tersepona dengan makanan yang kita bawa. Remphong deh bhook…*)asli, virus alay-nya kepala suku Pelangi dengan cepat mewabah. Hadeh…



Rapat kali ini memutuskan (langsung hasile wae yho, nek tak critakne alurnya secara detail isine gur ngikik thok…) Insya Allah tanggal 4-5 Juni 2011 mau ada upgrading FLP Solo Raya. Nginep pluz outbond di Tawangmangu. Cihuy…bisa naik kuda deh! Lho???



***

Indahnya Kebersamaan Penuh Cinta di Ganesha

Rapat usai jam 15.15. Berpisah deh…Nung dianter Diah Cmut ke GO Mawar. Ada agenda doa bersama adik-adik kelas 6 SD. Seru banget! Endingnya salam-salaman semua tyuz beberapa siswa ngajakin foto bareng. Hikshikshiks… Bu NM pasti merindukan kalian semua!!!



***

Banyak Kejutan Manis di Sabtu Romantis

Alhamdulillah, dapat surprise dari Allah SWT sore itu. Seorang sahabat SMA, Novita, butuh bantuan buat pinjem kartu ATM-ku karna punya dia ketinggalan. Singkat cerita, dengan mobilnya dia menjemput Nungma di GO Mawar dan kita pun ke ATM BNI Slamet Riyadhi buat ambil transferan uang dari keluarganya di Wonogiri. Selanjutnya nganterin adiknya priksa ke dokter kulit di daerah Gemblegan. Setelah selesai priksanya, kita pun menikmati makan malam di kawasan Solo Baru. Angkringan teh pocinya “PAK ITEM”. Maknyuzzz dah, apalagi Nung ditraktir. Hihi…



Banyak dapat SMS yang membahagiakan malam itu. Alhamdulillah, Mbak Thicko juga sudah sampai rumah. Hm, obrolan yang seru dengan sahabat lama. Banyak kabar-kabar mengejutkan dari beberapa teman SMA. Termasuk 2 orang teman yang sempat jadi korban penculikan NII di Jogja. Masya Allah…beberapa kabar ada yang membuat Nungma syok. Benar-benar gak percaya! Ya Rabb, jagalah sahabat-sahabatku itu… Makan malam yang sangat menyenangkan. Nung pulang ke rumah juga diantar Novita. Kebetulan kita juga searah. Sepanjang jalan pun ngobrol terus…^^v



***

KYDEN, Istana 5 Cinta

Alhamdulilah, sekitar jam 20.00 Nung sampai di Istana KYDEN. Malam ini KYDEN lengkap! Ah, banyak cinta malam ini. Sekotak tissue takkan cukup untuk menghapus jejak air mata yang terurai…air mata bahagia!



*-*-*-*-*

Ahad, 8 Mei 2011

MEINIKAH: Menjadi Saksi Bersatunya Dua Hati

Agenda pagi ini SUPERTWIN mau menghadiri walimahan salah seorang sahabat mereka, Ukh. Saras Mat’05. Kostum hari ini kembaran. Cihuy…jam 09.30 kita sudah tiba di lokasi. Bertemu dengan rekan-rekan Mat’05 yang lain. Dengan seragam yang sama tapi berbagai model jahitan. Cakep dah! Ijab qabul berlangsung sangat khidmat. Alhamdulillah, kita bisa menyaksikan prosesi sakral itu dengan sangat dekat. SAH! Barakallahulaka wabaroka’alaika wajama’a bainakuma fiikhoiir…Ekspresi sepasang pengantin baru itu lucu banget. Masih malu-malu gitu. Hihi…semoga menjadi “kebahagiaan yang menular”. Amin.



Pada kesempatan itu, ada satu surprise lagi. Pemberi taushiyah siang itu seorang ustadz yang Nung kenalnya di FB. Alhamdulillah, bisa dipertemukan dengan beliau hari ini. Ust. Asih Sunjoto Putro. Banyak dapat ilmu baru dari beliau dan nasihat2 tentang pernikahan.

