Jejak Karya

Jejak Karya

Tuesday, December 21, 2010

Sesal yang (Semoga) Berguna

Pekerjaan sudah selesai, mau pulang tapi kalau jam segini nanggung! Bisa nggak dapat Maghrib. Akhirnya mendengarkan nasyid dan menulis... Salah satu nasyid favorit yang didengar adalah nasyid berikut ini...

Sering kumerasa bertakwa pada-Mu
Tapi itu hanya perasaan saja
Sering ku berdosa pada-Mu Illahi
Tapi sering ku mengingkarinya
Seringku mengingat cinta-Mu Illahi, tapi sering ku menjauhinya
Seringku terlena dengan dunia ini..
Hingga menjadi hamba yang merugi..
Hari demi hari terus kulalui
Dalam keadaan sepinya hati ini
Ku mengharap cinta Illahi
Dapat bersemi di hati
Hari ini kuingin berubah
Ke arah yang lebih baik lagi…
Ku akan mengabdi pada Illahi
Agar cinta-Mu terus di hati..
(Sesal – Heru Herdiana)

***

Senja pergi, gelap datang menjelma malam
Di keheningan dengan jeritan doa
Mengerang penyesalan mencurahkan hati kepada-Nya
Meminta ampunan ketika malam telah lengang
Di relung kesunyian bersama penyesalan di dasar jiwa yang pasrah
Penuh keharuan yang menyesak dada
Menanti keabadian ampunan-Nya di ruang penyesalan
Yang memuat segala keindahan harapan yang telah melalaikan
Hati terlena dalam buaian nafsu yang membelenggu
Dalam kenangan yang membekas
Di malam ini kuletakkan tangan di atas penyesalan
Yang telah lama terpendam di jiwa
Melingkupi relung hati
Yang tenggelam di dasar kalbu yang sunyi
Malam penyesalan
Untuk kusingkapkan segala dosa
Menyerahkan jiwa ragaku
Sambil mengulurkan kedua tangan
Mengharap berada dalam genggaman-Mu
Karena hanya dalam kuasa-Mu
Aku menuju keheningan yang abadi

Menjelang Maghrib @ My Office
Aisya Avicenna

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna