Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, December 23, 2009

EKSPEDISI AISYA (part 2)

Ahad, 3 Muharram 1431 H

Setelah berhasil menyusup dalam acara NGOPI SEHAT yang diselenggarakan oleh sahabat-sahabat STIS angkatan 47 [baca reportase kisah ini dalam “Kisah Sang Penyusup (part 5)”], Aisya bersama 9 akhwat STIS angkatan 47 yang notabene kini menjadi sahabat barunya berencana untuk pergi ke Senayan. Setelah sholat Dhuhur dan makan siang di kost masing-masing, mereka sepakat untuk bertemu kembali di depan INDOMARET Jl. Otista. Sekitar pukul 13:45 semua sudah berkumpul. Akhirnya, dengan menaiki 2 buah taksi, kesepuluh akhwat tersebut (termasuk Aisya) menuju Hall Basket Senayan. Aisya sangat senang berada di tengah sahabat-sahabat barunya. Mereka mengingatkan Aisya pada saudari-saudarinya semasa masih berada di kampus dulu… Masa-masa itu memang sangat indah dan sekarang dia akan merangkai kisah dengan sahabat barunya agar masa yang dijalaninya sekarang juga seindah dulu, bahkan harus lebih indah!!!

Pukul 14.00, sampailah mereka di Senayan. Setelah membeli tiket pada panitia, akhirnya mereka masuk dan menyaksikan KONSER. Eits, ini bukan sembarang konser. Ini adalah KONSER NASYID yang diselenggarakan dalam rangka MILAD INTIFADHA. Sebuah ‘persembahan rakyat Indonesia untuk kemerdekaan rakyat Palestina’. Konser ini melibatkan beberapa grup nasyid ternama, seperti Izzatul Islam, Shoutul Harokah, Ar Ruhul Jadid, Ebiet Biet A, dll.

Memasuki Hall Basket Senayan langsung disambut Ar Ruhul Jadid… Semangaaat banget jadinya!

TAKBIR MENGGEMA!!! ALLAHU AKBAR!!!!!!!!!!!!!!!!!

Kamipun turut tenggelam dalam gelombang semangat membara yang memenuhi setiap sudut ruangan itu… LUAR BIASA!!!

Beberapa nasyid haroki dibawakan...

BEBAS DAN MERDEKA

Bebas dan merdeka… Milik kita bersama…Takkan seorangpun… Boleh mengambilnya

Masjid yang suci takkan ternodai, Walau berkorban segala yang dimiliki..

Ayo bebaskan! Bebaskan masjid ini..

Al-Aqsha yang suci tak boleh menangis lagi

Ayo bebaskan! Bebaskan negeri kita..

Tanah Palestina dari tangan durjana

MERAH SAGA

Saat langit berwarna merah saga

Dan kerikil perkasa berlarian

Meluncur laksana puluhan peluru

Terbang bersama teriakan TAKBIR

Kami menjadi saksi

Atas langkah keberanianmu

Kita juga menjadi saksi

Atas keteguhanmu

Ketika Yahudi-Yahudi membantaimu

Merah berkesimbah di tanah airmu

Mewangi harum genangan darahmu

Membebaskan bumi jihad Palestina

Perjuangan telah kau bayar dengan jiwa

Syahid dalam cintaNya

PALESTINA TERCINTA

Untukmu jiwa-jiwa kami

Untukmu darah kami

Untukmu jiwa dan darah kami

Wahai Al Aqsa tercinta

Kami akan berjuang demi kebangkitan Islam

Kami rela berkorban demi Islam yang mulia

Untukmu Palestina tercinta

Kami penuhi panggilanmu

Untukmu Al Aqsa yang mulia

Kami kan terus bersamamu

Ya Rabbi izinkanlah kami

Berjihad di PalestinaMu

Ya Allah masukkanlah kami

Tercatat sebagai syuhadaMu


Dan masih banyak lagi nasyid yang dibawakan (gak semua saya tulis di sini, malah jadi buku nasyid haroki dung :D)

Dahulu sekali, saat rumah menjadi surga yang begitu nyaman serta kebun-kebun yang indah menjadi tempat mencari nafkah, saat pagi terasa begitu sejuknya dan mentari yang senantiasa menyambut dengan senyumnya yang merekah.

Dahulu sekali, saat bayi-bayi mungil tidur dengan lelapnya, tanpa rasa takut, dan terganggu oleh dentuman bom. Saat anak-anak kecil berlarian kesana-kemari, menikmati udara segar yang belum terkontaminasi oleh tank-tank kebiadapan.

Ya, Mereka tinggal di daerah pemukiman yang subur, dimana mereka dan masyarakat dunia menyebutnya, PALESTINA.

Semangat intifadha yang membara di seluruh penjuru al Quds yang mereka kobarkan bak pasukan Muhammad saat meraih kemenangan dalam perang Khaibar.

“Khaibar-khaibar ya Yahud, jaisyu Muhammad sa Ya’ud “, demikian syair tersebut senantiasa berkumandang, bergemuruh terdengar. Sebuah syair peradaban, menjadi pemompa semangat rakyat Palestina dalam memperjuangkan tanah suci mereka.

Kini meski syair tersebut tidak lagi bergemuruh seperti kala itu, namun perjuangan rakyat Palestina tidak akan pernah terhenti, sampai tanah mereka, tanah suci umat Islam yang direbut paksa zionis Israil dikembalikan kepada mereka.

Memang benar adanya, bahwa permasalahan yang menimpa bangsa palestina sekarang bukanlah permasalahan rakyat palestina semata. Segala hal yang menyangkut al Aqsa menjadi permasalahan seluruh umat Islam dan Bangsa barat, tak terkecuali bangsa Indonesia. Siapa yang rela tempat suci ke tiga umat islam dan bekas kiblat umat islam, dikotori oleh tangan-tangan kafir laknatullah?. Siapa yang rela tanah tempat tinggal dihancurkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab?

Islam memerintahkan kita untuk berjihad, menegakkan agama Allah. Dan jihad kita tidak harus dengan senjata perang. Tidak harus dengan beradu fisik. Karena kita berada di Negara yang berbeda. Tapi kita bisa membantu rakyat Palestina dengan tidak berperilaku konsumeris. Senjata ampuh melumpuhkan perekonomian mereka adalah dengan melakukan boikot besar-besaran terhadap produk Amerika yang menjadi dalang utama di belakang persenjataan tentara Zionis.

Wahai as Syahid Palestina, bersabarlah, pertolongan Allah akan segera datang. Surga Allah telah menjadi jaminan bagi perjuangan kalian menjaga tanah suci. Darah kalian telah mengalir ke surga, Do’a kami senantiasa mengiringi langkah kalian.

RedZone, 221209_04:20

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna