Jejak Karya

Jejak Karya
Showing posts with label pejuang literasi. Show all posts
Showing posts with label pejuang literasi. Show all posts

Monday, July 13, 2020

MENGAPA KITA HARUS BELAJAR FIQH WANITA?

Monday, July 13, 2020 0 Comments


Ada begitu banyak alasan dan latar belakang mengapa kita membutuhkan kajian khusus ilmu fiqh wanita. Di antaranya karena Allah SWT tidak hanya menciptakan laki-laki tetapi juga menciptakan wanita, disebutkan secara khusus dan tersendiri. Allah SWT juga menciptakan wanita berbeda dengan laki-laki, baik secara fisik dan psikis. Hingga pada akhirnya hukum-hukum yang Allah SWT turunkan juga banyak yang berbeda antara wanita dan laki-laki.


Menurut Ustazah Aini Aryani, Lc., setidaknya ada 7 alasan mengapa kita harus belajar Fiqh Wanita.
(Sumber: https://www.rumahfiqih.com/; dengan beberapa editan seperlunya).

Baca dengan sepenuh hati ya, Saleha…

Alasan #1: Al-Quran banyak sekali bicara tentang wanita
Al-Quran menjadi mukjizat terbesar bagi Rasulullah banyak sekali mengangkat masalah wanita. Hal itu bisa dengan mudah kita ketahui lewat nama-nama surat di dalamnya, dimana nama-nama surat biasanya mencerminkan perkara-perkara penting di dalam suatu surat.
Di antara surat-surat itu adalah Surat An-Nisa', Maryam, An-Nur, Saba', Al-Hujurat, Al-Mujadalah, Al-Mumtahanah, At-Thalaq, dan At-Thahrim.
Surat An-Nisa'
Surat ini letaknya pada urutan keempat setelah Surat Al-Fatihah, Al-Baqarah dan Ali Imran. Di dalam surat yang berjumlah 176 ayat ini, Allah SWT banyak mengupas masalah-masalah fiqih yang terkait dengan wanita. Setidaknya ada sepuluh tema terkait wanita di dalam surat ini, yaitu:
Penetapan bolehnya laki-laki menikahi empat orang wanita sekaligus adanya di dalam surat ini (ayat 3).
Kewajiban suami untuk memberikan mas kawin alias mahar (ayat 4).
Menikahkan anak wanita yang sudah siap menikah (ayat 6).
Islam memberikan hak kepada wanita harta warisan (ayat 11-12).
Kasus istri yang selingkuh dan berzina (ayat 15).
Siapa saja wanita yang haram untuk dinikahi (ayat 22-23)
Bila laki-laki tidak mampu menikahi wanita yang maharnya tinggi, maka silakan menurunkan kriterianya dengan menikahi wanita yang maharnya lebih rendah (ayat 25).
Suami menjadi pemimpin wanita di dalam urusan domestik (ayat 34).
Meminta fatwa tentang wanita (ayat 127).
Masalah wanita yang nusyuz dari suaminya (ayat 128).

Surat Maryam
Selain itu juga ada surat Maryam yang berkisah tentang peran seorang ibunda Nabi Isa alaihissalam. Kisah bagaimana kesulitannya melahirkan anak yang atas kehendak Allah SWT tidak ada ayahnya dan cacian serta makian dari masyarakat sekitarnya. Kisah ini sekaligus juga memberikan peran besar kepada seorang wanita dalam agama Islam, salah satunya dalam hal menjaga kehormatan dan kemuliaan diri.

Surat An-Nur
Meski nama surat ini tidak ada kaitannya dengan urusan wanita, namun ketika kita mendalami ayat-ayat di dalamnya, kita akan menemukan banyak perkara yang terkait dengan masalah wanita.
Perkara wanita yang berzina dengan laki-laki yang bukan suaminya serta bagaimana hukumannya (ayat 2-10).
Kisah tentang fitnah dan tuduhan perselingkuhan yang dilakukan istri Rasulullah SAW, Aisyah radhiyallahuanha, yang disebarkan oleh orang munafiqin Madinah (ayat 11-20).
Hukuman bagi orang yang menuduh wanita baik-baik dengan tuduhan zina (ayat 23-26).
Kewajiban wanita menutup aurat kepada laki-laki yang bukan mahram, serta siapa sajakah mereka (ayat 31).
Kewajiban minta izin masuk ke kamar suami istri dalam tiga waktu (ayat 58).

Surat Al-Hujurat
Makna Al-Hujurat adalah kamar-kamar. Maksudnya adalah kamar-kamar yang dihuni oleh para istri Rasulullah SAW. Meski ayat ini tidak membahas secara langsung tentang masalah wanita, namun penggunaan istilah hujurat yang berarti kamar-kamar para istri Nabi terkait dengan ganggungan para sahabat ketika Nabi SAW sedang berada di kamar para istrinya. Ini menjadi persoalan penting dalam adab bersama Rasulullah SAW ketika beliau sedang berada di dalam kamar.

Surat Al-Mujadalah
Inti surat ini menceritakan adanya wanita yang melakukan perdebatan atau dialog dengan Rasulullah SAW terkait dengan hak-haknya yang diambil oleh suaminya dengan cara men-zihar-nya (sumpah menyamakan istri dengan ibunya). Wanita itu adalah Khaulah binti Tsa'labah yang mengadukan nasibnya kepada Allah SWT lalu dari langit yang tujuh Allah SWT menjawab pengaduannya.

Surat Al-Mumtahanah
Surat ini bicara tentang kisah Rasulullah SAW bersama para istri beliau dalam lika-liku rumah tangganya. Salah satunya ketika Rasulllah SAW menguji para istrinya itu.

Surat At-Thalaq
Surat ini bicara tentang talak, yaitu pemutusan hubungan ikatan pernikahan antara suami dan istri. Surat ini juga menjelaskan ketentuan-ketenuan bagi wanita yang menjalankan masa iddah pasca terjadinya perceraian atau kematian suaminya.

Surat At-Thahrim
Surat ini bicara tentang sikap Rasulullah SAW ketika mengharamkan dirinya bagi istri-istrinya, yang kemudian ditegur oleh Allah.


Alasan #2: karena Allah SWT tidak hanya menciptakan laki-laki tetapi juga menciptakan wanita

Allah SWT berfirman :
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan istrinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (QS. An-Nisa : 1)

Ada sebuah penekanan tersendiri dari ayat ini atas keberadaan, jati diri dan eksistensi para wanita. Allah SWT secara khusus menyebutkan adanya para wanita dengan disebutkannya laki-laki dan perempuan yang banyak. Walaupun asal muasalnya Allah hanya menciptakan satu orang saja, yang dalam hal ini maksudnya adalah Nabi Adam alaihissalam yang nota bene adalah laki-laki, namun dari satu orang laki-laki ini Allah kemudian menciptakan banyak laki-laki dan perempuan.

Maka penyebutan wanita secara khusus di awal penciptaan ini telah memberikan isyarat yang kuat tentang keberadaan para wanita, yang secara khusus mereka ada. Keberadaan yang khusus dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Dan untuk itu kita butuh kajian khusus tentang ilmu fiqih wanita.

Alasan #3 : karena Allah SWT menciptakan wanita dengan laki-laki berbeda

Banyak kalangan yang berpandangan bahwa laki-laki dan perempuan itu sama saja. Padahal dalam kenyataannya, baik laki-laki ataupun perempuan, Allah ciptakan dengan segala perbedaan dan keunikannya. Intinya jelas dan pasti, bahwa laki-laki dan perempuan itu tidak sama. Dalam hal ini Allah SWT berfirman :
Dan laki-laki tidaklah seperti perempuan. (QS. Ali Imran : 36)

Bahkan dalam hal pembagian harta warisan, Allah SWT menetapkan bahwa bagian yang diterima anak laki-laki setara dengan bagian dari dua anak perempuan.
Allah mensyariatkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Bagian untuk anak lelaki sama dengan dua bagian untuk anak perempuan. (QS. An-Nisa : 11)
Maka kajian khusus terkait dengan ilmu fiqih wanita adalah hal yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya.

Alasan #4: secara fisik wanita berbeda dengan laki-laki
Dalam kenyataannya Allah SWT memang menciptakan wanita berbeda dengan laki-laki.  Sejak kelahirannya pertama kali di dunia ini, bahkan sejak masih di dalam kandungan ibu, Allah SWT sudah menciptakan janin bayi yang secara biologis berbeda antara janin laki-laki dan janin wanita.

Meskipun belum berfungsi, namun semua organ kewanitaan sudah diciptakan, termasuk organ-organ untuk reproduksi seperti rahim, saluran indung telur dan lain-lainnya. Semua itu secara biologis dan faal (fungsi) tubuh, sudah Allah ciptakan meski baru akan berfungsi pada waktunya nanti.

Dengan perbedaan secara biologis sejak sebelum lahirnya wanita di dunia, maka sudah bisa dipastikan seorang wanita itu pasti berbeda dengan laki-laki.
  • Wanita pada usianya akan secara sunnatullah mendapatkan darah haidh yang keluar bulanan, dimana laki-laki tidak akan pernah mengalaminya.
  • Bentuk tubuh seorang wanita dipastikan akan tubuh berbeda dengan bentuk tubuh laki-laki. Dan semua itu akan ikut berpengaruh pada peran dan fungsinya.

Alasan #5 : secara psikis wanita berbeda dengan laki-laki
Ketika secara biologis Allah SWT menciptakan wanita berbeda dengan laki-laki, maka otomatis secara psikis pun wanita punya kondisi yang sudah pasti berbeda juga. Secara psikis wanita tidak boleh disamakan begitu saja dengan laki-laki. Oleh karena itulah, maka dalam syariat Islam dibedakan peran dan fungsinya. Salah satunya dalam hal perkara untuk menjadi saksi, kesaksian seorang wanita harus dikuatkan dengan wanita yang lain, sehingga minimal ada dua wanita. Hal ini sebagaimana Allah SWT sebutkan di dalam Al-Quran :
Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki di antaramu). Jika tak ada dua orang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridai, supaya jika seorang lupa maka seorang lagi mengingatkannya. (QS. Al-Baqarah : 282)

Alasan #6: hukum-hukum yang Allah turunkan berbeda antara wanita dan laki-laki

Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam kenyataannya ada begitu banyak ayat Al-Quran dan hadits-hadits nabawi yang memperlakukan para wanita dengan perlakuan hukum yang berbeda. Apa yang halal untuk wanita belum tentu halal bagi laki-laki dan berlaku sebaliknya. Apa yang wajib bagi wanita belum tentu wajib bagi laki-laki dan begitu pula sebaliknya.Sebutlah yang mudah saja dalam ketentuan batasan aurat wanita dan aurat laki-laki. Sejak awal Allah SWT telah membuat batasannya yang berbeda, dimana aurat wanita di hadapan laki-laki yang tidak halal baginya adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua telapak tangan.

Dari Aisyah radhiyallahu‘anha bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Wahai Asma', bila seorang wanita sudah mendapat haidh maka dia tidak boleh terlihat kecuali ini dan ini". Lalu beliau SAW menunjuk kepada wajah dan kedua tapak tangannya. (HR. Abu Daud).

Sedangkan batasan aurat laki-laki tidak seperti wanita, yakni antara pusar dan lutut, sebagaimana hadits berikut ini :
Bagian tubuh yang di bawah pusar hingga lutut adalah aurat. (HR. Ahmad)
Lutut termasuk aurat. (HR. Ad-Daruquthny).
Bagian tubuh yang berada di atas kedua lutut termasuk aurat, dan yang di bawah pusar juga termasuk aurat. (HR. Ad-Daruquthny).
Jadi intinya tidak bisa dipungkiri bahwa ketentuan syariah yang Allah SWT tetapkan buat wanita tidak selalu sama dengan laki-laki. Sehingga kajian khusus tentang ilmu fiqh wanita adalah hal yang mutlak dibutuhkan.

Alasan #7: Islam turun untuk mengangkat harkat wanita
Di masa jahiliyyah, wanita diperlakukan mirip dengan harta benda. Dahulu, seorang wanita dapat diwariskan. Artinya, jika seorang ayah menikahi seorang wanita, kemudian si ayah ini meninggal dunia, maka wanita yang pernah dinikahinya itu dapat diwariskan kepada anak lelakinya.
Dalam Islam, wanita diperlakukan dengan terhormat. Ia dapat memiliki harta eksklusif dimana ia dapat mengelolanya sendiri tanpa harus ada intervensi dan paksaan dari orang lain. Ia juga punya hak untuk memilih lelaki mana yang ia kehendaki untuk jadi suaminya. Sebagai wali, ayahnya punya kewajiban untuk menikahkan anak gadisnya dengan lelaki yang diridhai.
Dalam tradisi kaum jahiliyyah ada pernikahan yang disebut 'nikah syighar', wanita diperlakukan layaknya benda yang dijadikan mahar. Contoh nikah syighar misalnya : Seorang ayah menikahkan anak gadisnya dengan seorang pemuda, dimana pemuda itu memiliki adik perempuan lajang. Si ayah ini setuju untuk menikahkan anak gadisnya dengan si pemuda, dengan syarat bahwa si pemuda mau menikahkan adik perempuannya dengan dirinya sebagai pengganti mahar.

Dalam Islam, pihak yang paling berhak atas mahar adalah calon mempelai wanita. Dan setelah akad nikah dilaksanakan dan resmi menjadi istri, mahar itu adalah milik isteri sepenuhnya. Suaminya tak boleh mengambilnya kembali tanpa seizinnya. Maka dalam Islam, seorang wanita tidak bisa dijadikan mahar. Justru dialah yang berhak menentukan dan menerima mahar.
Di zaman jahiliyyah, orang Arab terbiasa menikahi banyak wanita. Bahkan jumlahnya belasan dan puluhan. Kebiasaan tersebut juga menjadi lumrah di kalangan laki-laki non-arab, dimana raja atau kaisar memiliki banyak selir yang diposisikan hampir sama dengan istri. Kemudian Islam datang membatasi menjadi maksimal 4 orang sebagaimana disebutkan dalam surat an-Nisa.
[*]

Perbedaan antara Fiqh Wanita dan Laki-laki:

Kesimpulan dari uraian di atas, ada beberapa perbedaan antara fiqh wanita dan laki-laki, diantaranya:
Dalam hal batasan menutup aurat
(penjelasan sudah diuraikan di atas)
Dalam hal pembagian warisan
(penjelasan sudah diuraikan di atas)
Dalam hal fiqh munakahat
Wajibnya calon suami memberikan mahar.
Kedudukan laki-laki sebagai imam.
Diperbolehkannya laki-laki menikahi 4 wanita, dengan syarat dan ketentuan tertentu.
(sebagian sudah dijelaskan di atas)
Dalam hal puasa Ramadan
Adanya ruhsoh untuk wanita hamil dan menyusui.
Dalam hal salat
Catatan pertama, ketika rukuk, bagi Muslimah dianjurkan untuk merapatkan atau menempelkan anggota tubuhnya (antara kedua lutut dan kedua telapak kaki, kedua siku dirapatkan pada sisi tubuh. Hal ini sebagai upaya untuk menjaga aurat agar tetap tertutup.
Catatan kedua, ketika sujud, dianjurkan untuk menempelkan perut dengan kedua paha. Antara kedua paha, lutut, dan telapak kaki juga dianjurkan menempel.
Catatan ketiga, dalam hal membaca bacaan salat. Dianjurkan melirihkan suara jika mengerjakan salat di dekat laki-laki yang bukan mahramnya.
Catatan keempat, jika imam salat mengalami kesalahan atau karena lupa, maka makmum berkewajiban untuk mengingatkan. Bagi makmum Muslimah dengan cara menepuk bagian telapak tangan ke bagian punggung tangan kiri, sementara bagi makmum laki-laki dengan membaca “Subhanallah”.
Catatan kelima, dalam hal aurat, aurat wanita adalah seluruh tubuh selain wajah dan kedua telapak tangan, sedangkan aurat laki-laki batasannya dari pusar hingga lutut. Imam syafi'i berpendapat, wanita harus menutupi auratnya secara baik dan benar saat menunaikan shalat.

Bersyukur Jadi Muslimah

Salehah, sebuah predikat luar biasa yang layak untuk disandang seorang wanita yang benar-benar bertekad menjadikan dirinya sebagai sebaik-baik perhiasan dunia karena berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, “Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah muslimah yang salehah.”
Allah Swt. telah memuliakan, mensucikan, dan mengangkat kedudukan seorang wanita. Tidak ada ajaran manapun yang lebih tinggi mengangkat derajat wanita selain ajaran Islam. Bahkan Allah Swt. banyak menurunkan hukum-hukum yang khusus berkenaan dengan masalah wanita di dalam kitab-Nya yang mulia. Sedangkan sebelum Islam, wanita dijadikan barang dagangan yang murah dan hina, bagaikan perhiasan yang tidak ada nilainya. Hina di mata walinya, hina di mata keluarganya, serta dihinakan oleh masyarakat. Oleh karena itu, terkadang seorang wanita diperlakukan seperti binatang, bahkan perlakuan mereka terhadap binatang lebih baik daripada memperlakukan wanita.
Sesungguhnya wahai muslimah, kita tidak akan mendapatkan kemuliaan kecuali dalam agama ini, maka berpegangteguhlah dalam agama ini dan dengarkanlah firman Allah Swt. yang telah menceritakan kisah umat terdahulu. Sudah semestinya kita selalu mengingat-Nya, memuji Allah Swt. atas segala kenikmatan yang telah kita dapatkan.
Adapun kepribadian seorang muslimah haruslah berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Keduanya merupakan warisan agung Rasulullah Saw untuk ummatnya yang bersumber dari Allah Swt. Rasulullah Saw pun pernah bersabda, “Wanita adalah tiang negara, apabila baik wanita maka baiklah negara dan apabila rusak wanita maka rusaklah negara”(HR. Muslim). Hadits tersebut memberikan gambaran kepada kita betapa kuatnya peran seorang wanita sampai-sampai keadaannya menentukan keadaan sebuah negara.
Seorang tokoh pernah berkata,”Di belakang laki-laki yang hebat, pasti ada seorang wanita yang hebat pula”. Maksudnya, seorang laki-laki menjadi sukses salah satunya karena ada wanita (istri) yang menjadi inspirasi dan pemompa semangat mereka. Di belakang Rasulullah Saw ada ibunda Khadijah,  di belakang Alexander Agung ada Cleopatra.  Hal ini merupakan nikmat dan anugerah terindah ketika Allah Swt. mentakdirkan kita sebagai salah satu dari wanita dan menjadi sempurnalah nikmat itu manakala kita menjadi wanita shalihah yang bergabung dengan da’wah ini untuk mencetak sejarah, menjadi inspirasi bagi pencetak sejarah atau melahirkan generasi pencetak sejarah.
Mari senantiasa kita tengok figur-figur mulia yang mendapatkan tempat terhormat di tengah-tengah umat hingga kini. Khadijah ra. misalnya, namanya terus berkibar sampai sekarang, bahkan setiap anak wanita dianjurkan untuk meneladaninya. Terkenalnya seorang Khadijah bukan karena kecantikan wajahnya, namun karena pengorbanannya yang demikian fenomenal dalam mendukung perjuangan dakwah Rasulullah Saw. Begitu pun Aisyah ra., salah seorang istri Nabi dan juga seorang cendikiawan muda. Darinya para sahabat mendapat banyak ilmu. Ada pula Asma binti Yazid, seorang mujahidah yang membinasakan sembilan tentara Romawi di perang Yarmuk, hanya dengan sebilah tiang kemah. Masih banyak wanita mulia yang berkarya untuk umat pada masa-masa berikutnya.
Keharuman dan keabadian nama mereka disebabkan oleh kemampuan mengembangkan kualitas diri, menjaga iffah (martabat), dan memelihara diri dari kemaksiatan. Sinar kemuliaan mereka muncul dari dalam diri, bukan fisik. Sinar inilah yang lebih abadi. Semoga kita mampu meneladani para wanita muslimah, istri-istri nabi, para shahabiyah, di era globalisasi sekarang ini, menjadi sosok dan figur wanita muslimah pencetak sejarah. Aamiin…

Wallahu a'lam bishshowab.

Referensi pustaka:
Fiqh Wanita
Buku Keistimewaan Wanita Salihah
Buku Beauty Jannaty
Buku The Secret of Shalihah



Monday, July 06, 2020

CREATIVE MOM-WRITERPRENEUR

Monday, July 06, 2020 1 Comments





Inilah misi hidupku: 
Mulia karena taqwa, bercahaya dalam karya, menginspirasi dengan prestasi!

Bidang yang ingin aku tekuni: pendidikan ibu dan anak (dunia parenting); keterampilan menulis (momwriter); istana kreatif DNA.

Peran yang ingin aku lakukan dalam menjalani hidup ini: motivator, inspirator, dan trainer kepenulisan.

ð Menjadi seorang "CREATIVE MOM-WRITERPRENEUR"

CREATIVE MOM-WRITERPRENEUR

Inilah formula dari segenap peran yang ingin aku lakukan sebagai upaya menjadi khalifah di muka bumi ini. Semuanya berawal saat aku menulis lalu menerbitkan buku motivasi kemuslimahan yang berjudul BEAUTY JANNATY pada September 2013. Setelah buku itu  terbit dan beredar di seluruh toko buku di Indonesia, aku seperti “kebanjiran amanah”. Aku sering mendapatkan undangan untuk bedah buku, mengisi seminar kemuslimahan, talkshow, bahkan workshop menulis. Dengan peserta mulai usia remaja sampai dewasa. Aku juga sering ke luar kota, kadang ditemani suami namun kadang berangkat sendiri jika suami ada jadwal pekerjaan di waktu yang sama. Semuanya sangat aku nikmati. Bismillah, senantiasa aku niatkan semua karena mengharap ridho Allah, semoga lelahku jadi lillah. Menjadi sebuah kesyukuran tersendiri saat apa yang aku sampaikan mendapatkan respon yang positif. Bahkan ada beberapa muslimah yang bercerita kalau ia memutuskan untuk berhijab dan semakin dikuatkan keinginannya untuk menyempurnakan hijab setelah membaca buku Beauty Jannaty. Masya Allah. Semuanya atas izin Allah.


Alhamdulillah, “kesibukan” ini berlangsung hingga 2016. Saat aku hamil, aku mulai mengurangi aktivitas “moving”-ku karena ini kehamilan yang sudah kutunggu-tunggu setelah 44 bulan lamanya. Suami juga berpesan demikian, istrinya ini diminta “anteng sejenak” di rumah selama hamil. Alhamdulillah, sambil menikmati serunya jadi bumil, aku mendapatkan amanah untuk menulis buku ensiklopedia. Semua proyek menulis ensiklopedia ini aku kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai timeline. Kegiatan belajar dan mengajar di DNA Writing Club juga masih berjalan tiap sore. Hingga suami menyarankan kepadaku untuk mulai melakukan rekriutmen mentor karena ia melihat aku cukup kewalahan, anak-anak yang belajar menulis di DNA semakin banyak. Akhirnya, aku mulai merekrut mentor. Mentor yang membantu mengajar di kelas reguler juga mentor yang membantuku saat mengadakan kegiatan DNA Writing Holiday saat liburan.

Alhamdulillah, setelah melahirkan aku berjuang untuk beradaptasi menjadi ibu baru. Aku nikmati dan aku syukuri semuanya. DNA sudah bisa di-handle kakak-kakak mentor, aku bisa fokus di 3 bulan pertamanya Dzaky plus dibantu Titi Ya. Masya Allah, kenikmatan yang tiada terkira. Permasalahan terkadang justru datang dari diri sendiri. Saat diri merasa jenuh dengan rutinitas harian, kangen bisa kopdaran dengan teman-teman penulis dan blogger (karena kadang kalau kopdar blogger ada syarat tidak boleh membawa anak); kangen mbolang kemana-mana, tapi tidak memungkinkan karena Dzaky masih bayi mungil. Ibu juga kurang setuju kalau Dzaky diajak pergi-pergi karena Dzaky cucu pertama. Hehe. Kalau jenuh mulai melanda, yang sering aku lakukan adalah banyak-banyak istighfar dan curhat ke suami sampai hati benar-benar merasa nyaman.

