Jejak Karya

Jejak Karya

Sunday, September 19, 2010

“MENSYUKURI CINTA” BERSAMA PARA PENULIS FLP SOLO RAYA




GORESAN PENANTIAN

Sang waktu terus membawaku dalam suatu masa yang membuatku harus selalu bertanya, ‘Kapan penantian ini usai?’
Dan ternyata....detik masih merangkak menjadi menit, menit pun berjalan. Satu jam terlewati. Jam berlari, tak terasa satu hari berganti… begitulah waktu…
Penantian memang menjadi bagian dari sebentuk ujian. Ujian kesabaran dan juga ujian kesetiaan. Penantian yang ku alami saat ini menjadi suatu fase penuh makna karena ku bisa ‘belajar lebih banyak’ untuk mengisi dan mematangkan ‘masa’ itu…Masa yang penuh dialektika, sarat akan untaian cinta, ‘masa’ yang kehadirannya kan slalu kurindukan sepanjang masa…’Masa’ dimana kuterus mencari dan memaknai setiap detik yang kulewati. Masa dimana ketegaran dan keistiqomahanku diuji. Sabar dan tawakal menjadi teman setia, mendampingi ikhtiar dan doa yang tak pernah terputus mengiringinya..
Betapa penantian menyuguhkan berjuta cerita…
Kedewasaan yang kan menjadi penengah dari semua sikap yang ‘mungkin’ pada awalnya mengedepankan emosi dan ego semata.
Karena aku masih disini, dalam sebuah penantian…
Apapun yang terjadi, jiwa ini selalu yakin…Allah pasti akan menjawab dengan lebih indah, di saat yang TEPAT dan TERBAIK!!!
Karena ku yakin, aku akan menemukan “SEBERKAS CAHAYA CINTA” di ujung penantian ini…
OPTIMISLAH!!!
[Keisya Avicenna, 16 September 2010…13:40 WIB]


Hehe…ngetik ulang tulisan yang sempat nyasar di Buku DNA [Dream ‘N Action] nya [NO]stalgia [R]o[MA]ntic alias buku catatan harian saya…bkin ketawa lagi. Tulisan sekitar 7 menitan tanpa berhenti, tanpa coretan apalagi tipexan…(nulis aja gitu gak putus…) di atas hanya sekedar ungkapan isi hati saat menunggu kehadiran seseorang…hoho… (menunggu Erny lho bukan yang lain).
Tulisan ini akan membawa saya kembali –flashback- pada sepenggal kisah yang sempat terekam dalam jejak kehidupan seorang Keisya Avicenna…

Kamis, 16 September 2010

Pagi di Istana KYDEN sudah terjadi kesibukan yang luar biasa…sempet bercengkerama ma Babe juga saat asyik ngasih makan ternak2nya yang gemuk dan lucu-lucu..beres2 rumah dan packing coz mau ‘boyongan ke Solo’ part 1..(bawa buku-buku dulu, pakaian dkk..bersambung di part2).

Hari ini ada Pesta Demokrasi pilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Wonogiri. berangkat nyoblos dulu ma Babe n Ibu ke TPS sebelum pergi ke Solo..jari kelingkingku jadi ungu deh…Semoga WONOGIRI semakin SUKSES!!!

Usai nyoblos, masih sedih euy…si cakep masih terkapar tak berdaya karena diracun orang…(hmmm, semoga Allah SWT memberikan balasan setimpal kepada orang yang tega ngasih racun kucing yang cakep dan lucu itu. Paling gak tega waktu liat ekspresi wajah si Bundel…gurat kesedihan tampak jelas di muka lucunya tatkala melihat sang kakak sudah diambang sakaratul maut…hiks…T T)

Akhirnya, menikmati perjalanan kembali ke Solo…Ada kejadian lucu waktu naik NUSA. Nungma duduk sebelahan ma simbah2..(mbah putri). Nungma taksir usianya 70+ lah…E, beliau malah curhat macem2..hihi, mulai dari kisah petualangannya, anak, putu, buyut, deelel..sempet juga menunjukkan jemari tangan kirinya yang ternyata ada 3 buah cincin yang melingkar di 3 jarinya itu. Hoho..beliau juga sempet crita kalau tadi baru aja beli cincin (beliau sambil menunjukkan cincinnya itu yang terpasang di jari tengahnya)..cegluk, Nung mbatin…”Nung aja belum pake cincin di jari jemarinya mbah, lha kok njenengan ada 3…gak berat ya mbah?? xixixi..mbahe jan gaul tenan”. Mbahnya baik juga euy, ngasih Nung sawo satu biji…tu simbah asyik cerita sambil maem sawo gaya ‘mbah-mbah’…(selamat membayangkan). Yang jelas, kalau pas lagi ada cerita seru tu mbah sempet2nya menepuk bahu Nungma, hihi…nakal ni simbah..ngelap tangannya ke jaket MITI-nya Nung. Tu simbah hobi berpetualang deh kayaknya. Kemana-mana sendiri (anak-anaknya merantau semua), ternyata simbah itu nanti mau turun palur then naik bis ke Karanganyar. Atos2 kemawon nggih mbah….Nungma hanya bisa mengungkapkan 1 kata : Salut!!! ^^v. terima kasih sawonya…^^v

