Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label puisiQ. Show all posts
Showing posts with label puisiQ. Show all posts

Wednesday, December 11, 2013

11-12-13, 14:15

Wednesday, December 11, 2013
Waktu terus berjalan.. tak ada yang bisa menahan...
bilangan usia makin bertambah.. seiring pula membuncah amanah..
biduk rumah tangga yang tengah kita bina.. semoga semakin samara dalam ridhaNya..
terus semangat mewujudkan mimpi bersama...
saling menopang dalam suka dan duka...

Dinda semakin mencintai kanda karenaNya...



#SMS ROMANTIS
(11-12-13, jam 14:15)

Sunday, June 30, 2013

AKU BERUNTUNG MENGENALMU

Sunday, June 30, 2013 0 Comments
Hei, aku beruntung mengenalmu 
Tiap detik kau lalui aktivitasmu dengan penuh [A]MANAH 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau [B]ERANI menyatakan impian-impian besarmu 

Aku beruntung mengenalmu 
Senyum membuat hidupmu makin [C]ERIA 

Aku beruntung mengenalmu 
Pada waktu, kau [D]ISIPLIN memanfaatkannya 

 Aku beruntung mengenalmu 
Pada sesama, kau [E]MPATI penuh cinta 

Aku beruntung mengenalmu 
Pada fisikmu, kau selalu menjaganya sehingga [F]IT selalu 

 Aku beruntung mengenalmu 
Kau sosok yang [G]AUL, piawai pada perkembangan dunia 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau [H]IJABer yang istiqomah setiap waktu 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau pribadi yang sangat [I]NSPIRATIF 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau [J]UJUR menilai dirimu 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau [K]OMITMEN pada setiap janji dan ucapanmu 

Aku beruntung mengenalmu 
Tak pernah absen tuk [L]ATIHAN mengasah bakatmu 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau pribadi [M]AGNETIS yang sangat supel

 Aku beruntung mengenalmu 
Kau selalu berusaha menjaga [N]IAT hanya karenaNya 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau diri yang [O]PTIMIS dan pantang menyerah 

Aku beruntung mengenalmu 
[P]ERCAYA DIRI menjadi sahabatmu menapaki hari-hari 

Aku beruntung mengenalmu 
Cita-citamu ingin lahirkan generasi [Q]UR’ANI 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau [R]AMAH, pandai bergaul dengan siapapun 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau pribadi yang tak lelah merangkai [S]YUKUR 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau hamba yang [T]AWADHU’, pantang riya’ atau berbangga diri 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau sosok yang [U]NIK dan menarik 

Aku beruntung mengenalmu 
Menatap masa depan dengan [V]ISIONER, itulah dirimu 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau penuh [W]IBAWA, namun bersahaja 

Aku beruntung mengenalmu 
Kau pribadi yang [X]-TRA ORDINARY, pribadi luar baisa! 

Aku beruntung mengenalmu 
Karena [Z]IKRUL MAUT menjadi keseharianmu 

 Aku beruntung mengenalmu, duhai diriku... 
 ***

 # Sebuah puisi afirmasi kontemplatif. Puisi yang bertujuan mengajak setiap orang untuk lebih mengenal dan mencintai dirinya sendiri... Karena ketika kita mengenal diri kita, maka kita akan lebih mengenal Rabb kita.
Insya Allah puisi ini menjadi bagian dari buku single kedua saya...
Mohon doa ya semoga segera terbit!

 Aisya Avicenna

Friday, May 20, 2011

Kebangkitan Jiwa

Friday, May 20, 2011 0 Comments
Titian waktu beranjak menjemput pagi
Bernyanyi rindu bersama deburan hati yang terisak
Kupungut bingkai-bingkai kata yang terlewat
Seraya mencari pekatnya noda untuk dibersihkan
Sungguh, kekhilafan ini terlalu banyak untuk dikalkulasikan
Kuresapi setiap hela nafas ini
Ternyata, aku kerap tak bersyukur pada-Mu, ya Ilahi Rabbi….
Kuraba raga ini...
Ternyata, aku jarang khusyuk menyembah di hadapan-Mu, ya Rabbi….
Kurasakan noda semakin pekat menemani kepingan hati yang berontak
Hati yang mendamba kesejukan...
Hati yang mengiba kelembutan...
Hati yang merindu sandaran...
Kubiarkan jiwa ini meronta di pekatnya malam
Aku memanjakannya dengan jamuan-Mu di sepertiga malam
Biarkan hidayah-Nya menyadarkan
Hamba pasrah, ya Ilahi Rabbi
Pasrah dengan semua ketentuan-Mu…
Hamba merintih di hadapan-Mu, ya Allah
Memohon ampunan dan cinta yang dirindukan para mujahid….
Hamba merindui-Mu, ya Ilahi Rabbi…
Merindukan pertemuan dengan-Mu dan Rasul-Mu tercinta…
Izinkan agar langkah kaki ini menjadi berkah buatku
Sebab telah banyak waktu yang terbuang di antara pusaran fatamorgana…
Aku menanti waktu ketika kemenangan abadi menjemputku
Aku merindu ketika jiwa ini menangis dan merintih karena mengingat-Mu…
Aku ingin bangkit kembali menjadi pribadi yang baru

Kontemplasi sepertiga malam
Hmm, selamat hari KEBANGKITAN NASIONAL!!!
Jakarta, 20 Mei 2011_04:21
Aisya Avicenna

Tuesday, May 03, 2011

Kumpulan Puisi untuk HIMATIKA

Tuesday, May 03, 2011 1 Comments

HIMATIKA = Himpunan Mahasiswa Matematika
(3 Mei 1997 – 3 Mei 2011)

***
SEBUAH PERJALANAN
Hari ini ku hanya ingin berbagi cerita dengan syahdunya pagi
Mencoba memecah kesunyian dengan jeritan hati
Hari ini terasa begitu indah buatku
Teringat kembali sebuah perjalanan yang telah kutempuh
Melewati sebuah jalan lurus dan berliku
Meski liku perjalanan itu terasa berat untuk bisa kulalui sendiri
Namun ternyata ku tak sendiri
Aku bersamamu
Kita pernah merajut kisah bersama
Saat ini pun masih…
Bersamamu dulu ku pernah tersenyum
Meski tak jarang buliran bening kerap mengalir di pipi
Saat ku terjatuh dan tak mampu berdiri
Engkau hadir mengulurkan tangan persahabatanmu
Bersama mereka yang menjadi satu bagianmu
Kini…
Kembali kita mengenang arti hadirmu
Sudah berapa banyak sejarah yang tlah tertoreh
Dalam ruang kenang mereka
Dalam rongga hati mereka
Untukmu HIMATIKA..
Empat belas tahun telah mampu menempamu
Menjadi bagian yang bermakna
Bagiku, kau, dan mereka
***
SEPARUH MASA

SEPARUH MASA, menatap wajah malam selalu jauh tanpa berujung batas dan siang yang menyilaukan seperti mendekap jiwa-jiwa nestapa.
SEPARUH MASA, laksana sebuah kapal yang berhenti mengarungi samudera karena layar kehidupannya teramuk badai berhari-hari dan dayung-dayung langkahnya patah menghujam batu karang.
SEPARUH MASA, seperti ketulusan menulis dari palung jiwa dan lubuk hati terdalam, tapi engkau jadikan ketidakberdayaan mengakhiri semai-semainya dengan kelayuan.
SEPARUH MASA, menghantarkanku pada sebuah kisah sahabat-sahabat terpilih yang selalu menemani menjelajahi waktu, meniti pahit manis hidup, menjadi lentera penerang gelapku, dan menjadi inspirasi setiap langkahku.
SEPARUH MASA, telah melewati sebuah cerita yang berakhir dengan indah, separuh masa ini bagai melangkah dengan harap dan terbang bebas memecah cakrawala
SEPARUH MASA, bersamamu HIMATIKA, telah kutemukan siapa sejatinya diri ini.
Terima kasih untuk SEPARUH MASA yang tak tergantikan ini.
***
SELAMAT ULANG TAHUN…

Senja kembali melukiskan jalinan dalam ingatanku
Episode hidup yang tak pernah terangkai sebelumnya
Lama ku tertegun dalam diam
Apakah ini nyata adanya?
Mungkinkah semua kan kembali terulang?
Agar ku mampu mengganti salahku yang lalu
Tuk mengukir kisah tanpa sayatan luka

Untukmu yang dulu dan kini mengisi hariku
Langkah perjuangan kita menjadi saksi terpautnya hati
Asa dalam diri terpatri tuk wujudkan mimpi
Nikmati hari dengan penuh kebersamaan
Gema membahana iringi persahabatan

Tuk sebuah nama yang ada di hati ini
Akan kukenang dirimu sampai nanti
Harapan tak kan jua terhenti
Untuk sebuah kisah yang takkan pernah terganti
Nyata hariku takkan berarti jika tak menjadi bagian darimu…. HIMATIKA
***

EMPAT MUSIM BERSAMAMU

Musim pertama,
Daun-daun menghijau…
Sesejuk hati kala kau menyapa
Aku hadir di sini
Ada pertemuan yang terjadi
Musim pertama, hadirkan berjuta asa
Musim pertama, rangkaikan berjuta mimpi

Musim kedua
Kaca itu jatuh.. pecah berkeping-keping
Selaksa hati yang remuk redam
Aku terpaku.. apakah ini nyata adanya??
Aku ingin pergi darimu‼!
Menjauh dan tinggalkan ini semua..
Tapi apa daya, mimpi tak jadi nyata
Musim kedua, kulalui dengan sayap-sayap kerapuhan
Musim kedua, ku sendiri dalam penyesalan

Musim ketiga
Debur ombak masih setia membentur karang
Terkikis walau tak sampai habis
Aku masih termangu..
Inikah sahabatku yang dulu?
Saat musim pertama kita bersama..
Kini tak sering sapa
Musim ketiga, kutemukan arti sahabat sejati
Musim ketiga, kurajut kembali benang senja sejukkan jiwa

Musim keempat
Matahari bersinar di mata hati
Hadirkan semangat kuatkan tekad
Satu persatu mimpi terwujud nyata
Ritme perjuangan bernada cinta
Walau galau mendera
Inikah akhir kisah kita?
Musim keempat, musim terakhirku bersamamu
Musim keempat, goreskan lukisan di kanvas hatiku

Bersamamu… Empat musim telah kita lewati bersama
Bersamamu… Empat musim telah tinggalkan kenangan tak terlupa
Bersamamu… Empat musim telah mengajarkanku arti semuanya…
Untukmu.. kupersembahkan empat belas tangkai mawar…
Biarkan harumnya sejukkan hatimu
Biarkan warnanya cerahkan jiwamu
Biarkan durinya kuatkan dirimu…
Untukmu HIMATIKA, terima kasih untuk empat musim kebersamaan kita..
Kan ku kenang kisah ini… dahulu, kini, dan nanti…
***
Etika Suryandari, S.Si (mantan pemilik NIM M0105037)
Beberapa amanah di HIMATIKA (Himpunan Mahasiswa FMIPA UNS) :
1.Sekretaris Bidang Opini dan Media tahun 2006
2.Ketua Bidang Media Informasi, Apresiasi, dan Kreasi Mahasiswa tahun 2007 
3.Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) tahun 2008
4. Pengelola Majalah LINIER (2007-2008)
***
Jakarta, 030511
Mengenang saat-saat bersama HIMATIKA
Aisya Avicenna

Thursday, January 20, 2011

Saat Statusku : T_T

Thursday, January 20, 2011 2 Comments

Ada rasa letih yang teramat sangat
Rasa lelah yang berat
Merasuki jiwa yang penat
Dalam gejolak hidup yang pekat
Purnama menghias malam
Ku coba mengurai penat
Di hadapan Sang Penguasa alam
Ku memohon dengan sangat
Butiran air berjatuhan tak terkira
Tenggelam dalam alunan rasa
Berharap ampunan menyapa
Menghapus dosa yang menganga
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman,
"Berimanlah kamu kepada Tuhanmu";
Maka kamipun beriman.
Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami
Hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan...
wafatkanlah kami beserta orang-orang yang berbakti.
Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat.
"Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji." (QS.Ali-Imran (3): 193-194)
Akupun terdiam dalam sepi
Sesepi malam yang sunyi
Dengan butiran deras air mata
Membasahi jiwa yang nestapa

Saat statusku : T_T, Jakarta 19 Januari 2011

Saat kezaliman merajalela & mata keadilan telah buta, satu-satunya kekuatan yang dimiliki oleh orang-orang lemah dan terzalimi adalah do'a. Di tangan mereka, do'a lebih tajam dari pedang dan lebih hebat dari pasukan bersenjata..

Tuesday, January 18, 2011

Engkau Penulis yang Mana?

Tuesday, January 18, 2011 0 Comments
by Bambang Trim on Saturday, January 15, 2011 at 6:22am



Ada penulis pena terlena
: setiap saat asyik berkarya
Selalu lupa pada pembaca
Merasa karya enak dibaca

Ada penulis pena perdana
: suatu saat menghasilkan karya
Setelah itu tak terdengar nama
Karya pertama dan satu-satunya

Ada penulis pena terpana
: setiap saat asyik bertanya
Mengumpulkan karya sejumlah penulis ternama
Tapi hanya terbuai angan belaka

Ada penulis pena merana
: setiap saat mengeluh menderita
Beridealisme tanpa rencana
Menulis tak dihargai semestinya

Ada penulis pena durjana
: setiap saat mencari celah
Plagiat karya berpuluh jumlah
Naskah orang dibubuhi namanya

Ada penulis pena berdana
: takdir kadang tertolak naskahnya
Terpikat penerbitan swakelola
Menerbitkan sendiri siapa sangka

Ada penulis pena kelana
: setiap saat entah pergi kemana
Backpacker sebutan mengena
Menulis di mana saja dan apa saja

Ada penulis pena bahana
: setiap saat menajamkan karya
Tidak berkompromi dengan kualitas rendah
Menulis naskah mengejutkan dunia

Ada penulis pena bermakna
: setiap saat merenungi cinta
Mengikat makna amat sempurna
Karyanya mulia bertenaga

Engkau penulis yang mana?
Aku penulis pena bukan apa-apa, Na.


untuk para "pendekar penulis" dan Na
:: Bambang Trim

Colomadu, 16 Januari 2011

Tuesday, January 11, 2011

Inginku Kau Tahu

Tuesday, January 11, 2011 1 Comments

melodi perjalanan

Inginku kau tahu
Kau tak datang begitu saja
Kau hadir atas kehendak dari-Nya
Jauh sebelum aku menyapa dunia
Sudah ada namamu di buku catatan-Nya

Dugamu aku tak melihat harta?
Inginku kau tahu, aku pun menilainya
Bukan pada banyaknya, tetapi pada jalan apa engkau mengusahakannya
Pada sebijak apa engkau membelanjakannya,
Pada sebaik apa engkau laksanakan tanggung jawab dalam meraihnya

Sangkamu aku tak memandang kedudukan?
Inginku kau tahu, aku tentu melihatnya
Bukan pada ketinggiannya, tetapi pada kemaslahatanmu bagi umat
Pada bagaimana kau menjadi contoh kebaikan
Pada bagaimana perilakumu mengilhamkan ukhuwwah dan kedamaian…

Pikirmu aku tak melihat silsilah keluarga?
Inginku kau tahu, aku pun akan melihatnya
Bukan pada kedudukan keluargamu yang terhormat
Tapi pada rasa hormatmu akan kedudukan mereka
Mereka yang telah membuatmu seperti kini adanya

Sangkamu aku tak pandang indah rupa?
Inginku kau tahu, tentu aku juga menimbangnya
Bukan pada indah perwujudannya, tetapi pada kilau cahaya wudhu yang terpancar darinya
Pada secerah apa ia ketika bertabur tindakan mulia
Pada semuram apa ia ketika tiada sadar terjejak lalai jiwa raga…

Dan jika kurangkum semua
Dari segala yang kutatap lewat senyap
Inginku kau tahu, ku hanya ingin mencari penggambaran akhlakmu
Untuk kemudian kurangkum doa pengharapan dalam diam
Atas seorang imam
Bagi dunia dan akhiratku…

Rabbi habli zaujan shalehan...
Aamiin Ya Rabbal ‘alamiin...

Referensi : sebuah tulisan berjudul “Untuk Kau Tahu” dari dakwatuna.com
Dalam rintik hujan yang menyapa pagi ibukota,
REDZone, 11012011_05:22
Aisya Avicenna

Wednesday, January 05, 2011

Hei, Bersabarlah...

Wednesday, January 05, 2011 0 Comments
Hei, bersabarlah…
Sepahit apapun getir kehidupan yang kau rasa
Sesakit apapun luka yang kau derita
Sesusah apapun jalan yang kau telusuri
Tegarlah, seperti karang di lautan yang tak tergoyahkan riak gelombang

Hei, bersabarlah…
Ada banyak orang di sampingmu yang kan menghapus air matamu
Ada banyak orang yang menemanimu mengusir sepimu
Ada banyak orang yang senantiasa menjaga bintang-bintangmu
Ada banyak orang yang selalu menjadi dermaga jiwamu

Hei, bersabarlah…
Perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya
Tapi awal perjalanan tuk merangkai cerita baru
Kesedihan bukanlah gundukan tanah yang akan mengubur hati
Tapi perkasa langit yang akan menjunjungnya

Hei, bersabarlah…
Tak perlu takut…
Cengkeramlah congkaknya matahari dalam genggaman teduhnya rembulan
Meski bintang-bintang telah terkoyak bersama luka

Hei, bersabarlah…
Tak perlu risau…
Yakinlah, suatu ketika akan kau temukan bersama takdir-Nya
Dalam dekapan kedamaian dan cinta kasih-NYA…

Di sela-sela lembur di kantor
Jakarta, 5 Januari 2011_19:13

Wednesday, December 22, 2010

Lukisan Cinta untuk Bunda

Wednesday, December 22, 2010 0 Comments
Dua puluh tiga tahun silam...
Lunglai
Tubuhnya lemah terkulai
Sisa butiran keringat masih tampak berkilau di dahinya
Perjuangan hidup mati menggadaikan nyawa baru saja berakhir
Semburat pucat di wajah pun perlahan lenyap
Senyumnya mengembang
Bibirnya melafadzkan hamdalah
Tak lama, dua sosok mungil itu ada di hadapan
Dipeluknya bergantian dengan segenap kehangatan kasih sayang
Padahal dirinya masih tampak letih
Matanya berbinar-binar bahagia
Tak henti-henti menyapa buah hati tercinta
Kembar
Luar biasa bahagia rasanya
Tetes air bening pun mengalir dari sudut mata
Air mata bahagia
Bagai melepas kerinduan yang teramat dalam
Pipi yang masih kemerah-merahan itu dicium
Dua kepala mungil dibelai dengan manja
Bayi kembar itu sedikit menggeliat
Subhanallah, betapa indahnya ciptaan-Mu, ya Rabb..
Lirih hatinya berkata saat menatap sang buah hati
Dua pasang mata itu memang belum bisa melihat dengan sempurna
Namun batin kedua bayi merah itu meyakini
Mereka berada di tangan seseorang yang sangat mencintai
Aura cinta memancar dari kedalaman jiwa
Menyelimuti sang buah hati yang baru saja menyapa dunia
Dengan lengkingan tangis memecah sunyi
Indah… bahkan teramat indah!
Bunda tak pernah kenal lelah menjaga dan menyayangi
Bunda jua yang mengajarkan makna kasih sayang dan cinta sejati
Bunda bagaikan pelabuhan cinta
Senyum kesabarannya selalu menjadi penawar resah, gundah bahkan amarah
Cinta Bunda memang cinta yang sangat indah
Kini...
Dua puluh tiga tahun pun berlalu setelah bayi kembar itu menyapa dunia
Jemari itu tak lagi lentik
Kulitnya pun kunjung keriput
Namun tak pernah cinta luruh dari dirinya
Disemainya doa hanya untuk Ananda tercinta
Selalu di setiap waktu
Terima kasih Ananda haturkan tuk Bunda tercinta
Sungguh tiada mampu Ananda membalas segala jasa
Mungkin hanya ini kuasa Ananda tuk lukiskan cinta
Melalui rangkaian kata yang terpahat menjadi karya

Aisya Avicenna

Tuesday, December 21, 2010

Sesal yang (Semoga) Berguna

Tuesday, December 21, 2010 0 Comments
Pekerjaan sudah selesai, mau pulang tapi kalau jam segini nanggung! Bisa nggak dapat Maghrib. Akhirnya mendengarkan nasyid dan menulis... Salah satu nasyid favorit yang didengar adalah nasyid berikut ini...

Sering kumerasa bertakwa pada-Mu
Tapi itu hanya perasaan saja
Sering ku berdosa pada-Mu Illahi
Tapi sering ku mengingkarinya
Seringku mengingat cinta-Mu Illahi, tapi sering ku menjauhinya
Seringku terlena dengan dunia ini..
Hingga menjadi hamba yang merugi..
Hari demi hari terus kulalui
Dalam keadaan sepinya hati ini
Ku mengharap cinta Illahi
Dapat bersemi di hati
Hari ini kuingin berubah
Ke arah yang lebih baik lagi…
Ku akan mengabdi pada Illahi
Agar cinta-Mu terus di hati..
(Sesal – Heru Herdiana)

***

Senja pergi, gelap datang menjelma malam
Di keheningan dengan jeritan doa
Mengerang penyesalan mencurahkan hati kepada-Nya
Meminta ampunan ketika malam telah lengang
Di relung kesunyian bersama penyesalan di dasar jiwa yang pasrah
Penuh keharuan yang menyesak dada
Menanti keabadian ampunan-Nya di ruang penyesalan
Yang memuat segala keindahan harapan yang telah melalaikan
Hati terlena dalam buaian nafsu yang membelenggu
Dalam kenangan yang membekas
Di malam ini kuletakkan tangan di atas penyesalan
Yang telah lama terpendam di jiwa
Melingkupi relung hati
Yang tenggelam di dasar kalbu yang sunyi
Malam penyesalan
Untuk kusingkapkan segala dosa
Menyerahkan jiwa ragaku
Sambil mengulurkan kedua tangan
Mengharap berada dalam genggaman-Mu
Karena hanya dalam kuasa-Mu
Aku menuju keheningan yang abadi

Menjelang Maghrib @ My Office
Aisya Avicenna

Wednesday, December 08, 2010

CINTA YANG SEMPURNA

Wednesday, December 08, 2010 0 Comments

Kutemukan mozaik cinta-Nya dalam derai tasbih Asmaul Husna
Dikala syahdu qolbu mendaras firman-Nya
Begitu lembuuut… tapi kuat meyakinkan
Getaranmu teramat dekat wahai Belahan Jiwa
Meski tak kulihat jelas dimata…

Haqqul Yakin engkau ada
Hati amat yakin jaauuuh sebelum berjumpa..
Jauh sebelum bersapa..
Keyakinan telah mematahkan segala bimbang dan kelemahan
Keyakinan telah menghempaskan segala keputusasaan
Keyakinan telah menepis segala kecurigaan
Keyakinan telah membekukan beribu tanyaku dalam kemantapan
Keyakinan itu jualah yang telah membawa jejak langkah kita menapak sejalan

Kehadiranmu adalah bias cinta-Nya yang sempurna
Dan kau adalah keajaiban yang kupesan itu… lama sebelum mengenal cinta
Kau adalah separuh ruhku yang terpisah.. nan jaauuuh disana
Berkelana mengukir jejak langkah masing-masing… untuk berjumpa di suatu masa

Menantimu adalah Rahasia Rabb Semesta
Ternyata kau tak harus letih kucari
Tapi kau telah dipilih Allah untukku jauh sebelum tercipta hari
Dengan keagungan Cinta Sang Maha Cinta
Pertemuan barokah itu terasa begitu…
SEMPURNA

[Tausyah Ustadz Syatori Daarush Sholihat Yogyakarta]




Tuesday, October 12, 2010

Untaian Doa

Tuesday, October 12, 2010 1 Comments
Ya Allah
Tak ada satupun debu yang terbang tanpa izin-Mu
Tak ada satupun daun yang gugur tanpa izin-Mu
Tak ada setetes embun yang jatuh tanpa izin-Mu
Tak ada satu manusiapun yang lahir ke dunia ini tanpa izin-Mu
Tak ada jantung yang berdenyut tanpa izin-Mu
Tak ada paru-paru yang berdegup tanpa kuasa-Mu
Tak ada manusia yang mendapat hidayah tanpa kehendak-Mu

Ya Allah
Engkau yang menggerakkan kami
Engkau yang menggerakkan tangan dan kaki kami
Engkau yang menggerakkan semua jantung
Karena itu ya Allah
Engkau mengetahui
Apabila ada tiga yang keempat adalah Engkau
Apabila ada lima yang keenam adalah Engkau


Ya Allah kami rundukkan kepala kami
Kami berdoa memohon pada Engkau ya Allah
Agar Engkau memberi hidayah kepada kami

Ya Allah
Berilah kebaikan di awal hidup kami
Di tengah hidup kami
Di akhir hidup kami
Ya Allah wafatkan kami dalam keadaan Islam
Dan kumpulkan kami dengan orang –orang yang shaleh

Ya Allah
Kami manusia
Yang hina di hadapan-Mu
Engkau yang mengetahui siapa diri kami
Engkau mengetahui apa yang kami lakukan
Yang tidak diketahui oleh ayah dan ibu
Engkau mengetahui diri kami
Yang tidak diketahui oleh adik dan kakak kami
Engkau mengetahui diri kami
Yang tidak diketahui oleh suami/istri kami
Tapi Engkau ya Allah tahu siapa kami
Tapi Engkau memberi kami kesempatan
Hingga Engkau tutupi semua aib – aib kami


Ya Allah
Kami rundukkan kepala kami
Kami berdoa dengan sepenuh hati
Kami meminta
Agar Engkau memberi kesempatan
Agar hati kami diberi keyakinan seperti Musa
Agar hati kami diberi keyakinan seperti Ibrahim
Agar hati kami diberi keyakinan seperti Nabi Muhammad
Agar hati kami dipenuhi keyakinan akan Engkau ya Allah
Agar kita hanya mengenal-Mu sepenuh hati

Ya Allah beri kami kebaikan di dunia
Beri kami kebaikan di akherat
Engkaulah pemilik segala kebaikan

Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin

Monday, May 03, 2010

Kumpulan Puisi untuk HIMATIKA

Monday, May 03, 2010 0 Comments

HIMATIKA = Himpunan Mahasiswa Matematika
(3 Mei 1997 – 3 Mei 2010
)

***
SEBUAH PERJALANAN

Hari ini ku hanya ingin berbagi cerita dengan syahdunya pagi
Mencoba memecah kesunyian dengan jeritan hati
Hari ini terasa begitu indah buatku
Teringat kembali sebuah perjalanan yang telah kutempuh
Melewati sebuah jalan lurus dan berliku
Meski liku perjalanan itu terasa berat untuk bisa kulalui sendiri

Namun ternyata ku tak sendiri
Aku bersamamu

Kita pernah merajut kisah bersama
Saat ini pun masih…
Bersamamu dulu ku pernah tersenyum
Meski tak jarang buliran bening kerap mengalir di pipi
Saat ku terjatuh dan tak mampu berdiri
Engkau hadir mengulurkan tangan persahabatanmu
Bersama mereka yang menjadi satu bagianmu
Kini…
Kembali kita mengenang arti hadirmu
Sudah berapa banyak sejarah yang tlah tertoreh
Dalam ruang kenang mereka
Dalam rongga hati mereka
Untukmu HIMATIKA..
Tiga belas tahun telah mampu menempamu
Menjadi bagian yang bermakna
Bagiku, kau, dan mereka
***
SEPARUH MASA

SEPARUH MASA, menatap wajah malam selalu jauh tanpa berujung batas dan siang yang menyilaukan seperti mendekap jiwa-jiwa nestapa.
SEPARUH MASA, laksana sebuah kapal yang berhenti mengarungi samudera karena layar kehidupannya teramuk badai berhari-hari dan dayung-dayung langkahnya patah menghujam batu karang.
SEPARUH MASA, seperti ketulusan menulis dari palung jiwa dan lubuk hati terdalam, tapi engkau jadikan ketidakberdayaan mengakhiri semai-semainya dengan kelayuan.
SEPARUH MASA, menghantarkanku pada sebuah kisah sahabat-sahabat terpilih yang selalu menemani menjelajahi waktu, meniti pahit manis hidup, menjadi lentera penerang gelapku, dan menjadi inspirasi setiap langkahku.
SEPARUH MASA, telah melewati sebuah cerita yang berakhir dengan indah, separuh masa ini bagai melangkah dengan harap dan terbang bebas memecah cakrawala
SEPARUH MASA, bersamamu HIMATIKA, telah kutemukan siapa sejatinya diri ini.
Terima kasih untuk SEPARUH MASA yang tak tergantikan ini.
***
SELAMAT ULANG TAHUN…

Senja kembali melukiskan jalinan dalam ingatanku
Episode hidup yang tak pernah terangkai sebelumnya
Lama ku tertegun dalam diam
Apakah ini nyata adanya?
Mungkinkah semua kan kembali terulang?
Agar ku mampu mengganti salahku yang lalu
Tuk mengukir kisah tanpa sayatan luka

Untukmu yang dulu dan kini mengisi hariku
Langkah perjuangan kita menjadi saksi terpautnya hati
Asa dalam diri terpatri tuk wujudkan mimpi
Nikmati hari dengan penuh kebersamaan
Gema membahana iringi persahabatan