Program ke depan sebagai upaya terus belajar menjadi CREATIVE MOM-WRITERPRENEUR adalah:

Sebagai Individu
Belajar ilmu agama
Belajar ilmu tajwid (untuk memperbaiki bacaan al-qur’an dan hafalan)
Belajar ilmu dan keterampilan kepenulisan untuk anak dan remaja
Belajar ilmu komunikasi yang efektif dan positif.
Belajar ilmu merawat kecantikan diri (secara lahir dan batin).
Belajar ilmu bisnis/entrepreneur untuk mengembangkan usaha di DNA.
Belajar ilmu manajemen rumah (menjadikan “rumahku kantorku” dan “rumahku inspirasiku”)

Karya yang ingin dihasilkan:
üBuku motivasi untuk muslimah remaja.
ü Buku pictorial book Islami untuk anak usia dini.
ü Buku kumpulan cerita anak Islami untuk anak usia 7-10 tahun.
ü Buku memoar tentang inspirasi kehidupan.
ü Buku puisi.

Sebagai Istri
Belajar ilmu dan keterampilan domestik rumah tangga
Belajar ilmu memasak menu sederhana namun sehat dan bergizi untuk keluarga
Belajar ilmu manajemen keuangan keluarga (sakinah financial)
Belajar ilmu kehumasan (cara bersosialisasi dengan lingkungan sekitar dengan prinsip ‘berbaur namun tidak melebur’, ‘mewarnai namun tidak terwarnai’)
Belajar ilmu kesehatan keluarga (keterampilan menjadi dokter keluarga)
Belajar ilmu manajemen konflik

Sebagai Ibu
Belajar ilmu Parenting Nabawiyah.
Belajar ilmu tentang kehamilan, melahirkan, dan perawatan bayi (persiapan anak kedua ^_^).
Belajar ilmu tumbuh kembang anak sesuai dengan fitrahnya.
Belajar ilmu tentang kecerdasan emosi dan kecerdasan spiritual seorang ibu.
Belajar membuat kurikulum “home education” untuk Dzaky.

Tiada tempat berserah diri terbaik selain kepada-Mu, Ya Rabb.
Inilah sebagian dari proposal hidupku.

#TugasMulia4
#SekolahMuslimah
#PejuangLiterasi




Sunday, June 21, 2020

BELAJAR MENJADI ORANG TUA KEDUA

Sunday, June 21, 2020 0 Comments



Sejak saya TK hingga SMA, Babe dan Ibuk sering dititipi keponakan yang merantau untuk sekolah di Wonogiri. Ada yang dari Sumatera (Mas Jarot), Paranggupito (Mas Sutris), dan Giriwoyo (Budi). Babe dan Ibuk sudah menganggap mereka seperti anak-anak sendiri. Dan sepertinya hal itu menurun kepada saya dan suami. Tahun kedua pernikahan, kami dititipi satu keponakan dari keluarga Mas Sis, putri kedua kakak pertamanya Mas Sis yang tinggal di Bayat, Klaten. Namanya Desi. Ia ingin melanjutkan kuliah di Semarang. Saya pun senang karena ada teman di rumah jika Mas Sis harus pulang malam atau ada pekerjaan ke luar kota.

“Dek Norma dan Dek Sis, nitip anakku, Desi, nggih. Semoga dengan ikut tinggal bersama kalian Desi jadi anak yang ngerti agama, jadi anak salihah, belajarnya lebih sungguh-sungguh, jadi lebih dewasa, kelak bisa jadi orang sukses yang membanggakan keluarga,” begitu ucapan Mbak Puji, kakak pertama Mas Sis saat melepas kepergian Desi ke Semarang untuk tinggal bersama kami.

Satu hal yang harus kami pelajari adalah kami harus belajar menjadi orangtua Desi selama ia tinggal di Semarang. Mencoba memahami karakter khas anak remaja, bergaul dengannya ala sahabat, mengawalnya beradaptasi di masa transisi dari anak SMA ke anak kuliahan, juga dari suasana pergaulan di desa dengan di kota yang tentu saja akan banyak sekali perbedaan.

Kala itu penampilannya masih seperti remaja gaul pada umumnya dengan hijab kekinian dan masih enggan memakai rok. Kadang keluar rumah juga tidak mengenakan kerudung. Satu hal utama yang terus kami tekankan adalah salat wajib di awal waktu atau minimal tidak telat. Karena Desi sering mengalami insomnia alias jarang bisa segera tidur malam, ia jadi sering bangun malas-malasan untuk menunaikan salat Subuh, kadang masih suka menunda-nunda. Masih banyak PR kami yang lain. Pelan-pelan, sedikit demi sedikit, kami berusaha agar Desi bisa belajar menjadi muslimah yang semangat beribadah dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Setelah satu semester perkuliahan berjalan, ada saudara yang menitipkan anaknya lagi untuk tinggal bersama kami. Namanya Nur. Dulu adik kelasnya Desi waktu SMA, masih sedesa dengan Desi juga, masih ada hubungan saudara jauh juga. Alhasil, Desi sekarang ada temannya. Apalagi mereka kuliah di kampus yang sama. Karakter Nur juga hampir sama dengan Desi, malah cenderung ndableg dan kurang inisiatif. Desi dan Nur masih suka bermalas-malasan, seolah-olah tugas mereka hanya berangkat kuliah lalu pulang, dan asyik rebahan sambil main HP sepuasnya. Saya tak kehabisan ide, berpikir bagaimana caranya agar mereka tidak menyia-nyiakan masa usia produktif mereka.

Satu trik yang saya lakukan adalah mengkaryakan dan memberdayakan mereka. Saya berikan tanggung jawab masing-masing untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Misalnya, tugas membuang sampah ke Tempat Pembuangan Sampah, menyapu, berbelanja ke pasar, dan memasak. Ketika memungkinkan, saya pun sering mengajak mereka salat berjamaah di rumah. Benar-benar tantangan mendidik remaja zaman now itu sesuatu sekali. Benar-benar tidak semudah membalikkan telapak tangan. Mood swing yang unpredictable, karakter yang masih cenderung seenaknya sendiri, kurang menghargai waktu, dan banyak lagi. Ketika saya merasa kesal karena “ulah” mereka, saya mencoba bersabar dan tidak langsung menunjukkan kekesalan itu pada mereka. Cukup diam. Lalu, ketika suasana sudah tenang dan terasa menyenangkan terjadilah diskusi-diskusi ringan untuk meluruskan tanpa harus merasa paling benar, apalagi dengan mengungkit-ungkit kesalahan. Berat memang, tapi saya dan suami mencoba untuk terus belajar. Terlebih belajar untuk selalu memberikan keteladanan terbaik bagi mereka.

