Jejak Karya

Jejak Karya

Thursday, March 31, 2016

Bersyukur Terlahir Kembar

Thursday, March 31, 2016 9 Comments

SUPERTWIN, dulu dan sekarang ^_^

Masa kecil saya begitu menyenangkan. Alhamdulillah, saya terlahir kembar dan memiliki satu orang kakak laki-laki yang begitu sayang pada adik kembarnya. Saya pun sangat bersyukur memiliki orang tua yang sangat demokratis dan romantis, yang stok cintanya seakan tak pernah habis.

SUPERTWIN, julukan istimewa yang diberikan ibunda tercinta. Sejak kecil, ibu dan babe selalu menanamkan rasa kasih sayang antar saudara. Kita bertiga dididik menjadi anak-anak yang kompak dan saling membantu satu sama lain. Jadi, tidak pernah ada rasa iri atau cemburu antara kakak dengan adik-adiknya. Sampai sebesar sekarang pun kita bertiga selalu kompak dan saling membantu.

Ada satu kejadian di masa kecil yang tak terlupakan. Sebenarnya ada banyak sekali. Namun, saya akan menceritakan saat SUPERTWIN masih TK. Waktu itu, saat kami TK 0 kecil (TK A), ada sesi pemotretan untuk rapor sekolah. Nah, waktu itu tukang fotonya nggak tahu kalau saya kembar. Karena malu, saya diam saja waktu di sekolah saya sendiri yang belum difoto. Ibu guru pun tidak ada yang tahu.

Sesampai di rumah, saya nangis sesenggukan. Ibu pun sampai bingung, lalu pelan-pelan bertanya ke saya apa penyebabnya. Saya pun bilang kalau saya belum difoto. Tapi, Mbak Thicko sudah difoto.

Akhirnya, keesokan harinya, ibu menemui guru saya. Ibu menceritakan semuanya. Hahaha. Endingnya, tukang fotonya bela-belain bawa perkap motret lengkap dengan kain background-nya ke rumah. Saya pun difoto di teras. Hihihi. Jadi super eksklusif, deh. Tukang fotonya pun baru ngeh kalau saya punya kembaran yang sangat mirip.

Banyak keseruan masa kecil karena saya terlahir kembar. Saya jadi punya teman bermain, teman tidur satu selimut, belajar bersama, makan sepiring berdua, pakai baju yang sama, pernak-pernik yang sama, kadang jadi pusat perhatian orang-orang di sekitar. Wuih, seru pokoknya! Jadi pengin deh, punya anak kembar. Doain ya, Sahabat Blogger!

[Keisya Avicenna, 31 Maret 2016]
Day#4 One Day One Post FUN BLOGGING

Wednesday, March 30, 2016

Melipatgandakan Doa Saat Kumpul Bersama Keluarga

Wednesday, March 30, 2016 5 Comments

 
KYDFENS makan bersama di Wonogiri
Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan begitu banyak kenikmatan dalam hidup saya. Salah satunya, berada di tengah-tengah keluarga besar yang sangat menyayangi saya.

Ada keluarga Wonogiri karena saya lahir di Wonogiri, keluarga Klaten karena saya menikah dengan putra asli Klaten, dan keluarga Semarang karena saya tinggal di Semarang. Hihihi, sebenarnya masih banyak keluarga lain dari berbagai pulau. Namun, dalam postingan kali ini saya akan menceritakan kebersamaan saya dengan keluarga Wonogiri dan keluarga Klaten.

Keluarga Wonogiri
“Bahagia itu sederhana, temukan jalan pulang dan kumpul dengan keluarga tersayang. Salah satu kalimat di iklan masyarakat yang terpampang di baliho saat memasuki Kabupaten Semarang. Ya, betul sekali! Setelah sekian tahun tumbuh dan besar dalam lingkungan keluarga, lalu setelah dewasa ‘hijrah’ untuk membuka lembar kehidupan yang baru, tentu saja aktivitas pulang dan kumpul keluarga tersayang selalu jadi momen yang sangat dirindukan.

Setelah menikah, saya sempat ikut suami tinggal di Bogor selama tiga bulan. Setelah memutuskan resign, suami mengajak saya untuk tinggal di Kota Semarang karena keluarga besar suami (3 kakaknya) tinggal di Semarang. Alhamdulillah, saya sangat bersyukur, karena saya merasa lebih cocok tinggal di lingkungan Jawa Tengah.

Paling tidak minimal satu bulan sekali saya dan suami pulang ke Klaten sekaligus Wonogiri. Karena dari rumah bumer (ibu mertua) di Klaten ke rumah saya Wonogiri ada jalan pintas. Kurang lebih satu jam naik motor sampai ke Wonogiri.