The Power of “MANTEN” (ni mah Nung yang ngasih judul. Hihi)

[M]atsinamatan

[A]ntebing rasa/ati

[N]embung

[T]ukon

[E]wuh

[N]ikah…(bagian ini Nung lupita, lha diajak ngobrol tamu yang duduk di sebelah Nung. Ustadz, mohon dikoreksi dong! Hehe…)

Jadi MANTEN itu memang pantas untuk diacungi JEMPOL. Ada singkatannya juga nih:

[J]ejeg

[E]man

[M]udeng

[P]rigel

[O]mber/ sabar

[L]uwes lan loma



Hm, itu beberapa inspirasi yang Nung dapatkan. Terima kasih, ustadz! Alhamdulillah, sangat menginspirasi dan memotivasi.



***



FLP Pelangi #16: Hari ter-REMPHONG Sedunia!

Agenda SUPERTWIN selanjutnya menuju markas FLP Pelangi yang berlokasi di SMP 7 Muhammadiyah. Sampai markas sudah ada Ayu, Mas Cowie, dan kepala suku kang Fachmy lagi berbasket ria. Materi hari ini tentang “KATA TRANSISI ANTAR PARAGRAF”; “DEPERSONALISASI”; dan “ELEMEN KEPENULISAN DI MEDIA MASSA”. Seperti biasa, kita didikte! Dan seperti biasa pula banyak kekonyolan terjadi. Apalagi beberapa hari terakhir ini, sang kepala suku itu kumat akut! Alaynya bikin remphong!!!



Ohya, sepanjang perjalanan ke markas tadi Nung banyak cerita ke Mbak Thicko tentang kebiasaan2 para makhluk di TK Pelangi (kalian tak rasani tjah…xixixi). Dan mbak Thicko ternyata berhasil membuktikannya. Haha. Remphong deh kalian semuaaa…Kelas sore itu dihadiri oleh Bunda Eny, Mbak Eka, Mbak Nury, Ayu’, Diah Cmut, Wien, Mbak Santi, Mbak Amrih, Mas Aris El Durra, Nungma, Mbak Thicko, dan Pethunya. Mas Tyo izin ada ujian, Mbak Ummi Kultum juga izin, Mbak Fu’ah juga. Yang lain kurang tahu…



Pending sholat Ashar, SUPERTWIN main basket. Tyuz foto-foto deh! Hehe. Ayu’ yang jadi korban kenarsisan kita. Jarang-jarang lho Yu’. Hwkwkwk…abubububu! Melayani para fans yang minta foto juga! (Baca: Mbak Santi). Haha…Kelas dilanjutkan lagi dan SUPERTWIN pun kabur dari kelas sekitar jam 15.45 karena harus berangkat ke Stasiun Balapan jam 17.00. Kita berdua balik ke kost tyuz bersiap.



***

Setelah 22 Jam Bersamamu…

Berangkat dari kost jam 16. 50 dan sesampai di Balapan langsung menuju jalur 6 tempat sang ular besi “SENJA UTAMA” parkir sementara. Huaaa, Nung jadi kangen mbolang naik kereta bhoook…Menemani mysupertwin sampai jam 17.40 di dalam kereta. Ni Nung sempat bikin puisi. hehe…



"22 JAM BERSAMAMU"

by Norma Keisya Avicenna on Sunday, May 8, 2011 at 5:27pm



Guratan jingga rona senja menjadi saksi perpisahan raga qt berdua...

Bersama senandung cinta yg kan slalu aku dendangkan untukmu, untuk cita kita..

Untuk impian2 kita



Kuizinkan ular besi ini kembali membawamu

Merengkuh segala indah yg ingin kau raih.

Kurelakan malam mjd penghias bunga2 harapan yg kan terus bersemi dlm hati smp pagi menjelang kembali...



Perpisahan ini hanya sementara, sejatinya kurasakan jiwaku melekat pada jiwamu.

Hatiku tlah berpadu dlm hatimu...

Selamanya kita dekat

Sampai nanti pun kita kan slalu berpeluk erat!



Sematkan slalu semangat dlm lubuk hatimu yg terdalam.

Hingga nanti impianmu kan jadi nyata...

Kan kulihat kau slalu tersenyum bahagia

Bersama cerita2 kita yg tak kan pernah usai mengisahkan cinta yg sederhana!



Doaku slalu ada untukmu.

Harapku slalu dalam hatimu.

Mimpiku tlah bersemayam dlm jiwamu!

Aku titip perjuangan dan impian2ku dlm setiap detak nadi, hela nafas, dan deguban jantung dlm dirimu...