Sampai suatu ketika saya mendapatkan amanah untuk menjadi co-writer Bunda Darosy Endah untuk menulis buku pertama beliau. Buku itu berjudul Cahaya Cinta Ibunda, yang sekali cetak tembus 1500 eksemplar. Saya dan Mas Sis pun mendadak super sibuk kala itu. Saya pun melibatkan Desi dan Nur untuk membantu packaging dan proses pengiriman buku. Saya pun sering mengajak mereka silaturahim ke rumah Bunda Darosy, terus beberapa kali meminta bantuan mereka menjaga stand buku saat Bunda ceramah, bahkan mengajak mereka mendengarkan ceramah Bunda Darosy beberapa kali. Alhamdulillah, pikiran dan hati mereka mulai tercerahkan. Satu indikatornya, mereka perlahan mengubah penampilan keseharian mereka. Mulai belajar memakai rok dan kerudung menutup dada. Ya, mereka belajar memakai pakaian muslimah yang lebih syar’i. Mereka juga jadi lebih peduli dan belajar bagaimana memanajemen waktu dengan baik.

Hidayah itu memang harus terus diperjuangkan. 
Istiqomah itu harus selalu dijaga dan diikhtiarkan.
Untuk menjadi agen kebaikan memang pengorbanan dan perjuangannya sungguh luar biasa.
Tak jemu untuk selalu perkaya diri dengan ilmu, juga harus selalu memurnikan niat dan mengingat tujuan akhir yang ingin dicapai.
Sehingga, ketika ada batu sandungan, semuanya benar-benar dikembalikan kepada Allah, karena Dia-lah Dzat yang membolak-balikkan hati.
Tiada tempat bergantung dan bersandar kecuali hanya kepada-Nya.

Indah, jika semua karena Allah.



Sunday, June 14, 2020

10 HAL KEREN YANG AKAN SAYA PELAJARI DAN TEKUNI DI 2020

Sunday, June 14, 2020 0 Comments




MENULIS NOVEL ANAK
Mentor: Mbak Nurhayati Pujiastuti
Waktu belajar: Agustus 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 300.000-400.000

Saya sangat suka menulis. Buku solo pertama saya yang terbit yaitu buku nonfiksi. Setelah bergabung di Komunitas Penulis Bacaan Anak, saya pun punya impian untuk bisa menulis sebuah novel anak. Dulu, saya pernah membuat sebuah novel anak tapi DITOLAK oleh sebuah penerbit mayor. Hihi. Saya sadar diri, ilmu saya tentang menulis novel masih sangat minim. Saya masih suka menulis cerita yang nafasnya pendek, seperti cerpen anak. Ketika pertama kali terjun di Komunitas Penulis Bacaan Anak yang pertama kali saya pelajari tentang menulis cerpen anak. Alhamdulillah, beberapa tulisan ada yang dimuat di Kompas Anak, koran Joglosemar, majalah Ananda, dan ada yang berhasil memenangkan lomba.

Karena itu, tahun ini satu genre tulisan untuk bacaan anak yang ingin saya pelajari adalah novel anak. Beberapa buku novel anak dari beragam penerbit sudah saya koleksi sebagai referensi belajar. Mentor yang saya pilih adalah mentor yang pernah mendampingi saya belajar menulis cerpen anak di Kelas Merah Jambu, yakni: Mbak Nurhayati Pujiastuti. Buku karya beliau sudah puluhan, sangat produktif menulis, murid menulisnya banyak yang sukses, sering memenangkan beragam lomba menulis, beliau juga sangat sabar dan telaten.

Insya Allah, saya berencana mengikuti kelas beliau secara privat di bulan Agustus nanti.
Semoga kelak saya bisa menerbitkan novel anak (Islami) yang BEST SELLER!
Bantu langitkan doa, yaaa…
Aamiin Ya Rabb.

PICTORIAL BOOK (PICT BOOK) DONGENG ANAK USIA DINI
Mentor: Pak DR. Heru Kurniawan (Dosen Sastra IAIN Purwokerto, Kepala Sekolah Menulis Wadas Kelir)
Waktu belajar: Juni 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 125.000/sesi

Sejak akhir 2019, saya mulai tertarik untuk menekuni dunia pictorial book, terutama bacaan untuk anak usia dini. Semua bermula saat saya didaulat sebagai juri lomba menulis buku bergambar untuk anak usia dini dari JSIT Korda III (Semarang, Kendal, dan Demak) selama 2x. Guru-guru KB dan TK IT berlomba menulis buku. Lomba yang pertama, saya berduet dengan Kak Kempho Antaka, beliau menilai bagian ilustrasi, sedangkan saya di tata penulisan dan pengemasan cerita. Lomba yang kedua saya berduet dengan seorang ilustrator dan komikus (sayangnya saya lupa namanya. Hehe). Selama beberapa kali pula saya sering diminta mengisi tentang materi menumbuhkan minat baca dan memilihkan bacaan untuk anak usia dini di HIMPAUDI Banyumanik.

Lantas saya berkaca pada segala aktivitas yang sering lakukan bersama Dzaky (3 tahun), terutama saat kami “bertualang di rimba baca”. Bisa dibilang saya cukup “boros” kalau urusan belanja buku buat anak. Hihihi. Dzaky saya sediakan 2 rak khusus untuk meletakkan buku-buku koleksinya, satu di perpustakaan keluarga satu lagi di kamar tidur. Lalu saya berpikir, kenapa saya tidak menulis cerita yang kelak bisa saya bacakan sendiri untuk Dzaky? Buku-buku bergambar (pictorial book) karya Ummanya sendiri. Uhuuuy… Fix, saya harus belajar sungguh-sungguh di dunia ini! Minimal saya bisa memproduksi buku bacaan berkualitas untuk anak-anak saya sendiri. Bismillah…

Di bulan Juni ini, setelah sebelumnya saya belajar menulis cerita inspiratif dan cerita anak Islami (untuk pembaca usia 7-12 tahun), kali ini saya masuk kelas Dongeng Anak Usia Dini. Saya memilih Pak DR Heru Kurniawan sebagai mentor. Kami biasa memanggil beliau “Pak Guru Heru”. Beliau seorang dosen PAUD, punya PAUD, Taman Bacaan Masyarakat, dan Sekolah Menulis Wadas Kelir. Bukunya yang terbit di penerbit mayor sudah sangaaaaat buanyaaak. Search aja pakai keyword Heru Kurniawan. Mungkin ada salah satu buku karya beliau di rak buku Anda! Hehe.