Keluarga Wonogiri kita beri nama KYDFENS, singkatan dari Kadri-Yati-Dhody-Febri-Etika-Norma-Sis. Biasanya bisa kumpul lengkap kalau Lebaran, itupun kalau Kak Thicko dan Kak Febri pas jadwalnya tidak Lebaran di Lahat, Sum-Sel. Banyak momen istimewa saat kami berkumpul. Biasanya kita jalan-jalan, piknik bersama, pergi ke rumah simbah di Nawangan, makan-makan bersama. Pokoknya super seru! Apalagi, kami tergolong keluarga super konyol yang selalu penuh canda tawa. Maklum, Babe itu pensiunan PNS yang hobi melawak dan pernah mendapatkan juara 3 lomba “guyon maton” (nglawak) tingkat Kabupaten Wonogiri. Kalau jaman dulu udah ada stand up comedy, mungkin Babe bisa ikutan. Hihihi.

Saat Lebaran ngumpul dengan Keluarga Nawangan
Babe, Ibuk, dan Mas Dhody tinggal di Wonogiri. Mas Dhody belum menikah, doain ya semoga segera ketemu jodohnya yang cantik hatinya dan shalihah. Aamiiin. Kak Thicko dan Kak Febri sekarang tinggal di Depok. Jadi, momen ngumpul-ngumpul bareng selalu kami rindukan. Insya Allah, Mei nanti kita akan ngumpul bareng lagi. Uhuy… Untuk mengobati rasa kangen, kita pun bikin grup Whatsapp (WA). Setidaknya, jauh di mata namun selalu dekat dalam doa.

KYDFENS piknik di Pantai Pacitan. Seruuu!

Keluarga Klaten
Alhamdulillah, saya bisa diterima dengan sangat baik dan menjadi bagian dari keluarga yang sangat kompak dalam banyak hal. Memiliki suami sholeh yang sangat mencintai keluarganya adalah harta tak ternilai dalam hidup saya. Suami adalah anak bungsu dari 5 bersaudara. Dari keluarga suami, saya sekarang jadi tante dengan buanyak ponakan. Bahkan ada 2 ponakan (anak pertama dan kedua dari kakak pertama) yang sekarang ikut tinggal bersama kami di Semarang. Anak pertama kerja sebagai perawat di RSI Sultan Agung dan yang kedua kuliah.

Tante imut dengan ponakan-ponakannya. 11-12, kaaan? hehehe

Dari 5 bersaudara itu, 4 diantaranya tinggal di Semarang. Hanya kakak pertama yang tinggal di Klaten, tepatnya di Desa Jerukan, Kecamatan Bayat. Biasanya kita ngumpul-ngumpul bersama di Klaten saat liburan panjang, Lebaran, Idul Adha, saat ada kerabat yang menikah atau saat ada saudara yang meninggal dunia. Seperti dengan Keluarga Wonogiri, kami pun membuat grup WA.

Saat Idul Adha, kurban sapi bersama

Banyak keseruan yang terjadi saat momen kumpul bersama. Apalagi ada dua ponakan masih balita yang lagi lucu-lucunya. Kita pun sangat kompak untuk saling membantu satu dengan yang lainnya. Alhamdulillah, sampai detik ini tidak pernah ada konflik di antara kami, semoga rukun dan adem ayem hingga seterusnya.
 
Dinneromantis bersama suami, ponakan-ponakan, dan kakak-kakak ipar

Tuesday, March 29, 2016

Tiga Pasukan Herbal Keluarga Zingiberaceae

Tuesday, March 29, 2016 3 Comments
Cerpen "Tumpeng Curcuma Istimewa"

Di rumah kontrakan yang baru ini saya belum memaksimalkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman obat. Di depan rumah hanya ada beberapa pot tanaman hias, seperti melati, bonsai kamboja, dan euphorbia. Biasanya, rempah-rempah atau keluarga Zingiberaceae saya beli di pasar dekat rumah. Keluarga Zingiberaceae yang sering saya manfaatkan diantaranya Curcuma domestica alias kunyit kuning, Zingiber officinale alias jahe dan Kaemferia galanga alias kencur.
Kunyit Kuning

Pertama, kunyit kuning. Biasanya tiap bulan saya membuat jamu kunir asem sendiri dari kunyit kuning (kunir) yang direbus dengan biji asam Jawa ditambah dengan gula merah secukupnya, dan Alhamdulillah cukup mengurangi rasa tidak nyaman di perut saat datang bulan. 
Jahe dan wedang jahe yang suegeeer

Kedua, jahe. Rimpang dengan aroma yang sangat segar dan khas ini selalu menjadi bumbu penyedap tambahan untuk sayur sop ayam kesukaan suami, juga dibuat wedang jahe yang menghangatkan badan. Caranya, jahe dibakar lalu digeprek kemudian direbus sampai air mendidih dan ditambahkan gula batu. Slruuup, segar dan hangaaat di badan.

Kencur
Ketiga, kencur. Kalau lagi batuk, parutan kencur ditambah perasan jeruk nipis dan madu cukup jadi obat herbal andalan dan si uhuk-uhuk cepat menyingkir dari badan.

Curcuma domestica alias si kunyit kuning juga ikut andil dalam karir kepenulisan saya. Hehehe. Ceritanya, 21 Februari kemarin, cerpen anak karya saya yang berjudul “TUMPENG CURCUMA ISTIMEWA” dimuat di Kompas Anak. Cerpen pertama dan terakhir yang mungkin dimuat di Kompas Anak. Karena akhir Februari kemarin, Kompas Anak resmi ‘hilang’ dari peredaran. Hiks. Cerpen itu terinspirasi dari kegemaran ibu saya yang ketika anak-anaknya ulang tahun sering dibuatkan tumpeng nasi kuning. Hmm, lezatoooz.

PR selanjutnya, Insya Allah, suatu hari nanti saya ingin membuat taman TOGA (Tanaman Obat Keluarga) di rumah. Mungkin bermula dari pot-pot kecil terlebih dulu karena tinggal di perumahan, tanah pekarangannya sangat terbatas.

Well, inilah cerita singkat saya tentang keluarga Zingiberaceae yang tak pernah absen selalu ada di dapur saya. Ketiga pasukan herbal keluarga Zingiberaceae yang sangat bermanfaat karena bisa jadi obat dan membuat badan kita sehat.

[Keisya Avicenna, 29 Maret 2016]
*Day#2 One Day One Post FUN BLOGGING



Sistem Kerja dan Cara Merawat Vacuum Cleaner

Tuesday, March 29, 2016 0 Comments
Vacuum Cleaner Oxone

Berkembangnya cara berpikir manusia, membuat banyak inovasi ditemukan agar pekerjaan bisa dilakukan lebih praktis dan cepat. Termasuk dalam hal membersihkan rumah. Jika di tahun 70an kita melakukan semua pekerjaan secara manual, seperti membersihkan debu harus memanfaatkan penebah atau kemoceng, sekarang hal tersebut tidak lagi berlaku. Dengan adanya alat penyedot debu atau vacuum cleaner yang mampu membantuan dan membersihkan seisi rumah dari debu yang menempel. Alat pembersih debu ini mampu membersihkan kotoran di tempat yang sulit dijangkau sekalipun.

Sama seperti arti dari vacuum yang dalam bahas latin artinya adalah ruang hampa udara, sistem kerja alat ini merupakan pemanfaatan ilmu pengetahuan mengenai hampa udara. Sedangkan cleaner dalam bahasa Inggris artinya pembersih. Listrik digunakan sebagai motor penggerak kipas yang ada pada mesin alat ini, selanjutnya kipas tersebut berhasil menyedot udara yang berisi partikel debu masuk ke dalam tabung hampa udara. Dengan memanfaatkan alat ini, anda bisa membuat karpet, korden, sofa, dan barang-barang lain di rumah anda bebas dari debu.

     Meskipun menjadi benda penangkap dan tempat berkumpulnya debu, vacuum cleaner juga perlu dibersihkan agar awet dan tahan lama. Perawatan alat penyedot debu ini cukup murah. Namun bagi anda yang memiliki alergi terhadap debu, lebih baik tidak melakukan hal ini. sebelum membersihkannya, ada baiknya jika anda menggunakan masker, agar debu yang ada pada tabung hampa udara tidak akan terhirup masuk hidung anda. Merawat penyedot debu sangat mudah, untuk perawatan setiap hari hanya dengan menggulung pipa yang menjadi bagian penyedot debu. Hal ini dilakukan agar tidak membuat tersandung sehingga membuatnya patah. Buanglah seluruh debu jika sudah mencapai setengah, karena jika lebih dari itu, maka motor pada alat ini harus bekerja keras, sehingga menimbulkan kipas bekerja ekstra dan cepat aus.

Bersihkan dengan cara membuka tabung, lalu buang semua debu yang ada di dalamnya. Selanjutnya adalah dengan mencuci tabung bagian dalam. Gunakan sabun dan sikat untuk membersihkan seluruh bagian ruang hampa udara ini. gosok bagian yang ada di sela-sela, karena tempat tersebut biasanya terdapat banyak debu yang menempel dan tersisa. Setelah itu bilas hingga bersih. Keringkan beberapa waktu dengan cara mengelap dengan kain yang biasa anda gunakan untuk membersihkan vacuum ini. jika sudah kering anda bisa menutup tabung dan bisa menggunakannya lagi.

Demikian artikel yang membahas tentang sistem kerja dan cara merawat alat penyedot debu. Vacuum cleaner adalah salah satu alat elektronik yang memiliki manfaat untuk membantu anda dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Dengan merawatnya secara benar akan membuat alat penyedot dan pembersih debu yang anda miliki lebih awet dan tidak mudah rusak. 

Vacuum Cleaner Sharp

Monday, March 28, 2016

Antara AKU, MEA, dan DNA

Monday, March 28, 2016 9 Comments

Baru kemarin ditanya Kak Thicko (My SUPERTWIN), “Cenung, kamu nggak les Inggris ‘n ikut tes TOEFL lagi?”

“Belum, sih, masih bingung ngatur waktu. Heuheu, udah banyak yang menguap nih vocab-nya.”

“Ikut SEKOLAH TOEFL aja. Online. Score TOEFL-ku udah …, lho!” (Kak Thicko menyebut tiga deret angka yang sangat fantastis. Memang sih, di kantornya (Kementerian Perdagangan RI) TOEFL-nya harus selalu di-upgrade. Kembaranku itu juga lulusan Pascasarjana ITB, yang mau nggak mau score TOEFL-nya harus di atas 550. Apalagi tahun depan kemungkinan dia dapat tugas untuk dinas ke luar negeri.

Yups, setelah mengantongi izin dari Macis –sang Pangeran Kunci Surga-, akhirnya aku pun mendaftarkan diri untuk ikut Sekolah TOEFL. Insya Allah, pembelajaran secara online akan dimulai tanggal 4 April nanti. Doain ya, semoga bisa jadi murid yang rajin dan tekun, selalu belajar dengan sungguh-sungguh. Hihihi. Semangat!

Ya, sejak SMP saya memang suka Bahasa Inggris, terutama saat WESTLIFE menjadi salah satu boyband yang digandrungi para remaja di jaman itu. Hihihi. Belajar Bahasa Inggris biar mudeng lagu-lagunya WESTLIFE *cita-cita mulia seorang remaja. Hm, tapi yang namanya bahasa kalau nggak sering dipakai lama-lama menguap dengan sendirinya. Lulus kuliah, sempat belajar Bahasa Arab juga, tapi sekarang juga udah banyak yang menguap. Heuheu.

Baiklah, mengingat pada tanggal 31 Desember 2015 silam, Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) resmi diberlakukan, maka saya pun harus mempersiapkan banyak hal. Salah satunya meng-upgrade kemampuan Bahasa Inggris. Apalagi saya punya murid di DNA Writing Class yang sering setor tulisan berbahasa Inggris. Malu dong, kalau nanya dia mulu arti tulisannya itu apa? Hehehe.

MEA merupakan wujud kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam  rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan. MEA dijalankan dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional bagi kurang lebih 500 juta penduduknya. Wow, fantastis!

Oh ya, dengan adanya MEA, tentu saja saingan kita tidak hanya dari dalam negeri, tetapi dari negara tetangga juga. Untuk itu, kita pun harus berkaca pada diri sendiri, apakah kita sudah mempersiapkannya dengan baik? Nah, penasaran dengan persiapan saya untuk menghadapi MEA? Yuk, cekidot! 

Belajar bahasa asing
Target tahun 2016 ini sih, belajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Buku-buku penunjang Alhamdulillah sudah ada, tinggal mengencangkan ikat kepala dan konsisten pada jadwal yang sudah dibuat. Yups, karena aku sadar mempelajari bahasa asing merupakan salah satu bekal yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Dengan mempelajari bahasa asing, akan membantu kita dalam hal berkomunikasi, mengasah keterampilan, mengasah kognitifitas, dan sebagainya.

Berlatih berpikir Out of The Box
Belajar jadi pribadi yang penuh kreatif, inovatif, dan kompetitif.

Belajar mengembangkan industri kreatif
Di bawah payung “DNA CREATIVE HOUSE”, saat ini saya dan suami sedang mengembangkan beberapa jenis bisnis. Itung-itung saya sendiri belajar jadi muslimahplanner sekaligus muslimahpreneur.

Manajemen waktu yang baik
Jatah waktu 24 jam dalam sehari harus benar-benar dapat digunakan secara produktif. Nikmat sehat dan waktu luang, ini yang sering membuat kita terlena. So, cara terbaik mensyukuri nikmat itu adalah dengan menjadikan hari-hari kita penuh makna, tidak ada hal yang sia-sia.

Lebih disiplin dan memiliki etos kerja yang tinggi dengan semangat DNA
“DNA… Dream ‘N Action!” inilah salah satu jargon hidup saya. Ya, punya impian itu gratis. Makanya, saya harus berani memiliki impian besar. Tapi, yang terpenting saya harus memiliki disiplin yang tinggi dan aksi yang nyata untuk menjadikan impian-impian itu menjejak nyata atas izin dan ridho dari-Nya.