Cintaku, sampai jumpa lg dlm pertemuan jiwa kita yg lebih baik!



~Di dalam kereta senja utama yg kan membawa belahan jiwaku yg lain...17.30 WIB! Jiwaku kini tengah menikmati episode baru yg kan "membuatku lebih"~



***

Aksi Mbolang ke Rumah Sang Ketua FLP Solo Raya, Mbak Asri Istiqomah

Keluar dari Stasiun Balapan, dalam hati Nung pengin banget ikut temen-temen yang pasca writing camp tadi bezuk Mbak Asri di rumahnya. Akhirnya, Nung memutuskan untuk nyusul ke rumah beliau di daerah Kampung Sewu. Ada dua petunjuk yang Nung dapatkan agar bisa sampai di rumah beliau. Dari Akh. Doni dan Akh. Choirul –suami mbak Asri-. Dengan “blue bird”-nya Solo, Nung akhirnya sampai di daerah Kelurahan Kampung Sewu. Cari petunjuk. Ternyata, pos ronda tempat di mana Nung turun tadi itu Rt 04 Rw 06, bukan Rt 03 Rw 06. Nyasar dah…Nung sempat tanya dengan dua bapak-bapak yang ada di daerah itu. Dari beliau Nung disuruh masuk ke gang itu menthog kemudian belok kiri. Nanti tanya-tanya lagi di daerah itu. Haha. Asli, seru banget!



Nung pun jalan mengikuti petunjuk dan hari mulai gelap. Hihi. pas sampai belokan, ada seorang bapak yang tengah duduk di kursi santai depan garasi rumahnya. Nung pun nanya ke beliau, memastikan. Yuhuy, Nung lanjutkan jalan dan akhirnya ketemu sebuah pos ronda. Menurut petunjuk sih, rumah Mbak Asri tu di sebelah utaranya pos ronda. Nung dah celingak-celinguk di situ. Tapi kok gak ada petunjuk yang benar-benar bisa menguatkan kalau rumah yang di utara pos ronda itu rumah Mbak Asri yha? Coz Nung gak liat sepedanya Mas Aris, Mas Dwi, maupun Wien. Akhirnya, Nung jalan melewati rumah itu (sempat menangkap sosok muslimah tengah duduk di kursi, tapi Nung belum yakin kalo itu mbak Asri!).



Nung sempat tanya kepada seorang bapak penjual tahu kupat yang lagi mangkal di dekat perempatan. Nung tanya apakah benar daerah di situ dah masuk kawasan Rt 03 Rw 06. Ternyata benar! Dan akupun tanya ke bapak itu apakah tahu rumah Pak Choirul. Beliau balik nanya, Pak Choirul yang biasa ngelesi itu ya mbak? Aku jawab aja, iya! Ternyata sebuah rumah yang kuduga sebelumnya tadi benar-benar rumah Mbak Asri. Dan seorang muslimah yang sedang duduk di kursi tadi itu yha Mbak Asri. Akhirnya, sampai juga deh… Mbak Asri surprise gitu! Secaraaa gak ada angin gak ada hujan, tiba-tiba Nung “mak pethungul” di rumahnya. Sendirian pula! Beliau kan juga tahu kalau Nung tuh masih trauma naik motor. Hahaha…aksi mbolang, Mbak! Ternyata Mas Aris, Mas Cowie, dan Wien tadi lagi sholat di masjid. Dan tentu saja mereka bertiga pun surprise jiddan setelah mengetahui kehadiranku. Hm, cepat sembuh ya Mbak! Dari rumah Mbak Asri, Nung berhasil merampok sebuah buku (pinjem ding!). Novel karya Mbak Riannawati: “ARVAYUNA”. Tentang poligami gitu. Sip…saatnya belajar dari karya orang-orang terdekat! Terima kasih yha, Mbak!



Pulang dari rumah Mbak Asri, Nung nebeng dik Wien. Sepanjang perjalanan kita menikmati bulan sabit dengan lengkungan senyumannya yang cantik ditemani kerlipan bintang. So romantic beud, dah…

Dua hari penuh cinta!!!

Sampai jumpa di episode selanjutnya yang lebih remphong yhaaa…



[Keisya Avicenna, 9 Mei 2011…”mengabadikan jejak pelangi kehidupan”]