Saya bertemu beliau saat kami sama-sama mendapatkan kesempatan istimewa dari Allah untuk menerima penghargaan. Sama-sama orang Jawa Tengah, tapi kami dipertemukan di Makassar. Ya, saat itu kami menjadi juara Lomba Menulis Praktik Baik Literasi Masyarakat. Pak Heru duduk di sebalah saya, dan kami ngobrol banyak. Perjuangan beliau untuk mendirikan TBM Wadas Kelir memang sungguh luar biasa. Seketika waktu itu, saya merasa bagai remahan rengginang di kaleng wafer Tango.

Selama ini perjuangan saya masih seujung kuku dibandingkan beliau dan tim relawan Wadas Kelir. Insya Allah, nanti jika Corona sudah say good bye, salah satu destinasi yang ingin saya kunjungi adalah: Wadas Kelir, Kota Mendoan, Purwokerto. 

LITERASI KEUANGAN KELUARGA DAN BISNIS
Mentor: Pak Siswadi, S.T., M.Ec, Dev.
Waktu belajar: Juli 2020
Lama belajar: minimal 1 bulan
Estimasi biaya: 100.000 (untuk perlengkapan praktik)

Awal menikah, saya sangat rajin mencatat keuangan keluarga kecil kami di sebuah buku kas. Seiring waktu berjalan, catatan itu ambyaaar, bubyaaar di tengah jalan. Dengan alasan klise: nggak sempat! *plak. Saatnya tahun ini saya insaf dan mulai memperbaiki literasi keuangan keluarga. Salah satu yang menjadi rujukan saya belajar adalah buku Sakinah Finance (terbitan Tiga Serangkai), Keluarga Muslim Cerdas Finansial (karya Teh Patra), juga beberapa buku referensi koleksi suami. Motivasi saya untuk menekuni salah satu hal keren ini adalah karena sebagai seorang istri salah satu perannya sebagai manajer keuangan keluarga. Nah, untuk menjaga kestabilan perekonomian keluarga, maka saya harus belajar tentang literasi keuangan keluarga ditambah literasi keuangan bisnis. Motivasi keren selanjutnya karena harta harus dikelola dengan baik lantaran di akhirat kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt.

Selain itu, saya ingin belajar agar jumlah “aset” lebih besar daripada jumlah “kewajiban”-nya, belajar menjaga keluarga dari harta haram dan belajar agar transaksi dan investasi yang dilakukan dalam keluarga semakin menambah barokah. Insya Allah, saya akan belajar langsung dengan suami secara “profesional” (hehe), akan ada materi, penugasan, dan evaluasi. Insya Allah, akan kami mulai di bulan Juli karena Juni ini beliau masih sibuk dengan beberapa proyek dengan partner bisnisnya juga amanah sebagai bendahara yayasan di Yayasan Bina Insan Taqwa. Saya ingin belajar kembali tentang konsep keuangan; mengasah kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi, keluarga, dan bisnis; mengasah kemampuan dalam membuat keputusan keuangan; dan belajar membuat perencanaan keuangan masa depan

PICTORIAL BOOK (PICT BOOK) FABEL SAINS
Mentor: Mbak Ririn Astutiningrum
Waktu belajar: Juli-Agustus 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 200.000

Salah satu impian literasi saya adalah menulis pict book Fabel Sains. Karena bassic keilmuan saya (dulu saya kuliah di MIPA Biologi), adalah science, maka ada banyak sekali yang bisa digali dari alam semesta beserta isinya ini untuk dijadikan inspirasi tulisan. Saya memilih mentor Mbak Ririn karena beliau penulis bacaan anak yang sangat produktif. Banyak karyanya terutama pict book Fabel Sains yang telah terbit. Saya mengoleksi banyak buku-buku Fabel Sains karya Mbak Ririn, dan Dzaky sangat suka saat read aloud buku-buku karya beliau tersebut.

OPTIMASI BLOG
Mentor: Mbak Marita Ningtyas, Kang Casofa Fahmy
Waktu belajar: mulai Juli 2020
Lama belajar: 1-2 bulan
Estimasi biaya: 300.000

Banyak hal yang ingin saya pelajari dan gali lebih dalam dari dunia per-bloggingan. Saya ingin belajar tentang SEO, personal branding lewat blogging, belajar jadi content writer, mempercantik blog dengan infografis, editing video, sukses mengikuti lomba blog, dan banyak lagi. Saya memilih mentor Mbak Marita dan Kang Casofa karena mereka sudah 'expert' di dunia perbloggingan. Saatnya belajar bersama ahlinya!


SKINCARE
Mentor: Mbak Wulandari (owner produk skincare alami dengan brand “wuland”)
Waktu belajar: Juli-Agustus 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 200.000

Mbak Wulandari adalah teman seangkatan waktu kuliah dulu, meski kita beda fakultas. Kini, ia menekuni passion-nya di dunia per-skincare-an hingga akhirnya punya brand sendiri, yakni wuland. Saya ingin belajar skincare karena bagi saya penting menjaga kesehatan kulit dan kecantikan diri (dengan niat dan tujuan bukan untuk tabarruj, ya!). Apalagi di usia kepala 3, bermanfaat untuk mencegah penuaan dini euy! Terus kalau bonusnya makin cantik di mata kekasih halal kan makin berpahala, ye kan? Hehe. Insya Allah, saya akan belajar dari dasar, mulai dari mengenal jenis kulit hingga memilih treatment serta produk yang tepat, dan banyak printhilan lainnya. Selain itu, saya juga ingin belajar tentang daily make-up, mungkin nanti otodidak dulu. Hehehe. Saya mah lebih paham kuas buat ngelukis buku gambar daripada ngelukis muka *gubrak!

FITRAH BASED EDUCATION (FBE)
Mentor: Ustaz Harry Santosa, Ustazah Vida, dan tim.
Waktu belajar: Juli-Agustus 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 300.000-500.000

FBE ini adalah pendidikan berdasarkan fitrah seorang anak sehingga potensi dan bakat alamiah anak dapat dikembangkan karena setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda. Sebuah fakta menarik perhatian bahwa pendidikan berbasis fitrah inilah yang dipakai anak-anak Indonesia dahulu, sayangnya yang dikembangkan hingga sekarang adalah adopsi dari pendidikan Barat. 

Ada berbagai konsep fitrah dari beberapa ulama yang kemudian diformulasikan kembali dalam buku Fitrah Based Education karya Ustadz Harry Santosa menjadi 8 klasifikasi fitrah manusia yaitu:

1. Fitrah Keimanan
2. Fitrah Belajar dan bernalar
3. Fitrah bakat
4. Fitrah perkembangan
5. Fitrah seksualitas dan cinta
6. Fitrah Estetika dan Bahasa
7. Fitrah Individual dan Sosial
8. Fitrah fisik dan Indera

Pendidikan tidak bisa lepas dari tujuan penciptaan, tidak bisa lepas dari tugas manusia di muka bumi. Tugas manusia adalah memberi manfaat kepada orang lain dan lingkungan. Dan pendidikan mewujudkan tugas manusia di muka bumi.

Tujuan hidup (the purpose of life) adalah untuk beribadah, menjadi khalifah, imaroh, imamah. Maksud Allah harus bertemu dengan apa yang kita lakukan di muka bumi. Yang harus kita lakukan di muka bumi sudah dijelaskan pula di Al Qur’an yaitu sebagai rahmatan lil ‘alamin, rahmat untuk semesta alam, sebagai pembawa kabar gembira gembira dan peringatan, serta menjadi umat terbaik dan umat pertengahan. Jadi tugas/peran pendidikan adalah mendidik anak-anak agar fitrahnya menjadi peran peradaban.

Alhamdulillah, saya sudah pernah mengikuti kuliah FBE bersama Ustaz Harry Santosa, berbayar, via WA, selama 6 sesi. Insya Allah, saya ingin memperdalam lagi. Semoga berkesempatan mengikuti secara live suatu hari nanti. Dengan belajar FBE, semoga dapat memperkaya bekal untuk mendidik anak, menggali potensi diri, menggali potensi anak dan keluarga, juga untuk selalu menguatkan misi dan visi keluarga. Selain itu, agar lebih memahami 8 aspek fitrah manusia, jugabelajar bagaimana tumbuh sesuai fitrah dan mengembangkan fitrah sesuai dengan apa yang telah Allah gariskan.

KELAS BERKISAH/MENDONGENG
Mentor: Kak Kempho Antaka dan Tim
Waktu belajar: September 2020
Lama belajar: 1 bulan
Estimasi biaya: 350.000

Bagi warga Semarang dan sekitarnya pasti sudah tidak asing dengan juru kisah yang sudah malang-melintang di dunia mendongeng/berkisah ini. Yup, Kak Kempho Antaka. Saya pernah gabung di Sanggar CerGam milik Kak Kempho, tapi baru pertemuan perdana yang saya ikuti karena satu dan lain hal, saya pun memutuskan untuk berhenti. Lalu, dilanjutkan Kak Septi (mentor DNA), karena waktu itu sudah saya bayar lunas. Hehe. Makanya, saya ingin membayar “hutang belajar” di masa itu untuk intens belajar lagi. Jika mungkin dalam waktu dekat belum bisa ketemu langsung atau silaturahim ke rumah beliau, insya Allah banyak kelas online yang Kak Kempho adakan dengan mengandeng beberapa komunitas. Motivasi saya belajar bidang ini adalah saya ingin lebih optimal berkisah saat bersama Dzaky dan anak-anak DNA, dengan teknik-teknik berkisah yang baik dan benar.

KELAS BENGKEL DIRI
Mentor: @ummubalqis dan tim @bengkeldiri
Waktu belajar: Agustus-September 2020
Lama belajar: 2 bulan
Estimasi biaya: 250.000-300.000

Saya sudah punya keinginan mendaftar kelas yang dipromotori oleh Ummu Balqis ini sejak tahun 2019 karena dikompori sahabat saya dari Solo, Cemut. Tapi karena waktu itu masih banyak keriwehan yang tak terkendalikan, saya batal mendaftar. Insya Allah, saya jadwalkan ulang untuk mendaftar kelas ini di angkatan 14 nanti. Semoga masih kebagian seat karena biasanya peserta membludak dan cepat-cepatan. Kurikulum kelasnya kece abis… dengan penugasan yang awesome! Saya benar-benar mupeng pengen mengikuti kelas @bengkel_diri.


OPTIMASI INSTAGRAM DAN WA
Mentor: Teh Indari Mastuti dan Ibu-Ibu Doyan Bisnis (IIDB)
Waktu belajar: mulai Agustus 2020
Lama belajar: 2-3 bulan
Estimasi biaya: 200.000

Selain belajar dari kembaran sendiri, saya juga ingin belajar bersama Teh Indari Mastuti dan Tim IIDB. Selama ini, penggunaan Instagram dan Whatsapp saya masih tergolong standar, belum saya “karyakan” mereka lebih maksimal. Hehe. Semoga ke dapan dimudahkan untuk sungguh-sungguh belajar. Rezeki smartphone yang Allah kini titipkan harus bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya agar makin berkah berlimpah. Aamiin.

Saya menyusun 10 hal keren yang ingin dan akan saya pelajari dan tekuni di 2020 di atas berbekal apa yang telah Ndan Hessa sampaikan di grup WA Sekolah Muslimah.
Lakukan observasi pada diri sendiri, tanyakan beberapa hal di bawah ini:
Bidang apa yang paling pasukan sukai? -- passion
Bidang apa yang paling pasukan kuasai? -- talent
Bidang apa yang paling dibutuhkan oleh masyarakat saat ini, khususnya umat Islam? -- mission
Bidang apa yang membuat pasukan "dibayar" saat berkecimpung di dalamnya? -- vocation (skill/kompetensi)
(dibayar di sini mempunyai makna luas, bukan hanya dibayar secara materiil, akan tetapi juga dibayar dengan rasa puas saat melakukan hal tersebut).

Bismillah… Semangaaat!
Indah, jika semua karena Allah…