Tuk sebuah nama yang ada di hati ini
Akan kukenang dirimu sampai nanti
Harapan tak kan jua terhenti
Untuk sebuah kisah yang takkan pernah terganti
Nyata hariku takkan berarti jika tak menjadi bagian darimu…. HIMATIKA
***

EMPAT MUSIM BERSAMAMU

Musim pertama,

Daun-daun menghijau…
Sesejuk hati kala kau menyapa
Aku hadir di sini
Ada pertemuan yang terjadi
Musim pertama, hadirkan berjuta asa
Musim pertama, rangkaikan berjuta mimpi

Musim kedua
Kaca itu jatuh.. pecah berkeping-keping
Selaksa hati yang remuk redam
Aku terpaku.. apakah ini nyata adanya??
Aku ingin pergi darimu‼!
Menjauh dan tinggalkan ini semua..
Tapi apa daya, mimpi tak jadi nyata
Musim kedua, kulalui dengan sayap-sayap kerapuhan
Musim kedua, ku sendiri dalam penyesalan

Musim ketiga
Debur ombak masih setia membentur karang
Terkikis walau tak sampai habis
Aku masih termangu..
Inikah sahabatku yang dulu?
Saat musim pertama kita bersama..
Kini tak sering sapa
Musim ketiga, kutemukan arti sahabat sejati
Musim ketiga, kurajut kembali benang senja sejukkan jiwa

Musim keempat
Matahari bersinar di mata hati
Hadirkan semangat kuatkan tekad
Satu persatu mimpi terwujud nyata
Ritme perjuangan bernada cinta
Walau galau mendera
Inikah akhir kisah kita?
Musim keempat, musim terakhirku bersamamu
Musim keempat, goreskan lukisan di kanvas hatiku

Bersamamu… Empat musim telah kita lewati bersama
Bersamamu… Empat musim telah tinggalkan kenangan tak terlupa
Bersamamu… Empat musim telah mengajarkanku arti semuanya…
Untukmu.. kupersembahkan tiga belas tangkai mawar…
Biarkan harumnya sejukkan hatimu
Biarkan warnanya cerahkan jiwamu
Biarkan durinya kuatkan dirimu…
Untukmu HIMATIKA, terima kasih untuk empat musim kebersamaan kita..
Kan ku kenang kisah ini… dahulu, kini, dan nanti…
***
Etika Suryandari, S.Si (mantan pemilik NIM M0105037) Beberapa amanah di HIMATIKA (Himpunan Mahasiswa FMIPA UNS) : 1.Sekretaris Bidang Opini dan Media tahun 2006 2.Ketua Bidang Media Informasi, Apresiasi, dan Kreasi Mahasiswa tahun 2007 3.Sekretaris Badan Pertimbangan Organisasi (BPO) tahun 2008
***
Jakarta, 030410_05:18
Mengenang saat-saat bersama HIMATIKA
Aisya Avicenna

Senja Bersenandung Ar Rahman

Monday, May 03, 2010 0 Comments

Sebait kisah masa lalu
Melintas di benakku
Saat kuingat suatu senja
Menyimpan lembaran cerita
Indah..

Kala itu..
Jingga terlukis manis di ufuk barat
Sahut-sahutan panggilan sholat
Tak terkecuali di mushola itu
Sholat Maghrib ditegakkan
Lantunan Ar Rahman terdengar menawan
Syahdu…
Menembus dinding bersekat kayu…
Membahana menelusup rongga-rongga jiwa
“Maka nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?”

Sawangan, 230310_11:45
(Di sela-sela diklat prajabatan)
Aisya Avicenna

Saturday, May 01, 2010

Bunga yang Cantik itu Kau, Saudariku…

Saturday, May 01, 2010 0 Comments

"Harta yang paling berharga di dunia adalah wanita yang solehah." (H.R. Muslim)

Wanita ibarat bunga...
Cantik indahnya pada pandangan mata hanya sementara...
Yang kekal menjadi pujaan manusia, hanyalah wanita yang mulia akhlaknya...
Karena akhlaq wanita ibarat bunga...
Tiada guna berwajah cantik tetapi akhlaq buruk...
Tiada guna juga berwajah cantik tetapi hati kosong dari ilmu...

Ibarat bunga..
Ada yang cantik bila dipandang tetapi tidak enak baunya...
Ada pula yang kurang menarik dan baunya juga kurang menyenangkan...
Ada juga bunga yang tidak menarik pada pandangan mata kasar..
Tetapi bila dihalusi dengan mata hati, ternyata amat tinggi nilainya....

Wanita adalah makhluk Allah yang amat istimewa.
Kemuliaan dan keruntuhan sesuatu bangsa terletak di tangan wanita.
Allah telah menetapkan hukumNya atas mereka…
Karena itulah...

Sebagai anak, dia menjadi anak yang sholihah...
Sebagai remaja, dia akan menjadi remaja yang bersemangat...
Sebagai isteri, dia menjadi isteri yang menyenangkan dan menenangkan hati suaminya...
Sebagai ibu, dia akan mendidik anaknya dengan penuh kasih sayang...
Dan pastinya sebagai hamba Allah, dia akan menjadi hamba yang tunduk dan menyerah diri hanya kepada-Nya.
Ayo Saudariku… mewangilah sampai ke SURGA!!!

Jakarta, 300410_02:19
Aisya Avicenna

Wednesday, April 28, 2010

Kecewa???

Wednesday, April 28, 2010 0 Comments

Ketika kita berharap banyak pada manusia, bisa jadi kita akan banyak kecewa... berharaplah sebanyak-banyaknya pada Allah, karena skenario Allah tak pernah mengecewakan

Jakarta, 280410_11:23
Aisya Avicenna

Tuesday, April 27, 2010

Inspirasi Senja

Tuesday, April 27, 2010 0 Comments

Bukan berapa banyak buku yang sudah diterbitkan atau best seller, tapi berapa banyak orang yang tergerak dan terinspirasi dari tulisan-tulisan yang dihasilkan


Jakarta, 270410_17:17

(Aisya Avicenna)

Monday, April 26, 2010

Kado Special

Monday, April 26, 2010 0 Comments

Selamat Hari Lahir


Awan Berarak Ceria
Tiada Titisan Hujan
Pohon Melambai
Tanda Sokongan

Kususuri Perjalanan
Bertemankan Senyuman
Di Hari Lahirmu
Sahabatku
...

Dedaun Berguguran
Membuktikan Kedewasaan
Walau Tanpa Madah Dan Hadiah
Namun Cukup Bagiku
Sekadar Ucapan

Selamat Hari Lahir
Iringi Doa Kuhulur
Bersyukur KepadaNya
Atas Nikmat Usia

Sahabatku
Usia Yang Tuhan Kurniakan Ini
Dihasilah Ia Dengan Amalan yang Murni
Semoga Ia Menjadi Temanmu Di Akhirat Nanti
Selamat Hari Lahir

Usiamu Ibarat Mutiara
Tiada Berganti Lagi
Hiaskan Iman Bersulam Taqwa
Agar Sempat Mengucup
Haruman Syurgawi


“Langkah demi langkah terajut indah dalam lukisan kehidupan. Suka, duka, kecewa, bahagia menjadi warnanya. Tak terasa sudah sekian tahun telah mengarungi kehidupan. Ketika ada harapan yang belum tercapai, maka hari ini adalah kesempatan emas untuk mewujudkannya. Selamat hari lahir, semoga sisa usia makin barokah.. amiin”


[special buat yang lagi milad ^^]


Jakarta, 260410_03:51

Aisya Avicenna

Hariku adalah Hari Ini...

Monday, April 26, 2010 0 Comments

Ya Rabb… aku begitu kerdil di hadapanMu
Ya Rabb… aku sangat kotor dengan limpahan dosa
Dosa yang sering ku perbuat meski aku tahu itu salah
Salah yang sengaja aku lakukan bahkan selalu terulang
Kembali ku bertekad dalam diam
Ku akan memperbaiki diri ini
Meski terkadang tekad itu luntur
Terhapus kesombongan yang terkadang hadir
Ternoda penyakit hati yang kerap menyapa

Ya Rabb… tuntunlah aku di jalanMu
Permudah jika aku ingin berbuat baik
Persulit jika aku ingin berbuat dosa
Ya Rabb…. Izinkan aku untuk kembali
Kembali ke arah jalanMu

Saat hari menghadirkan paginya
Sang surya menyapaku dengan senyumnya
Semilir angin yang berhembus membelaikan cinta
Dengan bulir embun yang menyejukkan hati
Api semangat membara dalam jiwaku
Kan kulukis kanvas hari ini
Dengan kuas warna penuh cinta
Cinta Illahi yang pagi ini menghadirkan ku kembali
Kembali bernyawa untuk menorehkan kisah
Suatu episode hidup yang membuatku tergugah
Tersadar akan berjuta kebesaranNya
Yang harus kusyukuri meski kenyataannya tak selalu

Ketika pagi kembali mengawali hariku
Membuka kembali catatan harian yang harus kutulis
Kutulis dengan tinta semangat
Dalam lembaran impian yang harus kuwujudkan
Hidupku adalah untuk hari ini
Masa depanku berawal dari hari ini
Hari yang telah disajikan oleh Engkau Ya Rabb..
Ku akan jadikan hari ini sebagai hari yang berkesan
Ku akan buat hari ini tak terlupakan
Tiap kisahnya harus penuh arti
Tiap detiknya harus penuh manfaat
Tuk raih kunci bahagia dunia akhirat

Jakarta, 13 April 2010
Aisya Avicenna

Pemilik Hati

Monday, April 26, 2010 0 Comments

Tak perlu lagi kau bertanya siapa pemilik hati ini… Dialah Allah, Sang Pemilik Hati… Dialah Allah, Sang Maha Pembolak-Balik Hati… Ya Allah, tetapkanlah hati ini dalam keteguhan untuk senantiasa berada di jalanMu… Jalan yang Engkau ridhoi… aamiin…

(Aisya Avicenna_260410_09:51)