Jejak Karya

Jejak Karya

Wednesday, November 18, 2009

0,33 MALAM YANG 'KADANG' TERLUPAKAN...

Jibril pernah datang pd nabi SAW dan berkata : "Hai Muhammad hiduplah
sesukamu tapi ingat bahwa engkau akan mati, beramallah sesukamu tapi ingat
bahwa engkau akan dibalas kelak, cintailah siapapun yg kau sukai tapi ingat
bahwa kau pasti akan meninggalkannya. Ketahuilah bahwa keutamaan seorang mu'
min adalah qiyamul lail, dan kemuliaannya adalah ketidakbutuhannya pd
manusia."


Sahabat abu Darda ra berkata : Ada 3 kelompok manusia yg Allah SWT sangat
mencintai mereka, ridha pd mereka dan rindu pd mereka :

1. Orang yg ketika bertemunya 2 pasukan maka ia berada paling depan
mengorbankan jiwanya, maka berfirman Allah SWT : Lihatlah hamba-Ku itu
betapa sabarnya ia untuk bertemu dg-Ku dg mengorbankan jiwanya .

2. Orang yg mempunyai seorang istri yg sangat cantik dan ranjang yg
sangat empuk dan indah, tapi ia bangun di malam hari, maka Allah SWT
berfirman : Lihatlah hamba-Ku itu, ia rela meninggalkan semua kenikmatannya
demi menemui-Ku padahal kalau ia mau ia bisa saja terus tidur.

3. Orang yg dlm safar dg kendaraannya tapi ia tetap bangun di malam
hari baik dlm keadaan sulit maupun lapang.



Demikian indahnya kehidupan para para pencinta malam ini sehingga
asyik-masyuknya mereka berduaan dg kekasihnya Yang Maha Indah dan Maha Abadi
itu mampu mengalahkan segala gemerlap dan glamour kehidupan dunia.



Simaklah kisah kesibukan salah seorang pencinta malam ini yg bernama Ubbad
bin Basyir ra sepulangnya dari perang Dzatu Riqa' yg sangat dahsyat sehingga
kaki2 para sahabat ra dibalut dg kain karena hancur akibat perjalanan yg
amat jauh ditengah panas sahara yg membakar. Ditengah kelelahan yg sangat
sepulang peperangan dan dalam perjalanan yg melelahkan maka tibalah waktu
malam dan para sahabat dibagi giliran hirosah (jaga malam).



Ubbad bin Bisyr ra ketika melihat semua sahabat sudah terlelap maka ia
segera bangkit berwudhu dan berdiri shalat serta membaca ayat-ayat al-Qur'an
dan seketika berlinangan airmatanya, ia begitu menikmati bacaan tsb sehingga
tdk menyadari datangnya penyelinap yg mendekatinya. Sesaat kemudian sang
tamu tak diundang melepaskan panahnya dan menancap di tubuh Ubbad ra, tetapi
ia merasa sayang untuk memutuskan bacaannya maka diteruskannyalah bacaannya
.


Sesaat lagi menancaplah panah yg kedua ke tubuhnya, sekali lagi ia terhenti
sejenak lalu kembali ia meneruskan bacaannya, maka menancaplah panah ketiga
dan rubuhlah tubuh Ubbad ra ke tanah, lalu ia membangunkan Ammar bin Yasir
ra yg tidur didekatnya. Maka terkejutlah Ammar dan berkata : "Subhanallah
mengapa tdk kau bangunkan aku pd panah yg pertama?" Maka jawab Ubbad ra :
"Demi Allah, aku sedang membaca kata2 Kekasihku, jika seandainya tdk karena
aku takut mengkhianati tugasku ini, niscaya aku lebih suka diputuskan
nyawaku daripada diputuskan bacaanku itu." Dan wafatlah Ubbad ra dlm
kecintaannya kepada sang Kekasih. (Sirah Ibnu Hisyam)


Dan dalam hadits yg diriwayatkan oleh Hudzaifah ibnul Yaman ra disebutkan
bagaimana panjang, lama dan berkualitasnya qiyamul lail nabi SAW sbb : "Saya
pernah shalat malam berjamaah dg nabi SAW, maka beliau membaca surah
al-Baqarah, maka aku berkata dlm hati : Nampaknya beliau akan ruku' setelah
membaca 100 ayat. Ternyata beliau meneruskan shalatnya, maka aku berkata
lagi dlm hati : Nampaknya beliau akan membaca seluruh surat al-Baqarah dlm 1
raka'at. Ternyata beliau terus menyambungnya dg surat an-Nisa'dan membaca
seluruhnya, lalu membaca ali Imran dan dibaca seluruhnya. Beliau membacanya
dg perlahan-lahan, setiap kali beliau sampai pd ayat tasbih maka beliau
bertasbih dulu, jika beliau bertemu dg ayat permohonan perlindungan maka
beliau memohon perlindungan dulu dan setiap beliau bertemu dg pertanyaan
maka beliau jawab dulu. Lalu beliau ruku' dan ruku'nya hampir sama panjang
dg berdirinya. (HR Muslim).

Wallahu'alam bi showab..


TAHAJUD DALAM KERINDUAN
-keisya avicenna-

Perang belum usai,ia masih menjaga detak irama kerinduan pada hembus angin malam yang membentang prahara.
Ia baru belajar mencinta ketika itu “biarlah ku jaga embun yang merenung di ujung daun, kan kutunggu hingga menetes ” sekilas berkaca ia pada langit yang perlahan menggelap di ujung sana.
Perang masih bergeming, ia masih menegadahkan tangannya pada bait-bait kekhusyukan yang terucap dari tahajudnya yang mendalam...

(Indah dan nikmatnya ber-khalwat dengan-Mu, Ya Rabbi...)

NB: Perang melawan rasa kantuk yang menyergap, melawan setan yang gencar melakukan persuasif-persuasif negatif yang dapat me-ninabobokan kita kembali...^^v

Renungan :
SUDAHKAH KITA MENJADI UBBADUL LAILI (Penikmat Ibadah Malam) ????

-Hari pembuka di Bulan OKTOBER'09-

No comments:

Post a Comment

Terima kasih sudah berkunjung. Mohon untuk tidak meninggalkan link hidup.


Salam,


Keisya Avicenna