Agenda siang ini mau menghadiri Acara Halal Bihalal Keluarga Besar FLP Solo Raya di Rumah Mas Aries Adenata (Ketua FLP Solo Raya). Kemarin2 sempat di SMS Mas Aris El Durra ngasih petunjuk…berhubung belum ‘ngeh’ dengan SMS dari Mas Aris, Nung sempet SMS minta petunjuk ke tuan rumahnya langsung. Hehe…

Jam 13.00 Erny ternyata masih di rumah. N dy mengabarkan kondisi di Sragen cuaca kurang bersahabat. Mendung banget gitu deh. Solo juga kok. Yadah, Nung menunggu…[sambil menunggu ±1 jam penantian…Nungma nulis “GORESAN PENANTIAN” itu deh..hoho…daripada ngalamun..tyuz sempet baca2 buku juga…intinya mengoptimalkan waktu penantian itu dengan hal-hal yang bermanfaat…]

Akhirnya, jam 14.06 Erny sampai juga di kost pink…dan kita pun berangkat. Bismillah, semoga tidak hujan…baru beberapa menit, ada SMS masuk n bertengger di inbox N5300-ku…dari mas Aris El-Durra. SMS yang sangat singkat, nanyain :”Km dtg gk to dik?” [14:14:08]…hehe, otw boz!!! Tenang, buku pesenan njenengan “RABITHAH CINTA” sudah saya bawa…

Hm, jalanan siang menjelang sore ini memang cukup ramai, apalagi jalan slamet riyadi cukup padat merayap. Akhirnya, sampai juga di Goro AsSalam, belok, lewat pabrik tyfountex, ada lapangan, ke kanan…terus…n endingnya ketemu juga, coz banyak motor yang dah parkir disitu…hyaa, Alhamdulillah belum bubar…disambut oleh tuan rumah, Mas Aries Adenata (sang penulis buku “BUANGLAH PACAR PADA TEMPATNYA”. Punya usaha jualan batik juga ya Mas??? Sip…), kemudian kita berdua gabung dengan rekan-rekan yang lain… dah sesi diskusi kayaknya…meski ilmu yang di dapat dari Mas Sakti Wibowo [penulis skenario sinetron Ketika Cinta Bertasbih] yang bisa saya tangkap cuma segelintir tapi lumayanlah dapat charger spirit untuk terus bersemangat dalam berkarya dan mencetak sejarah!!! Sempet barteran buku juga dengan Mas Aris El Durra, hehe…dipinjemi Topan Marabunta1-nya Mbak Afifah Afra dan bukunya Mas Joni Ariadinata “Aku Bisa Nulis Cerpen”. Sip, buku yang lagi Nungma butuhkan nih… {huaayoooooo, Mas Aris El Durra…reportasenya mana??? Saya tunggu!!! Nungma kan telat…^^v}
Ending yang paling saya suka : photo-photo..heehee…

Abiz salam-salaman then pulang…(“rasa-rasanya singkat amat ya Er??? perasaan baru aja kita datang dah pulang lagi…ahihihihi…tapi yang jelas, meski singkat, namun sangat berkesan, full manfaat n penuh semangat!!!…^^v”)

Flashback usai…

Ngomong-ngomong masalah judul tulisan saya di Buku DNA itu, inget…tadi pagi ada yang SMS…endingnya tanya : “….anti kapan?” (waduh, pertanyaan yang sensitif namun motivatif dan inspiratif..ahihihi..*ketawa khas bernard)

“Tidak ada siapapun yang tahu dimana ujung dari HITAM-PUTIH PENANTIANNYA, maka selalu berbaik sangkalah pada-Nya, buat Dia selalu tersenyum karena kita…’TEPAT dan TERBAIK!!!’ Segera, tapi tidak tergesa-gesa, mungkin itu jawaban saya…^^”

Jadi ingat, salah satu penggalan kalimat di buku Jalan Cinta Para Pejuang-nya Ust. Salim A. Fillah…

“Jika kita menghijrahkan cinta : dari kata benda menjadi kata kerja maka tersusunlah sebuah KALIMAT PERADABAN DALAM PARAGRAF SEJARAH. Jika kita menghijrahkan cinta : dari JATUH CINTA menjadi BANGUN CINTA, maka cinta menjadi sebuah ISTANA, TINGGI MENGGAPAI SURGA!!!”

Jadi ingat juga salah satu status ‘myinspiring ustadz’ :
“Lima titik rawan yang berpotensi mengubah haluan hidup : LULUS KULIAH, MULAI BEKERJA, PINDAH DOMISILI, MENIKAH dan MENJADI PEJABAT PUBLIK” [Ust. Wiranto]
Subhanallah…So, KEEP ISTIQOMAH!!!


[Zona NOstalgia RoMAntic, 19 September 2010…”MENSYUKURI CINTA” Cinta dapat mempertajam pena para pengarang, mendatangkan kegembiraan dalam jiwa dan perasaan. Cinta menjadi nikmat yang harus disyukuri. Cinta sebagai energi keshalihan dalam menuju keridhoan Allah SWT…-Keisya Avicenna-]

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna